Disusun Oleh :
1. Steven Renaldy
2. Sherly Maghfiroh
3. Putri Rizki Rahmadani
4. Muhammad Rizaldi
5. Muhammad Pernanda
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah
dengan judul KAIZEN “Continuous Improvement”. Dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan.
Dalam Agama Budha, Kaizen berasal dari arti kata “Renew the heart
and make it good”, ini diartikan konsep ini memerlukan perubahan dari
“The heart of business” itu sendiri, Kultur dan struktur perusahaan karena
proses Kaizen menerapkan dan melaksanakan Visi perusahaan kedalam
semua aspek dalam kegiatan operasianal praktis dilapangan. Menurut Imai
[1968], seorang pakar Kaizen, Kaizen artinya perbaikan, lebih jauh lagi
perbaikan secara terus menerus dari cara hidup, personal, sosial dan kerja
Konsep dari Kaizen sangat cocok diterapkan pada setiap usaha, prinsipnya
ada 6 yaitu :
1. 5S
5S Japanese 5R 5S
2. Standard Work
3. Single Minuted Exchange of Die (SMED)
Set-up and changeover reductions for equipment, tooling and machines.
Step Operation
Persiapan, setelah penyesuaian proses, checking raw
1
material, blades, dies, jigs dll
2 Mouting and removing blades
4. Poka-Yoke
5. Tack Time Analysis
6. Creating Cells
7. One Piece Flow
8. Kanban
9. Total Productive Maintenance (TPM)
Delapan macam waste dalam sistem produksi:
2. Waktu (menunggu)
Para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau
berdiri menunggu langkah proses selanjutnya, alat, pasokan komponen
selanjutnya dan lain sebagainya atau menganggur saja karena kehabisan
material, keterlambatan proses, mesin rusak dan bottleneck.
5. Persediaan berlebih
Kelebihan material, barang dalam proses, atau barang jadi menyebabkan
lead time yang panjang, barang kadaluarsa, barang rusak, peningkatan
biaya pengangkutan dan penyimpanan dan keterlambatan. Persediaan
berlebih juga menyembunyikan masalah seperti ketidakseimbangan
produksi, keterlambatan pengiriman dari pemasok, produk cacat, mesin
rusak dan waktu set up yang panjang.
7. Produk cacat
Memproduksi komponen cacat atau yang memperlukan perbaikan.
Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti,
dan inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu dan upaya sia- sia.
1. Tahap pertama
Menganalisa dan memetakan proses dari spesifikasi area plant
2. Tahap kedua
Mengidentifikasi masalah dan kesempatan untuk memperbaiki
3. Tahap ketiga
Implementasikan perubahan pada proses mengikuti aliran kerja yang
diperbaiki.
4. Tahap keempat
Evaluasi perubahan dan follow up dengan mengatur sesuai yang
dibutuhkan.
Follow-up dari kegiatan juga merupakan tanggung jawab Team Leader. Dia
harus mengatur rapat dimana semua anggota tim dan pihak-pihak yang
terkait dapat meninjau kembali efek dari Kaizen dan mendiskusikan
perubahan lebih lanjut yang dapat meningkatkan Kaizen blitz di masa
depan.
Team Leader harus menyiapkan laporan pribadi, mengenai pengalamannya
untuk Kaizen termasuk sukses dan kegagalan yang ada.
Laporan ini harus tersedia untuk Team Leader Kaizen siapa saja di masa
depan sebelum mereka melakukan kegiatan Kaizen.
1. Quality circle
Pertemuan antara grup untuk membahas tingkatan kualitas di dalam
segala aspek kerja perusahaan.
2. Meningkatkan moral
Moral yang kuat di setiap pekerja adalah bagian yang penting untuk bisa
mencapai kualitas dan efisiensi yang berguna untuk jangka panjang, dan
Kaizen menjadikan moral sebagai dasar untuk mempermudah pergaulan
kerja antara sesama karyawan.
3. Kerja sama
Perusahaan yang jaya adalah perusahaan yang sanggup untuk bekerja
sama dengan baik. Tujuan Kaizen adalah membantu karyawan dan pihak
manajement, untuk saling bekerja sebagai tim bukan kompetitor.
4. Disiplin kerja
Grup atau tim di dalam perusahaan tidak akan sukses pabila anggotanya
tidak berdedikasi. Komitment di dalam disiplin kerja akan menjamin
sebuah tim yang kuat.
Gemba itu artinya adalah tempat kerja ‘real place’. Bentuknya bisa
bermacam-macam, bisa kantor, pabrik, rumah, toko, dll. Didalam bisnis
gemba adalah tempat dimana suatu aktifitas yang bernilai (value-adding)
untuk dapat memuaskan konsumen. Gemba didalam manufacturing industry
adalah tempat dimana dilakukan proses pengembangan (developing),
produksi dan penjualan produk . Didalam ‘service’ gemba adalah tempat
dimana customer berinteraksi dengan tempat pelayanan jasa. Jadi Gemba
Kaizen adalah perbaikan secara terus-menerus (continous improvement) di
tempat kerja.
Seiri (Ringkas)
Ringkas : Menyusun alat-alat kerja sehingga mudah dijangkau saat
digunakan dalam kegiatan produksi.
Seiton (Rapi)
Rapi : Memperpendek jalur produksi dan membuang segala sesuatu
(Alat kerja atau benda lain) yang tidak berguna selama produksi
berlangsung dari tempat kerja kita.
Seiso (Resik)
Resik : Menjaga kebersihan di sekitar area tempat kerja
Seiketsu (Rawat)
Rawat : Menjaga agar tempat kerja dan alat kerja selalu bersih dan siap
digunakan untuk berproduksi setiap saat
Shitsuke (Rajin)
Rajin : Menjaga agar semua langkah-langkah dalam Gemba Kaizen
tersebut dilakukan secara terus menerus, disiplin, dan menjaga
kepraktisan langkah-langkahnya.
Semua orang didalam suatu perusahaan harus bekerja bersama untuk
mengikuti tiga pilar dasar pada saat melakukan kaizen didalam gemba, yaitu :
1. Housekeeping
Merupakan hal yang sangat diperlukan didalam good manajement
Melalui housekeeping, pekerja mendapatkan dan melatih disiplin
secara mandiri
Pekerja tanpa kedisplinan akan sulit untuk mendapatkan product
atau service yang berkualitas
2. Muda Elimination
Muda adalah waste/sampah yaitu segala sesuatu yang tidak ada
atau tidak memberikan tambahan nilai pada produk atau service.
Kaizen lebih menekankan muda elimination sehingga dapat
meningkatkan produktifitas dan menurunkan cost dibanding
meningkatkan investasi.
3. Standardization
Iklim bisnis yang semakin turbulen sekarang ini
menghadapakan setiap business player pada suatu kompetisi yang
sangat ketat, baik kompetisi pemasaran, produk, distribusi, dan harga.
Ketika semua strategi tersebut telah dijalankan dan tidak memberikan
hasil maksimal, perusahaan pasti akan berpikir bagaimana agar
produk atau jasa lebih digemari oleh customer. Pada budaya yang
konsumtif ini masyarakat masih lebih mengedepankan faktor harga,
untuk itu perusahaanpun berpikir untuk memberikan harga kompetitif
tanpa merubah atau malah meningkatkan kualitas produk. Caranya
adalah dengan cost effectiveness melalui pengurangan biaya (cost
reduction). Cost reduction inilah yang disebut dengan kaizen costing.
Konsep kaizen costing secara sederhana dapat dijelaskan dalam
gambar berikut.
3.1 Kesimpulan
1. Kaizen dapat diterapkan dalam disemua bidang karena inti dari kaizen
adalah continous improvement atau perbaikan yang terus berkelanjutan
2. Untuk melakukan kaizen kita terlebih dahulu mengidentifikasi masalah
3. Konsep kaizen ada tiga segmen, yaitu orientasi manajemen, kelompok
dan individu.
4. Terdapat empat tahap dalam team kaizen.
3.2 Saran
1. Sebaiknya setiap perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus
2. Prinsip kaizen diterapkan pada semua elemen dalam perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Liker, Jeffrey K,David Meier. 2006. The Toyota way Field Book panduan
untuk mengimplementasikan model 4P Toyota. Jakarta: Erlangga