0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan3 halaman
Nadiem Makarim adalah pendiri GoJek yang lahir di Singapura dan meraih gelar sarjana dan pascasarjana dari universitas ternama. Ia mendirikan GoJek pada 2015 untuk menghubungkan pengemudi ojek dengan penumpang secara online melalui aplikasi seluler untuk meningkatkan produktivitas pengemudi ojek. GoJek kini berkembang pesat dengan lebih dari 10 ribu pengemudi yang tergabung.
Nadiem Makarim adalah pendiri GoJek yang lahir di Singapura dan meraih gelar sarjana dan pascasarjana dari universitas ternama. Ia mendirikan GoJek pada 2015 untuk menghubungkan pengemudi ojek dengan penumpang secara online melalui aplikasi seluler untuk meningkatkan produktivitas pengemudi ojek. GoJek kini berkembang pesat dengan lebih dari 10 ribu pengemudi yang tergabung.
Nadiem Makarim adalah pendiri GoJek yang lahir di Singapura dan meraih gelar sarjana dan pascasarjana dari universitas ternama. Ia mendirikan GoJek pada 2015 untuk menghubungkan pengemudi ojek dengan penumpang secara online melalui aplikasi seluler untuk meningkatkan produktivitas pengemudi ojek. GoJek kini berkembang pesat dengan lebih dari 10 ribu pengemudi yang tergabung.
Banyak entrepreneur di Indonesia yang mulai bermunculan, salah
satunya Nadiem Makarim. Harus diakui Indonesia belum memiliki entrepreneur yang memiliki bisnis sekelas Mark Zuckerberg pendiri Facebook atau Drew Houston pendiri DropBox.
Satu hal yang harus diapresiasi adalah, entrepreneur di Indonesia sudah
mulai tumbuh dan bisnis modelnya menjadi sangat kreatif.
Dibalik kesuksesan GoJek, ternyata ada sosok pendiri yang bernama
Nadiem Makarim yang menjadi pucuk pimpinan. Nadie Makarim pendiri GoJek, lahir pada 4 Juli 1984. Beliau sempat mengenyam pendidikan SMA di Singapura, pendidikan sarjana di International Relations di Brown University Amerika Serikat. Pendidikan Master di Harvard Business School.
Sebelum Nadiem Makarim mendirikan GoJek, Beliau juga pernah
bekerja di sebuah perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, Chief Innovation officer di kartuku. Berdasarkan pengalamannya tersebut Nadiem Makarim mendirikan GoJek.
Perusahaan Startup GoJek
Nadiem Makarim pendiri GoJek saat ini menjadi CEO PT GoJek Indonesia. Nadiem memposisikan PT GoJek Indonesia merupakan Penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah meluncurkan aplikasi di ponsel pada awal 2015.
Perusahaan Startup GoJek
Nadiem Makarim pendiri GoJek saat ini menjadi CEO PT GoJek Indonesia. Nadiem memposisikan PT GoJek Indonesia merupakan Penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah meluncurkan aplikasi di ponsel pada awal 2015 Nadiem Makarim adalah seorang yang cukup setia menggunakan jasa ojek. Nadiem melihat permasalahan utama tukang ojek adalah waktu tidak produktif yang besaar, seperti mangkal dan menunggu penumpang.
Saat di pangkalan ojek, pengemudi ojek harus bergiliran dengan
pengemudi ojek lainnya. Disisi lain para pengguna ojek, juga merasa malas untuk berjalan mencari pangkalan ojek. Di kota-kota besar, orang lebih suka menggunakan taxi karena lebih mudah dicari.
Berdasarkan riset tersebut, Nadiem mendapatkan ide awal untuk
melakukan inovasi bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon pembelinya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan ponsel.
GoJek dirintis pada tahun 2011 dengan menggunakan sistem yang
masih sangat sederhana, yaitu calon penumpang menghubungi melalui telepon, atau kirim sms.
Saat ini Nadiem Makarim pendiri GoJek telah membuktikan prestasi
yang luar biasa, setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek. Salah satu sumber peningkatan yang drastis karena adanya aplikasi berbasiskan Android.
Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah, perusahaannya PT.
Gojek dapat membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada.
Model bisnis yang diterapkan GoJek adalah skema bagi hasil dengan supir ojek. GoJek hanya mengambil bagian 20% dan 80% sisianya adalah bagian pengendara ojek.
GoJek memberikan fasilitas kepada supir berupa jaket, helm dan HP
Android. Terkahir terdapat pemberitaan GoJek juga memberikan perlindungan asuransi kesehatan dan kecelakaan kepada supir. Hal pertama setelah mendengar kisah Gojek, adalah solusi inovatif dengan menggunakan teknologi. Idenya sangat sederhana hanya mempermudah mempertemukan antara pengemudi ojek dengan calon penumpang.Solusi yang sederhana tersebut ternyata mendapat respons yang positif dari.
Pada awalnya orang tidak mau menggunakan ojek, karena di beberapa
kota harga ojek cukup mahal dan permasalahan transaparansi harga. Aplikasi Gojek berusaha menyadarkan pada masyarakat, ada sebuah solusi atas kebutuhan mereka. Moda transportas ojek sebenarnya dapat menjadi solusi, jika dikelola dengan benar.
Terakhir, Gojek membuka lapanngan kerja baru yang padat karya.
Banyak orang-orang muda yang awalnya tidak memiliki penghasilan, saat ini dapat menghasilkan pendapatan yang cukup besar dengan menjadi pengemudi gojek.