Anda di halaman 1dari 10

Peluang Kerja Lulusan Teknik Industri dan Posisinya

Profesi Teknik Industri

Seorang insinyur teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat
pengembangan karirnya. Insinyur teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain
tempat kerja dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi
sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di
bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain. Dalam buku
sumber, profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi berikut:

1. Work Design and Measurement


Teknik mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan. Dengan
begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka panjang). Di
bidang ini juga digunakan Predetermined Time Systems.

2. Plant Location and layout


Kemampuan tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulkan, melakukan kompilasi, dan
mengevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi terbaik untuk pabrik.

3. Engineering Economy
Kemampuan mengimplementasikan sisi ekonomi dalam engineering. Sesuai yang diajarkan
oleh Henry Towne.

4. Production Planning and Inventory Control


Kemampuan mengeset level keseluruhan output manufaktur untuk mendapatkan rating
produksi yang bisa meraih target perusahaan dan menjaga production force tetap stabil.

5. Statistical Quality Control


Kemampuan mendata output kerja secara statistik.

6. Linear Programming
Kemampuan menyederhanakan langkah kerja dan juga menyusun sistem kerja yang linear
sehingga mempermudah produksi.

7. Operations Research
Kemampuan untuk survei dan riset mengenai sistem operasi yang baik dan efisien.
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industri di
antaranya:

Konsultan
Seorang sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sitem kerja sebuah perusahaan dan
mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan produktifitas
perusahaan. 6 fungsi utama dari seorang Konsultan, yaitu:
Mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan
atau industri.
Memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam suatu perusahaan.
Menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan.
Sebagai katalisator, dengan mengembangkan sistem manajerial.
Mengadakan pelatihan dan pembelajaran.
Menginovasikan, memadukan, dan menerjemahkan teknologi, program, dan pemecahan
masalah.

Supervisor
Bidang ini mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik. Supervisor membutuhkan
pengetahuan tentang ergonomi kerja, statistik dan ilmu teknik industri lainnya.

Manajer
Sejak ditemukannya scientific management oleh Taylor dan administrative and behaviour
management, sarjana teknik industri memiliki kompetensi untuk mengatur dan
mengoptimasi kerja organisasi.

Melebar ke Jasa. Tetapi seiring dengan kebutuhan akan hal yang sama terhadap efisiensi dan
efektivitas dibidang industri lainnya, termasuk industri jasa, maka semakin berkembang
pulalah ruang lingkup kerja Teknik Industri. Saat ini dari penelusuran yang dilakukan kepada
para lulusan TI-UI, diketahui mereka lebih banyak bekerja di sektor jasa dibandingkan
manufaktur. Hal ini diakibatkan memang kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas ternyata
tidak hanya dituntut di industri manufaktur, tetapi juga industri jasa.

Jabatan yang sering diambil menyangkut QA (Quality Assurance), Business Excellence


Team, Standard and Procedure Development Officers, dan Pemasaran, Operations Officer
hingga Directors (Kata Operations menggantikan kata Productions karena dalam dunia jasa
memproduksi jasa merupakan sebuah konsep operasi). Mereka terserap di perbankan, stasiun
televisi, telekomunikasi, teknologi informasi, pemerintahan, konsultan, asuransi, energi,
rumah sakit, pendidikan dan sebagainya.

Kembali, kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas sebenarnya ada disemua sektor industri.
Kata industri bahkan diletakkan untuk menjelaskan industri pendidikan, industri pariwisata
dan industri telekomunikasi. Tergantung dari para alumni teknik industri untuk
mendefinisikan dan menterjemahkan kemampuan mereka untuk bekerja multisistem,
multifungsi dan multipendekatan terhadap sektor-sektor industri baru. Saya sudah
mengimplementasikan pendekatan dan ilmu teknik industri di bidang pemerintahan (yang
paling sering dituding tidak efisien dan efektif) dan rumah sakit. Di negara referensi Teknik
Industri, Amerika, melalui lembaga profesi Institute of Industrial Engineers www.iienet.org,
terlihat bahwa alumni TI disana dibagi menjadi beberapa perkumpulan mencakup
perkumpulan sistem kesehatan (SHS Society of Health Systems), SEMS (Society of
Engineering and Management Science), Engineering Economy, Quality and Reliability
Management, Operations Excellence dan lainnya.
Profil Lulusan TI
Profil dan Kompetensi Sarjana Teknik Industri :
-Mampu mengidentifikasi, menformulasikan, dan memecahkan masalah-masalah sistem
integral menggunakan alat-alat pokok analitikal, komputasional, dan/atau eksperimantal.
-Mempunyai wawasan luas sehingga dapat memahami dampak penerapan keilmuan Teknik
Industri terhadap konteks global/sosial.
-Mampu berkomunikasi secara efektif
-Mampu bekerja sama dalam kelompok yang bersifat multi disiplin, baik dalam peran sebagai
pemimpin maupun anggota kelompok.
-Mampu menerapkan teknik dan alat analisis baru yang diperlukan dalam menjalankan
praktik profesi ke-teknik-industrian-nya.
-Memahami dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika.

Tokoh-tokoh Teknik Industri

1. Frederic Winslow Taylor

Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59
tahun) adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya
meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan
merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.

Frederic Winslow Taylor merupakan anggota dari The American Society of Mechanical
Engineers (ASME) dikenal sebagai Bapak Teknik Industri. Konsep-konsepnya banyak
dipengaruhi oleh Towne. Pada tahun 1874 Taylor bekerja di perusahaan hidrolik menjadi
seorang mekanik. Sembilan tahun kemudian menikah dan menerima gelar sarjana Teknik
Mesin dari Stevens Institute, dan kemudian dipromosikan menjadi kepala teknik pada sebuah
pabrik baja di Amerika. Usaha-usahanya pada perusahaan baja membawa pemikiran apa yang
dikenal sebagai Scientific Management (Manajemen Ilmiah). Di sini bidang engineering
harus ikut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang menyangkut perancangan, pengukuran,
perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja. Pada tahun 1881, Taylor melakukan
studi tentang pemotongan baja selama 25 tahun dan dipublikasikan di Transaction of The
American Society of Mechanical Engineers pada tahun 1907 yang merupakan paper
terpanjang.

Selanjutnya di Bethlehem Steeel, Taylor melakukan analisis tentang percobaan penyekopan


untuk mengangkat biji batubara dan biji besi. Satu skop penuh untuk biji batubara beratnya
hanya 3,5 pound. Sedangkan satu skop penuh biji besi beratnya 38 pound. Dari kasus ini,
Taylor menyimpulkan bahwa jenis skop yang sama tidak cocok digunakan untuk semua
pekerjaan. Untuk itu Taylor menugaskan dua orang untuk melakukan pekerjaan penyekopan
dengan ukuran skop yang bervariasi dari yang berkapasitas kecil sampai besar. Setelah
melakukan beberapa eksperimen dia temukan bahwa skop dengan kapasitas 21,5 pounds
merupakan bobot yang ideal. Produktivitas penyekopan dapat ditingkatkan secara dramatis
sehingga dalam periode 3,5 tahun jumlah pekerja penyekopan dapat dikurangi dari 500
menjadi 140 tenaga kerja.
Hasil penelitian lainnya dari Taylor adalah penentuan metode untuk pengaturan jam kerja
yang optimum. Pada penelitian ini Taylor melakukan pemindahan besi gumbal untuk
menentukan metode pemindahan, kecepatan, waktu kerja dan waktu istirahat yang optimal.
Sebelum penelitian Taylor memilih pekerja dan diberi pengarahan yang intinya bahwa
penelitian yang dilakukan bukan untuk mengukur kekuatan maksimum pekerja, tetapi untuk
mengetahui seberapa besar tenaga seorang pekerja yang dikeluarkan agar pekerja tersebut
dapat member hasil yang sebanyak-banyaknya. Sebelum dilakukan penelitian, pekerja yang
dipilih dilatih terlebih dahulu agar mempunyai keseragaman dalam melakukan pekerjaan.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu
bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan
kerja yang dikembangkannya dikenal sebagai Work Design or Method Study. Taylor juga
dikenal sebagai pelopor aktivitas yang sekarang dikenal dengan pengukuran kerja. Aktivitas
ini ditekankan pada penentuan waktu baku dengan menggunakan jam henti (stop watch) bagi
seorang pekerja yang melakukan pekerjaan. Studi yang dilakukan Taylor pada dasarnya
ditekankan pada peningkatan efisiensi yang diterapkan pada tiap bagian. Peningkatan
efisiensi pekerjaan manual di tiap bagian dilakukan dengan mengeliminir gerakan yang tidak
bermanfaat, gerakan yang lambat, dan gerakan yang mengganggu. Pekerjaan mekanik
ditingkatkan dengan memanfaatkan peralatan bantu seperti jigs dan fixture. System yang
dikembangkan Taylor dalam upaya peningkatan efisiensi kerja difokuskan pada perbaikan
metode kerja, mengurangi jam kerja, dan mengembangkan standar kerja. Pada sisi lain, ide
Taylor mengenai peningkatan efisiensi dan produktivitas di atas tidak lepas dari perasaan
khawatir, bahkan timbul kecaman dari perkumpulan tenaga kerja Amerika yang menilai
pendapat Taylor tersebut sebagai rencana serius untuk mengurangi keterlibatan manusia yang
digantikan oleh mesin.

2. Frank B. Gilbreth

Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868 - 14 Juni 1924) adalah pembela awal manajemen ilmiah
dan perintis studi gerak, tapi mungkin paling dikenal sebagai ayah dan tokoh sentral Cheaper
by the Dozen.

Frank B. Gilberth lahir di Maine Fairfield, 7 Juli 1868. Dia memperkenalkan analisis gerakan
yang disebut Micromotion Studies pada pertemuan American Society of Mechanical
Engineers (ASME). Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor bangunan yang berhasil di
Amerika Serikat. Bersama istrinya Lilian Gilberth, seorang Doktor di bidang psikologi, telah
memperkuat peranan faktor manusia pada konsep teknik isndustri. Gilberth sangat berjasa
dalam upaya memberi landasan untuk mengidentifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan
dasar manusia pada saat melakukan kerja manual. Selain itu, Gilberth banyak sekali memberi
kesadaran bagi manajemen arti pentingnya penyederhanaan di dalam perancangan, cara dan
prosedur kerja guna memperoleh cara kerja yang efektif dan efisien. Berbeda dengan Taylor
yang lebih fokus pada aspek waktu, Gilberth lebih menekankan pada aspek metode kerja.

Salah satu penelitian yang dilakukan Gilberth didasari atas apa yang dilihatnya bahwa dalam
proses pembangunan, gerakan yang dilakukan para tukang batu sangat tidak efektif. Untuk itu
dia mengajukan konsep tentang gerakan-gerakan dasar yang dilakukan manusia dalam
bekerja. Prosedur yang dilakukan adalah dengan membagi pekerjaan menjadi elemen-elemen
gerakan dasar. Dalam penelitian tentang pemasangan batu bata pada pekerjaan bangunan,
Gilberth membuat analisis tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, dan konsep yang
diajukan akan memberikan pengurangan jumlah gerakan dari 18 menjadi 5. Sebelum ini,
tukang batu dalam kondisi normal hanya dapat memasang 120 batu bata per jam per orang.
Hasil inovasi Gilberth memberikan tingkat rata-rata pemasangan sebanyak 350 batu bata per
jam per pekerja. Tingkat kenaikan ini tidak diperoleh dengan mempercepat waktu
pengerjaan, melainkan dengan metode yang lebih efektif. Secara tradisional, cara pasangan
batu bata dan pengambilan batu bata sering tidak konsisten. Pemasangan batu bata dan
pengambilan batu bata memaksa pekerja harus membungkukkan badan dan memutar batu
bata untuk mencari sisi terbaik. Batu bata ditempatkan pada kotak dimana tangga untuk
menempatkan kotak realitif tidak dapat disesuaikan. Berbeda halnya dengan usulan Gilberth
dimana batu bata dibawa ke suatu tempat yang disusun rapi yang kesemuanya saling
bersentuhan, pada suatu palet. Dia mempertimbangkan bahwa pengambilan satu batu bata
akan diganti posisinya dengan batu bata yang lainnya, dengan cara satu dari dua batu bata
didorong untuk menempati posisi batu bata yang terambil sebelum pekerja mengambil batu
bata lagi. Gilberth berharap bahwa kepala tukang batu bata dapat mengambil batu bata
dengan sangat efisien. Oleh karena itu, dia dapat meminimkan biaya tenaga kerja dalam
menyusun batu bata dari sebuah palet. Dia kemudian menyediakan tangga yang dapat
disesuaikan, lokasi yang tepat untuk batu bata dan adukan semen, dan hasil inovasi
merupakan kemajuan yang pesat dalam hal produktivitas kerja.

3. Lilian Gilbreth

Lillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 18782 Januari 1972) adalah salah seorang
wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D).

Sebagian orang berpendapat bahwa Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan industri
yang pertama. Bersama suami bernama Frank Bunker Gilbreth, ia adalah perintis bidang
teknik industri. Pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilbreth memiliki banyak anak
sehingga mereka tertarik dalam studi waktu dan gerak. Kesibukan pasangan ini yang beranak
dua belas digambarkan dalam novel Cheaper by the Dozen dan Belles on Their Toes.

Lilian Gilberth adalah First Lady of Engineering. Lilian adalah istri dari Frank Gilberth.
Mereka bekerja bersama-sama dalam menekuni perkembangan Scientific Management,. Mrs.
Gilberth memperoleh gelar doktor dari Brown University. Ia juga wanita pertama yang
memperoleh Hoover medal. Lilian Gilberth membantu suaminya mengembangkan ide dan
cenderung ke sisi psikis (human relationship and work attitudes).

4. Henry Gantt & Ralph Barnes

Henry Laurence Gantt lahir di Calvert County, Maryland, Amerika Serikat. Gantt lulus dari
Sekolah McDonogh tahun 1878 dan bekerja pada Johns Hopkins College sebagai guru teknik
mesin dan juru gambar. Pada tahun 1887, ia bergabung dengan Frederick Winslow Taylor
dalam memanfaatkan teori manajemen ilmiah di Midvale Steel dan Bethlehem Steel sampai
tahun 1893.

Tokoh lain yang berkontribusi pada teknik industriadalah Henry Gantt yang mengembangkan
prosedur penjadwalan rencana kerja dengan menggunakan peta balok atau peta Gantt. Juga
Ralph Barnes, doktor teknik industri pertama dari Cornell University tahun 1933. Karya dia
adalah buku klasik yang berjudul Motion and Time Study.

Kemudian dalam karirnya sebagai seorang konsultan manajemen, di samping grafik Gantt, ia
lebih membuat sejarah manajemen ilmiah dengan menyusun para 'tugas dan bonus' sistem.
Teori di balik 'tugas dan bonus' metode pembayaran upah (1901) adalah bahwa hal itu akan
menciptakan efisiensi dan produktivitas pekerja yang lebih besar dengan bermanfaat tugas
dipantau melalui grafik Gantt. Langsung melawan dengan benda kerja sistem membayar
Taylor, yang juga dihukum kinerja yang buruk, metode Henry Gantt's diperbolehkan pekerja
untuk mendapatkan tingkat biasa mereka dengan bonus tambahan untuk mencapai target
produktivitas mereka. Hal ini memungkinkan pekerja untuk mempertahankan gaji yang stabil
saat mereka belajar pekerjaan, dan dihargai mereka untuk meningkatkan kemampuan
tambahan ini.

5. Adam Smith

John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 meninggal di Edinburgh,
Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan
Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of
Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan
perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.
Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini
muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.

Adam Smith melalui bukunya yang berjudul The Wealth of Nation (1776), mengemukakan
konsep perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja,
yang menekankan pentingnya spesialisasi. Dimana pada saat itu 10 pekerja dapat
menghasilkan 48000 pins tiap harinya. Hal ini benar-benar merupakan sesuatu yang sangat
positif pada masa Adam Smith.

Disiplin ini akhirnya berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam
hal perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi
yang luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas merupakan
pendorong berdirinya disiplin teknik industri.

6. Charles Babbage

Charles Babbage (lahir 26 Desember 1791 meninggal 18 Oktober 1871 pada umur 79
tahun) adalah seorang matematikawan dari Inggris yang pertama kali mengemukakan
gagasan tentang komputer yang dapat diprogram. Sebagian dari mesin yang
dikembangkannya, namun tidak selesai. Sekarang dapat dilihat di Museum Sains London.
Pada tahun 1991, dengan menggunakan rencana asli dari Babbage, sebuah mesin diferensial
dikembangkan dan mesin ini dapat berfungsi secara sempurna, yang membuktikan bahwa
gagasan Babbage tentang mesin ini memang dapat diimplementasikan.

Charles Babbage secara sistematis menuangkan idenya tentang manajemen industri dengan
metode scientific. Dalam bukunya yang berjudul On the Economy of Machinery and
Manufactures (1832), Ia menulis tentang division of labor, organization charts, and labor
relation. Ia juga memperhitungkan hubungan harga dan waktu di setiap pengoperasian
industri. Tetapi semua pendapatnya tidak diaplikasikan. Charles Babbage dianggap sebagai
ide awal dari dibentuknya I.E.

7. Eli Whitney
Whitney lahir di Westborough, Massachusetts, pada tanggal 8 Desember 1765, anak sulung
dari Eli Whitney Sr, seorang petani yang sejahtera. Ibunya, Elizabeth Fay dari Westborough,
meninggal ketika ia berusia 11 tahun. Pada usia 14 tahun ia mengoperasikan profitable nail
manufacturing operation di bengkel ayahnya selama Perang Revolusi..

Karena ibu tirinya menentang keinginannya untuk menghadiri kuliah, Whitney bekerja
sebagai buruh tani dan guru untuk menghemat uang. Dia siap untuk Yale di Leicester
Academy (sekarang Becker College) dan di bawah pengawasan Rev Elizur Goodrich of
Durham, Connecticut, ia masuk Kelas tahun 1789, dan lulus Phi Beta Kappa pada tahun
1792. Whitney diharapkan studi hukum tetapi, karena kekurangan dana, ia menerima tawaran
untuk pergi ke South Carolina.

Konsep yang paling terkenal dari Whitney adalah Interchangable Parts. Dengan konsep ini
bagian mesin yang rusak dapat digantikan dengan yang lain. Whitney juga seorang perencana
yang sistematik dengan menggunakan pekerja yang berkemampuan biasa digunakan untuk
mengendalikan mesin yang telah ia rancang. Ia melatih pekerjanya untuk menggunakan
mesin tersebut hingga akhirnya menjadi advance operator. Dengan cara ini terbukti tingkat
produksi bisa meningkat. Konsep lain yang ia buat adalah mass production yang terkenal dan
akhirnya digunakan oleh Henry Ford.

8. Henry Towne

Henry Robinson Towne (lahir di Philadelphia, 28 Agustus 1844; umur 166 tahun) adalah
seorang insinyur mekanik dan pengusaha di Amerika.

Henry R. Towne adalah anak dari John Henry dan Maria (Tevis) T. Towne. Henry R. Towne
kuliah di University of Pennsylvania (sekolah teknik dan sains terapan) dari tahun 1861-
1862, tetapi tidak menyelesaikan kuliah tersebut.Kemudian, Towne menemukan pekerjaan
sebagai juru gambar di Port Richmond Iron Works, yang dimiliki oleh IP Morris, Towne
& Co. Pada tahun 1863, Towne ditugaskan untuk perbaikan untuk memperbaiki kapal
perang serikat Massachusetts. Selama 1864-1866, Towne bertugas mendirikan mesin untuk
memonitor US Navy. Setelah perang, Towne belajar teknik di Paris, Perancis. Pada tahun
1868, Towne membentuk kemitraan dengan Linus Yale (presiden Yale Lock (perusahaan
manufaktur)). Pada tahun 1888-1889, Towne menjabat sebagai presiden dari American
Society of Mechanical Engineers. Henry Robinson Towne menikah dengan Cora E. White
dan meninggal pada tanggal 15 Oktober 1924, di New York.

Pada tahun 1886, Henry Towne mengemukakan pentingnya para insinyur memperhatikan
unsur profitabilitas dari keputusan yang diambilnya dalam tulisannya The Engineers as
Economist yang dimuat pada Transactions of the American Society of Mechanical
Engineers. Towne menekankan pada pentingnya ilmu ekonomi untuk para engineer dalam
pengambilan keputusan.

9. Maynard, Stegmerten, Loury dan lain-lain

H.B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M. Loury (1927) menulis buku Motion and Time
Study dan menekankan pada pentingnya studi gerakan dan metode kerja yang baik. Pada
tahun 1932, A. H. Mogenson mempublikasikan Common Sense Applied to Time and Motion
Study memfokuskan pada konsep studi gerakan dengan pendekatan penyederhanaan kerja.
Di samping tokoh-tokoh tersebut di atas, masih banyak pelopor-pelopor yang dianggap
berjasa dalam memberi landasan pengembangan, seperti: L. P. Alford, Arthur C. Anderson,
W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Robert Hoxie, Joseph Juran, Marvin E. Mundel dan
Walter Shewart.
Aiman Witjaksono
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Aiman Witjaksono

8 Juli 1978 (umur 36)


Lahir
Jakarta, Indonesia

Almama Universitas Indonesia, Sekolah Tinggi


ter Teknologi Telkom

Pekerjaa
Wartawan, News Anchor
n

Tahun
2001-sekarang
aktif

Aiman Witjaksono (lahir di Jakarta, 8 Juli 1978; umur 36 tahun) adalah seorang jurnalis dan
pembawa berita & dialog di Kompas TV. sebelumnya Aiman cukup lama berkarya di RCTI
sebagai reporter hingga produser eksekutif sekaligus penyiar. Di RCTI, terakhir ia merupakan
penyiar program berita Seputar Indonesia. Sebelumnya Lelaki yang hobi beladiri dan
pemegang sabuk hitam Tae Kwon Do ini juga pernah membawakan program lainnya,
diantaranya Nuansa Pagi, Buletin Siang, dan Seputar Indonesia Siang.

Karier
Aiman mulai pertama kali bergabung resmi bersama RCTI sejak tahun 2002. Namun dunia
Televisi bukanlah hal baru baginya. Sejak tahun 1980-an saat ia masih kanak - kanak,
beberapa kali pernah menjadi bintang tamu program anak di TVRI kala itu.

Sebelum bergabung di RCTI ia pernah berkarir di media dot com, yakni PT. Kopitime Dot
Com Tbk. (Afiliasi dari Perusahaan Grup Bakrie) sebagai Head Section of B2B (Business To
Business) E-Commerce Media, pada divisi Komunikasi.

Ketua OSIS SMP 85 dan Ketua MPK pada SMA 34 Jakarta Selatan ini, berhasil meraih gelar
Sarjana Teknik Industri-nya dari Sekolah Tinggi Teknologi TELKOM (STT TELKOM),
Bandung, Jawa Barat dimana ia juga pernah aktif sebagai kader dan pengurus HMI
(Himpunan Mahasiswa Islam), dan aktif menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa internal
serta rajin menulis di kampusnya.

Pada tahun 2004, Aiman terpilih sebagai pemandu utama siaran langsung "Pemilu Eksekutif
dan Legislatif 2004". Selain itu Aiman juga berhasil meraih penghargaan sebagai "Jurnalis
Muda Berprestasi" dari Departemen Luar Negeri pada tahun 2006.
Dan pada tahun 2010, Aiman berhasil lulus dalam studi pascasarjana S2 dibidang Manajemen
Komunikasi dengan Sub Bidang Komunikasi Politik dan Media Massa di Universitas
Indonesia. Disini kerja kerasnya tidak sia - sia. Ia berhasil meraih kategori LULUSAN
TERBAIK pada Departemen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, lulus dengan nilai
paling tinggi dan predikat Summa Cum Laude.

Di akhir karirnya di RCTI pada tahun ke-10, Aiman Witjaksono menduduki posisi wartawan
senior-Produser Eksekutif pada Program berita utama SEPUTAR INDONESIA. Aiman juga
kerap diminta untuk berbagi pengalaman dan ilmu dengan menjadi dosen tamu untuk mata
kuliah yang berhubungan dengan Media Massa, Jurnalistik hingga Public Relations di
berbagai Universitas di Jakarta dan Jawa Barat. Kecintaannya terhadap dunia media massa
televisi mengantarkan Aiman menempuh tantangan baru kini sebagai News Anchor dan juga
jurnalis senior di KompasTV. Acara AIMAN DAN.. di KompasTV selalu hadir setiap hari
Jumat pukul 22.00 wib, yang mengikuti tokoh - tokoh negeri ini termasuk bakal CAPRES
yang akan berlaga pada pemilu 2014 dengan format dekat, santai, namun kritis.

Anda mungkin juga menyukai