Anda di halaman 1dari 15

SMK NEGERI 1 DENPASAR

TAHUN AJARAN 2019/2020

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama: Putu Eka Pratama


No : 32
Kls : X MM 1
Nadiem Makarim – Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia

Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia anak tunggal dari
Nono Anwar Makarim yang diketahui merupakan seorang pengacara dan praktisi hukum
terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea. Ibu Nadiem
bernama Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai pejuang
kemerdekaan. Pendiri Gojek ini diketahui memiliki saudara bernama Rayya Makarim
yang bekerja sebagai seorang penulis naskah film. Istri Nadiem Makarim diketahui
bernama Franka Franklin. Nadiem Makarim sendiri beragama Islam sementara istrinya
berama Kristen. Mereka berdua melangsungkan pernikahannya di Bali pada tahun 2014
yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara
Franklin Makarim

Pendidikan Nadiem Makarim

Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari informasi
yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura. Setelah lulus ia
kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown University di jurusan
International Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti program pertukaran
pelajar di London School of Economics.

Tamat dari Brown University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master
Business Of Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni
Harvard Business School di Harvard University.

Riwayat Pekerjaan Nadiem Makarim

Walaupun dikenal sebagai lulusan universitas paling bergengsi di dunia, Nadiem


Makarim tidak lupa diri. Ia lebih memilih kembali ke Indonesia untuk berkontribusi
ketimbang bekerja di luar negeri.

“Saya dididik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi di tanah air walaupun seumur
hidup lebih sering bersekolah di luar negeri. Orang tua saya sangat nasionalis, dan
karena itu passion saya untuk tanah air sangat besar “– Nadiem Makarim

Konsultan Manajemen di Mckinsey & Company

Selepas lulus dari Brown University,.

Co-Founder Zalora IndonesiaSetelah menyelesaikan masternya di Harvard


University, Nadiem bekerja sebagai Co-Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing
Editor disana.

CIO startup Kartuku


Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan perusahaan startup Kartuku,
sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia.

Namun kelak perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk memperkuat
lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO)
Kartuku.

Mendirikan Gojek

Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama, Nadiem


Makarim kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari tempat ia bekerja.

…”Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya
sendiri “– Nadiem Makarim

Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi, Ia mencoba
merintis perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek pada tahun
2010.

Awal Ide Bisnis Gojek

Pepatah mengatakan ‘Pengalaman mengajarkan segalanya’, mungkin itulah yang


dialami oleh Nadiem ketika mendirikan Gojek.

Nadiem yang kala itu sedang bekerja di Mckinsey & Company, lebih sering
menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang
tinggi serta tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi.
Disisi lain, ia menemukan kenyataan bahwa ia sulit menemukan ojek saat dibutuhkan.
Ia juga melihat kenyataan bahwa tukang ojek hanya menghabiskan waktunya
menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.

Fakta tersebut ia dapat dari hasil berbincang-bincang dengan beberapa ojek


langganannya. Disinilah ia melihat ada masalah supply and demand yang menurutnya
tidak sesuai. Sehingga dengan mendirikan Gojek bisa menjadi problem solving untuk
masalah yang ia alami.

Disni Nadiem berharap bahwa dengan layanan transportasi yang cepat serta
pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.

Gojek Menjadi Trending di Tahun 2015

Tahun 2015 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik dari Gojek sebagai sebuah
perusahaan startup. Di tahun itu, Gojek meluncurkan aplikasi pertama di platform
mobile phone. Ini juga merupakan langkah untuk menarik minat pelanggan baru
menggunakan jasa Gojek sekaligus memperkenalkan model bisnisnya di masyarakat
luas.

Tak butuh waktu lama, Masyarakat kemudian berbondong-bondong menggunakan


aplikasi Gojek. Selain itu, pemberitaan media yang gencar mengenai Gojek sebagai
aplikasi transportasi berbasis online turut mengangkat nama Gojek di mata masyarakat
Indonesia.

Gojek mengedukasi masyarakat bahwa dengan aplikasi Gojek maka masyarakat dapat
dengan mudah memesan dan mendapatkan layanan ojek yang aman dan nyaman serta
cepat.
Dengan segera munculnya Gojek ini kemudian merevolusi gaya hidup masyarakat
dalam menggunakan jasa transportasi terutama ojek.

Pengguna aplikasi Gojek terus menerus bertambah banyak. Disisi lain guyuran dana
dari investor terus bertambah bagi Gojek seperti dari Softbank hingga Google. Nadiem
Makarim sebagai CEO Gojek terus memperluas lini bisnis Gojek.

Gojek kemudian memperkenalkan lini bisnis lainnya seperti jasa pengantaran paket
melalui Go-Send, Jasa Pemesanan makanan melalui Go-food, Jasa pembersihan rumah
melalui go-clean serta jasa pembayaran melalui Go-Pay.

Kesuksesan Nadiem Makarim Sebagai Pendiri Gojek

Inovasi layanan serta strategi perusahaan yang bagus membuat Gojek berkembang
sangat pesat dan dikenal sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis online terbesar
di Indonesia.

Pada awal berdirinya tahun 2010, Nadiem Makarim hanya memiiki 20 driver gojek. Di
tahun 2019, ia dan Gojek sudah memiliki 2 juta driver gojek yang tersebar di seluruh
Indonesia.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Pengguna Gojek sudah mencapai ratusan juta dan
menangani pemesanan lebih dari 3 juta pemesan setiap harinya. Ekspansi Gojek sendiri
sudah mencapai 5 negara di Asia Tenggara dan tersebar di  207 kota.
Gojek kemudian bertransformasi sebagai salah satu perusahaan startup tersukses di
Indonesia yang berada di level Decacorn. Decacorn adalah sebutan untuk perusahaan
dengan nilai atau valuasi perusahaan mencapai 140 triliun.

Berapa Total kekayaan Nadiem Makarim?

Dilansir dari majalah Globe Asia, Suami dari Franka Franklin itu kini memiliki total
kekayaan senilai 100 juta dollar Amerikat atau sekitar 1.4 trilyun Rupiah. Kekayaannya
ini berasal dari saham yang ia miliki di Gojek sebanyak 5 persen.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia kemudian
memilih mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah bangun selama
bertahun-tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih memiliki
saham sekitar 4,81 persen.

Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko
Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia
Maju tahun 2019 hingga 2024. Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di dalam
kabinet tersebut.

SOAL

1. Buatlah biografi dari data di atas sesuai dengan struktur teks!


2. Tentukan kebahasaan biografi yang sudah dibuat!
JAWABAN

1.

Nadiem Makarim – Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia


Orientasi :

Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia anak


tunggal dari Nono Anwar Makarim yang diketahui merupakan seorang pengacara
dan praktisi hukum terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman
Paris Hutapea. Ibu Nadiem bernama Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang
dikenal sebagai pejuang kemerdekaan. Pendiri Gojek ini diketahui memiliki
saudara bernama Rayya Makarim yang bekerja sebagai seorang penulis naskah
film. Istri Nadiem Makarim diketahui bernama Franka Franklin. Nadiem Makarim
sendiri beragama Islam sementara istrinya berama Kristen. Mereka berdua
melangsungkan pernikahannya di Bali pada tahun 2014 yang lalu. Dari
pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara Franklin
Makarim.

Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari
informasi yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura.
Setelah lulus ia kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown
University di jurusan International Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti
program pertukaran pelajar di London School of Economics.Tamat dari Brown
University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master Business Of
Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni
Harvard Business School di Harvard University.

Peristiwa penting

Riwayat Pekerjaan Nadiem Makarim

Walaupun dikenal sebagai lulusan universitas paling bergengsi di dunia, Nadiem


Makarim tidak lupa diri. Ia lebih memilih kembali ke Indonesia untuk
berkontribusi ketimbang bekerja di luar negeri.

“Saya di didik dari kecil untuk kembali dan berkontribusi di tanah air walaupun
seumur hidup lebih sering bersekolah di luar negeri. Orang tua saya sangat
nasionalis, dan karena itu passion saya untuk tanah air sangat besar “– Nadiem
Makarim

Selepas lulus dari Brown University, Nadiem Makarim mengawali karirnya


sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey &
Company di tahun 2006 dan kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di
Harvard University.

Co-Founder Zalora Indonesia


Setelah menyelesaikan masternya di Harvard University, Nadiem bekerja
sebagai Co-Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing Editor disana.

CIO startup Kartuku

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan perusahaan startup


Kartuku, sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia.

Namun kelak perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk


memperkuat lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief
Innovation Officer (CIO) Kartuku.

Mendirikan Gojek

Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama,


Nadiem Makarim kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari
tempat ia bekerja.

…”Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir
saya sendiri “– Nadiem Makarim

Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi, Ia
mencoba merintis perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek
pada tahun 2010.

Awal Ide Bisnis Gojek

Pepatah mengatakan ‘Pengalaman mengajarkan segalanya’, mungkin itulah


yang dialami oleh Nadiem ketika mendirikan Gojek.

Nadiem yang kala itu sedang bekerja di Mckinsey & Company, lebih sering
menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang
tinggi serta tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi.
Disisi lain, ia menemukan kenyataan bahwa ia sulit menemukan ojek saat
dibutuhkan. Ia juga melihat kenyataan bahwa tukang ojek hanya menghabiskan
waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan.

Fakta tersebut ia dapat dari hasil berbincang-bincang dengan beberapa ojek


langganannya. Disinilah ia melihat ada masalah supply and demand yang
menurutnya tidak sesuai. Sehingga dengan mendirikan Gojek bisa
menjadi problem solving untuk masalah yang ia alami.

Disni Nadiem berharap bahwa dengan layanan transportasi yang cepat serta
pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.

Gojek Menjadi Trending di Tahun 2015

Tahun 2015 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik dari Gojek sebagai sebuah
perusahaan startup. Di tahun itu, Gojek meluncurkan aplikasi pertama di platform
mobile phone. Ini juga merupakan langkah untuk menarik minat pelanggan baru
menggunakan jasa Gojek sekaligus memperkenalkan model bisnisnya di
masyarakat luas.

Tak butuh waktu lama, Masyarakat kemudian berbondong-bondong menggunakan


aplikasi Gojek. Selain itu, pemberitaan media yang gencar mengenai Gojek
sebagai aplikasi transportasi berbasis online turut mengangkat nama Gojek di mata
masyarakat Indonesia.

Gojek mengedukasi masyarakat bahwa dengan aplikasi Gojek maka masyarakat


dapat dengan mudah memesan dan mendapatkan layanan ojek yang aman dan
nyaman serta cepat.
Dengan segera munculnya Gojek ini kemudian merevolusi gaya hidup masyarakat
dalam menggunakan jasa transportasi terutama ojek.

Pengguna aplikasi Gojek terus menerus bertambah banyak. Disisi lain guyuran
dana dari investor terus bertambah bagi Gojek seperti dari Softbank hingga
Google. Nadiem Makarim sebagai CEO Gojek terus memperluas lini bisnis Gojek.

Gojek kemudian memperkenalkan lini bisnis lainnya seperti jasa pengantaran paket
melalui Go-Send, Jasa Pemesanan makanan melalui Go-food, Jasa pembersihan
rumah melalui go-clean serta jasa pembayaran melalui Go-Pay.

Kesuksesan Nadiem Makarim Sebagai Pendiri Gojek

Inovasi layanan serta strategi perusahaan yang bagus membuat Gojek


berkembang sangat pesat dan dikenal sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis
online terbesar di Indonesia.

Pada awal berdirinya tahun 2010, Nadiem Makarim hanya memiiki 20 driver
gojek. Di tahun 2019, ia dan Gojek sudah memiliki 2 juta driver gojek yang
tersebar di seluruh Indonesia.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Pengguna Gojek sudah mencapai ratusan juta dan
menangani pemesanan lebih dari 3 juta pemesan setiap harinya. Ekspansi Gojek
sendiri sudah mencapai 5 negara di Asia Tenggara dan tersebar di  207 kota.

Gojek kemudian bertransformasi sebagai salah satu perusahaan startup tersukses di


Indonesia yang berada di level Decacorn. Decacorn adalah sebutan untuk
perusahaan dengan nilai atau valuasi perusahaan mencapai 140 triliun.

Total kekayaan Nadiem Makarim


Dilansir dari majalah Globe Asia, Suami dari Franka Franklin itu kini memiliki
total kekayaan senilai 100 juta dollar Amerikat atau sekitar 1.4 trilyun Rupiah.
Kekayaannya ini berasal dari saham yang ia miliki di Gojek sebanyak 5 persen.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia
kemudian memilih mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah
bangun selama bertahun-tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim
masih memiliki saham sekitar 4,81 persen.

Reorientasi

Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden
Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet
Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Nadiem Makarim menjadi menteri
termuda di dalam kabinet tersebut.

2. Di dalam teks biografi ini unsur kebahasaanya terdiri dari :


 Kata hubung
Contoh : Ia anak tunggal dari Nono Anwar Makarim yang diketahui
merupakan seorang pengacara dan praktisi hukum terkenal yang
merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea.
 Rujukan kata
Contoh :
Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4
Juli 1984. Ia anak tunggal dari Nono Anwar Makarim
(kata rujuk orang)
Dilansir dari majalah Globe Asia, Suami dari Franka
Franklin itu kini memiliki total kekayaan senilai 100 juta dollar
Amerikat atau sekitar 1.4 trilyun Rupiah (kata rujuk benda)
 Peristiwa,waktu dan tempat
Contoh : Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4
Juli 1984

 Kata kerja

Contoh :

Nadiem Makarim mengawali karirnya sebagai seorang konsultan


manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey & Company di tahun 2006
dan kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di Harvard University
( kata kerja berimbuhan).

Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk


oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan (kata kerja
dasar).

Anda mungkin juga menyukai