Anda di halaman 1dari 7

Biografi Nadiem Makarim

Kisah Inspiratif Pendiri Gojek Menjadi Menteri

MENDIKBUD

Nadiem Makarim dikenal sebagai pendiri Gojek, perusahaan startup transportasi berbasis
online yang paling terkenal di Indonesia. Cabang dari Gojek saat ini sudah beroperasi di
beberapa negara di Asia Tenggara.
Nadiem Makarim saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era
pemerintahan Presiden Joko Widodo. Faktanya, Nadiem Makarim merupakan Menteri termuda
diantara menteri lain di kabinet Indonesia maju. Berikut profil dan biografi Nadiem Makarim.
Biodata Nadiem Makarim

Nama : Nadiem Anwar Makarim

Tempat dan Tangga Lahir : Singapura, 4 Juli 1984

Agama : Islam

Orang Tua : Nono Anwar Makarim (ayah), Atika Algadrie (ibu)

Istri : Franka Franklin

Kekayaan : 1,192 triliun (Sumber LKHPN)

Dikenal : Pendiri Gojek

Biografi Nadiem Makarim

Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia anak tunggal dari
Nono Anwar Makarim yang diketahui merupakan seorang pengacara dan praktisi hukum
terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea. Ibu Nadiem bernama
Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan.
Pendiri Gojek ini diketahui memiliki saudara bernama Rayya Makarim yang bekerja
sebagai seorang penulis naskah film. Istri Nadiem Makarim diketahui bernama Franka Franklin.
Nadiem Makarim sendiri beragama Islam sementara istrinya berama Kristen.
Mereka berdua melangsungkan pernikahannya di Bali pada tahun 2014 yang lalu. Dari
pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara Franklin Makarim
Pendidikan Nadiem Makarim.
Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari informasi
yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura. Setelah lulus ia
kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown University di jurusan International
Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar di London School of
Economics.
Tamat dari Brown University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master
Business Of Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni
Harvard Business School di Harvard University.
Riwayat Pekerjaan Nadiem Makarim

Walaupun dikenal sebagai lulusan universitas paling bergengsi di dunia, Nadiem Makarim tidak
lupa diri. Ia lebih memilih kembali ke Indonesia untuk berkontribusi ketimbang bekerja di luar
negeri.

…Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi di tanah air walaupun seumur hidup lebih sering bersekolah di luar
negeri. Orang tua saya sangat nasionalis, dan karena itu passion saya untuk tanah air sangat besar “

Nadiem Makarim

Konsultan Manajemen di Mckinsey & Company

Selepas lulus dari Brown University, Nadiem Makarim mengawali karirnya sebagai
seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey & Company di tahun 2006 dan
kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di Harvard University.

Co-Founder Zalora Indonesia


Setelah menyelesaikan masternya di Harvard University, Nadiem bekerja sebagai Co-
Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing Editor disana.

CIO startup Kartuku


Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan perusahaan startup Kartuku,
sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia. Namun kelak
perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk memperkuat lini Gopay dari Gojek.
Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.
Mendirikan Gojek

Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama, Nadiem Makarim
kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari tempat ia bekerja.

‘’Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri – Nadiem Makarim’’

Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi, Ia mencoba merintis
perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek pada tahun 2010.
Awal Ide Bisnis Gojek

Pepatah mengatakan ‘Pengalaman mengajarkan segalanya’, mungkin itulah yang dialami


oleh Nadiem ketika mendirikan Gojek. Nadiem yang kala itu sedang bekerja di Mckinsey &
Company, lebih sering menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena
mobilitasnya yang tinggi serta tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi.
Disisi lain, ia menemukan kenyataan bahwa ia sulit menemukan ojek saat dibutuhkan. Ia
juga melihat kenyataan bahwa tukang ojek hanya menghabiskan waktunya menunggu pelanggan
dan cukup sulit mencari pelanggan.
Fakta tersebut ia dapat dari hasil berbincang-bincang dengan beberapa ojek
langganannya. Disinilah ia melihat ada masalah supply and demand yang menurutnya tidak
sesuai. Sehingga dengan mendirikan Gojek bisa menjadi problem solving untuk masalah yang ia
alami.
Disni Nadiem berharap bahwa dengan layanan transportasi yang cepat serta pengiriman
yang cepat untuk membantu warga jakarta.
Awal Berdirinya Gojek
Dari masalah tersebut, Nadiem Makarim kemudian mendirikan Gojek pada tahun 2010. Ia
menggunakan garasi mobilnya sebagai Kantor pertama dari Gojek yang beralamat di Jl. Kerinci,
Jakarta Selatan.
Saat itu, sistem pemesanan Gojek belum menggunakan aplikasi seperti sekarang. Nadiem
pada awalnya menggunakan call center sebagai perantara antara driver Gojek dan pelanggan.
Sistemnya, pelanggan menelpon call center untuk melakukan orderan ojek, kemudian call center
menginformasikan detail orderan kepada pengemudi ojek untuk dilaksanakan. Faktanya, selama
tiga tahun sejak berdiri, Nadiem membiayai operasional perusahaan dari uangnya sendiri karena
belum mendapatkan investor.
Suntikan Modal Untuk Gojek
Lambat laun usaha Nadiem Makarim mulai berkembang. Di tahun 2014, ia pertama kali
mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan Gojek dari Northstar Group, sebuah
perusahaan investasi asal Singapura. Kemudian Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd ikut
menyuntikkan dananya di Gojek melihat perkembangan positif dari Gojek yang dibangun oleh
Nadiem Makarim.
Gojek Menjadi Trending di Tahun 2015
Tahun 2015 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik dari Gojek sebagai sebuah perusahaan
startup. Di tahun itu, Gojek meluncurkan aplikasi pertama di platform mobile phone. Ini juga
merupakan langkah untuk menarik minat pelanggan baru menggunakan jasa Gojek sekaligus
memperkenalkan model bisnisnya di masyarakat luas.
Tak butuh waktu lama, Masyarakat kemudian berbondong-bondong menggunakan
aplikasi Gojek. Selain itu, pemberitaan media yang gencar mengenai Gojek sebagai aplikasi
transportasi berbasis online turut mengangkat nama Gojek di mata masyarakat Indonesia.Gojek
mengedukasi masyarakat bahwa dengan aplikasi Gojek maka masyarakat dapat dengan mudah
memesan dan mendapatkan layanan ojek yang aman dan nyaman serta cepat. Dengan segera
munculnya Gojek ini kemudian merevolusi gaya hidup masyarakat dalam menggunakan jasa
transportasi terutama ojek.
Pengguna aplikasi Gojek terus menerus bertambah banyak. Disisi lain guyuran dana dari
investor terus bertambah bagi Gojek seperti dari Softbank hingga Google. Nadiem Makarim
sebagai CEO Gojek terus memperluas lini bisnis Gojek.
Gojek kemudian memperkenalkan lini bisnis lainnya seperti jasa pengantaran paket
melalui Go-Send, Jasa Pemesanan makanan melalui Go-food, Jasa pembersihan rumah melalui
go-clean serta jasa pembayaran melalui Go-Pay.
Kesuksesan Nadiem Makarim Sebagai Pendiri Gojek
Inovasi layanan serta strategi perusahaan yang bagus membuat Gojek berkembang sangat
pesat dan dikenal sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis online terbesar di Indonesia.
Pada awal berdirinya tahun 2010, Nadiem Makarim hanya memiiki 20 driver gojek. Di
tahun 2019, ia dan Gojek sudah memiliki 2 juta driver gojek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Pengguna Gojek sudah mencapai ratusan juta dan menangani
pemesanan lebih dari 3 juta pemesan setiap harinya. Ekspansi Gojek sendiri sudah mencapai 5
negara di Asia Tenggara dan tersebar di 207 kota.
Gojek kemudian bertransformasi sebagai salah satu perusahaan startup tersukses di
Indonesia yang berada di level Decacorn. Decacorn adalah sebutan untuk perusahaan dengan
nilai atau valuasi perusahaan mencapai 140 triliun.
Pada tahun 2021, Gojek mengumumkan merger dengan Tokopedia, marketplace yang
didirikan oleh William Tanuwijaya. Bergabungnya dua perusahaan startup ini kemudian dikenal
dengan nama Grup GoTo (Gojek Tokopedia). Dan pada bulan april 2022, GoTo resmi melantai
di bursa saham Indonesia.
Berapa Total kekayaan Nadiem Makarim?
Dilansir dari majalah Globe Asia, Suami dari Franka Franklin itu kini memiliki total
kekayaan senilai 100 juta dollar Amerikat atau sekitar 1.4 trilyun Rupiah. Kekayaannya ini
berasal dari saham yang ia miliki di Gojek sebanyak 5 persen.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia kemudian
memilih mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah bangun selama bertahun-
tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih memiliki saham sekitar 4,81
persen. Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko
Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju
tahun 2019 hingga 2024. Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di dalam kabinet tersebut.
Kebijakan Nadiem Makarim Saat jadi Menteri
Nadiem Makarim dinyatakan sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi pada tanggal 23 Oktober 2019. Dengan demikian, Nadiem Makarim telah menjadi
bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Ketika menjadi Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim membuat beberapa kebijakan. Nadiem Makarim
membuat dua kebijakan yang berbeda, yaitu kebijakan yang dikhususkan untuk pendidikan dasar
hingga atas dan kebijakan yang dikhususkan untuk perguruan tinggi yang juga bisa Grameds
temukan melalui buku Nadiem Makarim karya Andhika Bayangkara dibawah ini.

Kebijakan Pendidikan Dasar Hingga Atas


Mengganti Ujian Nasional dengan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Sekolah diberikan kepercayaan penuh untuk melakukan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei
Karakter. Sistem penilaian pada ujian kompetensi berupa karya tulis, penugasan kelompok, dan
sebagainya. Melakukan Ujian Untuk Siswa Di Tengah Jenjang Sekolah (kelas 4, 8, dan 11).
Dengan adanya kebijakan ini, ujian tidak bisa digunakan sebagai dasar penilaian untuk masuk ke
jenjang berikutnya. Menyederhanakan Rencana Pembelajaran (RPP). Dengan kebijakan ini, guru
diberikan kebebasan untuk membuat dan mengembangkan RPP. Melakukan Sistem Zonasi
Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan ini, bisa menambah kuota jalur siswa
berprestasi yang sebelumnya 15% menjadi 30%.
Sedangkan kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada perguruan tinggi
dikenal dengan kebijakan “Merdeka Belajar”. Berikut beberapa kebijakan “Merdeka Belajar”.

Kebijakan “Merdeka Belajar”


Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Diberikan
Keleluasaan Dalam Membuka Atau Mendirikan Program Studi Baru. Pengecualian berlaku
untuk prodi kesehatan dan pendidikan. Program re-akreditasi yang bersifat otomatis untuk
seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik
peringkat. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan
melakukan perubahan definisi satuan kredit semester (SKS)..
Kebebasan PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi
PTN Badan Hukum (PTN BH) dan akan dipermudah oleh Kemendikbud PTN BLU dan Satker
untuk menjadi PTN BH.

Kebijakan Menteri Pendidikan di Tengah-tengah Pandemi


Adanya wabah Covid-19, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim membuat kebijakan
baru. Berikut beberapa kebijakan Nadiem Makarim saat wabah Covid-19. Memperbolehkan dana
BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dipergunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan
siswa. Melakukan pembelajaran dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sedangkan dalam jenjang pendidikan perguruan tinggi, kebijakan yang diambil berupa
memberikan keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Kesimpulan
Perjalanan karir Nadiem Makarim bisa dikatakan terus meningkat yang dibuktikan
beberapa penghargaan yang diperoleh. Nadiem Makarim mendapatkan banyak penghargaan
sejak ia mendirikan dan bekerja di Gojek.
Aplikasi Gojek ini sangat membantu para konsumen yang sedang menginginkan sesuatu
tanpa harus keluar tenaga. Aplikasi Gojek ini juga memberikan keuntungan kepada para mitra
tukang ojek, dengan aplikasi ini para mitra tukang ojek bisa mendapatkan penghasilan tambahan
dan meningkatkan perekonomian para mitra tukang ojek

Anda mungkin juga menyukai