Anda di halaman 1dari 46

Nadiem Makarim

pengusaha dan birokrat Indonesia

Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.[2]


(lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 36
tahun)[3] adalah seorang pengusaha Indonesia
yang saat ini menjabat sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada
Kabinet Indonesia Maju pemerintahan
Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin,
yang dilantik pada 23 Oktober 2019. Ia
merupakan pendiri Gojek, sebuah perusahaan
transportasi dan penyedia jasa berbasis daring
yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah
negara Asia Tenggara seperti Singapura,
Vietnam, dan Thailand.[4]
Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Indonesia ke-29

Petahana

Mulai menjabat
23 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo

Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Pendahulu Muhadjir Effendy

Direktur Utama Gojek


Masa jabatan
13 Oktober 2010 – 22 Oktober 2019

Informasi pribadi
Makarim
4 Juli
1984
Singapura
Kebangsaan Indonesia

Partai politik Independen

Pasangan Franka Franklin[1]

Almamater Harvard Business


School Universitas
Brown

Lahir Nadiem Anwar


Latar belakang

Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari


pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika
Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan
pengacara terkemuka yang berketurunan
Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan
penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah
seorang perintis kemerdekaan Indonesia.[5]
Pendidikan

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar


hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke
Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan
SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia
mengambil jurusan Hubungan Internasional di
Universitas Brown, Amerika Serikat.[6]
Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar
di London School of Economics.[7] Setelah
memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006,
tiga tahun kemudian ia mengambil
pascasarjana dan meraih gelar Master of
Business Administration di Harvard Business
School.[8]

Karier dan Bisnis


Nadiem Makarim di World Economic Forum.

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya


sebagai konsultan manajemen di McKinsey &
Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia
terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan
Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia
juga menjabat sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian
menjabat sebagai Chief Innovation Officer
(CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus
mengembangkan Gojek yang telah ia rintis
sejak tahun 2011.[9][10] Saat ini Gojek
merupakan perusahaan rintisan terbesar
di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016,
perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar
US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari
konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia
Capital, Capital Group, Rakuten Ventures,
NSI Ventures, Northstar Group, DST Global,
Farallon Capital Management, Warburg
Pincus, dan Formation Group.[11]

McKinsey & Co (2006–2009)

Setelah menyelesaikan sekolahnya di


Harvard dengan gelar MBA, Nadiem
memutuskan untuk pulang ke tanah air dan
bekerja di McKinsey & Co. Nadiem
menjadi konsultan McKinsey selama 3
tahun.[12]

Zalora Indonesia (2011–2012)


Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing
Director Zalora Indonesia pada tahun 2011.
Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari
Zalora untuk membangun perusahaan rintisan
(startup) sendiri, termasuk Gojek yang pada
waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450
mitra driver. Ia mengaku telah belajar cukup
banyak di Zalora, yang merupakan tujuan
utamanya ketika menerima pekerjaan di
perusahaan itu. Di Zalora, Nadiem memiliki
kesempatan membangun perusahaan rintisan
besar dan bekerja dengan sejumlah talenta
terbaik di kawasan Asia.[13]

Kartuku (2013–2014)

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga


menjadi Chief Innovation Officer Kartuku
setelah keluar dari Zalora.[14] Saat
awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor
dalam sistem pembayaran non-tunai di
Indonesia.[13] Kartuku kemudian diakuisisi
Gojek untuk memperkuat GoPay.[15]

Gojek (2010–2019)

Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini


Gojek sudah menjadi salah satu dari 19
dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek
mencapai US$10 miliar.[16] Gojek pertama kali
berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan
hanya pengiriman barang dan layanan ride-
hailing dengan sepeda motor. Sekarang,
Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi
besar, menyediakan lebih dari 20 layanan,
mulai dari transportasi, pengantaran makanan,
kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih
rumah, logistik hingga platform pembayaran
digital yang dikenal dengan
GoPay.[17] Karier bisnis Nadiem Makarim di
Gojek membawanya masuk dalam daftar 150
orang terkaya di Indonesia versi Majalah
Globe Asia.[18] Nadiem Makarim diperkirakan
memiliki nilai kekayaan mencapai US$100
juta.[18]

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2019–sekarang)

Pada 22 Oktober 2019, Nadiem secara resmi


menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri
sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi
harinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo
ke istana negara.
Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko
Widodo mengumumkan kabinet menterinya
dengan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.[19]
Sebagai menteri pendidikan, Nadiem Makarim
mencanangkan kebijakan "Merdeka Belajar"
yang salah satunya, pada awalnya, adalah
rencana menghapus Ujian Nasional (UN).[20]
Namun kemudian, ia mengklarifikasi istilah
"menghapus" Ujian Nasional yang ramai di
pemberitaan. Ia mengatakan tidak menghapus
Ujian Nasional tetapi hanya menggantinya
dengan sistem baru. Sistem baru ini dinamai
"Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei
Karakter, yang terdiri dari kemampuan
bernalar menggunakan bahasa (literasi),
kemampuan bernalar menggunakan
matematika (numerasi), dan penguatan
pendidikan karakter".[21]

Berikut empat kebijakan "Merdeka Belajar"


yang dicanangkan Mendikbud Nadiem
[22][23][21][24]
Makarim:
1. Mengganti Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) dengan ujian
(asesmen) yang diselenggarakan hanya
dari pihak sekolah. Kebijakan ini
memberikan kepercayaan penuh pada
pihak sekolah untuk membuat sendiri
format ujian yang lebih komprehensif.
Ujian tersebut tidak harus tertulis, namun
bisa berupa penugasan kelompok, karya
tulis, dan sebagainya.
2. Menghapus format Ujian Nasional yang
sebelumnya lalu menggantinya dengan
Asesmen Kompetensi Minimum dan
Survei Karakter. Berbeda dengan UN,
asesmen ini dilakukan untuk siswa di
tengah jenjang sekolah (kelas 4, 8, 11)
sehingga tidak bisa digunakan sebagai
basis seleksi ke jenjang
selanjutnya. Kemendikbud berharap hasil
asesmen digunakan sekolah untuk
memperbaiki mutu pembelajaran.
3. Menyederhanakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang komponennya
terlalu banyak dan kaku. Guru diberikan
kebebasan untuk membuat dan
mengembangkan RPP sendiri. Sementara
komponen inti dalam RPP
disederhanakan hanya menjadi satu
halaman saja (sebelumnya hingga 20
halaman).
4. Memberikan fleksibilitas dalam sistem
zonasi dan Peraturan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan
baru ini menambah kuota jalur prestasi
yang
sebelumnya hanya 15 persen menjadi 30
persen.
Dana BOS

Di masa Nadiem, kebijakan BOS atau Biaya


Operasional Sekolah dikeluarkan pada 5
Februari 2020. Beleid itu bernama
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler. Di situ disebutkan bahwa
dana akan disalurkan langsung kepada
rekening sekolah.
Sekolah dapat menggunakan sampai 50%
dana BOS untuk menggaji guru honorer dari
sebelumnya, 15%. Namun, itu tentu saja
dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Dan menurut Nadiem, hal ini adalah langkah
pertama dalam peningkatan kesejahteraan
guru honorer.[25][26][27] Namun begitu, ia
mengharuskan kepala sekolah untuk
memajang alokasi dana BOS supaya
transparansi diketahui oleh sekolah dan
sekitar sekolah. 20% dari alokasi untuk buku
teks, nonteks, atau multimedia juga dihapus.
Sehingga, 50% di luar honorer dapat diatur
secara bebas oleh kepala sekolah. Bagi yang
pelaporannya tidak penuh 100%, pencairan
ketiga bisa tidak dilakukan.[28]

Revisi kemudian diadakannya lagi pada April


2020 dalam Permendikbud 19/2020. Dalam
revisi ini, sehubungan dengan masa
pembelajaran selama pandemi Covid-19,
dijelaskan bahwa dana BOS bisa dipergunakan
untuk membeli pulsa internet bagi guru
maupun siswa dalam mendukung masa
pembelajaran dari rumah. Pembiayaan
langganan daya dan jasa tersebut dapat
digunakan untuk pembelian pulsa, paket data,
dan/atau
layanan pendidikan daring berbayar bagi
pendidik dan/atau peserta didik dalam rangka
pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Hal ini
akan terus berlangsungsung hingga masa
wabah dicabut statusnya oleh pemerintah
pusat.[29]

Perguruan tinggi

Sebagai kelanjutan kebijakan Merdeka Belajar,


Nadiem menyampaikan satu kebijakan lagi
dinamakan Kampus Merdeka. Inilah yang
dikemukakan dalam rapat di Kemendikbud 24
Januari 2020.
Kebijakan itu antara lain ialah:[30]

1. otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri


(PTN) dan Swasta (PTS) untuk
melakukan pembukaan atau pendirian
program studi (prodi) baru.
Otonomi ini diberikan jika PTN dan
PTS tersebut memiliki akreditasi A
dan B, dan telah melakukan kerja
sama dengan organisasi dan/atau
universitas yang masuk dalam QS
Top 100 World Universities.
Pengecualian berlaku untuk prodi
kesehatan dan pendidikan.
2. program re-akreditasi yang bersifat
otomatis untuk seluruh peringkat dan
bersifat sukarela bagi perguruan tinggi
dan prodi yang sudah siap naik
peringkat.
3. kebebasan bagi PTN Badan Layanan
Umum (BLU) dan Satuan Kerja
(Satker) untuk menjadi PTN Badan
Hukum (PTN BH) dan akan
dipermudah oleh Kemendikbud PTN
BLU dan Satker untuk menjadi PTN
BH.
4. memberikan hak kepada mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah di luar
prodi dan melakukan perubahan definisi
satuan kredit semester (SKSA).

Tentu saja kebijakan di atas mendapatkan


kritik. Tirto.id mengutip pandangan bahwa
poin nomor 3 terkesan berorientasi pasar
bebas. Apalagi PTN BH diketahui perlahan
dicabut subsidinya, alasan inilah yang
Mahkamah Konstitusi jadikan untuk
pembatalan UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan, melihat PTN BH
ini membuat pendidikan nasional diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar tanpa
ada perlindungan sama sekali. Selain itu,
kebijakan ini dianggap tidak menandang
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
dan politeknik.[31] Kemudian, ada pula kritik
dengan kondisi pendidikan yang belum pula
dibenahi, poin 1 dan 2 dapat dipakai PT untuk
mengakali kebijakan, yakni jualan prodi,
apalagi pemerataan kualitas guru dan dosen
masih jadi masalah di Indonesia.[32] Kritik lain
datang dari Muhammadiyah yang menganggap
perubahan kebijakan ini sangat drastis dengan
tanpa memahami kehidupan kampus secara
lebih baik. Kebijakan akreditasi otomatis
dalam lima tahun untuk prodi maupun institusi
dapat membuat perguruan tinggi lengah,
sehingga kurang memperhatikan mutu
pendidikan.[33]

Masa wabah

Dalam masa wabah Covid-19, kementeriannya


menghimbau diadakannya pembelajaran jarak
jauh
(PJJ) dari rumah, lebih lagi jika daerah
bersangkutan memiliki kasus positif Corona.
Namun begitu, mengingat banyaknya kritik
mengenai kesulitan dalam pelaksanaan PJJ,
maka perlulah adanya pembelajaran bermakna
tanpa harus terikat kognitif dan capaian
akademis semata.[34] Aturan soal PJJ ini
diutarakan lebih jelas dalam Surat Edaran
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020.[34] PJJ di
masa pandemi banyak yang terkendala oleh
fasilitas teknologi yang tak merata,[35]
ketiadaan kontrol dari guru ke siswa —
sebagaimana diutarakan Moeldoko, Kepala
Staf Kepresidenan—,[36] dan ketidaksiapan
lembaga pendidikan untuk mengadakan
pembelajaran jarak jauh — sebagaimana
dinyatakan Komisioner KPAI untuk
Kependidikan, Retno Listyarti.[37] Dari sini,
dalam dialog bersama pendiri Narasi, Najwa
Shihab, pada 2 Mei 2020,
yang disiarkan Youtube Kemdikbud, ia
menyatakan bahwa teknologi kian dirasa
penting dalam pembelajaran, dan "bisa
digenjot pada masa depan. Jadi, inisiatif PJJ
metode daring jangan sampai berhenti hanya
saat ada pandemi Covid-19," katanya.[38] Selain
itu juga, dalam acara peringatan Hardiknas
2020 yang disiarkan Youtube Kemdikbud, dia
terkagetkan lagi oleh masih adanya daerah di
Indonesia yang belum teraliri sinyal listrik dan
belum mendapatkan sinyal televisi. Ia
menyatakan "ada yang masih tidak punya
akses listrik, bayangkan listriknya cuma nyala
beberapa jam sehari".[39] Rencana Nadiem
selanjutnya, manakala pandemi usai, ia akan
menggabungkan metode tatap muka dan PJJ.[40]

Ihwal pembukaan sekolah, kementeriannya


berencana untuk
membuka sekolah pada pertengahan Juli atau
pada tahun ajaran baru 2020/2021.
Namun hal ini menuai kritik dari sekolah dan
orang tua, di sisi lain, PJJ sendiri masih
mengalami kesulitan listrik dan internet.[41]
Namun kemudian, dalam sebuah rapat bersama
DPR, Nadiem menjelaskan itu tidaklah benar
dan tidak sepihak kementeriannya yang
memutuskan. Ia menunggu keputusan dari
Gugus Tugas Covid-19, baru kemudian ia yang
mengeksekusi.[42] Baru kemudian dinyatakan
pembukaan sekolah akan diadakan pada zona
hijau, sisanya akan tetap mengadakan PJJ.[41]

Di masa pandemi juga, diketahuilah sejak


April 2020, ada pula perguruan-perguruan
tinggi yang sulit dalam penyediaan tagihan
listrik dan internet, dan alat pelindung diri
minimal bagi yang tak bisa tinggalkan
kampus, dan kesusahan pada pembayaran
UKT.[43] Inilah yang memunculkan
permohonan audiensi BEM SI kepada
kementeriannya pada 29 April 2020. Hal- hal
yang ingin diaudiensi adalah aspirasi terkait
relaksasi biaya kuliah selama masa pandemi,
permohonan bantuan internet untuk
mendukung perkuliahan daring, hingga
bantuan logistik bagi para mahasiwa yang
tidak bisa pulang kampung.[44] Berlanjut
sampai inisiatif BEM SI, kemudian
menggerakkan tagar
#NadiemManaMahasiswaMerana dan
#MendikbudDicariMahasiswa di Twitter sejak
2 Juni 2020 untuk mengaudiensi kepada
menteri soal keluhan biaya kuliah dan biaya
kuota.[35][45] Kememteriannya menyatakan
pernyataan sepakat untuk relaksasi UKT
kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia (MRPTNI) dalam 4 opsi
kepada
mahasiswa yang orangtuanya terdampak
Covid-19.[45][46] Dalam upaya memecahkan
kebuntuan ini, Komisi X DPR yang
membidangi pendidikan menyatakan kesiapan
untuk memfasilitasi komunikasi antara Aliansi
BEM SI dengan Mendikbud.[44]

Penghargaan

Pada tahun 2016, Nadiem menerima


penghargaan The Straits Times Asian of the
Year, dan merupakan orang Indonesia
pertama yang menerima penghargaan
tersebut sejak pertama kali didirikan pada
tahun 2012.
Penghargaan Asian of the Year diberikan
kepada individu atau kelompok yang secara
signifikan berkontribusi pada meningkatkan
kesejahteraan orang di negara mereka
atau Asia pada umumnya. Beberapa
penerima sebelumnya termasuk pendiri
Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana
Menteri India Narendra Modi, Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden
Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, dan
Presiden Myanmar Thein Sein.
Penghargaan tersebut datang karena
perusahaan berfokus pada peningkatan
kesejahteraan sektor informal. Pada saat
yang sama, ini dapat membantu
menyediakan mata pencaharian bagi
masyarakat Indonesia dengan mengubah
pasar dan model bisnis tradisional.
Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50
versi 2018.[47] Bloomberg menilai tidak ada
aplikasi lain yang telah mengubah
kehidupan di Indonesia dengan cepat dan
mendalam seperti
Gojek. Aplikasi Gojek diluncurkan pada
2015 dengan fokus pada pemesanan ojek,
dan kemudian berkembang menjadi aplikasi
untuk membayar tagihan, memesan
makanan, hingga membersihkan rumah.[48]
"The Bloomberg 50" berisi sosok-sosok
ternama dalam bidang bisnis, hiburan,
keuangan, politik, hingga ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sepak terjang Nadiem yang
kini mengembangkan Gojek ke Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam membuat
Bloomberg menyandingkan namanya
dengan Presiden Meksiko Andres Manuel
Lopez Obrador, pendiri Spotify Daniel Ek,
penyanyi Taylor Swift, dan grup musik K-
pop BTS.[49]
Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh
termuda se-Asia yang menerima
penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk
Inovasi Ekonomi dan Bisnis.[50]
Penghargaan diberikan kepada individu atau
organisasi yang berkontribusi bagi
pengembangan kawasan Asia dan
menciptakan masa depan yang lebih baik
bagi masyarakat Asia. Nadiem
menggandakan hadiah yang diterima
menjadi Rp860 juta untuk donasi
pendidikan anak mitra pengemudi Gojek.
Penghargaan ini berkaitan dengan
kontribusi Gojek dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi, memudahkan
keseharian pengguna hingga meningkatkan
pendapatan mitranya.[51] Gojek
berkontribusi Rp55 triliun terhadap
perekonomian Indonesia, dengan
penghasilan rata-rata mitra GoRide dan
GoCar naik 45% dan 42% setelah
bergabung dengan Gojek, dan volume
transaksi UMKM kuliner
naik 3,5 kali lipat semenjak menjadi
mitra GoFood.[52]
Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam
Fortune’s Top 50 Companies That Changed
The World,[53] dan mendapatkan peringkat
17.[54] Pada tahun 2019, Gojek kembali
menjadi satu- satunya perusahaan Asia
Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s
50, dan naik ke peringkat 11 dari 52
perusahaan kelas dunia.[55]
Organisasi Internasional

Bersama dengan Melinda Gates dan Menteri


Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani,
Nadiem menjabat sebagai salah satu komisaris
Pathways for Prosperity[56] for Technology and
Inclusive Development yang fokus membantu
negara-negara berkembang untuk beradaptasi
dengan
berbagai inovasi baru dunia digital yang
mengubah budaya bekerja.

Referensi

1. ^
https://www.liputan6.com/lifestyle/rea
d/4092358/mengenal-franka-franklin-
istri-nadiem-makarim-yang-bikin-
penasaran
2. ^ Pendidikan Nadiem Makarim
3. ^ Artikel:"Nadiem Makarim, Juragan
Ojek Profesional" di www.swa.co.id
4. ^ Qontak.com. "Sumber Database
Terdepan di Asia yang Akurat
dengan Profil Lengkap -
Qontak.com" . Qontak.com. Diakses
tanggal
2017-02-18.

5. ^ "In Memoriam: Hamid


Algadri Perintis Kemerdekaan"
.
6. ^ Biogarfi Nadiem Makarim
di www.biografiku.com
7. ^ "Profil Nadim Makarim, Pendiri
GoJek yang Dipanggil Jokowi Jelang
Pengumuman Menteri" . merdeka.com
(dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2019-10-21.
8. ^ Artikel:"Nadiem Makarim, Lulusan
Harvard yang Jadi Juragan Go-Jek"
di Kompas.com
9. ^ Artikel:"Saya dididik dari kecil untuk
kembali dan berkontribusi ke Tanah
Air, walaupun seumur hidup lebih
sering sekolah di luar negeri" di
www.dream.co.id
10. ^ Profil Nadiem Makarim
11. ^ Masuk Modal Besar, Go-Jek
Kini Lebih Bernilai Daripada
Garuda Indonesia
12. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU-
(2016- 11-10). "Profil Nadiem
Makarim - VIVA" . www.viva.co.id.
Diakses tanggal 2019-10-18.
13. ^ a b "Tech in Asia Indonesia -
Komunitas Online Startup di Asia" .
id.techinasia.com (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18.
14. ^ Post, The Jakarta. "Innovating
ideas to revolutionize 'ojek' " . The
Jakarta Post (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2019-10-
18.
15. ^ Ayuwuragil, Kustin. "Perkuat Gopay,
Gojek Caplok Kartuku, Midtrans dan
Mapan" . teknologi (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2019-10-18.
16. ^ "Bloomberg - Are you a robot?" .
www.bloomberg.com. Diakses
tanggal 2019-10-18.
17. ^ "Biografi Nadiem Makarim -
Founder Gojek salah satu Unicorn di
Indonesia" . vOffice (dalam bahasa
Inggris). 2018-11-19. Diakses tanggal
2019-10-18.
18. ^ a b Wirayani, Prima. "Bos Djarum
Sampai Nadiem Makarim Masuk
List Orang Terkaya RI" . news.
Diakses tanggal 2019-10-21.
19. ^ "Ditawari Jadi Menteri, Nadiem
Makarim Mundur dari Gojek" .
teknologi (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2019-
10-23.
20. ^ Hantoro, Juli (2019-12-11).
"Mendikbud Nadiem Makarim Hapus
Ujian Nasional Mulai 2021" . Tempo
(dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2019-12-13.
21. ^ a b Ramadhan, Gilang (11 Desember
2019). "UN Dihapus Mulai 2021, Diganti
Asesmen Kompetensi & Survei Karakter"
. Tirto.id. Diakses tanggal
3 Juni 2020.

22. ^ Media, Kompas Cyber. "4 Gebrakan


Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem,
Termasuk Penghapusan UN!
Halaman all" . KOMPAS.com. Diakses
tanggal 2019-12-13.
23. ^ Liputan6.com (2019-12-11). "4
Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini
Penjelasan Mendikbud" .
liputan6.com. Diakses tanggal
2019-12-13.

24. ^ Harahap, Lia (11 Desember 2019).


"Menteri Nadiem Kembalikan
Pelaksanaan USBN ke Sekolah" .
Merdeka. Diakses tanggal 3 Juni
2020.
25. ^ Wahyu Adityo Prodjo, ed. (14
Februari 2020). "Kata Nadiem
Makarim Seputar Dana BOS untuk
Gaji Guru Honorer" . Kompas.com.
Diakses tanggal 3 Juni 2020.
26. ^ "Syarat Guru Honorer Terima Gaji
dari Dana BOS" . CNN Indonesia. 17
Februari 2020.
27. ^ Victoria, Agatha Olivia (10 Februari
2020). Thertina, Martha Ruth, ed.
"Nadiem Makarim: Sekolah Bisa
Pakai 50% Dana BOS untuk Guru
Honorer" . Katadata. Diakses tanggal
3 Juni 2020.
28. ^ Thomas, Vincent Fabian (11
Februari 2020). "Nadiem Wajibkan
Kepala Sekolah Pajang Penggunaan
Dana Bos" . Diakses tanggal 3 Juni
2020.
29. ^ Asmara, Chandra Gian (17 April
2020). "Nadiem: Guru & Siswa Bisa Beli Paket
Internet Pakai BOS" . CNBC Indonesia.
Diakses tanggal 3 Juni 2020.
30. ^ "Mendikbud Luncurkan Empat
Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus
Merdeka" . Biro Kerja Sama dan
Hubungan Masyarakat —
Kemendikbud. 24 Januari 2020.
Diakses tanggal 4 Juni 2020.
31. ^ Prabowo, Haris (29 Januari 2020).
"Pro dan Kontra Atas Kebijakan 'Kampus
Merdeka' Nadiem" . Tirto.id. Diakses
tanggal 4 Juni 2020.
32. ^ "Pengamat Kiritisi Kebijakan
'Gimik' Kampus Merdeka ala
Nadiem" . 31 Januari 2020. Diakses
tanggal 4 Juni 2020.
33. ^ Ludiyanto, Akhmad (6 Februari
2020). "Muhammadiyah Kritik Program
Merdeka Belajar & Kampus Merdeka
ala Nadiem Makarim" . Solopos.com.
Diakses tanggal 4 Juni 2020.
34. ^ a b Kasih, Ayunda Pininta (25 Maret
2020). Yohanes Enggar Harususilo,
ed. "Bila Belajar di Rumah Diperpanjang,
Nadiem: Tak Harus Online dan Akademis" .
Kompas. Diakses tanggal 4 Juni 2020.
35. ^ a b "Mencari Nadiem Makarim Benahi
Pendidikan di Masa Pandemi" . CNN
Indonesia. 4 Juni 2020. Diakses
tanggal 4 Juni 2020.
36. ^ "Istana Akui Tiada Kontrol Perkembangan
Siswa Belajar di Rumah" . CNN Indonesia.
3 Juni 2020. Diakses tanggal 4 Juni
2020.
37. ^ Winahyu, Atikah Ishmah (2 Mei
2020). "KPAI: Praktik Merdeka Belajar
ala Nadiem Jauh dari Harapan" .
Media Indonesia. Diakses tanggal
4 Juni 2020.

38. ^ "Teknologi Jadi Kunci


Pendidikan". Kompas. 3 Mei 2020.
Hlm. 1 & 15.
39. ^ Narda, Rahel (2 Mei 2020).
"Kemendikbud Terus Lakukan
Evaluasi Pendidikan Jarak Jauh" .
Detiknews. Diakses tanggal 4 Juni
2020.
40. ^ A, Febryan (3 Mei 2020). Indira
Rezkisari, ed. "Nadiem Kaget Masih
Ada Wilayah Indonesia tanpa Listrik" .
Republika. Diakses tanggal 4 Juni
2020.
41. ^ a b "Nadiem Akan Umumkan
Pembukaan Sekolah, Mayoritas Masih
PJJ" . CNN Indonesia. 28 Mei 2020.
Diakses tanggal 4 Juni 2020.
42. ^ Amanda, Gita (26 Mei 2020).
"Mendikbud: Pembukaan Sekolah
Sesuai Pertimbangan Gugus Tugas" .
Republika. Diakses tanggal 4 Juni
2020.
43. ^ Abdi, Alfian Putra (21 April 2020).
"Tuntutan Mahasiswa saat Corona:
Bebaskan UKT atau Subsidi Pulsa" .
Tirto.id. Diakses tanggal 4 Juni
2020.
44. ^ a b Rochim, Abdul (3 Juni 2020).
"Viral Tagar
#MendikbudDicariMahasiswa, Komisi
X Siap Fasilitasi BEM dengan
Kemendikbud" . Sindonews. Diakses
tanggal 4 Juni 2020.
45. ^ a b Panjaitan, Rafyq (3 Juni 2020).
Nurul Hidayati, ed. "Aksi Mahasiwa
Mencari Mendikbud Nadiem dan
Relaksasi Uang Kuliah" .
Kumparan.com. Diakses tanggal
4 Juni 2020.

46. ^ Pakpahan, Faorick (3 Juni 2020).


"Kemendikbud Tegaskan Uang
Kuliah Tidak Naik di Masa Pandemi
Covid- 19" . Sindonews. Diakses
tanggal
4 Juni 2020.

47. ^ "The Bloomberg 50" .


www.bloomberg.com. Diakses tanggal
2020-02-05.
48. ^ "Bloomberg - Are you a robot?" .
www.bloomberg.com. Diakses tanggal
2019-10-18.
49. ^ digital, pikiran rakyat. "Masuk
Daftar Bloomberg 50, Begini Jejak
Nadiem Makarim" . Pikiran Rakyat.
Diakses tanggal 2019-10-18.
50. ^ "Sources say Gojek on brink of
buying Indonesian POS startup" .
asia.nikkei.com (dalam bahasa
Inggris). 2019-08-07. Diakses tanggal
2020-02-05.
51. ^ "Termuda se-Asia, Nadiem
Makarim Raih Penghargaan Nikkei
Asia Prize - Katadata News" .
katadata.co.id. 2019-05-29. Diakses
tanggal
2019-10-18.

52. ^ LDUI, LDUI (2019). "LDUI" . Kontribusi


Gojek. Diakses tanggal 18 Oktober
2019.
53. ^ "Change the World - Fortune" .
fortune.com (dalam bahasa
Inggris). 2017. Diakses tanggal
2020-02-05.
54. ^ GmbH, finanzen net. "GO-JEK
Makes it Into Fortune's Change The
World List, The Only Company from
Southeast Asia on the List | Markets
Insider" .
markets.businessinsider.com. Diakses
tanggal 2019-10-18.
55. ^ Post, The Jakarta. "Gojek once
again in Fortune's top-20 list of
companies changing the world" . The
Jakarta Post (dalam bahasa Inggris).
Diakses tanggal 2019-10-18.
56. ^
https://pathwayscommission.bsg.ox.a
c.uk/people
Jabatan politik
Menteri
Pendidikan
Didahulu
dan
i oleh:
Kebudayaa Petahana
Muhadji
n
r
Indonesia
Effendy
2019–
sekarang

Jabatan bisnis
Didahulu
Direktur
i oleh: Diteruskan oleh:
Utama
Jabatan Kevin Aluwi
Gojek 2010–
baru
2019

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Nadiem_Makarim&oldid=17179958"

Terakhir disunting 6 hari yang lalu oleh Rhaditya Kusherdiyana


Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai