Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Penelitian

1.1.1. Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan


Perusahaan Umum DAMRI (PERUM DAMRI) merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bisnis jasa publik yang bertujuan
untuk mencari laba dan melayani kepentingan umum atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, yang berada di lingkungan Departemen Perhubungan
dimana dalam penyempurnaan Peraturan Pemerintah Nomor : 31 tahun 2002
dalam bab III pasal 3 ayat 1 menyebutkan perusahaan yang diberi tugas
wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang
orang dan atau barang diatas jalan dengan kendaraan bermotor. Perum DAMRI
hingga kini telah menjalankan 7 (tujuh) kegiatan usaha pelayanan angkutan,
meliputi Angkutan Bus Kota, Angkutan Antar Kota, Angkutan Antar Negara,
Angkutan Pemadu Moda Bandara, Angkutan Travel dan Pariwisata, Angkutan
Perintis atau Penugasan dari Pemerintah, dan Angkutan Barang atau Paket.
DAMRI merupakan singkatan dari “Djawatan Angkoetan Motor
Repoeblik Indonesia” yang dibentuk berdasarkan Maklumat Menteri Perhubungan
Republik Indonesia No. 01/DAM/46 yang memiliki tugas utama
menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor
lainnya. Kantor Pusat Perum DAMRI berkedudukan di Jakarta, yaitu Jln.
Matraman Raya No. 25 Jakarta Timur 13140.
Salah satu Unit Pelaksana Teknis penyedia jasa angkutan untuk segmen
Angkutan Bus Kota adalah Unit Angkutan Bus Kota Bandung yang saat ini
dipimpin oleh Bapak Ir. Ariel Arlan Siregar, Ms.Tr sebagai General Manager.
Keberadaan Perum DAMRI Cabang Bandung berdasarkan Surat Keputusan
Nomor : 1058/76 telah berdiri sejak tanggal 17 Mei 1976, dan mulai beroperasi
pada tanggal 22 Juni 1978 dengan operasional pertama 60 unit jurusan Cicaheum

1
- Cibeureum, dengan Bus Tata LP 120 D buatan Tahun 1977. (Sumber : Materi
Pembelajaran DAMRI Bandung)

1.1.2. Logo Perusahaan


Logo Perusahaan Umum DAMRI dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.1. Logo Perum Damri


Sumber : Data Perum Damri

1.1.3. Visi dan Misi Perusahaan


Visi dan Misi Perusahaan Umum DAMRI (PERUM DAMRI) yang
tercantum dalam dokumen Company Profile adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadi penyedia jasa angkutan massal jalan raya yang aman, handal, terjangkau
serta unggul dalam kinerja.

Misi

1) Meningkatkan kualitas & kuantitas alat produksi;


2) Mengutamakan kualitas pelayanan (level of service), keamanan penumpang
dan barang (level of safety) dan kepuasan pelanggan (level of satisfaction);
3) Meningkatkan produksi, efisiensi dan menekan kebocoran;
4) Meningkatkan nilai tambah (value added) kepada pemilik modal;
5) Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan SDM.

2
1.1.4. Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi secara Umum
a. Skala Usaha
Seiring dengan perkembangan zaman, Perum DAMRI telah
menjalankan bisnisnya dalam skala internasional. Perum DAMRI
menawarkan jasa moda transportasi darat dengan memiliki 7 (tujuh)
kegiatan usaha pelayanan angkutan, meliputi Angkutan Bus Kota,
Angkutan Antar Kota, Angkutan Antar Negara, Angkutan Pemadu
Moda Bandara, Angkutan Travel dan Pariwisata, Angkutan Perintis
atau Penugasan dari Pemerintah, dan Angkutan Barang atau Paket
yang tersebar di seluruh Indonesia, serta angkutan antar negara dengan
rute seperti: Pontianak, Indonesia - Kuching, Malaysia; Pontianak,
Indonesia - Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam; Kupang,
Indonesia - Dili, Timor Leste; dan Jayapura, Indonesia - Vanimo,
Papua Nugini. (Sumber : Company Profile Perum DAMRI)
b. Perkembangan Usaha
Pada awalnya di tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di
jaman pendudukan Jepang JAWA UNYU ZIGYOSHA yang
mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar
dan ZIDOSHA SOKYOKU yang melayani angkutan penumpang
dengan kendaraan bermotor/bus.
Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawa
pengelolaan Kementrian Perhoeboengan RI, JAWA UNYU
ZIGYOSHA berubah nama menjadi "Djawatan Pengangkoetan" untuk
angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi
"Djawatan Angkutan Darat" untuk angkutan penumpang.
Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan
berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan Republik Indonesia
No.01/DAM/46 dibentuklah "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik
Indonesia", disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan
pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya.
Tugas ini pulalah yang menjadikan semangat “Kesejarahan” DAMRI

3
yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan
mempertahankan kemerdekaan melawan agresi Belanda di Jawa.
Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan
Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.233 Tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965
BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara
(PN).
Pada tahun 1982, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1982 DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum
DAMRI (PERUM DAMRI), dan disempurnakan dengan Peraturan
Pemerintah No. 31 Tahun 1984, dan selanjutnya disempurnakan lagi
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2002 hingga saat ini.
Perum DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan atau
barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor. (Sumber :
www.bumn.go.id)
c. Strategi secara Umum
Pada dasarnya Perum DAMRI didirikan untuk mengusahakan
dan mengembangkan pelayanan angkutan penumpang dan barang
diatas jalan dengan kendaraan bermotor. Perum DAMRI berusaha
untuk menyediakan pelayanan jasa transportasi yang aman, terpadu,
tertib, lancar, nyaman, ekonomis, efisien, efektif dan terjangkau bagi
masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi Perum DAMRI adalah
Menjadi penyedia jasa angkutan massal jalan raya yang aman, handal,
terjangkau serta unggul dalam kinerja, dengan mengutamakan kualitas
pelayanan (level of service), keamanan penumpang dan barang (level
of safety), dan kepuasan pelanggan (level of satisfaction). Oleh karena
itu, Perum DAMRI harus mengoptimalkan kondisi bus kota dan
meningkatkan kualitas agar dapat berjalan secara maksimal karena hal
tersebut merupakan suatu komponen penting dalam menunjang
jalannya kegiatan pelayanan kendaraan bagi masyarakat. (Sumber :

4
Hasil wawancara dengan Bapak Deny selaku Manager Usaha DAMRI
Cabang Bandung)

1.1.5. Produk dan Layanan


a. Produk Perum DAMRI
Armada bus yang digunakan oleh DAMRI adalah bus buatan
Jepang dan Jerman yang sudah terkenal akan kehandalannya di
Indonesia. Varian merek yang digunakan antara lain adalah Hino,
Mercedez, OF 8000, dan Isuzu. Kelas armada yang dilayani oleh bus
DAMRI adalah kelas ekonomi dan AC. Untuk kelas ekonomi memiliki
kapasitas 40 dan 50 kursi dengan menggunakan konfigurasi kursi 3-2
dengan tarif Rp 4.000. Untuk kelas eksekutif /AC memiliki kapasitas
39, 40, dan 60 kursi untuk ukuran bus besar dan bus ukuran medium
25 kursi dengan konfigurasi kursi 3-2 dengan tarif Rp 5.000 dan via tol
Rp 7.000. Kelas ini melayani hampir di seluruh jalur dan rute yang
dimiliki DAMRI. (Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Iwa
DAMRI Cabang Bandung)
Pada 9 Maret 2015 lalu, 45 armada bus DAMRI baru telah
diluncurkan di kota Bandung yang dibagi untuk 3 (tiga) jalur, yaitu
Elang-Jatinangor, Dago-Leuwipanjang, dan Alun-alun-Ciburuy. Bus
DAMRI baru ini memiliki kapasitas untuk 60 penumpang, terdiri dari
30 seat duduk dan 30 untuk berdiri dengan denah bus menyerupai bus
Trans Jakarta. Bus bantuan dari Kementrian Perhubungan ini memiliki
fasilitas yang jauh lebih baik selain AC, seperti telah menggunakan
GPS, wifi gratis bagi penumpang dan TV Flat 32inch. (Sumber :
Kompas.com)
DAMRI juga memiliki 10 unit Royal Class bermerk Mercedes
Benz OH 1526/59 produksi tahun 2012 dengan kapasitas hanya 21
kursi yang sengaja dilakukan untuk menempatkan kursi yang lebih
panjang, lebar, dan empuk. Bus tersebut memiliki banyak fasilitas baru
selain pendingin ruangan, yaitu perangkat audio video, jaringan
nirkabel (wifi), perangkat karaoke, kamar kecil, dan mini bar yang

5
disajikan secara gratis. Saat ini Damri Royal Class baru melayani rute
Gambir, Jakarta-Bandar Lampung dengan tarif Rp 165.000/orang. Bus
berwarna merah tua tersebut akan berangkat dua kali dalam sehari,
pukul 10.00 Wib dan 21.00 Wib. (Sumber : Tribunnews.com)
b. Layanan Perum DAMRI
Perum DAMRI melayani moda tranportasi darat dengan
menjalankan 7 (tujuh) kegiatan usaha pelayanan angkutan, meliputi
Angkutan Bus Kota, Angkutan Antar Kota, Angkutan Antar Negara,
Angkutan Pemadu Moda Bandara, Angkutan Travel dan Pariwisata,
Angkutan Perintis atau Penugasan dari Pemerintah, dan Angkutan
Barang atau Paket. Rentang produk dan layanan Perum DAMRI yang
cukup luas, menjadikan perusahaan ini memiliki pesaing yang cukup
banyak serta datang silih berganti. Namun, kondisi ini sekaligus
menunjukkan kompetensi dan keunggulan yang dimiliki oleh Perum
DAMRI dalam bersaing merebut pasar.
Trayek dalam kota didukung oleh angkutan bus kota yang
melayani dalam jaringan trayek kota di dalam wilayah Kota, Ibukota
Provinsi dan Kabupaten. Jaringan pelayanan meliputi 10 kota besar
Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Selain itu, Perum DAMRI juga masuk
dalam operator busway di DKI Jakarta sebagai Unit Bisnis Strategi
(UBS). Perum DAMRI melayani Busway Koridor 11, 1 dan 8. UBS
yang dimiliki untuk meningkatkan pelayanan dan penyediaan jasa
transportasi yang aman, terpadu, tertib, lancar, nyaman, ekonomis,
efisien, efektif dan terjangkau oleh masyarakat di wilayah Jakarta.
Untuk angkutan antar kota, pelayanan dalam trayek Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) dan meliputi Antar Kota Dalam Provinsi
(AKDP). Saat ini jaringan pelayanan meliputi 22 Kota besar di Jawa,
Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Untuk angkutan lintas negara, saat ini Perum DAMRI sudah
memiliki rute angkutan antar negara seperti ke Kuching di Malaysia
yang dibuka sejak tahun 1991 dan Brunei Darussalam melalui
Pontianak yang dibuka pada tahun 2007. Perum DAMRI juga

6
merambah ke Timor Leste melalui Kupang, Nusa Tenggara Timur
menuju Timur Leste. Ekspansi ke Timor Leste tidak hanya melayani
lintas antar negara, Perum DAMRI siap mengoperasikan berbagai jenis
pelayanan angkutan darat di negara tersebut. Langkah ekspansi yang
dilakukan Perum DAMRI ke negara-negara di Asia Tenggara serta
Timor Leste, sekaligus sebagai persiapan perusahaan menjelang
pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MAE 2015.
Pembukaan rute lintas negara merupakan realisasi visi Perum DAMRI
yaitu menjadi penyedia jasa angkutan jalan yang aman, terjangkau,
berkinerja unggul, andalan masyarakat Indonesia dan regional
ASEAN. Seluruh jajaran perusahaan, bekerja keras untuk
merealisasikan visi tersebut.
Pada layanan pemadu moda bandara, saat ini Perum DAMRI
beroperasi di 15 bandara. Unit angkutan khusus bandara Perum
DAMRI di Jabodetabek saat ini beroperasi dari dan ke Bandara
Soekarno-Hatta melayani Blok M, Gambir, Kemayoran, Rawamangun,
Bekasi, Kampung Rambutan, Pasar Minggu, Lebak Bulus, Bogor dan
Jababeka. Di Surabaya melayani trayek Bandara Juanda-Tanjung
Perak dan Bandara Juanda- Gresik. Layanan DAMRI untuk
penumpang dari dan ke bandara juga ada di Nangro Aceh Darussalam,
Padang, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Jogjakarta, Mataram,
Ambon, Makasar, dan Sentani.
Di Bandara Soekarno Hatta, Perum DAMRI juga memberikan
layanan travel. Unit angkutan travel merupakan salah satu unit kerja
pada Perum DAMRI yang khusus melayani angkutan dengan
menggunakan kendaraan minibus. Kegiatan unit ini bekerjasama
dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans)
dalam pengangkutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari terminal
kedatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke daerah-daerah
asal TKI.
Di jalur perintis, Perum DAMRI mendapatkan penugasan
untuk membuka jalur yang belum dimasuki oleh perusahaan swasta

7
karena dianggap tidak ekonomis. Masuknya bus DAMRI ke daerah
yang menjadi tujuan rute jalur perintis untuk membuka isolasi.
Keberadaan dan operasi bus DAMRI pun turut mendorong
perekonomian setempat. Tidak sekedar mendorong pergerakan
manusia dan barang saja. Saat ini Unit Pelaksana Teknis (UPT)
DAMRI yang melayani perintis antara lain Banda Aceh, Medan,
Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar
Lampung, Serang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Mataram,
Kupang, Ende, Waingapu, Kefamenanu, Mamuju, Kendari, Palu,
Jayapura, Sorong, Serui, Biak, Nabire, Mimika, Manokwari, Marauke,
Ambon, Halmahera, Gorontalo, dan Manado.
Dan yang terakhir untuk angkutan barang, Perum DAMRI juga
melayani angkutan paket. Segmen ini melayani transit bagi
penumpang yang akan melanjutkan perjalanan lanjutan dan angkutan
paket. Di samping melayani angkutan paket regular juga melakukan
kerja sama dengan PT. Pos Indonesia untuk tujuan Medan, Dumai,
Surabaya dan Mataram. (Sumber : www.damri.co.id)

1.1.6. Pengelolaan Sumber Daya


a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kesuksesan Perum DAMRI merupakan hasil kerja keras semua
karyawan perusahaan yang bekerja dengan seluruh potensi yang
mereka miliki. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
berkualitas, Perum DAMRI selalu mendidik dan melatih karyawan
baik secara internal maupun eksternal. Perum DAMRI mengadakan
pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh Kantor
Pusat yang bekerjasama dengan pihak Sekolah Tinggi Transportasi
Darat (STTD) bagi karyawan dan pengemudi dalam kurun waktu dua
kali dalam setahun dengan mengirimkan karyawan dan pengemudi
untuk ikut serta secara bergantian. (Sumber : Hasil wawancara dengan
Bapak Deny selaku Manager Usaha DAMRI Cabang Bandung)

8
b. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu manajemen yang
merupakan tulang punggung dalam suatu organisasi. Artinya,
manajemen berperan sebagai pelaksana dari semua kebijakan mulai
dari yang bersifat strategis hingga teknis yang diambil organisasi.
Berdasarkan Company Profile Perum DAMRI, maka struktur
organisasi dari perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.2
Struktur Organisasi Perum DAMRI Cabang Bandung
Sumber : Data Perum DAMRI Cabang Bandung

1.2. Latar Belakang Penelitian


Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia mengalami
permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan negara-negara
maju, salah satu diantaranya adalah Kemacetan. Kemacetan lalu lintas merupakan

9
suatu kejadian yang sudah biasa kita lihat, baik di pagi hari, sore hari maupun di
malam hari terutama di kota-kota besar Indonesia. Salah satu penyebab terjadinya
kemacetan adalah karena tersendatnya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang melebihi kapasitas jalan. Hal
ini tentu akan memberikan dampak negatif yang sangat merugikan bagi
masyarakat atau pengguna jalan, seperti kerugian waktu karena kecepatan
perjalanan yang rendah, pemborosan energi karena pada kecepatan rendah
konsumsi bahan bakar lebih rendah, dan meningkatkan stres bagi pengguna jalan
yang mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas kerja.
Salah satu kota besar di Indonesia yang sering mengalami kemacetan
selain di ibukota adalah Bandung. Selain menjadi salah satu kota pariwisata yang
selalu diminati oleh pendatang yang menyebabkan padatnya lalu lintas, kini
volume kendaraan di kota Bandung khususnya kendaraan pribadi masyarakat
Bandung terus meningkat sehingga terjadi kemacetan akibat jumlah kendaraan
yang melebihi kapasitas jalan.
Melihat hal ini, Pemerintah kota Bandung melakukan upaya-upaya untuk
mengurangi kemacetan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi seperti mobil dan motor, dan beralih menggunakan transportasi umum. Di
Kota Bandung sudah tersedia berbagai transportasi umum yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk memudahkan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari yang umumnya tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Berikut daftar transportasi umum di kota Bandung :

Tabel 1.1
Daftar Jenis Moda Transportasi Umum di Kota Bandung

No Jenis Transportasi Umum Jenis


1 Transportasi Udara Pesawat Terbang
2 Transportasi Darat Angkutan Kota (Angkot), Bus Kota, Taksi
3 Berbasis Rel Kereta Api
4 Motor Ojek
5 Tradisional Becak, Delman
Sumber : Hasil survey penulis di kota Bandung

10
Dari banyaknya jasa transportasi umum yang ada di kota Bandung, maka
secara otomatis akan menciptakan persaingan antara perusahaan dan penyedia jasa
transportasi tersebut. Persaingan yang semakin tajam ini, akan mendorong para
pengusaha dan penyedia jasa untuk semakin memikirkan bagaimana cara
memberikan pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas. Hal ini diharapkan
dapat menjawab apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Sarana transportasi dituntut agar bisa menyediakan fasilitas yang aman,


nyaman, cepat, dan harga yang kompetitif. Persaingan sarana transportasi yang
ada membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik pelanggan agar
membeli produk yang ditawarkan pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
seorang produsen harus jeli dalam membaca lingkungan, yaitu konsumen yang
dituju agar dapat merebut perhatian konsumen dalam persaingan.

Salah satu perusahaan BUMN yang bertugas sebagai penyedia jasa


transportasi umum, khususnya angkutan umum jalan raya untuk masyarakat
adalah Perum DAMRI. Bus DAMRI merupakan salah satu fasilitas dari
pemerintah yang berupaya untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, yaitu
dengan transportasi massal yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya
menengah ke bawah. Bus DAMRI merupakan bus kota satu-satunya yang ada di
kota Bandung yang melayani rute-rute hampir melewati seluruh tempat dan jalan
yang ada di kota Bandung yang telah beroperasi sejak tahun 1978. (Sumber :
Materi Pembelajaran Perum DAMRI Cabang Bandung)

Bus DAMRI memiliki trayek dengan rute dan waktu tempuh yang berbeda
sesuai dengan jarak tempuh masing-masing rute yang ada. Berikut data trayek dan
waktu tempuh bus DAMRI yang beroperasi di Kota Bandung :

11
Tabel 1.2
Data Trayek dan Waktu Tempuh Bus DAMRI yang Beroperasi di Kota
Bandung

Jumlah Waktu Tempuh


No Trayek
Bus (menit)
1 Cicaheum – Cibeureum 45 45
2 Leuwi Panjang – Ledeng 14 60
4 Kiara Condong - Sarijadi 5 60
5 Dago – Leuwi Panjang 15 60
6 Elang – Jatinangor 15 90
Elang – Jatinangor (via Tol) 10 75
7 Dipatiukur – Jatinangor 15 90
Dipatiukur – Jatinangor (via Tol) 21 75
8 Kebon Kelapa – Tanjung Sari 16 90
9 Leuwi Panjang - Cicaheum 34 45
11 Kebon Kelapa - Cibiru 12 90
13 Alun-alun – Soreang 0 60
14 Kiara Condong - Sarijadi 0 60
15 Alun-alun – Ciburuy 15 90
16 Alun-alun – Kota Baru Parahyangan 8 75
Jumlah 225
Sumber : data Perum DAMRI Cabang Bandung 2016

Bagi sebagian masyarakat kota Bandung, ketika mendengar kata Bus Kota
Damri, yang terlintas di dalam pikirannya adalah asap kendaraannya yang hitam,
udara di dalam bus terasa panas dan sumpek, atapnya yang bocor, suasana yang
tidak nyaman, banyak pencopet, dan hal-hal lainnya yang membuat para
pengguna Bus Kota Damri merasa kurang nyaman karena merasa kendaraannya
sudah tidak layak jalan. Karena hal-hal inilah yang menyebabkan masyarakat
Kota Bandung mulai meninggalkan sarana angkutan transportasi umum, serta
ditambah dengan adanya kebijakan otomotif yang mempermudah masyarakat
untuk mendapatkan kendaraan pribadi karena harga yang semakin murah dan

12
persyaratan yang mudah, sehingga masyarakat cenderung lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi. (Sumber : portal.bandung.co.id)

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah mengkaji dan melakukan upaya


untuk melakukan pembenahan dan peremajaan bagi armada DAMRI yang sudah
tidak layak jalan. Pada tahun 2015 yang lalu tepatnya pada tanggal 9 Maret,
Perum DAMRI telah meluncurkan bus baru sebanyak 45 unit untuk menggantikan
bus lama di kota Bandung, yang diresmikan bersamaan dengan pelaksanaan Rapat
Dinas Perum DAMRI tahun 2015. Peremajaan armada bus ini merupakan realisasi
program tahun 2014, dan 45 bus baru ini adalah tahap pertama dalam rangka
backup angkutan umum kota Bandung. Armada baru ini merupakan bantuan dari
Kementrian Perhubungan, dan kota Bandung merupakan kota pertama yang
mendapatkan bantuan bus tersebut. Armada baru berkode R206 ini memiliki
kapasitas 60 orang yang dilengkapi Air Conditioner (AC) dan TV Flat LED 32
inch, serta fitur teknologi berbasis data internet, seperti GPS dan wifi. Bus baru ini
beroperasi pada tiga trayek DAMRI, yakni 15 unit di trayek Dago-Leuwipanjang,
15 unit di trayek Elang-Jatinangor, dan 15 unit di trayek Alun-alun - Ciburuy.
(Sumber : Kompas.com)

Penulis memilih Perum DAMRI Cabang Bandung sebagai objek penelitian


karena perusahaan ini sudah sangat fenomenal terutama di masyarakat Kota
Bandung, karena telah melayani masyarakat dalam menyediakan jasa transportasi
umum, khususnya bus lebih dari 30 tahun, yakni sejak tahun 1978. Selain itu,
DAMRI sedang ramai diperbincangkan mengenai pergantian armada baru yang
memiliki fasilitas yang lebih nyaman dan berbeda dari armada-armada DAMRI
sebelumnya.

Dengan menjabatnya Ridwan Kamil sebagai Walikota, DAMRI tidak


luput dari perhatiannya, karena pergantian armada baru DAMRI masuk dalam
rencana 5 (lima) solusi Ridwan Kamil dalam membenahi Kota Bandung, yang
mana pada solusi ketiga yaitu untuk mengatasi kemacetan dan lalu lintas yang
buruk adalah dengan menciptakan manajemen lalu lintas dan sistem transportasi
yang terintegrasi dan terstruktur, salah satunya dengan memaksimalkan bus-bus

13
DAMRI yang sekarang beroperasi dan menciptakan rute lalu lintas yang benar-
benar memudahkan warga untuk beraktivitas, serta DAMRI juga masuk pada
Program Pemerintah Kota Bandung untuk mengganti armada baru. (Sumber :
Kompas.com)

Pemerintah Kota Bandung juga membuat program-program untuk


mengajak dan menarik perhatian masyarakat agar senantiasa tertarik untuk mulai
menggunakan transportasi umum, seperti membuat slogan “Ayo Naik Bus”, dan
program naik DAMRI gratis untuk pelajar. Pada saat yang bersamaan dengan
Rapat Dinas Perum DAMRI tahun 2015, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan
program bus gratis untuk pelajar yang berseragam tingkat SD, SMP, dan SMA
yang dilaksanakan dua hari dalam seminggu, yaitu hari Senin dan Kamis.
Program pemerintah ini secara operasional dilaksanakan oleh pihak DAMRI,
serta didukung oleh Agung Podomoro Group sebagai pemberi sponsor untuk hari
Senin, dan Istana Group untuk hari Kamis. (Sumber : www.bumn.go.id)

Berdasarkan data trayek bus DAMRI pada tabel 1.2, bus yang telah
dilakukan peremajaan armada yakni pada jalur V. Dago-Leuwi Panjang, jalur VI.
Elang-Jatinangor, dan jalur XV. Alun-alun – Ciburuy. Tiga trayek ini
diprioritaskan karena didominasi oleh bus tua. (Sumber : Kompas.com)

Yang pertama pada Trayek Dago-Leuwi panjang, jumlah armada yang


beroperasi sebanyak 15 bus yang semuanya telah menggunakan bus baru. Trayek
ini melewati rute yaitu Dago – Ir.Juanda – Merdeka – P.Kemerdekaan – Gereja –
Via Duct – Suniaraja – Oto Iskandardinata – BKR – Leuwi Panjang – Terminal
Leuwi Panjang, dan sebaliknya melewati rute Terminal Leuwi Panjang – Kopo –
Astana Anyar – Gardujati – Kebon Jati – Oto Iskandardinata – Stasiun Timur -
Via Duct – Gereja – Wastukencana – RE. Martadinata – Ir. Juanda – Dago. Pada
rute ini, tempat-tempat yang dilewati adalah pusat perbelanjaan, seperti Pasar
Baru, Bandung Indah Plaza (BIP), Braga; dan tempat umum, seperti Terminal
Leuwi Panjang, Stasiun Kereta Api, dan Rumah Sakit Santo Borromeus. Waktu
yang ditempuh untuk melewati rute ini kurang lebih 60 menit. (Sumber : Data
trayek DAMRI Cabang Bandung)

14
Selanjutnya pada Trayek Elang-Jatinangor, jumlah armada yang
beroperasi sebanyak 15 bus yang semuanya telah menggunakan bus baru. Jalur VI
ini memiliki 2 (dua) trayek yaitu Elang-Jatinangor Non Tol dan Elang-Jatinangor
Via Tol. Trayek Elang-Jatinangor Non Tol melewati rute yaitu Elang – Rajawali –
Laks. Nurtanio – Jl. Sudirman – Soekarno Hatta – Jalan Raya Garut – Jalan Raya
Sumedang – Jatinangor, dan sebaliknya melewati rute Jatinangor – Jalan Raya
Sumedang – Jalan Raya Garut - Soekarno Hatta – Elang. Waktu yang ditempuh
untuk melewati rute ini kurang lebih 90 menit. Untuk trayek Elang – Jatinangor
Via Tol rutenya adalah Elang – Rajawali – Jl. Sudirman – Soekarno Hatta – M.
Toha – Tol M. Toha – Tol Cileunyi – Jatinangor, dan sebalinya melewati rute
Jatinangor – Cisayang – Rancaekek – Tol Cileunyi – Tol M. Toha – M. Toha –
Soekarno Hatta – Elang. Waktu yang ditempuh untuk melewati rute ini kurang
lebih 75 menit. Trayek ini merupakan salah satu dari 11 trayek yang berlaku untuk
program naik DAMRI gratis untuk pelajar berseragam. Trayek Elang-Jatinangor
ini merupakan jalur yang paling banyak melewati sekolah-sekolah dan universitas,
sehingga mayoritas yang naik bus DAMRI pada trayek ini adalah pelajar dan
mahasiswa. (Sumber : Data trayek DAMRI Cabang Bandung)

Yang terakhir pada Trayek Alun-alun Ciburuy, jumlah armada yang


beroperasi yakni sebanyak 15 bus yang semuanya telah menggunakan bus baru.
Trayek ini melewati rute yaitu Alun-alun – Asia Afrika – Jendral Sudirman –
Jalan Raya Cimahi – Jalan Raya Padalarang – Ciburuy, dan sebaliknya melewati
rute Ciburuy – Jalan Raya Padalarang – Jalan Raya Cimahi – Rajawali – Laks.
Nurtanio – Jendral Sudirman – Peta – Moch. Toha – Pungkur – Dewi Sartika –
Alun-alun. Pada rute ini, bus DAMRI ini melewati Alun-alun Bandung, Pasar
Baru Assalam, Pasar Andir, Polres Cibabat, Rumah Sakit Cibabat, Mal Cimahi,
Alun-alun Cimahi, Situ Ciburuy, dan Rumah Sakit Advent. Waktu yang ditempuh
untuk melewati rute ini kurang lebih 90 menit. (Sumber : Data trayek DAMRI
Cabang Bandung)

Berikut adalah foto Bus DAMRI sebelum dan sesudah dilakukan


peremajaan armada di Kota Bandung :

15
Gambar 1.3 Bus DAMRI sebelum Peremajaan armada
Sumber : www.google.com

Gambar 1.4 Bus DAMRI setelah dilakukan Peremajaan Armada


Sumber : Hasil Dokumentasi Penulis

Berdasarkan penjelasan diatas yang disertai dengan bukti foto yang


disajikan, terutama dengan adanya peremajaan pada armada bus DAMRI ini,
diharapkan masyarakat tertarik dan kembali menggunakan transportasi umum Bus
DAMRI yang sekarang ini secara terus menerus sedang melakukan perbaikan dan
perubahan demi memajukan sarana transportasi umum yang nyaman dan layak
bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Kota Bandung.

Untuk mengetahui seberapa besar respon masyarakat, khususnya


masyarakat Kota Bandung untuk menggunakan bus DAMRI sebagai sarana

16
transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-hari yang saat ini telah
dilakukan peremajaan armada, berikut adalah data jumlah pengguna bus DAMRI
pada 3 (tiga) trayek, yakni Jalur V Trayek Dago-Leuwi Panjang, Jalur VI Trayek
Elang-Jatinangor, dan Jalur XV Trayek Alun-alun – Ciburuy.

Tabel 1.3

Data Pengguna Bus DAMRI pada 3 (Tiga) Trayek yang telah Dilakukan
Peremajaan Armada Tahun 2015

Penumpang Per Bulan Rata-rata Penumpang Per Hari


No Bulan
Jalur V Jalur VI Jalur XV Jalur V Jalur VI Jalur XV
1 Juni 92.517 92.517 91.024 3.084 3.084 3.034
2 Juli 124.357 82.718 125.887 4.012 2.668 4.061
3 Agustus 114.581 97.971 86.418 3.696 3.160 2.788
4 September 118.834 98.965 86.713 3.961 3.299 2.890
5 Oktober 117.287 95.728 72.238 3.783 3.088 2.330
6 November 117.809 96.709 81.153 3.927 3.224 2.705
7 Desember 126.744 100.192 99.965 4.089 3.232 3.225
Total 812.129 664.800 643.398 26.552 21.755 21.033
Sumber : data Perum DAMRI Cabang Bandung

Keterangan :

Jalur V : Trayek Dago-Leuwi Panjang

Jalur VI : Trayek Elang-Jatinangor

Jalur XV : Trayek Alun-alun – Ciburuy

Penulis memilih trayek VI. Elang – Jatinangor sebagai objek penelitian


karena trayek ini memiliki 2 (dua) jalur, yakni Elang-Jatinangor via tol dan non
tol. Selanjutnya trayek ini merupakan jalur yang paling banyak melewati sekolah-
sekolah dan universitas, sehingga mayoritas penumpang yang naik bus DAMRI
pada trayek ini adalah pelajar dan mahasiswa. Sekolah-sekolah yang dilewati pada
jalur ini adalah SMPN 1 Cileunyi, SMK Guna Dharma Nusantara, SMK

17
Informatika Bandung, SMK Medika Com, SMPN 25 Bandung, SMK Profita,
SMPN 34 Bandung, SMP Pelita Bangsa, SMKN 9 Bandung, SMKN 6 Bandung,
SMKN 7 Bandung, SMKN 13 Bandung, SMPN 6 Bandung, SMAN 22 Bandung,
SMKN 4 Bandung, SMKN 8 Bandung, SMKN 3 Bandung, SMAN 8 Bandung,
dan SMPN 28 Bandung. Universitas yang dilalui oleh trayek ini adalah
Universitas Padjadjaran Jatinangor, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN),
Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, Instutut Koperasi Indonesia,
Akademi Tata Boga Bandung, STMIK Jabar, Universitas Islam Nusantara
(UNINUS), STT Mandala, STIE Tridharma, Stikom Bandung, Institut Seni
Budaya Indonesia, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, LPKIA, STIE INABA,
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB). Selain itu, bersamaan dengan Rapat
Dinas Perum DAMRI tahun 2015, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan
program bus gratis untuk pelajar yang berseragam tingkat SD, SMP, dan SMA
yang dilaksanakan dua hari dalam seminggu, yaitu hari Senin dan Kamis.
Program pemerintah ini secara operasional dilaksanakan oleh pihak DAMRI,
serta didukung oleh Agung Podomoro Group sebagai pemberi sponsor untuk hari
Senin, dan Istana Group untuk hari Kamis. Tetapi per tanggal 31 Desember 2015,
kontrak dengan pemberi sponsor yaitu Agung Podomoro Group dan Istana Group
telah habis, sehingga per tanggal 1 Januari 2016 seluruh pembiayaan ditanggung
oleh pihak DAMRI. Oleh karena itu, penulis memilih trayek Elang-Jatinangor
karena pihak DAMRI ingin melihat seberapa efektif program naik bus DAMRI
gratis untuk pelajar ini. (Sumber : Hasil wawancara dengan Bapak Deny selaku
Manager Usaha DAMRI Cabang Bandung). Selanjutnya, Trayek Elang-
Jatinangor ini merupakan salah satu dari 11 trayek yang berlaku untuk program
naik DAMRI gratis untuk pelajar berseragam. Program ini diselenggarakan oleh
pemerintah selain untuk mengurangi volume kendaraan yang menyebabkan
kemacetan, yaitu agar pelajar yang umumnya masih dibawah umur agar tidak
menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor karena pada umumnya
belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Serta jika dilihat dari data
pengguna pada tabel 1.3, rata-rata pengguna bus DAMRI pada rute ini cukup
stabil walaupun terlihat terjadi kenaikan dan penurunan jumlah pengguna pada
setiap bulannya.

18
Dengan adanya penggantian armada baru DAMRI serta
diselenggarakannya program-program yang menarik, penulis melihat bahwa
respon masyarakat Bandung pada umumnya mulai antusias untuk kembali
menggunakan transportasi umum Bus DAMRI. Hal tersebut dapat dilihat dari data
perbandingan jumlah penumpang Bus Aglomerasi jalur VI. Elang-Jatinangor 7
bulan terakhir pada tahun 2014 sebelum dilakukannya peremajaan armada dan
tahun 2015 setelah dilakukannya peremajaan armada.

Tabel 1.4
Data Jumlah Penumpang Bus Aglomerasi Jalur VI. Elang-Jatinangor bulan
Juni – Desember Tahun 2014 Sebelum dan Tahun 2015 Setelah Peremajaan
Armada

Jumlah Penumpang
No Bulan Selisih
2014 2015
1 Juni 88.176 92.517 4.341
2 Juli 72.412 82.718 10.306
3 Agustus 78.979 97.971 18.992
4 September 84.139 98.965 14.826
5 Oktober 80.673 95.728 15.055
6 November 78.035 96.709 18.674
7 Desember 77.578 100.192 22.614
Total 559.992 664.800
Sumber : data Perum DAMRI Cabang Bandung

Berdasarkan data pada tabel 1.4, dapat kita lihat bahwa terjadi kenaikan
pada jumlah penumpang yang dapat kita lihat dari selisih antara jumlah
penumpang tahun 2014 sebelum dilakukannya peremajaan armada dan pada tahun
2015 setelah peremajaan armada. Walaupun pada selisih tersebut terlihat bahwa
terjadi kenaikan dan penurunan, tetapi jika dilihat dari jumlah penumpang
pertahun itu terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Agar dapat terlihat lebih jelas
dan mudah dipahami, penulis menyajikannya dalam bentuk grafik sebagai berikut:

19
Grafik 1.1
Data Jumlah Penumpang Bus Aglomerasi Jalur VI. Elang-Jatinangor
bulan Juni – Desember Tahun 2014 Sebelum dan Tahun 2015 Setelah
Peremajaan Armada

120 000

100 000

80 000

60 000
2014
40 000
2015
20 000

Sumber : data Perum DAMRI Cabang Bandung (Data diolah penulis)

Berdasarkan data perbandingan pada tabel 1.4 dan grafik 1.1 , maka dapat
dilihat bahwa sebelum dilakukannya peremajaan armada pada tahun 2014 dan
setelah adanya pergantian armada pada bulan April 2015 dan telah siap beroperasi
pada bulan Juni 2015, rata-rata jumlah penumpang perbulan mengalami kenaikan
yang dapat dilihat dari jumlah kenaikannya pada selisih dari tahun 2014 ke 2015.
Penulis tidak dapat menentukan progress rata-rata jumlah penumpang perbulan
pada tahun yang sama mengalami kenaikan atau penurunan karena jumlah
kenaikan dan penurunannya tidak stabil dikarenakan memiliki kondisi tertentu.

Apabila dilihat secara perbulan dari data jumlah penumpang pada tahun
2014 dan 2015 diatas, dari bulan Juni ke bulan Juli tahun 2014 dan 2015 jumlah
penumpang pada dua bulan tersebut mengalami penurunan, dan pada bulan
Agustus tahun 2014 dan 2015 jumlah penumpang mengalami kenaikan. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa adanya kenaikan dan penurunan yang sama dan stabil
pada rata-rata jumlah penumpang karena memiliki kondisi tertentu, seperti pada
bulan Juli dan Agustus rata-rata jumlah penumpang mengalami penurunan
dikarenakan jalur ini melewati titik-titik lokasi sekolah dan universitas, dan pada

20
bulan tersebut merupakan masa liburan, sehingga jumlah penumpang mengalami
penurunan. Berbeda pada bulan September dimana jumlah penumpang mengalami
kenaikan karena pada bulan September, para siswa dan mahasiswa sudah mulai
memasuki masa sekolah dan perkuliahan. (Sumber : hasil observasi penulis).

Terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen


dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:159),
keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis. Dari variabel tersebut akan diteliti untuk mengetahui
apakah perilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologis dapat mempengaruhi keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI
Unit Angkutan Bus Kota Bandung. Seperti yang dikutip dari (Umar, 2005:50)
“Perilaku konsumen merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut”.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya


adalah sama. Keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2008:181)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
atau jasa yang ditawarkan. Proses pengambilan keputusan pembelian memiliki 5
(lima) tahap sebagaimana yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong
(2008:179) yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian lebih mendalam mengenai masalah tersebut diatas, dengan judul
penelitian

21
“PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA TRANSPORTASI DAMRI UNIT
ANGKUTAN BUS KOTA BANDUNG (STUDI PADA PENUMPANG
TRAYEK VI. ELANG-JATINANGOR TAHUN 2016)”

1.3. Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku konsumen jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus
Kota Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor ?
2. Bagaimana proses keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit
Angkutan Bus Kota Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor ?
3. Seberapa besar pengaruh perilaku konsumen secara parsial terhadap proses
keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor ?
4. Seberapa besar pengaruh perilaku konsumen secara simultan terhadap proses
keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor ?

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Bagaimana perilaku konsumen jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus
Kota Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor.
2. Bagaimana proses keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit
Angkutan Bus Kota Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor.
3. Seberapa besar pengaruh perilaku konsumen secara parsial terhadap proses
keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor.

22
4. Seberapa besar pengaruh perilaku konsumen secara simultan terhadap proses
keputusan pembelian jasa transportasi DAMRI Unit Angkutan Bus Kota
Bandung Trayek VI. Elang – Jatinangor.

1.5. Kegunaan Penelitian


a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi
khazanah keilmuan dibidang pemasaran khususnya yang berkaitan
dengan pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian
sehingga dapat menghasilkan teori-teori yang lebih produktif.
Disamping itu beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini
juga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya
mengenai keputusan pembelian konsumen.
b. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan ini dapat memberikan
masukan dan bahan pertimbangan bagi pemilik usaha, terutama dalam
upaya mempertahankan dan meningkatkan strategi pelayanan tentang
bagaimana perilaku konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen agar selalu menggunakan jasa transportasi
DAMRI.

1.6. Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum tentang isi penelitian meliputi
gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan tentang hasil kajian kepustakaan terkait dengan


topik pembahasan dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi
penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis, meliputi

23
rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis
penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian yang
terdiri dari variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, pengujian data, uji validitas dan reabilitas, serta
teknis analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang terdiri dari analisis
karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan, serta saran bagi perusahaan dan saran bagi peneliti selanjutnya.

24

Anda mungkin juga menyukai