Anda di halaman 1dari 7

INDIVIDUAL ASSIGNMENT 02

PUTRI LARASATI - 521210016 - MKTI A

KONSEP
QUALITY

Gambar 1Ilustrasi Kualitas

Kualitas merupakan factor penting yang diperhatikan dalam sebuah produk maupun jasa. Dengan
persaingan pasar yang tinggi, kualitas telah menjadi pembeda untuk hamper semua produk dan jasa di pasar.
Oleh karena itu, semua produsen dan penyedia layanan terus berusaha meningkatkan kualitas produk serta
layanan mereka.
Dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas, sebuah organisasi atau perusahaan biasanya
menggunakan dua macam praktik, quality assurance (QA) dan quality control (QC). Kedua praktik tersebut
memastikan bahwa produk akhir dan jasa sudah memenuhi persyaratan kualitas dan standar yang telah
ditetapkan dan dijanjikan. Untuk menentukan proses dan prosedur kegiatan suatu organisasi dan membantu
untuk menjaga kualitas dalam setiap aspek fungsi organisasi digunakan sebuah standar. Salah satu standar
yang terkemuka adalah ISO (International Standar Organization). Dalam ISO dimuat standar kualitas untuk
industri yang berbeda.

QUALITY ASSURANCE

Gambar 2 Quality Assurance dalam SDLC

Quality Assurance adalah praktik yang luas digunakan untuk menjamin kualitas produk atau jasa. Menurut
James R. Evans & William M. Lindsay (2011), Quality Assurance mengacu pada "aktivitas terencana dan
sistematis serta terarah untuk menyediakan konsumen produk (barang atau jasa) yang berkualitas, sejalan
dengan produk yang memenuhi perminrtaan konsumen".
ISO 9000 mendefinisikan bahwa kualitas merupakan "bagian dari manajemen kualitas difokuskan pada
penyediaan keyakinan bahwa persyaratan kualitas akan dipenuhi".
Pada quality Assurance, usaha untuk meningkatkan kualitas dilakukan secara terus menerus dalam sebuah
organisasi. Oleh karena itu, dalam sebuah perusahaan biasanya terdapat sebuah tim khusus yang bertugas
untuk menjamin kualitas. Tim tersebut memiliki banyak tanggungjawab, dan yang utama adalah untuk
menentukan proses peningkatan kualitas.
QUALITY CONTROL

Konsep Quality Control menurut Dr. Kaurp Ishikawa adalah kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang
dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh
kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.
Quality Control merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengevaluasi kualitas dari sebuah
produk yang sudah jadi dan dilakukan sebelum produk dikirim ke klien.
Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan
sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui
persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama
dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional. (Wikipedia,
2013)

PERBEDAAN QA & QC

Gambar 3 Ilustrasi QA vs QC

Quality Assurance dan Quality Control merupakan bagian dari manajemen kualitas, namun keduanya
sangatlah berbeda. Berikut merupakan perbedaannya:
Kategori

QA

QC

Penjelasan

Orientasi

Proses

Produk

Perbedaan paling mencolok antara jaminan kualitas dan


kontrol kualitas adalah bahwa QA adalah berorientasi
proses sementara QC berorientasi produk,

Fungsi

Proaktif

Korektif

Dalam penerapannya, QA merupakan fungsi proaktif,


oleh karena itu kegiatan QA memberikan kualitas yang
lebih tinggi dari pekerjaan. Sedanngkan tindakan QC
adalah secara korektif, apakah pekerjaan yang
dilakuakan telah menghasilkan produk yang sesuai.

Kontrol

Pembangunan Testing

QA berfokus pada pembangunan yang dilakukan dan


telah direncanakan sedangkan QCberfokus pada control
testing dan pengecekan

Waktu

Dari awal
hingga akhir
proses

Setelah
produk
jadi
sebelum
diberikan

QA dilakukan selama proses pembangunan berjalan


hingga proses tersebut berakhir, sedangkan QC
dilakukan setelah produk selesai dibuat dan sebelum
produk tersebut diberikan kepada klian atau konsumen,

Tujuan

Preventive

Detective Pada aktifitas yang dilakukan pada QA cendenrung


untuk mencegah defect yang akan terjadi, sedangkan
pada tindakan QC cenderung untuk mendeteksi defect
yang ada sehingga produk dikembalikan atau tidak
dipasarkan.

PRAKTIK QA & QC

Pada tugas sebelumnya, telah dibahas sebuah proyek sistem informasi yang mengalami kegagalan, serta
analisis penyebab dari kegagalan proyek tersebut dengan mengguankan diagram ishikawa. Pada bagian ini,
akan dibahas bagaimana praktik QA dan QC agar penyebab-penyebab kegagalan proyek tersebut dapat
terhindarkan.

Gambar 4Diagram Ishikawa kegagalan proyek NHS System

Dari analisis penyebab diatas, maka dapat diketahui tindakan QA dan QC apa saja yang mungkin
dilakukan untuk menghindari kegagalan proyek diatas.
No. Penyebab

Tindakan QA

1.

Metode
Pemilihan metode dilakukan
pengembangan tidak dengan bantuan expertise.
sesuai dengan proyek

2.

Fungsi pada sistem


tidak sesuai

Pemilihan developer dengan


requirement yang tinggi

Pengecekan pada seluruh


fungsi sistem, apakah telah
diselesaikan dan dapat
berfungsi dengan baik.

3.

Skema sistem tidak


sesuai

Pemilihan developer dengan


requirement yang tinggi

Pengecekan terhadap skema


sistem
yang
sedang
dibangun apakah sesuai
dengan kontrak

4.

Skema sistem tidak


mengkover seluruh
wilayah

Pemilihan developer dengan


requirement yang tinggi

Pengecekan
terhadap
kemampuan sistem untuk
mengcover wilayah

5.

Kontrol kurang

Pembuatan jadwal yang jelas


untuk melakukan control
Pengecekan apakah kontrol
telah dilakukan sesuai jadwal
yang dibuat

6.

Ketidakselarasan
stakeholder

Penjadwalan
pertemuan
dengan stakeholder secara
intensif
Pengecekan
apakan
pertemuan telah dilakukan
sesuai dengan jadwal

7.

Waktu tidak sesuai


target

Perencanaan
aktivitas
dilakukan secara terstruktur
Pengecekan apakah aktivitas
yan terencana telah dilakukan
dengan sesuai

8.

Biaya tidak sesuai


anggaran

Pemilihan material serta


sumberdaya yang terencana
Pengecekan apakah material
dan sumberdaya yang telah
dibeli sesuai dengan
perencanaan

Tindakan QC

Kontraktor tidak
komitmen

Pembuatan kontrak yang jelas

10.

End user tidak siap

Pemilihan user interface


untuk sistem yang lebih user
friendly

11.

Developer tidak
komitmen

Pembuatan kontrak yang jelas

9.

Pengecekan apakah kontrak


dijalankan sesuai dengan
kesepakatan

Pengecekan apakah kontrak


dijalankan sesuai dengan
kesepakatan

REFERENSI

John Wiley & Sons (2011). The Quality Assurance Journal, ISSN 1087-8378.

James R. Evans & William M. Lindsay (2011). Managing for Quality and Performance Excellence.
South-Western Cengage Learning.

Ishikawa, Kaoru (1985), What Is Total Quality Control? The Japanese Way (1 ed.), Englewood Cliffs,
New Jersey: Prentice-Hall, pp. 9091, ISBN 978-0-13-952433-2, OCLC 11467749
Juran, Joseph M., ed. (1995), A History of Managing for Quality: The Evolution, Trends, and Future
Directions of Managing for Quality, Milwaukee, Wisconsin: The American Society for Quality
Control, ISBN 9780873893411, OCLC 32394752

ISO 9000:2005
Richey, P. (2013). Concepts of Quality Assurance. Diakses pada 23 Februari 2016, dari website:
http://electronicstechnician.tpub.com/14085/css/14085_102.html

Wikipedia, (2010). Quality Assurance. Diakses pada 23 Februari 2016, dari website:
https://en.wikipedia.org/wiki/Quality_assurance#cite_note-1

Wikipedia, (2010). Quality Assurance. Diakses pada 23 Februari 2016, dari website:
https://en.wikipedia.org/wiki/Quality_control

Anda mungkin juga menyukai