1
2
tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2)
membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian
yang diminati, dan (3) membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan memperhatikan tujuan SMK sebagaimana uraian di atas maka Kepala
Sekolah Menengah Kejuruan dituntut bukan hanya sekedar menjadi pemimpin sekolah
yang memiliki kompetensi manajerial dan supervisi semata tetapi juga harus memiliki
kemampuan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi pada pasar kerja, dunia
usaha/industri termasuk mewujudkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja
secara mandiri dengan wirausaha. Kepala SMK diharapkan menerapkan kepemimpinan
yang mengedepankan kreativitas dan inovasi dalam menggerakkan dan mengarahkan
organisasi sekolah menuju pencapaian optimal mutu pendidikan yang handal dan
kompetitif bagi kemajuan masyarakat dan bangsa secara gradual dan terus menerus
(continous improvement).
Secara umum kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai kepemimpinan
yang diterapkan dalam bidang pendidikan. Secara lebih khusus bila diterapkan pada
organisasi pendidikan seperti sekolah, maka kepemimpinan pendidikan dalam tataran
organisasi sekolah akan berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah (school
leader/principal), hal ini disebabkan kepala sekolah merupakan orang yang punya
otoritas dalam mengelola sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan pendidikan perlu terus mengembangkan diri agar dapat berperan
efektif dalam membawa organisasi sekolah kearah yang lebih baik dan berkualitas.
Menurut Barth(1990) Kepala Sekolah merupakan kunci sekolah yang baik dan
berkualitas, faktor potensial penentu iklim sekolah, serta sebagai pendorong bagi
pertumbuhan para Guru. Sementara itu berkaitan dengan pemimpin sekolah yang efektif
memahami bahwa mereka berada dalam posisi untuk menggerakan orang lain melalui :
1. Mengartikulasikan dan memodelkan nilaI-nilai inti yang mendukung pendidikan
yang menantang dan sukses bagi semua (articulating and modeling core values
that support a challenging and successful education for all);
3