Arus masuk kenaikan lain dari aset entitas atau penyelesaian liabilitas atau kombinasi
keduanya dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lainnya yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral dari entitas.
Pendapatan diukur dengan nilai pertukaran barang dan jasa yang diberikan. Secara umum,
entitas menerima kas atau klaim terhadap kas untuk barang atau jasa yang di sediakan. Klaim
sang tunai biasanya merujuk sebagai piutang usaha. Pernyataan FASB Statement of Pinancial
Accounting Concept No. 5, " Recosnition and Measurement in Financial Statements of
Business Interprises" (Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Badan Usaha)
mensyaratkan bahwa sebelum pendapatan diakui (dicatat) harus :
SEC di SAB No. 101 memberikan kriteria berikut untuk pengakuan pendapatan:
Auditor harus waspada untuk aktivitas berikut saat risiko kecurangan terkait pendapatan:
o Perjanjian di luar kontrak (side agreement) adalah pengaturan yang digunakan untuk
persyaratan dan kondisi dari pencatatan penjualan dalam rangka pelanggan untuk
menerima pengiriman barang dan jasa.
o .Penggelembungan volume penjualan (channed stuffing) (juga dikenal sehagai trade
loading) adalah praktik pemasaran ketika pemasok kadang-kadang menggunakannya
untuk meningkatkan penjualan dengan membujuk distributor untuk membeli
persediaan dalam jumlah besar yang melebihi yang mereka segera dapat jual kembali.
o Transaksi dengan pihak berelasi (retated party) memerlukan pertimbangan khusus
karena pihak berelasi mungkin sulit ditentukan. Transaksi pihak berelasi juga dapat
menjadi masalah penting terkait "substansi mengungguli bentuk formalnya (substance
overform)".
o Bill and hold sales (juga disebut parked inventory schemes) adalah pcnjualan ketika
pelanggan setuju untuk membeli barang, tetapi penjual tetap mempunyai kepemilikan
fisik atas barang sampai pelanggan meminta dikirim. Kecuali kondisi tertentu
terpenuhi, seperti pengaturan tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penjualan
karena pengiriman belum terjadi.
Jenis – Jenis Transaksi dan Akun – Akun Laporan Keuangan yang Terpengaruh
Otorisasi Kredit
Fungsi otorisasi kredit harus dapat menentukan bahwa pelanggan dapat membayar barang
atau jasa. Kegagalan untuk melakukan fungsi ini dengan baik dapat mengakibatkan
kerugian piutang tak tertagih. Di banyak entitas, pelanggan memiliki batas kredit yang
telah ditetapkan. Fungsi otorisasi kredit harus memastikan bahwa batas kredit tidak
terlampaui tanpa otorisasi tambahan.
Fungsi otorisasi kredit juga memiliki tanggung untuk peman Tawan pembayaran dari
pelanggan. Daftar umur piutang dagang harus disiapkan dan ditinjau oleh fungsi kredit.
Pengiriman
Barang tidak boleh dikirimkan, ataupun jasa harus disediakan, tanpa otorisasi yang tepat
pengendalian utama adalah ketika otorisasi pengiriman barang atau jasa yang
dilaksanakan dibayar atau persetujuan kredit yang tepat untuk transaksi. Fungsi
pengiriman juga harus memastikan bahwa pesanan pelanggan telah dipenuhi dengan
produk dan jumlah yang benar.
Penagihan
Tanggung jawab utama dari fungsi penagihan adalah untuk memastikan bahwa semua
barang yang dikirim dan semua layanan yang disediakan ditagih dengan harga dan
persyaratan ter otorisasi. Pengendalian entitas harus dapat mencegah barang yang dikirim
kepada pelanggan yang tidak ditagih. Fungsi penagihan juga bertanggung jawab untuk
penanganan Retur barang secara kredit. Pengendalian utama di sini adalah bahwa memo
kredit tidak boleh dikeluarkan sampai barang benar benar tidak dikembalikan.
Penerimaan Kas
Fungsi penagihan harus memastikan bahwa semua penerimaan kas adalah diidentifikasi
dengan benar dan segera disimpan utuh di bank. Banyak perusahaan menggunakan sistem
them peti uang (lockbox), yakni pembayaran pelanggan akan dikirim langsung ke bank
entitas. Bank kemudian meneruskan arsip transaksi penerimaan kas dan bukti penerimaan
kas ke entitas.
Piutang Dagang
Fungsi piutang dagang bertangungjawab untuk memastikan bahwa semua tagihan,
penyesuayan, dan penerimaan kas dicatat dengan benar dalam catatan piutang dagang
pelanggan. Setiap entri dalam rekening nasabah piutang harus dilakukan berdasarkan
dokumen sumber yang di otorisasi seperti faktur penjualan, bukti penerimaan kas, dan
memo kredit.
fungsi piutang dagang secara normal dapat dilakukan dalam departemen penagihan atau
departemen piutang dagang yang terpisah.
Buku Besar
Tujuan utama fungsi buku besar dalam istilah proses pendapatan adalah untuk menjamin
bahwa semua pendapatan, penagihan, dan piutang telah di akumulasi, digolongkan, dan di
ringkas dengan benar dalam akun. Satu fungsi yang penting adalah rekonsiliasi buku
pembantu piutang dagang ke akun buku besar. Fungsi buku besar juga bertangungjawab
untuk mengirimkan laporan akun piutang pelanggan secara bulanan.
Tabel 10-4 Pemisahan Tugas pada Fungsi Pendapatan dan Piutang Dagang
Berdasarkan Depertemen
Departemen
Fungsi Entri Kredi Pengirima Piutan Pendapatan T Bendahar
Pendapatan Orde t n g kas I a
dan Piutang r Dagan
Dagang g
Menerima dan X
Menyiapkan
pesanan
pelanggan
Persetujuan X
kredit
Pengiriman x
barang ke
pelanggan dan
melengkapi
dokumen
pengiriman
Menyiapkan X x
faktur
pelanggan
Memperbaharu X x
i catatan
piutang
dagang untuk
penjualan
Menerima X
penerimaan
uang dari
pelanggan
Memperbaharu x x
i piutang
dagang karena
penerimaan
kas
Menyiapkan x x
daftar umur
piutang
Otorisasi x
penghapusan
piutang
dagang
Dalam rangka untuk menilai risiko pengendalian untuk proses pendapatan, auditor harus
memahami lima komponen pengendalian internal.
Faktor-faktor penting dalam memahami ruang lingkup pengendalian seperti integritas dan
nilai-nilai etika dan komitmen terhadap kompetisi. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh
luas pada semua proses bisnis sehingga pemahaman ruang lingkup dilakukan untuk
keseluruhan entitas. Auditor harus mempertimbangkan berbagai faktor ruang lingkup
pengendalian dapat memengaruhi masing-masing proses bisnis.
3. Aktivitas Pengendalian
Auditor perlu memahami pengendalian yang ada untuk memastikan bahwa tujuan manajemen
telah tercapai dan auditor juga menentukan pengendalian yang bisa menjamin bahwa asersi
atas transaksi dna kejadian akan terpenuhi.
Untuk setiap golongan utama transaksi dalam proses pendapatan, auditor perlu memperoleh
pengetahuan berikut.
5. Pemantauan Pengendalian
Auditor perlu memahami pemantauan pengendalian klien dalam proses pendapatan. Hal ini
termasuk memahami bagaimana manajemen menilai rancangan dan operasi pengendalian
dalam proses pendapatan. Proses ini juga melibatkan pemahaman pengawasan personel
dalam sistem untuk memeriksa personel yang melakukan pengendalian dan mengevaluasi
kinerja fungsi TI entitas dan efektivitas pengendalian.
Auditor harus mendokumentasikan tingkat risiko pengendalian yang dicapai untuk proses
pendapatan baik dengan jumlah kuantitatif atau istilah kualitatif seperti “rendah,” “sedang,”
dan “tinggi”. Dokumentasi tingkat risiko pengendalian yang dicapai untuk proses pendapatan
mencakup dokumentasi sistem akuntansi seperti bagan alir, hasil pengujian pengendalian, dan
sebuah memo menunjukkan kesimpulan secara keseluruhan tentang risiko pengendalian.
Auditor berkepentingan terhadap asersi keterjadian atas transaksi pendapatan karena klien
cenderung untuk melakukan lebih saji (overstated) penjualan daripada melakukan kurang saji
(understate). Auditor memperhatikan dua jenis utama salah saji material: penjualan
pelanggan fiktif dan pencatatan pada saat barang belum dikirim atau jasa belum dilakukan.
Pengendalian utama untuk mencegah penjualan fiktif adalah adanya pemisahan tugas yang
tepat antara fungsi pengiriman dan entri pesanan dan fungsi pengihan.
Salah saji utama yang perlu diperhatikan manajemen dan auditor adalah barang telah dikirim
atau jasa telah dilaksanakan dan tidak ada pengakuan pendapatan. Kegagalan mengakui
pendapatan menyebabkan pelanggan tidak dapat ditagih untuk barang atau jasa dan klien
tidak menerima pembayaran. Pengendalian yang menajamin bahwa asersi kelengkapan
dipenuhi meliputi akuntansi untuk urutan numerik dari dokumen pengiriman dan faktur
penjualan, penandingan dokumen pengiriman dengan faktur penjualan, rekonsiliasi faktur
penjualan dengan laporan penjualan harian, dan mengelola serta memeriksa arsip pesanan
terbuka.
Salah saji dapat terjadi karena otorisasi yang tidak benar termasuk pengiriman barang atau
memberikan jasa bagi pelanggan yang berisiko kredit macet dan melakukan penjualan
dengan harga yang tidak diotorisasi. Dalam hal ini auditor perlu memeriksa penerapan
pengendalian dan menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk menguji otorisasi
yang tepat dari transaksi pendapatan,
Akurasi adalah suatu asersi penting karena transaksi pendapatan yang tidak diproses dengan
benar mengakibatkan terjadinya salah saji yang memengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Keberadaan daftar harga dan syarat pembayaran yang diotorisasi akan
mengurangi risiko ketidakakuratan. Keberadaan pengendalian juga diperlukan untuk
memverifikasi informasi pada faktur penjualan. Untuk pengendalian manual maka faktur
penjualan berisi inisial personel klien yang verifikasi ketepatan matematis sedangkan untuk
pengendalian dengan TI maka sebagian besar pengendalian akan diprogram. Dalam
merancang sistem pendapatan yang benar maka pengendalian diprogram dan direkonsiliasi
oleh golongan pengendalian di departemen TI dan departemen pengguna. Auditor dapat
memeriksa dan menguji penerapan dan berbagai rekonsiliasi pengendalian.
Klien yang tidak memiliki pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa transaksi
pendapatan dicatat secara tepat waktu, penjualan dapat dicatat dalam periode akuntansi yang
salah. Auditor dapat menguji pengendalian ini dengan membandingkan tanggal pada bill of
landing dengan tanggal pada masing-masing faktur penjualan dan tanggal faktur penjualan
yang tercatat dalam jurnal penjualan
Penggunaan bagan akun dan kode yang sesuai untuk mencatat transaksi pendapatan harus
memberikan assurance yang memadai tentang asersi ini. Auditor memeriksa jurnal penjualan
dan jurnal umu untuk pengklasifikasian yang tepat, dan dapat menguji faktur penjualan untuk
ketepatan pengklasifikasian dengan memeriksa pengendalian yang ada untuk memastikan
bahwa faktur penjualan dikode berdasarkan jenis barang atau jasa.
Salah saji utama yang berhubungan dengan asersi kelengkapan adalah uang tunai atau cek
yang dicuri atau hilang sebelum dicatat dalam catatan penerimaan kas. Pemisahan tugas yang
tepat dan sistem lockbox merupakan pengendalian yang kuat untuk memastikan dipenuhinya
asersi ini. Ketika sistem lockbox tidak digunakan, cek harus diotorisasi dengan ketat saat
diterima, dan daftar kas harian harus disiapkan. Sebuah pengendalian tambahan adalah
rekonsiliasi penerimaan kas harian dengan jumlah yang di posting ke rekening nasabah di
buku pembantu piutang dagang.
Syarat pembayaran umumnya termasuk potongan (diskon) untuk pembayaran dalam jangka
waktu tertentu sebagai cara untuk mendorong pelanggan membayar tepat waktu.
pengendalian dalam sistem akuntansi harus memastikan bahwa kebijakan manajemen
mengenai potongan tunai diterapkan. Sebagai contoh, klien dapat menetapkan periode
pembayaran 2/10, net/30 hari. Pelanggan yang membayar dalam waktu 10 hari berhak
mendapat 2 persen potongan tunai. Ketika kas diterima, personel klien harus memeriksa
untuk memastikan bahwa pelanggan sesuai dengan sayarat pembayaran. Auditor dapat
menguji pengendalian ini dengan memeriksa sampai transaksi penerimaan kas untuk
menentukan apakah kebijakan potongan tunai klien tetap diterapkan.
Akurasi Transaksi Penerimaan Kas
Ada beberapa alasan yang menyebablan penerimaan kas dicatat dalam jumlah yang salah.
Sebagai contoh, jumlah yang salah dari kas yang diterima dapat dicatat pada bukti
penerimaan kas atau tanda terima yang dapat diproses secara salah selama entri data.
Aktivitas satu pengendaliaan yang memberikan keyakinan asuransi yang layak bahwa
kesalahan akan dideteksi dan dikoreksi adalah dengan merekonsiliasi setiap hari laporan
penerimaan kas untuk mengendalikan daftar bukti penerimaan kas. Pengujian pengendalian
yang terkait melibatkan examining dan pengujian berbagai rekonsiliasi yang ada di tahap ini
dalam proses pendapatan. Penggunaan laporan bulanan pelanggan yang menyediakan
perbaikan atas posting akun pelanggan yang benar karena seorang pelanggan yang telah
melakukan pembayaran dan memiliki laporan bulanan yang tidak menunjukkan seharusnya
akan melakukan pengaduan kepada klien. Ada kemungkinan juga bahwa pembayaran
pelanggan diposting ke akun pelanggan yang salah. Salah satu aktivitas pengendaliaan yang
memberikan asuransi untuk asersi klarifikasi, adalah laporan penerimaan kas harian
direkonsiliasikan setiap hari dengan posting ke jurnal penerimaan kas dan buku pembantu
piutang dagang. Pengujian pengendalian mencangkup riview dan pengujian rekonsiliasi.
Jika klien menggunakan sistem lockbox atau jika kas disetorkan setiap hari di bank klien, ada
kemungkinan kas dicatat dalam periode yang salah. Umumnya, auditor kurang
memperhatikan jenis salah saji ini karena kebanyakan entitas menggunakan aktivitas
pengendaliaan tersebut.
Auditor jarang memerhatikan mengenai penerimaan kas yanng dicatat dalam akun laporan
keuangan yang salah. Pengendalian utam untuk mencegah kas yang dicatat dalam akun yang
salah adalah menggunakan bagan akun. Perhatian auditor adalah pada penerapan kode akan
yang sesuai dengan masing – masing penerimaan kas, terutama penerimaan kas dari sumber
yang tidak biasa seperti penjualan barang sisa, piutang wesel dan hasil dari penjualan
peralatan. Auditor dapat melacak sampai bukti penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas
untuk memastikan klasifikasi yang tepat. Jurnal penerimaan kas dapat juga diperhatikan
sebagai item yang tidak biasa.
Aktivitas Pengendalian dan Pengujian Pengendalian – Transaksi
Retur dan Potongan Penjualan
Bagi kebanyakan entitas memiliki hanya sedikit transaksi retur dan potongan penjualan dan
bukan jumlah yang material dalam laporan keuangan. Akibatnya, bahasan ini tidak
mencangkup secara rinci transaksi pendapatan atau penerimaan kas. Namun, memo kredit
yang digunakan untuk memproses transaksi retur dan potongan penjualan yang juga dapat
digunakan untuk menutupi pengiriman barang yang tidak sah atau menyembunyikan
penyelewengan.
Ada dua pengendalian penting yang harus ada mengenai proses memo kredit. Pertama,
masing-masing memo kredit harus disetujui oleh seseorang selain individual yang
menerbitkannya. Ini merupakan pemisahan tugas yang tepat antara akses ke catatan
pelanggan dan otorisasi untuk mengeluarkan memo kredit. Kedua, kredit untuk retur barang
harus didukung oleh dokumen pendapatan yang menunjukkan bahwa barang benar-benar
telah dikembalikan. Auditor dapat melakukan pengujian pengendalian pada memo kredit
dengan memeriksa sampel memo kredit untuk persetujuan yang memadai dan keberadaan
masing-masing dokumen pendapatan. Untuk memo kredit yang dikeluarkan untuk alasan lain
selain retur barang, persetujuan oleh individual yang tepat merupakan pengendalian yang
penting.
Untuk entitas dengan transaksi retur dan potongan penjualan yang sedikit atau tidak material,
auditor dapat hanya memutuskan memperoleh pemahaman tentang bagaimana transaksi
diproses dan tidak untuk melakukan pengujian pengendalian. Proses analisi substantif dapat
digunakan untuk memberi bukti yang cukup atau kewajaran aku retur dan potongan
penjualan.
Hasil pengujian pengendalian internal oleh auditor untuk proses pendapatan secara langsung
berdampak pada resiko deteksi dan karenanya tingkat prosedur substantif yang diperlukan
untuk akun akan dipengaruhi oleh proses ini. Hal ini termasuk saldo akun – akun laporan
posisi keuangan seperti piutang dagang, cadangan piutang tak tertagih, dan kas, serta akun
laporan laba rugi seperti penjualan, biaya kerugian piutang, serta retur dan potongan
penjualan. Bila hasil pengujian pengendalian mendukung tingkat resiko pengendalian yang
direncanakan, auditor dapat melakukan prosedur substantif atas akun – akun tersebut pada
tingkat yang direncanakan. Namun, jika hasil pengujian pengendalian tidak mendukung
tingkat resiko pengendalian dan direncanakan, resiko deteksi harus ditetapkan lebih rendah.
Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah produser substantif.
Auditor menggunakan prodesur substantif untuk mendeteksi salah saji material dalam akun
terkait pendapatan. Ada 2 kategori produser substantif (1) produser analitis substantif dan (2)
pengujian terinci atas golongan transaksi, saldo akun dan pengungkapan. Produser analistis
substantif digunakan untuk memeriksa hubungan yang masuk akan antara akun-akun yang
terkait. Ini harus mencangkup produser analitis untuk pendapatan. Dalam proses pendapatan,
pengujian substantif atas transaksi berfokus terutama pada transaksi penjualan dan
penerimaan kas. Pengujian terinci atas saldo akun berfokus pada rincian jumlah atau
perkiraan yang membentuk saldo akhir akun yang berhubungan dengan pendapatan.
Pengujian terinci atas pengungkapan berfokus pada penyajian dan pengungkapan yang
berkaitan dengan piutang dagang dan akun terkait.
Produser analitis substantif berguna dalam melakukan pengujian audit untuk memeriksa
kewajaran akun akun terkait pendapatan karena pengujian tersebut memberikan bukti yang
cukup dengan biaya rendah. Perbandingan presentase laba kotor dibandingkan dengan tahun
sebelumnya atau data industri dapat memberikan bukti berharga atas pendapatan tidak
tercatat (kurang saji) atau pendapatan fiktif (lebih saji) dan terkait akun piutang ketika rasio
ini secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnnya atau data
industri. Rasio ini juga dapat memberikan informasi tentang perubahan kebijakan harga.
Lima rasio yang ditunjukkan subjudul “piutang dagang” memberikan bukti apakah piutang
dagang menunjukkan nilai realisasi bersih yang benar. Setiap rasio membantu auditor dalam
menilai kewajaran cadangan piutang tak tertagih, yang pada gilirannya memengaruhi
kewajaran piutang dagang dan biaya kerugian piutang. Membandingkan rasio retur penjualan
atau potongan tunai penjualan terhadap pendapatan tahun-tahun sebelumnya dan data industri
memberikan auditor bukti mengenai apakah semua retur penjualan atau potongan tunai telah
dicatat. Auditor juga dapat memperkirakan biaya komisi penjualan dengan mengalihkan rata-
rata tingkat komisi dengan penjualan bersih dan membandingkan jumlah tersebut dengan
biaya komisi tercatat. Dalam situasi, auditor mungkin dapat menerima retur penjualan
potongan tunai penjualan, dan biaya komisi penjualan yang disajikan secara wajar tanpa
melakukan penjualan substantif tambahan jika produser analitis memberikan hasil yang
konsisten dengan harapan auditor.
Rekonsiliasi antara daftar umur piutang dagang ke akun buku besar umum seharusnya
dapat mendeteksi penghilangan piutang baik dari buku pembantu piutang dagang atau akun
buku besar. Auditor harus memiliki keyakinan bahwa rincian daftar umur piutang yang
dibuat adalah benar. Hal ini dapat dicapai dalam beberapa cara. Satu pendekatan melibatkan
prosedur audit manual. Pertama, daftar umur piutang dilakukan footed dan crossfooted.
Footing dan crossfooting berartu bahwa setiap kolom dari daftar umur piutang ditambahkan,
dan total kolom kemudian ditambahkan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan total
saldo akun. Kemudian, sampel rekening pelanggan dalam daftar umur piutang dipilih untuk
pengujian. Untuk setiap rekening pelanggan yang dipilih, auditor melacak saldo pelanggan
mendur ke belakang rincian buku pembantu dan memverifikasi jumlah total dan jumlah
dalam setiap kolom untuk umur yang tepat. Pendekatan kedua melibatkan penggunaan teknik
audit berbantuan komputer. Jika pengendalian umum dengan TI memadai, auditor dapat
menggunakan audit dengan perangkat lunak umtuk memeriksa ketepatan daftar umur piutang
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi klien.
PISAH BATAS
Asersi pisah batas mencoba untuk menetukan apakah semua transaksi pendapatan dan
piutang dagang terkait dicatat pada periode yang tepat. Walaupun auditor dapat memperoleh
keyakinan tentang asersi pisah batas untuk penjualan dengan melakukan pengujian
pengendalian, dalam banyak kasus, pengujian pisah batas dilakukan sebagai pengujian
substantif atas transaksi atau sebagai pengujian bertujuan ganda. Selain itu, pisah batas
penjualan biasanya bersamaan dengan pisah batas persediaan karena dengan pengiriman
barang menunjukan bahwa proses laba selesai. Auditor ingin yakin bahwa jika barang telah
dikirimkan pada periode berjalan, mengakibatkan penjualan telah dicatat, dan juga jika
penjualan telah dicatat, persediaan yang terkait telah dihilangkan dari catatan akuntansi.
Selain itu, auditor perlu menentukan apakah telah ada pisah batas yang tepat untuk retur
penjualan.
Sistem akuntansi klien harus memiliki pengendalian yang memastikan pencatatan
transaksi pendapatan tepat waktu. Hasil pengujian pengendalian, jika dilakukan, harus
memberikan bukti asersi pisah batas. Selain itu, klien harus memiliki aktivitas pengendalian
akhir periode untuk memastikan pisah batas penjualan yang tepat antara periode akuntansi.
KEBERADAAN
Keberadaan piutang dagang merupakan asersi yang lebih penting karena auditor ingin
meyakinkan bahwa saldo akun tidak dicatat lebih saji dengan dimasukannya rekening atau
jumlah pelanggan fiktif. Prosedur audit yang utama untuk menguji asersi keberadaan piutang
dagang adalah dengan konfirmasi saldo akun pelanggan dan examination penerimaan kas
sesudahnya. Jika pelanggan tidak merespon permintaan konfirmasi dari auditor, prosedur
audit tambahan mungkin diperlukan.
Masalah penilaian utama yang berhubungan dengan piutang dagang berkaitan dengan
nilai realisasi bersih piutang dagang. Auditor berkaitan dengan penentuan cadangan piutang
tak tertagih, sehingga biaya kerugian piutang, disajikan dengan wajar. Cadangan pitang tak
tertagih dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti keadaan ekonomi, kondisi industri
klien, dan kekuatan keuangan dari pelanggan klien.
KLASIFIKASI
Masalah utama yang berhubungan dengan asersi penyajian dan pengungkapan tentang
klasifikasi yang (1) mengidentifikasi dan mengklasifikasi kembali setiap kredit yang material
yang terkandung dalam piutang dagang, (2) memisahkan piutang jangka pendek dan jangka
panjang, dan (3) memastikan bahwa berbagai jenis piutang telah diklasifikasikan dengan
benar.
Pengungkapan ini penting untuk akun piutang dagang dan akun terkait. Walaupun
manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan, auditor harus memastikan bahwa
semua pengungkapan yang diperlukan telah dibuat. Kebanyakna kantor akuntan publik
menggunakan beberapa jenis daftar pelaporan keuangan untuk meyakinkan bahwa semua
pengungkapan yang diperlukan telah dibuat untuk masing-masing akun (kelengkapan).
Konfirmasi adalah bukti audit yang merupakan tanggapan tertulis langsung dari pihak
ketiga (pihak terkonfirmasi) kepada auditor, dalam bentuk kertas atau dengan eletronik atau
media lainnya. Ada anggapan dalam standar audit bahwa auditor akan meminta konfirmasi
piutang dagang selama audit. Namun, audit standar memungkinkan audirot untuk
menghilangkan konfirmasi piutang dagang dalam keadaan berikut.
- Penilaian auditor terhadap resiko bawaan dan resiko pengendalian rendah, dan bukti
yang dikumpulkan dari pengujian substantif lainnya untuk mengurangi resiko audit ke tingkat
yang dapat diterima cukup rendah
Konfirmasi dapat untuk memenuhi lebih dari satu asersi. Namun, konfirmasi memberikan
berbagai tingkat assurance untuk asersi yang berbeda. Konfirmasi piutang dagang merupakan
sumber bukti untuk menguji asersi keberadaan. Jika pelanggan mengonfirmasi jumlah yang
terhutang terhadap klien, auditor memiliki bukti yang memadai bahwa piutang dagang
tersebut valid.
Jenis-jenis konfirmasi
Ada dua jenis konfirmasi: positif dan negatif. Konfirmasi positif umumnya digunakan
ketika saldo individual akun yang besar atau jika kesalahan yang di antisipasi karena risiko
salah saji material telah ditetapkan tinggi. Sedangkan konfirmasi negatif memerlukan
pelanggan merespon hanya ketika mereka tidak setuju dengan jumlah dari klien. Permintaan
konfirmasi negatif digunakan ketika ada banyak rekening dengan saldo kecil, resiko
pengendalian dinilai rendah, dan auditor yakin bahwa pelanggan akan mencurahkan perhatian
yang memadai ke konfirmasi. Pada beberapa perikatan audit, kombinasi konfirmasi dari
positif dan negatif digunakan untuk menguji piutang dagang karena pertimbangan
materialitas dan campuran pelanggan.
Misalnya, konfirmasi positif mungkin dikirim ke akun pelanggan terpilih dengan
jumlah dolar besar dan konfirmasi negatif dikirimkan ke sampel akun pelanggan dengan
jumlah dolar kecil. Karena konfirmasi positif piutang dagang mengharuskan anne-marie
nanggapi pelanggan menanggapi auditor, sejumlah response yang tidak diterima harus
diverifikasi oleh auditor dengan menggunakan prosedur alternatif. Konfirmasi piutang
dagang negatif memerlukan jawaban hanya ketika informasi saldo pelanggan tidak benar.
Oleh karena itu, tidak adanya tanggapan permintaan konfirmasi negatif biasanya dianggap
mewakili piutang yang valid (benar). Ketepatan permintaan konfirmasi piutang dagang dapat
ditingkatkan jika salinan laporan bulanan pelanggan disertai dengan permintaan konfirmasi.
Waktu
Piutang dagang dapat dikonfirmasi pada tanggal interim atau akhir tahun. Permintaan
konfirmasi harus segera dikirim setelah akhir periode akuntansi untuk memaksimalkan
tingkat respons. Mengirim konfirmasi pada akhir akuntansi mengurangi kemungkinan
perbedaan waktu yang timbul akibat pemrosesan pembelian dan pengeluaran kas oleh
pelanggan.
Proses Konfirmasi
Prosedur Alternatif
Jenis piutang lain yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan ada beberapa contoh
yaitu:
Piutang dari pejabat dan karyawan.
Piutang dari pihak berelasi
Piutang wesel
Perhatian auditor untuk memenuhi asersi-asersi piutang tersebut adalah serupa dengan
piutang dagang. biasanya, setiap jenis dari piutang ini dikonfirmasi dan dievaluasi untuk
kebenarannya.
Ketika auditor telah menyelesaikan prosedur substantif yang direncanakan, salah saji
agregat piutang dagang ditentukan dan akan mencakup proyeksi atau jumlah salah saji yang
mungkin jika teknik sampling telah digunakan. Salah saji agregat ini kemudian dibandingkan
dengan salah saji ditoleransi. Jika salah saji agregat kurang dari salah saji ditoleransi, auditor
mungkin menerima bahwa akun disajikan dengan wajar. Sebaliknya, jika salah saji agregat
melebihi salah saji ditoleransi, auditor dapat menyimpulkan bahwa akun disajikan dengan
tidak wajar. Auditor juga harus menganalisis salah saji yang ditemukan melalui prosedur
substantif.
Dalam beberapa kasus, salah saji ini dapat memberikan bukti tambahan pada risiko
pengendalian. Dengan mengidentifikasi penyebab salah saji, auditor dapat menentukan
bahwa penilaian awal resiko pengendalian terlalu rendah. Jika auditor menyimpulkan bahwa
audit adalah tinggi, prosedur audit tambahan harus dilakukan, klien harus menyesuaikan akun
laporan keuangan terkait sampai tingkat yang dapat diterima, atau laporan wajar dengan
pengecualian harus diterbitkan. Keputusan final atas piutang dagang dan akun terkait
didasarkan pada apakah bukti yang cukup tepat telah diperoleh dari pengujian substantif yang
dilakukan.