Anda di halaman 1dari 12

Tambahkan materi dari

buku yang disuruh ganti

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
enter
A. Kajian Pustaka

1. Tentu saja situasi pada bisnis modom jauh lobih rumit. Pembeli

menginginkan perlindungan terhadap diterimanya kemasan yang mutunya

borada di bawah standar. Porlindungan terbaik terhadap mutu yang

rendah adalah dongan mempromosikan 100 persen. Sayangnya biaya

untuk memeriksa 100 parsen barang yang masuk biasanya sangat tinggi.

Masalah lain dalam memeriksa setiap barang adalah pemerikanan itu

sendiri dapat bersifat merusak. Jika semua bohlam lampu diuji hingga

terbakar sebelum lampu-lampu itu dkirimkan, tidak akan ada satu pun

bohlam lampu yang dapat dijual. Selain itu pemerikanan 100 persen

mungkin tidak akan mengidentifikasi semua cacat yang ada, karena

kejenuhan akan menyebabkan hilangnya persepsi di sisi para pemeriksa.

Oloh karona itu, pemeriksaan secara keseluruhan sangat jarang dilakukan

pada praktiknya.

a. Prosodur yang umum adalah memeriksa mutu dari bagian-bagian

yang datang dengan menggunakan suatu roncana sampling statistik.

Sesuai dengan roncana ini, sobuah sampel dari N unit dipilih secara

acak dari kemasan berisi N unit (populasi), Prosos ini dinamakan

sampling penerimaan. Pemeriksaan akan menentukan jumlah cacat di

dalam sampel. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah yang

telah ditentukan sebelumnya, yang dinamakan angka kritis atau angka

6
7

penerimaan (jumlah yang dapat ditorima) Jumlah yang dapat diterima

biasanya diberi lambang c Jka jumlah cacat pada sampel berukuran n

lebih kecil atau sama dengan c, kemasan tersebut dapat diterima

apabila jumlah cacat melebihi c, kemasan tarsebut ditolak dan

dikembalkan kepada pemasok, atau mungkin diteruskan untuk

diperiksa 100 persennya

Sampling penerimaan adalan suatu prosos pengambilan keputusan

Ada dua kemungkinan keputusan : menerima atau menolak kemasan

tersebut Sebagai tarmbahan, ada dua stuasi yang memengaruhi

peangambilan koputusan: kemasan ternebut baik atau kemasan

torsobut tkdak balk.

Hal ini disobut keadaan alamiah. Apa bila kemasan tersebut baik

dan pemeriksaaan sampel membuktikan bahwa komasan tersebut baik,

atau apa bila kemasan tersebut tidak baik dan pemeriksaan sampel

membuktikan bahwa kemasan tersebut tidak baki, maka sebuah

keputusan yang tepat telah dibuat. Bagaimanapun juga ada dua

kemungkinan Iainnya.

Suatu kemasan mungkin mengandung lebih banyak barnng yang

cacat dari pada yang seharusnya, tetapi kemasan tersebut diterima. Ini

disebut resiko pelanggan. Begitu pulu, suatu komasan mungkin

memiliki Jumlah cacat yang memenuhi standar, namun ditolak selama

pemeriksaan sampal. Ini disebut resiko produsen Tatol ringkasan


8

berikut untuk keputusan-keputusan penerimaan menunjukkan

kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Untuk mengevaluasi sebuah rencana sampiling dan menentukan

apakah sampling tersebut adil bagi produsen dan pelanggan, proseder

yang umum adalah membuat sebuah kurva karakteristik pelaksanaan,

atau kurva OC (operating characteristic) sebauh kurva OC menunjukan

persen cacat, sepanjang garis tengah horizontal dan kemungkinan

menerima persen cacat sepanjang garis tengah veriabel . Sebuah kerva

mulus biasanya digambar dengan menghubungkan semua tingtan mutu

yang mungkin, didistribusi binomial biasanya mengembangkan

kemungkinan- kemungkinan untuk suatu kerva OC.

Contoh : Seperti yang telah kita bahas sebelumnyá, Sims Software

membell DVD darl International DVD. Kepingan DVD tersebut

dikemas dalam kemasan sebanyak 1.000 DVD masing-masingnya.

Todd Sims, pimpinan perusahaan Sims Software Inc, telah sepakat

untuk menerima kemasan berisi 1.000 DVD dengan Jumlah cacat

maksimal 10 persen. Todd telah menunjuk departemen pemeriksaan

untuk memilih sampel acak berisi 20 DVD dan mengujinya dengan

teliti. la akan menerima kemasan tersebut jika sampelnya hanya

mengandung dua DVD yang cacat. Buatlah kurva OC untuk rencana

pemeriksaan ini. Berapa besar probabilitas kemasan tersebut memilid

10 persen cacat?
9

Solusi Jenis sampilng seperti Ini dinamakan attribute sampling

karena barang yang disampel, dalam hal ini adalah DVD, dikategorikan

sebagai "dapat diterima' atau "tidak dapat diterima: Tidak ada

pengukuran yang diperoleh dari DVD itu. Anggaplah a menyimbolkan

baglan sesungguhnya yang cacat di dalam populasi.

Kemasan tersebut baik jika π ≤,10.

Kemasan tersebut tidak baik jika z ≥,10

Anggaplah X adalah jumpah cacat pada sempel, Aturan pengambilan

keputusan adalah :

Terima jika x ≤ 2.

Tolak jika x ≥ 3.

Pada kasus Ini kemasan yang dapat diterima adalah kemasan yang

hanya memiliki 10 persen cacat, atau lebih sedikit, berarti lebih baik

Olch karena itu, praktik yang umum adalah menggunakan batas atas

dari persen cacat tersebut.

Distribusi binomlal digunakan untuk mengumpulkan beragam nilal

pada kurva OC. Ada empat syarat penggunaan binomial, yaitu:

1) Hasit yang akan muncul hanya salah satu dari dua

kemungkinan.Pada kasus Ini DVD tersebut dapat diterima atau

tidak dapat diterima.

2) Jumlah percobaannya tetap. Pada kasus ini, jumlah percobaannya

adalah ukuran sampel sebesar 20.


10

3) Terdapat probabilitas konstan untuk berhasil. Keberhasilan artinya

menemukan DVD yang cacat. Kemungkinan keberhasilannya

diasumsikan 0,10.

4) Percobaan-percobaan tersebut sifatnya saling bebas. Peluang

mendapatkan DVD yang cacat pada pilihan yang ketiga tidak

terkait dengan peluang mendapatkan DVD cacat pada pilihan yang

keempat.

b. Diagram tulang ikan manakankan hubungan antara ponyobab masalah

yang mungkin lorjadi yang akan menghasilkan dampak tertentu

1) Diagram Ini juga dinamakan diagram sebab-akibat.

2) Pendekatan yang umum adalah mementimbangkan empat bidang

masalah : metode, bahan, poralalan, dan pekerja.

c. Tujuan dari diagram kontrol adalah mengawasi mutu sobuah produk

atau jasa secara grafis.

1) Ada dua jenis diagram kontrol.

a) Sebuah diagram kontrol variabel adalah hasil dari suatu

pengukuran.

b) Sebuah diagram atribut menunjukkan apakah produk atau jasa

diterima atau tidak diterima.

2) Ada dun sumbor variasi pada mutu produk atau jasa

a) Variasi acak sifatnya acak dan tidak dapat dikendalikan atau

dihilangkan.
11

b) Variasi tersebutt tidak berasal dari penyebab yang acak, dan

dapat dihilangkan.

3) Empat diagram kontrol telah dibahas pada bab ini

a) Diagram rata-rata monunjukkan rata-rata dari sebuah variabel,

dan diagram jangkauan menunjukkan jangkauan dari variabel,

b) Batas konttol atas dan bawah ditempatan pada plus atau minus

3 kesalahan standar dari rata-rata tersebut.

c) Rumus batas kontrol atas dan bawah untuk rata rata adalah

UCL = x́ + A 2 Ŕ LCL = x́− A2 Ŕ

d) Rumus batas kontrol atas dan bawah untuk jangkauan adalah :

UCL = D4 Ŕ LCL =D3 Ŕ

4) Diagram person cacat adalah sobuah diagram atribut yang

monunjukkan proporal dari produk atau jasa yang tidak sesuai

dengan standar.

a) Rata-rata persen cacat diporoleh dari

total jumlah yang rusak


p=
jumalah yang disampel

b) Batas-batas kontrol untuk proporsi kerudkan ditentukan dari

persamaan

p(1−P)
LCL, UCL = p ±
√ n

c) Diagram c-bar mengacu pada jumlah kerusakan perunit.

1) Diagram ini didasarkan pada distribusi Poisson.

2) Rata-rata jumlah kerusakan per unit adalah c


12

3) Batas-batas kontrolnya ditentukan dari persamaan berikut.

LCL UCL = ć ±3 √ ć hapus

5) Sampling penerimaan adalah sebuah metode untuk menentukan


Benarkan point
apabila kemasan yang dihasilkan dari sebuah produk

memenuhi standardisasi yang telah ditentukan.

a) Sampling ini didasarkan pada teknik sampling acak

b) Sebuah sampel acak sebanyak n unit dipilih dari sebuah

populasi N unit.

Benarkan point c) adalah jumlah kerusakan maksimum yang boleh ditemukan

pada sampel sebanyak n dan kemasan tersebut dianggap

masih dapat diterima.

d) Sebuah kurva OC (operating characteristics) dibuat

menggunakan distribusi probabilitas binomial untuk

menentukan peluang menerima kemasan dengan tingkatan

mutu yang beragam.

Pengendalian mutu secara statistik dapat dibedakan menjadi

dua yakni pengendalian mutu proses dan pengendalian mutu

produk, untuk memahami dapat dilihat dari visualisasi berikut : ???

2. Sampling penerimaan
Benarkan point
Saat ini banyak konsumen mengedepankan persyaratan (assurence)

kepada produsen, terdapat suatu syarat yang umum yang sering disebut

“Tripel Condition” (Cheaper, Faster, Better). Beter dimaknakan sebagai

kualitas, sehingga tuntutan ini harus direspon secara cepat dan tepat oleh
13

produsen. Untuk mendapatkan kualitas dengan karakteristik yang telah

ditentukan oleh konsumen. Pemeriksaan secara keseluruhan adalah waktu,

biaya dan serta produk yang diproduksi, oleh karenanya kebanyakan

perusahaan tidak melakukan hal tersebut. Pemeriksaan bahan baku, barang

setengah jadi maupun barang jadi adalah salah satu bagian yang penting

dalam memberikan jaminan kualitas.

Pengendalian mutu secara statistik dapat dibedakan menjadi dua yakni

Pengendalian mutu proses dan pengendalian mutu produk, untuk memahami

dapat dilihat dari visualisasi berikut :

N = 100

n=5

r = Banyak cacat

r≤c=I r≤c=I

DITERIMA DITOLAK

Misalnya presentase besarnya cacat dari lot p = 0,01, n=5, c = 1, maka

probabilitas diterimanya lot dapaat dihitung sebagai berikut :

Pa= p ( r ≤1 ) P ( r=0 ) + p(r=1)


14

Berdasarkan distribusi hipergeomatrik

C10 C99
5 C 12 C 99
5
¿ 100 + 100
C5 C5

Pa=P ( r ≤1 ) =P ( r =0 ) + p(r =1)

hapus

Tambahkan materi OC, AOQ, ATI ASN


15

B. Kerangka berfikir

Permasalahan

a. Belum adanya kesimpulan dari perhitungan sample tunggal pada

data.

b. Belum adanyakesimpulan dari perhitungan sampel ganda pada

data.

Data
Pengambilan data dari Praktikum Modul
Accaptable Sampling yaitu evaluasi pengukuran
sampel tunggal dan sampel ganda dari kecacatan
pembuatan mainan kereta api kayuPengolahan
data dilakukan dengan metode Berapa banyak
Accaptable datanya
Sampling Pengolahan data dilakukan
menggunakan software Microsoft Excel

Pengolahan Data
Pengambilan data dari Praktikum Modul Accaptable Sampling yaitu evaluasi
pengukuran sampel tunggal dan sampel ganda dari kecacatan pembuatan mainan
kereta api kayu pengolahan datadi bab 4 apa aja

Analisis
Pengambilan
Dengan menganalisis data..... data dari Praktikum Modul Accaptable Sampling yaitu evaluasi
pengukuran sampel tunggal dan sampel ganda dari kecacatan pembuatan mainan
menggunakan..... kereta api kayuPengolahan data dilakukan dengan metode Accaptable Sampling
Pengolahan data dilakukan menggunakan software Microsoft Excel

Hasil yang diharapkan


Mengetahui hasil perhitungan sampel tunggal pada kecacatan
Hasil akhir apa yang diharapkans
pembuatan mainan kereta api kayu Mengetahui hasil perhitungan
etelah pengolahan data ?sampel ganda pada kecacatan pembuatan mainan kereta api kayu
Mengetahui hasil bentuk kurva dari masing-masing perhitungan sampel
tunggal dan sampel ganda

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


Sumber Penelitian
16

C. Penelitian Yang Relavan

ada pun penelitian yang relavan dalam modul ini sebagai berikut:

1. Dewiga P, dkk, (2015), penerapan pengendalian kualitas jenis variabel

Ganti jurnal pada produksi makanan, Juarnal : GAUSSIAN Vol. 4, (3), ISSN: 2339-

2541, Wingko adalah produk khas dari Semarang yang tumbuh dan

berkembang karena peningkatan dalam pariwisata Kota Semarang.

Persaingan antara masing-masing produsen menuntut mereka untuk

meningkat kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan

produk yang cacat dan memantau distribusi dari produk menjadi layak.

Faktor-faktor yang dijadikan tolok ukur produksi wingko proses adalah

berat bersih dan suhu oven untuk rencana pengambilan sampel

penerimaan. R, dan s Peta kendali digunakan untuk memantau proses

produksi dan perkiraan kemampuan proses tersebut digunakan untuk

meminimalkan cacat proses. Sementara rencana penerimaan sampel

digunakan untuk menentukan produk layak untuk didistribusikan atau

tidak. Berdasarkan hasil analisis bahwa proses produksi adalah dikontrol

setelah menghilangkan nomor sampel 1 dan 28. Diperkirakan proses

kemampuan 1.2508 menunjukkan bahwa itu adalah produk cacat kecil

yang diproduksi dan nilai DPMO 180 artinya ada 180 cacat per satu juta

produksi. Sedangkan rencana penerimaan sampel menurut batas

spesifikasi tunggal baik formulir 1 dan formulir 2 menunjukkan bahwa

wingko adalah dapat diterima (dapat didistribusikan).


17

2. Ismail F, (2015), pengaruh tipe kepribadian, pengalaman dan penerimaan

perilaku disfungsional terhadap audit judgment ,jurnal : bisnis dan

manajemen, vol. 5, Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti

empiris apakah terdapat pengaruh dari tipe kepribadian, pengalaman dan

penerimaan perilaku disfungsional terhadap audit judgment yang diambil

oleh auditor. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan responden

dari auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di DKI

Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience

sampling.Data dikumpulkan menggunakan pendistribusian kuisioner

sebanyak 79 dan hanya 51 kuisioner yang dapat diproses. Metode analisis

data menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari studi ini

menunjukan bahwa: tipe kepribadian tidak berpengaruh signifikan

terhadap audit judgment. pengalaman berpengaruh signifikan terhadap

audit judgment. penerimaan perilaku disfungsional berpengaruh

signifikan terhadap audit judgment. tipe kepribadian, pengalaman dan

penerimaan perilaku disfungsional berpengaruh signifikan terhadap audit

judgment secara simultan.

Anda mungkin juga menyukai