Anda di halaman 1dari 59

Analisis dan Perancangan Perusahaan

Identifikasi Peluang
Usaha

Tim Dosen
Universitas Indraprasta PGRI
Analisis Kelayakan Industri

Analisis dan Perancangan Perusahaan


Proyek (KelayakanUsaha)
merupakan aktivitas yang menggunakan sumber daya untuk
memperoleh manfaat pada waktu atau periode
(Gittinger)

. Rangkaian Aktivitas
. Penggunaan Sumber daya
. Mendapatkan Benefit
. Dalam Periode Waktu Tertentu
Siklus Usaha

Gagasan
(Idea)

Evaluasi Pelaksanaan Usaha Identifikasi


(Evaluation) (Identification)

Pelaksanaan Studi Kelayakan


(Implementation) (Feasibility Study)

Penilaian
(Appraisal)
Identifikasi (Identification)

Identifikasi ialah penentuan kegiatan proyek/usaha


yang potensial. Beberapa sumber untuk identifikasi
adalah informasi dari para spesialis, orang-orang
yang berpengalaman di daerah/lokasi rencana
proyek/usaha, rekomendasi dari proposal/studi
tentang pengembangan suatu proyek/usaha yang
dilakukan sebelumnya dan data statistik/survei.
Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Setelah suatu proyek/usaha di identifikasi, maka proses persiapan dan


analisis dalam rangka perencanaan proyek/usaha sudah dapat
dilakukan. Proses ini meliputi semua kegiatan yang diperlukan
sehingga penilaian (appraisal) dapat dilaksanakan dan jika
proyek/usaha mempunyai prospek yang baik sehingga pelaksanaan
dapat segera dilakukan.
Langkah yang ditempuh dalam tahap ini adalah pelaksanaan studi
kelayakan.
Kegiatan ini akan memberi informasi untuk memutuskan apakah kita
dapat melangkah kepada perencanaan pelaksanaan lebih lanjut.
Dengan demikian suatu studi kelayakan tidak selalu memberikan
keputusan go (dapat dilaksanakan) untuk proyek/usaha yang
dianalisis, melainkan bisa pula membawa keputusan no go (tidak layak
untuk dilaksanakan).
Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Sebagai suatu informasi yang dijadikan dasar untuk memilih suatu


proyek/usaha, maka suatu studi kelayakan harus memberikan definisi
tujuan proyek/usaha yang detail/jelas, serta
memaparkan/menekankan pada suatu pertanyaan apakah ada
beberapa alternatif proyek/usaha untuk mencapai hasil yang
diharapkan.

Studi kelayakan akan memberikan informasi tentang peluang untuk


merekayasa suatu proyek/usaha agar sesuai dengan kondisi fisik dan
lingkungan sosial untuk dapat menghasilkan manfaat yang tinggi.
Untuk itu, analisis finansial dan analisis ekonomi harus juga ditelaah
dalam tahap ini.
Penilaian (Appraisal)

Setelah suatu proyek/usaha ditelaah melalui kegiatan studi


kelayakan, maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu penilaian.

Tahap ini akan memberi kesempatan untuk meneliti/menilai


kembali aspek-aspek yang sudah dianalisis dalam kelayakan
proyek/usaha, apakah asumsi-asumsi yang digunakan dapat
diterima atau tidak.

Dengan demikian dapat benar-benar diketahui apakah


proyek/usaha yang dianalisis dalam kelayakan proyek/usaha
benar-benar layak untuk dilaksanakan.
Pelaksanaan (Implementation)

Jika persiapan dan analisis serta penilaian terhadap analisis sudah


dilakukan dan rekomendasi analisis menyatakan bahwa
proyek/usaha yang distudi layak dilaksanakan, maka
pelaksanaan proyek/usaha dapat segera dimulai.
Evaluasi Pelaksanaan Usaha (Evaluation)

Merupakan suatu penilaian kesuksesan atau kegagalan dalam


pelaksanaan suatu proyek/usaha yang dapat dijadikan masukan
dalam suatu perencanaan proyek/usaha selanjutnya.
MANFAAT KELAYAKAN dan JENIS USAHA

MANFAAT
 Pengusaha
 Penyandang Dana
 Masyarakat dan Pemerintah

JENIS PROYEK
dilihat dari
 Wujudnya (Fisik dan Non Fisik)
 Pelaksananya (Pemerintah / Individu)
 Tujuan (Orientasi Sosial / Ekonomi)
 Skala/Ukuran (Skala Besar / Kecil)
ASPEK ASPEK DALAM KELAYAKAN USAHA

 ASPEK YURIDIS
 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN (KOMERSIAL)
 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
 ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMIS
 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA

Seluruh aspek tersebut saling berhubungan.


Suatu keputusan mengenai satu aspek akan
mempengaruhi putusan aspek lainnya.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
(KOMERSIAL)
• Apa produk yang ditawarkan?
• Apa karakteristik produk ini? Apa manfaat yang
dapat diambil konsumen dari produk ini?
• Apa yang membedakan produk ini dengan yang
lain? Apa keistimewaannya? Apa yang membuat
produk ini unik?
• Hasil akhir yang akan dikemukakan dalam analisis pasar adalah
ukuran pasar dan pangsa pasar (market size and market share).
• Tahap awal sebelum memasuki analisis pasar adalah kita harus
melakukan segmentasi dan target pasar
• Proses segmentasi dan target pasar tidak anda tulis, begitu pula
dengan analisis pasar. Anda hanya menulis hasil akhirnya saja
• Penulisan analisis pasar disertai dengan grafik agar lebih mudah
dibaca dan lebih menarik.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A.Segmentasi dan Target Pasar


• Melalui segmentasi pasar, perusahaan berusaha untuk
membagi pasar yang luas dan heterogen ke segmen yang lebih
kecil yang dapat dilayani lebih efisien dengan produk/jasa
yang pas dengan kebutuhan spesifik konsumen.

• Beberapa dasar segmentasi pasar


• Segmentasi geografi
• Segmentasi demografi
• Segmentasi psikografi
• Segmentasi perilaku
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dasar segmentasi pasar Variabel

• Geografis • Wilayah
• Ukuran kota
• Demografis • Iklim
• Topografis
• Psikografis • dll

• Perilaku
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dasar segmentasi pasar Variabel



• Geografis Usia
• Ukuran keluarga
• Siklus hidup keluarga
• Jenis kelamin
• Demografis • Penghasilan
• Pekerjaan
• Pendidikan
• Psikografis • Agama
• Ras
• Generasi
• Perilaku • Kewarganegaraan
• Kelas sosial
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dasar segmentasi pasar Variabel

• Geografis

• Demografis
• Gaya hidup
• Psikografis
• Kepribadian
• Perilaku
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dasar segmentasi pasar Variabel

• Geografis
• Status pemakai
• Demografis • Tingkat pemakaian
• Status kesetiaan
• Psikografis • Tahap kesiapan
pembeli
• Perilaku • Sikap terhadap produk
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Ukuran Pasar (Market Size)


• Ukuran pasar diukur dari total volume dan atau nilai dari semua
penjualan di dalam pasar.
• Mengetahui ukuran pasar adalah langkah pertama dalam
mengukur pangsa pasar dan mengidentifikasi pesaing
• Dalam usaha agribisnis, yang pada umumnya adalah usaha
komoditas, bisa mengukur ukuran pasar dengan:

• data komoditas di basis data statistik


• estimasi dari perkiraan jumlah komoditas yang
dikonsumsi oleh target pasar per orang dikalikan
dengan jumlah konsumen.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pangsa Pasar (Market Share)


• Market share adalah prosentase (share) yang dapat
kita capai dari jumlah keseluruhan konsumen
(market) yang bisa memakai/atau membeli produk
kita pada suatu wilayah tertentu.

Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x


100 %
Penjualan Industri
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pangsa Pasar (Market Share)

• Market share adalah prosentase (share) yang dapat


kita capai dari jumlah keseluruhan konsumen
(market) yang bisa memakai/atau membeli produk
kita pada suatu wilayah tertentu.

Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x


100 %
Penjualan Industri
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pangsa Pasar (Market Share)

Sebagai contoh jumlah penjualan perusahaan indofood


untuk produk mi instan adalah Rp 900 M, sedangkan
nilai penjualan industri mi instan (seluruh perusahaan
mi instan) adalah Rp 1.8 Trilyun, maka pangsa pasar
indofood untuk produk mi instan adalah:

Pangsa Pasar = 900.000.000.000 x 100 % =


50%
1.800.000.000.000
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pangsa Pasar (Market Share)

Perlunya menganalisa market share adalah untuk:


• melihat pengaruh dari lini produk perusahaan,
sistem distribusi, penetapan harga dan promosi
terhadap market share
• untuk melihat tingkat persaingan dengan
perusahaan lain.
• Mengetahui kedudukan perusahaan dipasaran,
apakah sebagai pemimpin pasar (market leader)
atau pengikut pasar (market follower)
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Analisis Persaingan

• Persaingan usaha yang dianalisis difokuskan kepada persaingan


usaha produk sejenis.
• Pertanyaan yang harus bisa dijawab dari paparan di bagian ini
adalah:
• Siapa yang menjadi pesaing utama ?
• Dimana pesaing-pesaing itu berlokasi ?
• Berapa lama pesaing-pesaing itu telah berada dalam pasar
(menjalankan bisnis) ?
• Berapa besar pesaing-pesaing utama itu ?
• Apakah pesaing-pesaing utama itu sedang berkembang, stabil,
atau menurun, & mengapa pesaing-pesaing itu demikian ?
• Berapa pangsa pasar yang diambil atau diraih oleh pesaing-
pesaing utama itu ?
• Mana dari antara pesaing-pesaing itu menjadi, & mengapa
pesaing itu menjadi terbaik ?
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pesaing Pesaing Pesaing
No Faktor Perusahaan anda
Matriks 1 2 3
Analisis 1 Produk        

Persaingan 2 Penetrasi pasar        


3 Reputasi        
4 Ongkos produksi        
5 Harga        
6 Marjin keuntungan        
7 Fasilitas        
8 Tenaga kerja        
9 Manajemen        
Keterangan: 10 Teknologi        
beri tanda :
11 Kekuatan keuangan        
+ (lebih baik)
12 Sumber material        
= (sama dgn)
- (lebih buruk) 13 Distribusi        
Dibandingkan 14 Kemampuan promosi        
dgn perusahaan 15 Jaminan produk        
anda. 16 Pendekatan penjualan        
17 Trend pertumbuhan        
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pengertian Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)

• Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar


sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin
dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu upaya
pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar
sasaran tersebut.
• Strategi pemasaran merupakan jawaban dari analisis pasar
dan persaingan pasar yang sudah dipetakan sebelumnya.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)

A. Strategi Produk (Product)


B. Strategi Harga (Price)
C. Strategi Tempat (Place)
D. Strategi promosi (Promotion)
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Daur Hidup Produk

Introduction Growth Maturity Decline Abandon


(pengenalan) (pertumbuhan) (Dewasa) (Penurunan) (Ditinggalkan)

New Product
(produk baru)
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Pengaruh daur hidup produk terhadap penjualan, biaya,


keuntungan, dan pesaing

Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan


Penjualan Rendah Meningkat pesat Puncak Menurun
Biaya Tinggi Menengah Rendah Rendah
Keuntungan Rendah (tidak Meningkat Tinggi Menurun
ada)
Pesaing Sedikit Ada Tinggi Menurun
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
(ASPEK PRODUKSI)

Secara umum pertanyaan minimal yang harus dapat dijawab dalam


bagian ini adalah:
• Bagaimana Anda akan menghasilkan produk?
• Apa yang Anda produksi diproduksi sendiri atau dibeli dari
luar? Ataukah gabungan keduanya?
• Bagaimana aspek operasional dimanfaatkan untuk
meningkatkan daya saing? biaya? mutu? tepat waktu?
flexibilitas?
• Keuntungan komparatif apa yang Anda punyai dari aspek
desain operasi?
• Bagaimana hubungan Anda dengan vendor, supplier,
partner dan mitra lainnya?
RENCANA PRODUKSI / OPERASI

HRS MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR:

LOKASI: BAHAN BAKU/PEMBANTU:


• LETAK TANAH/LAHAN: • KEMUDAHAN
• PETA/DENAH/TATA LETAK • LUAS • KONTINYUITAS PASOKAN
• FAKTOR PENDUKUNG: • STATUS (JUMLAH & MUTU)
- GEOGRAFIS • PENGANGKUTAN
- KECOCOKAN LAHAN BANGUNAN:
• SISTEM PEMBELIAN
- PEMENUHAN BAHAN • UKURAN
• HARGA BELI
BAKU/TAMBAHAN • BENTUK
• BENTUK PASAR
- SARANA & PRASARANA • MANFAAT
PROSES PRODUKSI:
TRANSPORTASI PERALATAN:
- PASAR • JENIS/MUTU PRODUK
• KETERSEDIAAN
• TEKNOLOGI
• KAPASITAS
• HARGA • MESIN/PERALATAN
• SUMBER ALAT • BAGAN ARUS PRODUKSI
• TENAGA KERJA
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Pertanyaan yang harus dijawab di bagian Manajemen


ini adalah

• Bagaimana struktur kepemilikan perusahaan?


• Siapa yang memegang jabatan direksi, komisaris dan
apa peran mereka?
• Kemampuan unik apa yang mereka bawakan ke
dalam usaha?
• Bagaimana kompensasi mereka?
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

• Tunjukkan bahwa perusahaan anda memiliki tim


manajeman yang kuat
• Sering kali ide bisnis yang hebat gagal karena tim
manajemen yang lemah

”the right man on the right place”

“the important thing is not the sophisticated gun, but the man
who pulls the trigger”
ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMIS

1. Laporan arus kas


2. Laporan rugi laba
3. Laporan neraca
4. Kriteria Investasi
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA

Setiap kita melaksanakan suatu proyek (usaha) tentunya akan


memberikan pengaruh baik pengaruh positif maupun negatif terhadap
lingkungan (wilayah) dimana proyek tersebut berada. Oleh karena itu
dalam aspek lingkungan ini hal-hal yang perlu dikaji adalah :

• Apakah proyek tersebut berwawasan lingkungan atau akan


mempengaruhi lingkungan
• Dampak proyek terhadap lingkungan sekitar
• Analisis AMDAL
• Alternatif penanggulangan dampak negatif dari keberadaan suatu
proyek
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA

Sedangkan dalam mengkaji aspek sosial budaya, yang perlu


diperhatikan adalah keterkaitan atau hubungan proyek/usaha yang
akan kita laksanakan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya, baik
dalam hal budaya, agama, sosial, kepercayaan dsb.
Pentingknya kajian sosial budaya ini ialah agar proyek/usaha yang
akan dilaksanakan tidak akan memperoleh penolakan atau
ketidaksetujuan dari masyarakat sekitarnya. Misalnya :

• Peternakan babi di daerah yang penduduknya sebagian


besar/seluruhnya beragama islam.
• Kasus Waduk Kedung Ombo, Nipah dsb.
Direct Nilai Produk
Benefit
Cost
Tangible
Benefit Multiplier Effect
Indirect
Benefit Economics of Scale
Dynamic Secondary
BENEFIT Effect

Lingkungan Hidup

Intangible
Benefit Kerawanan

Ketahanan Nasional
Biaya Investasi
Seluruh biaya yang dikeluarkan dari mulai proyek
tersebut dilaksanakan sampai proyek tersebut
mulai berjalan (beroperasi)
Biaya Operasional
Seluruh biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi berlangsung, artinya secara
rutin biaya ini dikeluarkan
Biaya lain yang perlu diperhatikan :

 Sunk Cost

 Bunga Modal

 Depresiasi

 Contingencies
ANALISIS DALAM KELAYAKAN USAHA

Analisis Finansial (Financial Analysis).


Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan individu
(perseorangan, lembaga ekonomi, PT, CV, Koperasi). Manfaat
proyek ini dilihat dari segi individu (Private Return) yang
merupakan hasil dari modal yang ditanamkan.

Analisis Ekonomi (Economic Analysis)


Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan perekonomian
secara keseluruhan atau negara. Manfaat proyek dilihat dari suatu
negara (Sosial Return atau Economic Return) yang merupakan hasil
total atau produktivitas suatu proyek untuk masyarakat.
Perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi

Analisis Finansial Analisis Ekonomis


Komponen
(Financial Analysis) (Economic Analysis)

Harga yang digunakan adalah harga


Harga yang digunakan adalah
1. Harga bayangan (shadow prices). Shadow
harga yang berlaku setempat
prices merupakan Opportunity Cost

Subsidi merupakan biaya yang


Subsidi tidak diperhitungkan harus ditambahkan pada harga
2. Subsidi
dalam biaya proyek barang-barang yang digunakan
dalam proyek.

Pajak merupakan Transfer Payment,


Pajak diperhitungkan dalam biaya
3. Pajak oleh karena itu tidak diperhitungkan
proyek
dalam biaya proyek.

Upah yang digunakan dalam Upah yang digunakan adalah upah


4. Upah analisis adalah upah yang berlaku bayangan (shadow wages) yang
setempat. merupakan Opportunity Cost.
Shadow Prices

Suatu penyesuaian yang dibuat oleh para analis karena harga pasar
dianggap tidak mencerminkan biaya sosial yang sesungguhnya, karena
adanya beberapa intervensi pemerintah (subsidi, pajak, proteksi) dalam
mekanisme terbentuknya pasar.
Merupakan Opportunity Cost, misalnya harga ekspor dan impor.

Tradeable Goods : Barang yang telah biasa diperdagangkandi pasar luar


negeri atau telah biasa diekspor dan diimpor.
Non Tradeable Goods : Barang yang tidak biasa diperdagangkandi pasar
luar negeri atau telh biasa diekspor dan diimpor.

Shadow Price hanya dipergunakan untuk tradeable goods, sedangkan


untuk non tradeable goods dipergunakan harga yang berlaku setempat

Shadow Exchange Rate


Official Exchange Rate
Shadow Wages

Nilai produksi yang dikorbankan oleh tenaga kerja karena bekerja pada
proyek tsb.
Oppotunity Cost dari upah tenaga kerja yang berlaku

Tenaga Kerja Kasar : Asumsi shadow wages 0,5


Tenaga Kerja Menengah : Asumsi shadow wages 0,8
Tenaga Kerja Ahli : Asumsi shadow wages 1,0

Pada mulanya Penganggur dianggap nilainya nol (artinya tidak ada


nilai produksi yang dikorbankan) merupakan Income Approach
/ Production Approach
Kemudian timbul anggapan bahwa tenaga penganggur tersebut shadow
wages tidak nol karena dalam perhitungannya tetap saja dia harus
mengeluarkan biaya untuk hidupnya (makan dsb.)
Expenditure Approach (diperhitungkan sebesar konsumsi yang
dikeluarkan)
Time Value of Money
Time Preference
Suatu preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejaumlah sumber yang
tersedia lebih disenangi orang untuk dinikmati saat ini, daripada sejumlah
yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang.
Alasan : Inflasi, dikonsumsi dan resiko penyimpanan.

Annuity (Uniform Series)


Annuity adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara
berturut-turut dari suatu periode waktu tertentu
Sifat Annuity :
1.Jumlah angsurannya sama (equal payments)
2.Jarak periode angsuran sama (equal period between payments)
3.Angsuran pertama pada akhir periode pertama
Semacam ANGSURAN
Time Value of Money
Future Value (FV)
Compounding
Mencari nilai yang akan datang (F = Future) dari nilai uang saat ini (P =
Present) jika diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)

1
( F / P) n

F  P (1  i ) n
Compounding for 1 per annum
Mencari nilai yang akan datang (F = Future) jika telah diketahui sejumlah
uang tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir
tahun selama umur proyek dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan
lamanya periode investasi (n)

(1  i )  1 n
FA
i
Sinking Fund
Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai yang akan datang (F =
Future), tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
Sinking Fund juga untuk mencari jumlah uang yang harus ditanam pada
setiap akhir tahun dengan memperhatikan tingkat bunga, agar investasi
yang ditanamkan berjumlah F pada waktu yang akan datang

i
AF
(1  i )  1
n
Discounting

Kebalikan dari Compounding


Mencari nilai sekarang (P = Present) dari nilai uang pada waktu yang akan
datang (F = Future) jika diketahui besarnya tingkat bunga (i) dan lamanya
periode investasi (n)

i
(P / F ) n

1
PF
(1  i ) n
Present Worth / Value of an Annuity

Mencari nilai saat ini (P = Present) jika telah diketahui sejumlah uang
tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir tahun
selama umur proyek (A) dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya
periode investasi (n)

(1  i )  1 n
PA
i (1  i ) n
Capital Recovery

Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai sekarang (P = Present),


tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).

i
( A / P) n

i (1  i ) n
AP
(1  i )  1
n
Annuity Due
Annutiy yang dibayarkan setelah periode pertama.

Sering digunakan dalam pembayaran hutang dengan pemberian kelonggaran


(grace peiode)
Pembayaran periode pertama dihitung tersendiri dan selebihnya dihitung
dengan memperhatikan Discount Rate

P  A  A( P / A)in

1
P  A A
(1  i ) n
Kriteria Investasi

Net Present Value (NPV)


Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Internal Rate of Return (IRR)
Profitability Ratio (PR)
Payback Periode (PP)
Sensitivity Analysis
Kriteria Investasi
Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang.
NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang
(present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada
discount rate tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat)
dibandingkan dengan cost /biaya (A. Choliq dkk, 1994).

Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar daripada biaya dinilai sekarang,
berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak atau menguntungkan.
Dengan perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek / gagasan usaha
tersebut menguntungkan atau layak untuk diusahakan. Adapun cara
perhitungan NPV tersebut adalah sebagai berikut :
Net Present Value (NPV)

Bt  Ct
t n
NPV  
t 0 (1  i )
t

NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor)


Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif.
Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang kita
peroleh dari biaya (cost) yang kita keluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau
gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula
sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan
tidak layak untuk dilaksanakan.

( B  Ct )( DF )
t n t n
( NetBenefitPositif )( DF )
NetB / C   t NetB / C  
t 0 (Ct  Bt )( DF ) t 0 ( NetBenefitNegatif )( DF )

()
NPV
NetB / C 
NPV (  )
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit
dengan Present Value Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk
dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1, proyek tidak layak untuk
dilaksanakan
t t
Bt
t  0 (1  i )
t  B ( DF )
t
GrossB / C  t GrossB / C  t 0
t
Ct
t  0 (1  i )
t  C ( DF )
t 0
t

 PV ( B)
GrossB / C  t 0
t

 PV (C )
t 0
Internal Rate of Return (IRR)
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan
dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur
kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya
IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol.
Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor
(DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR
adalah sebagai berikut
1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha.
2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0
3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV
4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV =
0 maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan
memperoleh NPV = 0
5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya
sampai memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 )
Internal Rate of Return (IRR)
6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus
membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di
mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0.
7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi

NPV (  )
IRR  I1  () ()
( I 2  I1 )
NPV  NPV
Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif

8. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga


bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka
proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Profitability Ratio (PR)

Profitability Ratio adalah perbandingan antara Net Present Value di luar


investasi dengan Present Value Investasi

NPV diluar investasi


PR =
PV Investasi
Contoh Soal
Diketahui cashflow suatu proyek pengolahan hasil pertanian sebagai
berikut (Dalam Jutaan Rupiah)

Biaya
Tahun Benefit
Investasi Operasional
1 1.500 5.000 400
2 1.500 2.000 400
3 1.500 400
4 2.500 500
5 2.500 500
6 2.500 500
7 3.000 700
8 3.000 700
9 3.000 700

Dari Cashflow tersebut di atas, hitunglah NPV, Net B/C pada tingkat bunga 12
% serta IRR dan Profitability Ratio-nya ! Apa kesimpulan dari perhitungan
tersebut !

Anda mungkin juga menyukai