PENDAHULUAN
1
- Cibeureum, dengan Bus Tata LP 120 D buatan Tahun 1977. (Sumber : Materi
Pembelajaran DAMRI Bandung)
Visi
Menjadi penyedia jasa angkutan massal jalan raya yang aman, handal, terjangkau
serta unggul dalam kinerja.
Misi
2
1.1.4. Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi secara Umum
a. Skala Usaha
Seiring dengan perkembangan zaman, Perum DAMRI telah
menjalankan bisnisnya dalam skala internasional. Perum DAMRI
menawarkan jasa moda transportasi darat dengan memiliki 7 (tujuh)
kegiatan usaha pelayanan angkutan, meliputi Angkutan Bus Kota,
Angkutan Antar Kota, Angkutan Antar Negara, Angkutan Pemadu
Moda Bandara, Angkutan Travel dan Pariwisata, Angkutan Perintis
atau Penugasan dari Pemerintah, dan Angkutan Barang atau Paket
yang tersebar di seluruh Indonesia, serta angkutan antar negara dengan
rute seperti: Pontianak, Indonesia - Kuching, Malaysia; Pontianak,
Indonesia - Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam; Kupang,
Indonesia - Dili, Timor Leste; dan Jayapura, Indonesia - Vanimo,
Papua Nugini. (Sumber : Company Profile Perum DAMRI)
b. Perkembangan Usaha
Pada awalnya di tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di
jaman pendudukan Jepang JAWA UNYU ZIGYOSHA yang
mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar
dan ZIDOSHA SOKYOKU yang melayani angkutan penumpang
dengan kendaraan bermotor/bus.
Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawa
pengelolaan Kementrian Perhoeboengan RI, JAWA UNYU
ZIGYOSHA berubah nama menjadi "Djawatan Pengangkoetan" untuk
angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi
"Djawatan Angkutan Darat" untuk angkutan penumpang.
Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan
berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan Republik Indonesia
No.01/DAM/46 dibentuklah "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik
Indonesia", disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan
pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya.
Tugas ini pulalah yang menjadikan semangat “Kesejarahan” DAMRI
3
yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan
mempertahankan kemerdekaan melawan agresi Belanda di Jawa.
Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.233 Tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965
BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara
(PN).
Pada tahun 1982, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1982 DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum
DAMRI (PERUM DAMRI), dan disempurnakan dengan Peraturan
Pemerintah No. 31 Tahun 1984, dan selanjutnya disempurnakan lagi
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2002 hingga saat ini.
Perum DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan atau
barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor. (Sumber :
www.bumn.go.id)
c. Strategi secara Umum
Pada dasarnya Perum DAMRI didirikan untuk mengusahakan
dan mengembangkan pelayanan angkutan penumpang dan barang
diatas jalan dengan kendaraan bermotor. Perum DAMRI berusaha
untuk menyediakan pelayanan jasa transportasi yang aman, terpadu,
tertib, lancar, nyaman, ekonomis, efisien, efektif dan terjangkau bagi
masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi Perum DAMRI adalah
Menjadi penyedia jasa angkutan massal jalan raya yang aman, handal,
terjangkau serta unggul dalam kinerja, dengan mengutamakan kualitas
pelayanan (level of service), keamanan penumpang dan barang (level
of safety), dan kepuasan pelanggan (level of satisfaction). Oleh karena
itu, Perum DAMRI harus mengoptimalkan kondisi bus kota dan
meningkatkan kualitas agar dapat berjalan secara maksimal karena hal
tersebut merupakan suatu komponen penting dalam menunjang
jalannya kegiatan pelayanan kendaraan bagi masyarakat. (Sumber :
4
Hasil wawancara dengan Bapak Deny selaku Manager Usaha DAMRI
Cabang Bandung)
5
disajikan secara gratis. Saat ini Damri Royal Class baru melayani rute
Gambir, Jakarta-Bandar Lampung dengan tarif Rp 165.000/orang. Bus
berwarna merah tua tersebut akan berangkat dua kali dalam sehari,
pukul 10.00 Wib dan 21.00 Wib. (Sumber : Tribunnews.com)
b. Layanan Perum DAMRI
Perum DAMRI melayani moda tranportasi darat dengan
menjalankan 7 (tujuh) kegiatan usaha pelayanan angkutan, meliputi
Angkutan Bus Kota, Angkutan Antar Kota, Angkutan Antar Negara,
Angkutan Pemadu Moda Bandara, Angkutan Travel dan Pariwisata,
Angkutan Perintis atau Penugasan dari Pemerintah, dan Angkutan
Barang atau Paket. Rentang produk dan layanan Perum DAMRI yang
cukup luas, menjadikan perusahaan ini memiliki pesaing yang cukup
banyak serta datang silih berganti. Namun, kondisi ini sekaligus
menunjukkan kompetensi dan keunggulan yang dimiliki oleh Perum
DAMRI dalam bersaing merebut pasar.
Trayek dalam kota didukung oleh angkutan bus kota yang
melayani dalam jaringan trayek kota di dalam wilayah Kota, Ibukota
Provinsi dan Kabupaten. Jaringan pelayanan meliputi 10 kota besar
Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, Perum DAMRI juga masuk
dalam operator busway di DKI Jakarta sebagai Unit Bisnis Strategi
(UBS). Perum DAMRI melayani Busway Koridor 11, 1 dan 8. UBS
yang dimiliki untuk meningkatkan pelayanan dan penyediaan jasa
transportasi yang aman, terpadu, tertib, lancar, nyaman, ekonomis,
efisien, efektif dan terjangkau oleh masyarakat di wilayah Jakarta.
Untuk angkutan antar kota, pelayanan dalam trayek Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) dan meliputi Antar Kota Dalam Provinsi
(AKDP). Saat ini jaringan pelayanan meliputi 22 Kota besar di Jawa,
Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Untuk angkutan lintas negara, saat ini Perum DAMRI sudah
memiliki rute angkutan antar negara seperti ke Kuching di Malaysia
yang dibuka sejak tahun 1991 dan Brunei Darussalam melalui
Pontianak yang dibuka pada tahun 2007. Perum DAMRI juga
6
merambah ke Timor Leste melalui Kupang, Nusa Tenggara Timur
menuju Timur Leste. Ekspansi ke Timor Leste tidak hanya melayani
lintas antar negara, Perum DAMRI siap mengoperasikan berbagai jenis
pelayanan angkutan darat di negara tersebut. Langkah ekspansi yang
dilakukan Perum DAMRI ke negara-negara di Asia Tenggara serta
Timor Leste, sekaligus sebagai persiapan perusahaan menjelang
pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MAE 2015.
Pembukaan rute lintas negara merupakan realisasi visi Perum DAMRI
yaitu menjadi penyedia jasa angkutan jalan yang aman, terjangkau,
berkinerja unggul, andalan masyarakat Indonesia dan regional
ASEAN. Seluruh jajaran perusahaan, bekerja keras untuk
merealisasikan visi tersebut.
Pada layanan pemadu moda bandara, saat ini Perum DAMRI
beroperasi di 15 bandara. Unit angkutan khusus bandara Perum
DAMRI di Jabodetabek saat ini beroperasi dari dan ke Bandara
Soekarno-Hatta melayani Blok M, Gambir, Kemayoran, Rawamangun,
Bekasi, Kampung Rambutan, Pasar Minggu, Lebak Bulus, Bogor dan
Jababeka. Di Surabaya melayani trayek Bandara Juanda-Tanjung
Perak dan Bandara Juanda- Gresik. Layanan DAMRI untuk
penumpang dari dan ke bandara juga ada di Nangro Aceh Darussalam,
Padang, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Jogjakarta, Mataram,
Ambon, Makasar, dan Sentani.
Di Bandara Soekarno Hatta, Perum DAMRI juga memberikan
layanan travel. Unit angkutan travel merupakan salah satu unit kerja
pada Perum DAMRI yang khusus melayani angkutan dengan
menggunakan kendaraan minibus. Kegiatan unit ini bekerjasama
dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans)
dalam pengangkutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari terminal
kedatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke daerah-daerah
asal TKI.
Di jalur perintis, Perum DAMRI mendapatkan penugasan
untuk membuka jalur yang belum dimasuki oleh perusahaan swasta
7
karena dianggap tidak ekonomis. Masuknya bus DAMRI ke daerah
yang menjadi tujuan rute jalur perintis untuk membuka isolasi.
Keberadaan dan operasi bus DAMRI pun turut mendorong
perekonomian setempat. Tidak sekedar mendorong pergerakan
manusia dan barang saja. Saat ini Unit Pelaksana Teknis (UPT)
DAMRI yang melayani perintis antara lain Banda Aceh, Medan,
Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar
Lampung, Serang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Mataram,
Kupang, Ende, Waingapu, Kefamenanu, Mamuju, Kendari, Palu,
Jayapura, Sorong, Serui, Biak, Nabire, Mimika, Manokwari, Marauke,
Ambon, Halmahera, Gorontalo, dan Manado.
Dan yang terakhir untuk angkutan barang, Perum DAMRI juga
melayani angkutan paket. Segmen ini melayani transit bagi
penumpang yang akan melanjutkan perjalanan lanjutan dan angkutan
paket. Di samping melayani angkutan paket regular juga melakukan
kerja sama dengan PT. Pos Indonesia untuk tujuan Medan, Dumai,
Surabaya dan Mataram. (Sumber : www.damri.co.id)
8
b. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu manajemen yang
merupakan tulang punggung dalam suatu organisasi. Artinya,
manajemen berperan sebagai pelaksana dari semua kebijakan mulai
dari yang bersifat strategis hingga teknis yang diambil organisasi.
Berdasarkan Company Profile Perum DAMRI, maka struktur
organisasi dari perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Perum DAMRI Cabang Bandung
Sumber : Data Perum DAMRI Cabang Bandung
9
suatu kejadian yang sudah biasa kita lihat, baik di pagi hari, sore hari maupun di
malam hari terutama di kota-kota besar Indonesia. Salah satu penyebab terjadinya
kemacetan adalah karena tersendatnya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang melebihi kapasitas jalan. Hal
ini tentu akan memberikan dampak negatif yang sangat merugikan bagi
masyarakat atau pengguna jalan, seperti kerugian waktu karena kecepatan
perjalanan yang rendah, pemborosan energi karena pada kecepatan rendah
konsumsi bahan bakar lebih rendah, dan meningkatkan stres bagi pengguna jalan
yang mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas kerja.
Salah satu kota besar di Indonesia yang sering mengalami kemacetan
selain di ibukota adalah Bandung. Selain menjadi salah satu kota pariwisata yang
selalu diminati oleh pendatang yang menyebabkan padatnya lalu lintas, kini
volume kendaraan di kota Bandung khususnya kendaraan pribadi masyarakat
Bandung terus meningkat sehingga terjadi kemacetan akibat jumlah kendaraan
yang melebihi kapasitas jalan.
Melihat hal ini, Pemerintah kota Bandung melakukan upaya-upaya untuk
mengurangi kemacetan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi seperti mobil dan motor, dan beralih menggunakan transportasi umum. Di
Kota Bandung sudah tersedia berbagai transportasi umum yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk memudahkan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari yang umumnya tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Berikut daftar transportasi umum di kota Bandung :
Tabel 1.1
Daftar Jenis Moda Transportasi Umum di Kota Bandung
10
Dari banyaknya jasa transportasi umum yang ada di kota Bandung, maka
secara otomatis akan menciptakan persaingan antara perusahaan dan penyedia jasa
transportasi tersebut. Persaingan yang semakin tajam ini, akan mendorong para
pengusaha dan penyedia jasa untuk semakin memikirkan bagaimana cara
memberikan pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas. Hal ini diharapkan
dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Bus DAMRI memiliki trayek dengan rute dan waktu tempuh yang berbeda
sesuai dengan jarak tempuh masing-masing rute yang ada. Berikut data trayek dan
waktu tempuh bus DAMRI yang beroperasi di Kota Bandung :
11
Tabel 1.2
Data Trayek dan Waktu Tempuh Bus DAMRI yang Beroperasi di Kota
Bandung
Bagi sebagian masyarakat kota Bandung, ketika mendengar kata Bus Kota
Damri, yang terlintas di dalam pikirannya adalah asap kendaraannya yang hitam,
udara di dalam bus terasa panas dan sumpek, atapnya yang bocor, suasana yang
tidak nyaman, banyak pencopet, dan hal-hal lainnya yang membuat para
pengguna Bus Kota Damri merasa kurang nyaman karena merasa kendaraannya
sudah tidak layak jalan. Karena hal-hal inilah yang menyebabkan masyarakat
Kota Bandung mulai meninggalkan sarana angkutan transportasi umum, serta
ditambah dengan adanya kebijakan otomotif yang mempermudah masyarakat
untuk mendapatkan kendaraan pribadi karena harga yang semakin murah dan
12
persyaratan yang mudah, sehingga masyarakat cenderung lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi. (Sumber : portal.bandung.co.id)
13
DAMRI yang sekarang beroperasi dan menciptakan rute lalu lintas yang benar-
benar memudahkan warga untuk beraktivitas, serta DAMRI juga masuk pada
Program Pemerintah Kota Bandung untuk mengganti armada baru. (Sumber :
Kompas.com)
Berdasarkan data trayek bus DAMRI pada tabel 1.2, bus yang telah
dilakukan peremajaan armada yakni pada jalur V. Dago-Leuwi Panjang, jalur VI.
Elang-Jatinangor, dan jalur XV. Alun-alun – Ciburuy. Tiga trayek ini
diprioritaskan karena didominasi oleh bus tua. (Sumber : Kompas.com)
14
Selanjutnya pada Trayek Elang-Jatinangor, jumlah armada yang
beroperasi sebanyak 15 bus yang semuanya telah menggunakan bus baru. Jalur VI
ini memiliki 2 (dua) trayek yaitu Elang-Jatinangor Non Tol dan Elang-Jatinangor
Via Tol. Trayek Elang-Jatinangor Non Tol melewati rute yaitu Elang – Rajawali –
Laks. Nurtanio – Jl. Sudirman – Soekarno Hatta – Jalan Raya Garut – Jalan Raya
Sumedang – Jatinangor, dan sebaliknya melewati rute Jatinangor – Jalan Raya
Sumedang – Jalan Raya Garut - Soekarno Hatta – Elang. Waktu yang ditempuh
untuk melewati rute ini kurang lebih 90 menit. Untuk trayek Elang – Jatinangor
Via Tol rutenya adalah Elang – Rajawali – Jl. Sudirman – Soekarno Hatta – M.
Toha – Tol M. Toha – Tol Cileunyi – Jatinangor, dan sebalinya melewati rute
Jatinangor – Cisayang – Rancaekek – Tol Cileunyi – Tol M. Toha – M. Toha –
Soekarno Hatta – Elang. Waktu yang ditempuh untuk melewati rute ini kurang
lebih 75 menit. Trayek ini merupakan salah satu dari 11 trayek yang berlaku untuk
program naik DAMRI gratis untuk pelajar berseragam. Trayek Elang-Jatinangor
ini merupakan jalur yang paling banyak melewati sekolah-sekolah dan universitas,
sehingga mayoritas yang naik bus DAMRI pada trayek ini adalah pelajar dan
mahasiswa. (Sumber : Data trayek DAMRI Cabang Bandung)
15
Gambar 1.3 Bus DAMRI sebelum Peremajaan armada
Sumber : www.google.com
16
transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-hari yang saat ini telah
dilakukan peremajaan armada, berikut adalah data jumlah pengguna bus DAMRI
pada 3 (tiga) trayek, yakni Jalur V Trayek Dago-Leuwi Panjang, Jalur VI Trayek
Elang-Jatinangor, dan Jalur XV Trayek Alun-alun – Ciburuy.
Tabel 1.3
Data Pengguna Bus DAMRI pada 3 (Tiga) Trayek yang telah Dilakukan
Peremajaan Armada Tahun 2015
Keterangan :
17
Informatika Bandung, SMK Medika Com, SMPN 25 Bandung, SMK Profita,
SMPN 34 Bandung, SMP Pelita Bangsa, SMKN 9 Bandung, SMKN 6 Bandung,
SMKN 7 Bandung, SMKN 13 Bandung, SMPN 6 Bandung, SMAN 22 Bandung,
SMKN 4 Bandung, SMKN 8 Bandung, SMKN 3 Bandung, SMAN 8 Bandung,
dan SMPN 28 Bandung. Universitas yang dilalui oleh trayek ini adalah
Universitas Padjadjaran Jatinangor, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN),
Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, Instutut Koperasi Indonesia,
Akademi Tata Boga Bandung, STMIK Jabar, Universitas Islam Nusantara
(UNINUS), STT Mandala, STIE Tridharma, Stikom Bandung, Institut Seni
Budaya Indonesia, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, LPKIA, STIE INABA,
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB). Selain itu, bersamaan dengan Rapat
Dinas Perum DAMRI tahun 2015, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan
program bus gratis untuk pelajar yang berseragam tingkat SD, SMP, dan SMA
yang dilaksanakan dua hari dalam seminggu, yaitu hari Senin dan Kamis.
Program pemerintah ini secara operasional dilaksanakan oleh pihak DAMRI,
serta didukung oleh Agung Podomoro Group sebagai pemberi sponsor untuk hari
Senin, dan Istana Group untuk hari Kamis. Tetapi per tanggal 31 Desember 2015,
kontrak dengan pemberi sponsor yaitu Agung Podomoro Group dan Istana Group
telah habis, sehingga per tanggal 1 Januari 2016 seluruh pembiayaan ditanggung
oleh pihak DAMRI. Oleh karena itu, penulis memilih trayek Elang-Jatinangor
karena pihak DAMRI ingin melihat seberapa efektif program naik bus DAMRI
gratis untuk pelajar ini. (Sumber : Hasil wawancara dengan Bapak Deny selaku
Manager Usaha DAMRI Cabang Bandung). Selanjutnya, Trayek Elang-
Jatinangor ini merupakan salah satu dari 11 trayek yang berlaku untuk program
naik DAMRI gratis untuk pelajar berseragam. Program ini diselenggarakan oleh
pemerintah selain untuk mengurangi volume kendaraan yang menyebabkan
kemacetan, yaitu agar pelajar yang umumnya masih dibawah umur agar tidak
menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor karena pada umumnya
belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Serta jika dilihat dari data
pengguna pada tabel 1.3, rata-rata pengguna bus DAMRI pada rute ini cukup
stabil walaupun terlihat terjadi kenaikan dan penurunan jumlah pengguna pada
setiap bulannya.
18
Dengan adanya penggantian armada baru DAMRI serta
diselenggarakannya program-program yang menarik, penulis melihat bahwa
respon masyarakat Bandung pada umumnya mulai antusias untuk kembali
menggunakan transportasi umum Bus DAMRI. Hal tersebut dapat dilihat dari data
perbandingan jumlah penumpang Bus Aglomerasi jalur VI. Elang-Jatinangor 7
bulan terakhir pada tahun 2014 sebelum dilakukannya peremajaan armada dan
tahun 2015 setelah dilakukannya peremajaan armada.
Tabel 1.4
Data Jumlah Penumpang Bus Aglomerasi Jalur VI. Elang-Jatinangor bulan
Juni – Desember Tahun 2014 Sebelum dan Tahun 2015 Setelah Peremajaan
Armada
Jumlah Penumpang
No Bulan Selisih
2014 2015
1 Juni 88.176 92.517 4.341
2 Juli 72.412 82.718 10.306
3 Agustus 78.979 97.971 18.992
4 September 84.139 98.965 14.826
5 Oktober 80.673 95.728 15.055
6 November 78.035 96.709 18.674
7 Desember 77.578 100.192 22.614
Total 559.992 664.800
Sumber : data Perum DAMRI Cabang Bandung
Berdasarkan data pada tabel 1.4, dapat kita lihat bahwa terjadi kenaikan
pada jumlah penumpang yang dapat kita lihat dari selisih antara jumlah
penumpang tahun 2014 sebelum dilakukannya peremajaan armada dan pada tahun
2015 setelah peremajaan armada. Walaupun pada selisih tersebut terlihat bahwa
terjadi kenaikan dan penurunan, tetapi jika dilihat dari jumlah penumpang
pertahun itu terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Agar dapat terlihat lebih jelas
dan mudah dipahami, penulis menyajikannya dalam bentuk grafik sebagai berikut:
19
Grafik 1.1
Data Jumlah Penumpang Bus Aglomerasi Jalur VI. Elang-Jatinangor
bulan Juni – Desember Tahun 2014 Sebelum dan Tahun 2015 Setelah
Peremajaan Armada
120 000
100 000
80 000
60 000
2014
40 000
2015
20 000
Berdasarkan data perbandingan pada tabel 1.4 dan grafik 1.1 , maka dapat
dilihat bahwa sebelum dilakukannya peremajaan armada pada tahun 2014 dan
setelah adanya pergantian armada pada bulan April 2015 dan telah siap beroperasi
pada bulan Juni 2015, rata-rata jumlah penumpang perbulan mengalami kenaikan
yang dapat dilihat dari jumlah kenaikannya pada selisih dari tahun 2014 ke 2015.
Penulis tidak dapat menentukan progress rata-rata jumlah penumpang perbulan
pada tahun yang sama mengalami kenaikan atau penurunan karena jumlah
kenaikan dan penurunannya tidak stabil dikarenakan memiliki kondisi tertentu.
Apabila dilihat secara perbulan dari data jumlah penumpang pada tahun
2014 dan 2015 diatas, dari bulan Juni ke bulan Juli tahun 2014 dan 2015 jumlah
penumpang pada dua bulan tersebut mengalami penurunan, dan pada bulan
Agustus tahun 2014 dan 2015 jumlah penumpang mengalami kenaikan. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa adanya kenaikan dan penurunan yang sama dan stabil
pada rata-rata jumlah penumpang karena memiliki kondisi tertentu, seperti pada
bulan Juli dan Agustus rata-rata jumlah penumpang mengalami penurunan
dikarenakan jalur ini melewati titik-titik lokasi sekolah dan universitas, dan pada
20
bulan tersebut merupakan masa liburan, sehingga jumlah penumpang mengalami
penurunan. Berbeda pada bulan September dimana jumlah penumpang mengalami
kenaikan karena pada bulan September, para siswa dan mahasiswa sudah mulai
memasuki masa sekolah dan perkuliahan. (Sumber : hasil observasi penulis).
21
“PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA TRANSPORTASI DAMRI UNIT
ANGKUTAN BUS KOTA BANDUNG (STUDI PADA PENUMPANG
TRAYEK VI. ELANG-JATINANGOR TAHUN 2016)”
22
4. Seberapa besar pengaruh perilaku konsumen secara simultan terhadap proses
keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor.
Bab ini merupakan penjelasan secara umum tentang isi penelitian meliputi
gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
23
rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis
penelitian dan ruang lingkup penelitian.
Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian yang
terdiri dari variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, pengujian data, uji validitas dan reabilitas, serta
teknis analisis data.
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang terdiri dari analisis
karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan, serta saran bagi perusahaan dan saran bagi peneliti selanjutnya.
24