Anda di halaman 1dari 4

1.

PENDAHULUAN

1.1. Informasi Umum Perusahaan

 Nama perusahan : CV SAMYO MAKMUR ABADI


 Penjelasan Perusahan : Makanan Ringan .
 Alamat perusahan : Jl. Sapta daya no 8 Cimahi Selatan .
 Tlp / fak :
 E-mail :
 Nama pabrik : CV. SAMYO MAKMUR ABADI.
 Alamat pabrik : Jl Sapta daya no 8 Cimahi selatan
 Fasilitas produksi : semua produk bersertifikasi.
 Kelompok produksi : kerupuk kentang ,makaroni, snack jagung
 Merk produksi : KIKORI
 Daerah pemasaran : Jawa barat.
 Sistim pemasaran : eceran Retail /non retail /online

1.2. Tujuan

Manual sistem jaminan halal disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan sisitem jaminan halal
di perusahaan,dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan persyaratan
LPPOM MUI.

1.3. Ruangt lingkup

manual sistem jaminan halal adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi sistem jaminan
halal di perusahaan yang dibuat berdasarkan HAS 23000 persyaratan sertifikasi halal dan HAS 23301
pedoman penyusunan manual sistem jaminan di industri pengolahan . manual sistem jaminan halal
berlaku untuki seluruh unit perusahan yang terkait dengan proses produksi halal , termasuk maklun dan
gudang sewa penerapan sistem jaminan halal be3rlaku untuk semua produk perusahan yang beredar di
indonesia baik produk - produk yang produksi oleh pabrik sendiri maupun yang di produksi oleh pabrik
maklon .
2.2. Tim manajemen halal

2.2.1. Anggota tim manajemen halal

Untuk menjalankan sisitem jaminan halal di perusahanan dengan ini kami menunjuk anggota di bawah
ini sebagai tim manajemen halal perusahaan.

 AEP- - = PIMPINAN
 UBAN = BAGIAN PRODUKSI
 AYI
 MICKO .

2.2.2. Persyaratan dari tim manajemen halal adalah :

 Pegawai tetap perusahaan


 Ketua Tim manajemen halal di utamakan seo9rang muslim .
 Tim manajemen halal mencakup semua bagaian yang terlibat dalam aktivitas kritis.
 Tim manajemen halal harus mengerti dan memahami persyaratan sertifikasi halal .
 Diangkat melalui surat penunjukan dari manajemen puncak atau bentuk penunjukan lain yang
berlaku di perusahaan danj di beri kewenangan untuk melakukan tindakan yang di perlukan
dalam melaksanakan produksi halal

2.2.3. Tugas manajemen halal secara umum adalah :

 Menyusun , mengelola dan mengevaluasi sistem jaminan halal.


 melakuakan tindakan yang di perlukan dalam melaksanakan sistem jaminan halal termasuk
tindakan perbaikan terhadap kesalahan sampai pada penghentian produksi atau penolakan
bahan baku sesuai persyaratan sertifikasi halal HAS 23000.
 Menyusun dan melaksana prosudur tertulis dalam aktivitas kritis untuk memproduksi produk
halal secara konsisten
 Membuat laporan berkala pelaksanaan sisitem jaminan halal kepada manajemen puncak dan
LPPOM MUI.
 Melakukan komunikasi kepada LPPOM MUI.
2.3 . Pelatiahan dan Edukasi

 pemangku kepentingan ( Stake holder ) Perusahan yang terkait dengan aktivitas kritis akan
mendapatkan pelatihan sistem jaminan halal .baik internal maupun eksternal .
 Tujuan pelatihan sisitem jaminan halal :

1. meningkatkan pemahaman tim manajemen halal tentang persyaratan sertifikasi halal


LPPOM MUI.
2. meningkatkan pemahaman tim manajemen dan karyawan terhadap hukum hu8kum
Islam tentang pentingnya kehalalan suatu produk.
3. menjadikan karyawan peduli terhadap proses produksi halal dan mampu
menerapkannya di tingkat oprasional.
4. . Pelatihan dan Edukasi
5. Semua
 Pelatihan (internal dan eksternal )di laksanakan secara terjadwal minimal setahun sekali atau
lebih sering jika di perlukan .
 Evaluasi pelatihan (internal eksternal ) dilakuakan melalui pre test dan post test .
 Edukasi tentang sistem jaminan halal yang akan kami laksanakan di perusahan di antaranya
dalam bentuk :
1. Briefing
2. penerbitan memo internal
3. pembuatan spanduk atau leafet slogan stekir atau tulisan dan artikel
4. pemasangaqn majalah dinding
5. berlangganan majalah jurnal .

2.4. Bahan .

 Kami hanya akan menggunakan bahan yang di setujui oleh LPPOM MUI untuk menghasilkan
produksi yang di sertifikasi
 Kami akan membuat daftar bahan ( bahan baku, bahan tambahan , dan bahan penolong ) yang
di gunakan untuk menghasilkan produk yang di sertifikasi, di tanda tangani oleh ketua tim
mamanjemen halal ,pimpinana perusahaan dan di kirim kan ke LPPOM MUI untuk di tanda
tangani oleh LPPOM MUI
 status kehalalan bahan yang di gunaakan untuk proses produsi mengacu pada daftar bahan yang
di setujui oleh LPPOM MUI daftar bahan ini didistribusikan ke bagian yang terkait deengan
aktivitas kritis
 Perbaikan daftar bahan di lakukan bila terjadi perubahan bahan atau produsen bahan perbaikan
daftar bahan (jika ada ) dikirim kan ke LPPOM MUI untuik di tandatangani oleh LPPOM MUI
setiap enam bulan sekali.
2.5. Produk

 Kami hanya akan memproduksi produk halal dengan nama produk yang tidak menggunakan
nama yang mengarah pada sesuatu yang di haramkan atau ibadah yang tidak sesuai dengan
syariah Islam ., karateristik /profil sensori.serta tidak memiliki kecendrungan bau atau rasa yang
mengarah kepada produk haram atau yang di nyatakan haram oleh fatwa MUI.
 Kami akan membuat daftar produk dan matrik bahan vs produk untuk semua produk yang di
sertifikasi halal.
 kami akan mendaftarkan seluruh produk eceran yang mempunyai merk /brend dan hanya di
daftarkan sebagian, maka kami akan mencantumkan logo halal MUI untuk produk yang di
sertifikasi.

2.6. Fasilitas produksi

 Fasilitas produksi yang kami pakai untuk menghasilkan produk halal tidak di gunakan secara
bergantian untuk produk yang mengandung babi atau turunan
 Fasiltas produksi yang pernah digunakaan untuk menghasilkan produk yang mengandung babi
atau turunannya ,jika akan di gunakan untuk
 Fasilitas produksi yang di gunakan secara bersama untuk menghasilkan produk yang
disertifrikasi dan produk yang tidak disertifikasi (tetapi bahan nya tidak berasal babi ) akan di
cuci dan di bersihkan sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi kontaminasi silang .
 penyimpanan material dan produk di gudang atau di gudang antara (temporar4ry
warehouse)akan menjamin tidakadanya kontaminasi silang dengan bahan atau produk haram
atau najis
 Pengambilan sampel ( bahan dan produk ) akan menjamin tidak adanya kontaminasi silang
dengan bahan produk yang haram atau najis.
 Tempat/ Fasilitas pencucian peralatan tidak boleh di gunakan bersama atau bergantian dengan
peralatan yang kontak dengan bahan yang berasal dari babi atau turunan ,
 Semua fasilitas produkasi yang di gunakan untuk menghasilkan produk, baik milik perusahaan
sendiri maupun di sewa dari pihak mlain maka akan kaqmi daftarkan dan menjadi ruang lingkup
implemntasi sisitim juaminan halal
 Kami akan membuat diagram alir proses produksi untuk produksi yang di sertifikasi halal
 kami akan meminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan fasilitas produksi baru
untuk produk yang sudah di sertifikasi menghasilkan produk halal, maka di cuci tujuh kali
dengan air dan salah satunya dengan tanah atau dengan bahan lain yang mempunyai kemapuan
menghilangkan rasa dan bau dan warna.

Anda mungkin juga menyukai