Anda di halaman 1dari 7

Nama : Zakariance Raymundus Malau

NIM : 5203250040

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Tugas CBR

Judul Buku : “Nadiem Makarim Dari Pebisnis Start Up Level Unicorn Hingga

Melenggan ke Istana”

Terbit (Tahun) : 2020

Penulis : Andhika Bayangkara

Penerbit : Politika Publishing

Nadiem Makarim mempunyai nama lengkap yaitu Nadiem Anwar Makarim. Seperti yang sudah
diketahui oleh banyak orang bahwa pendiri Gojek adalah Nadiem Makarim, ia lahir di Singapura
pada tanggal 4 Juli 1984. Nadiem Anwar Makarim biasa dipanggil dengan nama Nadiem. Ayah
Nadiem Makarim bernama Nono Anwar Makarim yang lahir di Pekalongan dan memiliki profesi
sebagai pengacara yang cukup terkenal dan ia merupakan seorang intelektual lulusan Harvard
University dengan gelar yang dimiliki Doktor Ilmu Hukum.

Sedangkan ibu dari Nadiem Makarim bernama Atika Algadrie berasal dari Pasuruan dan bekerja
sebagai penulis lepas di bidang non-profit. Atika Algadrie yang merupakan ibu dari Nadiem
Makarim merupakan putri dari Hamid Algadri, salah satu perintis kemerdekaan
Indonesia.Nadiem Makarim mempunyai seorang kakak yang bernama Rayya Makarim. Jika
Nadiem memilih karirnya sebagai seorang pengusaha dan politikus maka kakaknya memilih
dunia film sebagai karirnya. Karir Rayya Makarim dalam dunia film bisa dibilang cukup sukses
terutama sebagai penulis skenario. Film yang berjudul 27 Step of may ini ditulis oleh Rayya
Makarim dan film ini bisa dibilang cukup sukses karena mendapatkan beberapa penghargaan.

Pada tahun 2014, Nadiem Makarim dan Franka Franklin melakukan pernikahan yang
diselenggarakan di Bali. Pernikahan antara Nadiem Makarim dan Franka Franklin dikaruniai satu
buah hati perempuan yang bernama Solara Franklin Makarim.

Kisah lengkap perjalanan hidup dari Nadiem Makarin yang juga ternyata cucu pejuang
kemerdekaan Indonesia juga bisa ditemukan melalui buku Nadiem Makarim The Youngest
Millenial Minister.

Pendidikan Nadiem Makarim


Pendidikan yang ditempuh oleh Nadiem Makarim berpindah-pindah selama Sekolah Dasar (SD)
hingga sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengah di Indonesia, Nadiem Makarim memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) di negara
Singapura.

Kerja keras dan keseriusan dalam menempuh pendidikan tinggi membuat Nadiem Makarim
berhasil menyelesaikan studinya di Brown University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar
BA. International Relations merupakan jurusan yang dipilih oleh Nadiem Makarim saat
menempuh pendidikan di Brown University, Amerika Serikat. Program pertukaran pelajar di
London School of Economics pernah diikuti oleh Nadiem Makarim.
Di tahun 2006 dan setelah lulus dari Brown University, Nadiem Makarim bekerja di Mckinsey &
Company sebagai konsultan manajemen dan di tahun ketiganya ia berhenti bekerja di Mckinsey
& Company dan memilih melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Hal itu dikarenakan, ia merasa kalau ilmu yang dimiliki saat ini masih kurang atau belum cukup.
Lembaga pendidikan yang dipilih untuk mendapatkan gelar master ialah Harvard Business
School dan business administration merupakan jurusan yang dipilihnya ketika menempuh
pendidikan di Harvard Business School.

Nadiem Makarim berhasil mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration) setelah
menyelesaikan studinya di Harvard Business School.
Setelah lulus dari Harvard Business School dan kecintaannya pada tanah air Indonesia, putra
Nono Anwar Makarim ini memilih kembali ke Indonesia dan melanjutkan karirnya di Indonesia.
Saat di Indonesia, Ijazah yang dimiliki oleh Nadiem Makarim membuat ia tidak butuh waktu
lama untuk mendapatkan pekerjaan.
Karir Nadiem Makarim

1. McKinsey & Company (2006-2009)

Di tahun 2006 setelah lulus dari Brown University dan mendapatkan gelar MBA, Nadiem Makarim
memutuskan untuk berkarir di McKinsey & Company. Ia menjabat sebagai konsultan manajemen.
Nadiem Makarim berkarir di McKinsey & Company selama tiga tahun.

2. Zalora Indonesia (2011-2012)

Setelah selesai berkarir di McKinsey & Company, Nadiem Makarim melanjutkan karirnya di
Zalora Indonesia lebih tepatnya pada tahun 2011. Saat di Zalora Indonesia, ia menjabat sebagai
Managing Director. Ia menempuh karir di Zalora Indonesia bisa dibilang tidak cukup lama yaitu
hanya satu tahun.

Saat di Zalora Indonesia, Nadiem Makarim merasa sudah mendapatkan banyak ilmu dan telah
banyak belajar seputar membangun perusahaan. Hal itu merupakan salah tujuannya berkarir di
Zalora Indonesia. Hingga pada akhirnya Nadiem Makarim memutuskan untuk mengundurkan
diri dari Zalora Indonesia karena ingin membangun perusahaan rintisan (startup) sendiri. Ketika
membanguan usahanya, Nadiem Makarim bekerja sama dengan bakat-bakat terbaik yang ada di
kawasan Asia.

3. Kartuku (2013-2014)

Nadiem Makarim melanjutkan karirnya menjadi Chief Innovation Officer di Kartuku. Kartuku
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.
Tidak adanya kompetitor dalam bidang sistem pembayaran non-tunai di Indonesia membuat
Kartuku diakuisisi oleh Gojek. Gojek mengakuisisi Kartuku dengan tujuan untuk memperkuat
sistem pelayanan di Gopay.

4. Gojek (2010-2019)

Setelah meniti karir di perusahaan-perusahaan besar, Nadiem Makarim memberanikan diri untuk
membangun sebuah perusahaan dan perusahaan itu bernama Gojek. Dalam membangun
usahanya ini, Nadiem Makarim mengajak tiga temannya yang mempunyai bakat dan naluri
bisnis yang sangat baik, yaitu Jurist Tan, Mickey, dan Brian Cu. Hal yang dilakukan oleh
Nadiem Makarim dan ketiga temannya dalam membangun Gojek adalah patungan modal.

Pada awalnya Gojek merupakan aplikasi yang hanya melayani konsumen untuk mengantarkan
ke suatu tempat, memesan makanan, melakukan pengiriman barang. Namun, seiring dengan
kemajuan yang dialami oleh Gojek membuat Gojek bertransformasi menjadi sebuah aplikasi
besar bahkan bisa melakukan berbagai macam transaksi melalui aplikasi ini.
Transformasi yang terjadi pada Gojek bisa dibilang membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Berkat
transformasinya kini Gojek sudah menyediakan lebih dari 20 layanan, seperti bersih-bersih
rumah, kebutuhan sehari-hari, memesan obat, membayar pulsa, membeli tiket, dan masih banyak
lagi. Gojek juga mengembangkan sayapnya sampai ke pembayaran digital yang saat ini dikenal
dengan nama “Gopay”.

Saat tinggal di Jakarta, Nadiem Makarim merasakan kemacetan Jakarta yang cukup parah dan
berpikir kalau transportasi ojek adalah salah satu transportasi utama yang bisa mengurangi
kemacetan Jakarta dan memudahkan pengguna ojek untuk pergi ke suatu tempat.

Ketika Nadiem Makarim naik transportasi ojek, ia berbincang-bincang dengan tukang ojek. Dari
hasil bincang-bincang itu, pendapat ojek mengeluhkan sulitnya mendapatkan penumpang
sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk menunggu penumpang. Waktu yang
terbuang sia-sia ini bisa menyebabkan berkurangnya pendapatan tukang ojek.

Atas dasar kedua hal itu, Nadiem Makarim mempunyai keinginan dan bercita-cita membangun
perusahaan yang dapat memudahkan para mitra ojek untuk mendapatkan penumpang. Untuk
mengembangkan perusahaannya Gojek, Nadiem Makarim membutuhkan suntikan dana yang
cukup besar. Tahun 2014 merupakan pertama kalinya Gojek memperoleh suntikan dana sehingga
Gojek dapat dikembangkan menjadi lebih modern.

Perkembangan aplikasi Gojek yang cukup baik membuat beberapa perusahaan sangat ingin
melakukan investasi di Gojek, seperti Northstar Group, Redmart Limited, DST Group, Warburg
Pincus, Formation Group, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, dan
KKR. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, Gojek mendapatkan suntikan dana sekitar 7,2 triliun
rupiah.

Hingga saat ini, dengan valuasi sebesar US$ miliar menjadikan Gojek sebagai salah satu dari 19
dekaron di dunia. Berkat karirnya di Gojek membuat Nadiem Makarim masuk ke dalam daftar
150 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia. Adapun nilai kekayaan yang dimiliki
oleh Nadiem Makarim diperkirakan US$ 100 juta.

Perlu diketahui pula, ketika Gojek meraih predikat decacorn, usia Nadiem Makarim adalah 34
tahun seperti halnya yang dibahas secara lengkap pada buku Nadiem Makarim karya Adi
Darmawan.

Penghargaan Nadiem Makarim


Berkat kesuksesannya dalam membangun perusahaan Gojek, Nadiem Makarim mendapatkan
beberapa penghargaan. Berikut beberapa penghargaan yang diperoleh Nadiem Makarim, yaitu

1. The Straits Times Asian of The Year

Pada tahun 2016, Nadiem Makarim mendapatkan penghargaan The Straits Times Asian of The
Year atas keberhasilan dan inovasinya membangun Gojek. Berkat aplikasi Gojek ini masyarakat
di Indonesia dan beberapa negara di Asia bisa meningkatkan pendapatannya.
Nadiem Makarim merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan
penghargaan The Straits Times Asian of The Year. Dengan perusahaan Gojeknya, ia dapat
mengubah tren bisnis menjadi lebih modern dan dengan aplikasi ini, banyak sekali masyarakat
yang terbantukan khususnya dalam hal ekonomi.

2. Masuk daftar Bloomberg versi 2018

Di tahun 2018, Nadiem Makarim masuk ke dalam daftar Bloomberg. Tokoh-tokoh yang masuk
ke dalam Bloomberg ini merupakan tokoh-tokoh yang memiliki inovasi di berbagai bidang. Hal
yang menjadi pertimbangan Bloomberg ketika memasukkan nama Nadiem Makarim adalah
aplikasi buatan Gojek yang dibuat oleh Nadiem Makarim semakin berkembang dan semakin
modern.

Nadiem Makarim masuk ke daftar Bloomberg tidak lepas dari usahanya dalam mendirikan
Gojek. Gojek dinilai mengalami transformasi yang sangat pesat. Awalnya hanya berfokus pada
pemesanan ojek kini fitur-fitur yang ada di aplikasi Gojek semakin bervariasi. Mulai dari
membeli obat hingga dapat melakukan berbagai macam transaksi pembayaran dan tagihan.

3. Penghargaan Nikkei Asia Prize ke 24

Penghargaan-penghargaan yang diterima oleh Nadiem Makarim tidak bisa lepas dari perusahaan
Gojek. Penghargaan yang diperoleh berikutnya adalah Nikkei Asia Prize ke 24.

Nadiem Makarim masuk ke kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis serta perusahaan yang
didirikannya (Gojek) dianggap ikut andil dalam pengembangan di kawasan Asia. Dalam
penghargaan ini, Nadiem Makarim merupakan tokoh termuda.

Kontribusi Gojek sangat bisa menambah pendapatan mitra gojek dan memberikan kemudahan
bagi para penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan hadirnya aplikasi Gojek membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama di sektor
UMKM kuliner terus mengalami peningkatan.

Ketika mendapatkan hadiah dari penghargaan ini, Nadiem Makarim langsung menggandakan
hadiah itu menjadi 860 juta rupiah. Hadiah yang sudah digandakan itu, kemudian dipergunakan
untuk pendidikan anak mitra pengemudi Gojek.

4. Gojek masuk ke dalam Fortune’s top 50 Companies That Changed The World

Gojek yang didirikan oleh Nadiem Makarim masuk ke dalam Fortune’s top 50 Companies That
Changed The World. Apresiasi ini diberikan kepada Gojek karena aplikasi ini bisa mengubah
tren masyarakat ke arah yang modern dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui
sektor jasa transportasi.
Gojek berhasil masuk ke dalam Fortune’s top 50 Companies That Changed The World sebanyak
dua kali. Pertama, tahun 2017 dan berhasil berada di peringkat 17. Dua tahun kemudian, Gojek
berada di peringkat 11 ari 52 perusahaan dari berbagai negara. Gojek merupakan satu-satunya
perusahaan dari Asia Tenggara.

Nilai-Nilai Kewirausaan Yang Inspiratif :

1 Peka Pada Lingkungan Sekitar

Inspirasi terkadang bisa muncul dari lingkungan sekitar kita, sama seperti inspirasi sukses yang
didapatkan oleh Nadiem Makarim.

Mantan Co-founder Zalora Indonesia ini mendapatkan inspirasi sukses ketika ia sedang
bercengkerama dengan seorang tukang ojek yang ia gunakan jasanya.

Kala itu, Nadiem Makarim suka menggunakan ojek sebagai moda transportasi untuk aktivitas
kesehariannya.

2 Sabar Saat Merangkak Dari Nol

Berawal dari 20 mitra driver dan melakukan promosi dari keluarga dekat hingga kerabat, Nadiem
Makarim membangun Perusahaan Gojek dari nol.

Layaknya seorang anak yang tumbuh dari bayi, demikian gojek ia anggap sebagai anak sendiri
dan diberi segala yang terbaik termasuk kesabaran untuk membawa Gojek merangkak dan
melompat hingga kini digadang-gadang menjadi perusahaan senilai decacorn.

3 Senang Belajar

Nadiem Makarim termasuk sosok yang menghargai waktu untuk belajar dan seluruh hidupnya ia
dedikasikan untuk terus belajar, menambah pengalaman, dan berinovasi.

Tak sia-sia perjalanan stu dinya semenjak bangku SMA di Singapura kemudian melanjutkan
studi jenjang sarjana di International Relations di Brown University, Amerika Serikat, hingga
merampungkan studi master-nya di Harvard University Business School.

Banyak pengalaman berharga yang ia dapatkan dan ia bersyukur juga dapat mengikuti
pertukaran pelajar di London School of Economics yang menambah wawasannya dalam
berbisnis.

4 Memfokuskan Diri Pada Solusi, Bukan Janji


Permasalahan macetnya ibukota dan beberapa kota besar di Tanah Air memang sudah menjadi
masalah klasik yang hampir di setiap pemerintahan kota daerah selalu menjadi polemik.

Nadiem Makarim tidak fokus pada janji pemerintah dengan setiap regulasi yang dibuat tetapi
pada pencarian solusi untuk menanggulangi masalah yang sudah pelik.

5 Cari Peluang Hingga ke Lapangan

Tak heran jika Presiden Jokowi memilihnya sebagai Mendikbud karena cara kerjanya yang suka
“blusukan” untuk mencari data suara para tukang ojek ketika membangun usaha ojek online-nya
dari nol.

Perjalanannya dalam mengembangkan Gojek tidaklah mudah. Nadiem Makarim bahkan harus
turun tangan menawarkan kerja sama dengan tukang ojek yang ada di lapangan untuk bergabung
dalam perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai