Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOGRAFI PEMBISNIS

Laetitia Regina Daly / 6B / 12


1. Latar Pendidikan dll.

Nadiem Makarim atau nama


lengkapnya Nadiem Anwar Makarim
adalah Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
saat ini sekaligus pendiri layanan
transportasi Gojek. Saat menjabat
menjadi Menteri, Nadiem
merupakan salah satu Menteri
termuda diantara Menteri lainnya.
Nadiem Makarim lahir di Singapura
pada tanggal 4 Juli 1984.

Ayah Nadiem Makarim bernama


Nono Anwar Makarim memiliki
profesi sebagai pengacara terkemuka
dan lulusan Harvard University
dengan gelar Doktor Ilmu Hukum. Sedangkan ibu Nadiem
bernama Atika Algadrie yang bekerja sebagai freelance
writer/penulis lepas, (orang yang menawarkan jasa menulis
seperti artikel sampai skenario film tanpa terikat jam kerja). Atika
Algadrie merupakan putri dari Hamid Algadri yaitu salah satu
tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Diketahui bahwa Nadiem Makarim menjalankan jenjang Sekolah


Dasar dan SMPnya di Jakarta dan kemudian lulus jenjang SMA di
Singapura. Setelah lulus SMA, Nadiem melanjutkan studi
kuliahnya di Brown University, Amerika Serikat dengan jurursan
International Relations.
Setelah lulus dari Brown University, Nadiem pernah bekerja di
beberapa perusahaan, namun Nadiem merasa bahwa pendidikan
dan ilmu yang dimiliki masih kurang atau belum cukup sehingga
Ia memutuskan untuk melanjutkan studinya. Nadiem memilih
Harvard Business School dan administration sebagai jurusannya.
Berkat ketelatenan dan kerja kerasnya, Ia berhasil meraih gelar
MBA atau Master Business of Administration di Harvard.

Setelah mendapat gelar MBA di Harvard, Nadiem memutuskan


untuk kembali dan melanjutkan kariernya di Indonesia. Di
Indonesia, Nadiem pernah bekerja di Zalora Indonesia dan
perusahaan startup Kartuku, tetapi Ia memutuskan untuk
mengundurkan diri dari tempatnya bekerja karena ia ingin lebih
mencoba merintis karier atau perusahaannya sendiri.

2. Perusahaan Gojek

Perintisan karier Nadiem sebagai Bos Gojek diawali saat ia sedang


berbincang-bincang dengan tukang ojek langganannya. Menurut
Nadiem, Ia lebih suka menggunakan layanan jasa ojek agar tidak
terjebak macet di jalan, tetapi cukup sulit untuk menemukan
tukang ojek dan minimal harus pergi ke pangkalannya. Dari pihak
ojek juga kesulitan untuk mencari penumpang dan membuang
waktu hanya untuk menunggu di pangkalan. Di sisi lainnya
kemacetan Jakarta semakin memburuk.
Menemukan masalah seperti itu, Nadiem Makarim memiliki ide
untuk membuat sebuah layanan jasa dan transportasi yang cepat
untuk membantu warga Jakarta. Dengan berbekal pengalaman
bekerja dan perkembangan teknologi membantu Nadiem untuk
mendirikan perusahaan Gojek pada tahun 2010 dan
menggunakan garasi mobilnya sebagai kantor pertama Gojek.
Pada 2011 Nadiem diresmikan menjadi CEO Gojek. Saat awal
berdiri, aplikasi Gojek Mobile belum ada, sehingga Nadiem
menggunakan layanan call center sebagai komunikasi antar driver
Gojek dan pelanggan.

Nadiem Makarim dan Luhut Binsar Panjaitan

Beberapa tahun berjalan, Gojek pun memperlihatkan


perkembangan yang pesat. Melihat potensi positif dari Gojek,
pada tahun 2014, perusahaan investasi asal Singapura dan
beberapa perusahaan lain ikut menyumbangkan dana untuk
perkembangan Gojek, karena selama ini semua operasional
perusahaan dibiayai oleh Nadiem sendiri.
Tahun 2015 merupakan tahun terbaik di Perusahaan Gojek
dimana di tahun itu Gojek meluncurkan aplikasi mobile pertama.
Gunanya untuk menarik minat pelanggan menggunakan jasa
gojek serta memperkenalkan bisnisnya ke masyarakat luas.

Gojek menjadi perusahaan layanan transportasi terbesar di


Indonesia yang berhasil mengubah kehidupan masyarakat dan
merevolusi transpotasi ojek menjadi lebih mudah dan praktis.

3. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi

Pada Oktober 2019,


Nadiem memutuskan
untuk mengundurkan
diri menjadi CEO dan
pendiri Gojek. Lalu
ditunjuk oleh
Presiden Joko
Widodo sebagai
Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi pada
tanggal 23 Oktober 2019.
4. Pesan Singkat

Menurut biografi Nadiem Anwar Makarim, Nadiem digambarkan


sebagai orang yang pekerja keras, cerdas, dan pandai
memanfaatkan perkembangan teknologi. Dia rela meninggalkan
jabatannya sebagai CEO Gojek dan menjadi Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nadiem memiliki semangat
dalam membawa suatu perubahan yang besar, dapat dilihat dari
perkembangan pesat yang didapat perusahaan Gojek.

Anda mungkin juga menyukai