Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PKWU

Nama : Aurel E Sopulatu, X-A


Carilah tokoh wirausaha yang sukses dibidang rekayasa ( khususnya transportasi
dan logistik di Indonesia )

1. Nadiem Makarim – GO-JEK


Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business
Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul dari pengalaman
pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya
untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan
Managing Director Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
Sebagai seseorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata
sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal
menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan lebih banyak
bila terus mencari penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak
sebanyak transportasi lainnya sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan
ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim
melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang
dengan pengemudi ojek

2. Djohari Zein - JNE


Jiwa bisnis pria kelahiran Medan, 16 April 1955 itu sudah melekat sejak kecil. Ia pernah
membuat majalah dan dijual ke teman-temannya. Pak Jo juga pernah menjadi pelayan di hotel
Hilton Internasional dan Supervisor Kasir pada front office hotel. Pada 1980 Pak Jo memutuskan
mengundurkan diri dan pindah menjadi salesman di perusahaan ekspedisi internasional TNT.
Karena kinerjanya yang bagus, ia diangkat menjadi Operation Manager TNT Indonesia.Setelah
memiliki bekal ilmu di bidang ekspedisi, JNE memulai kegiatan usahanya sejak 26 November
1990.
Disadur dari laman resmi JNE, layanannya terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan,
kiriman barang, dokumen hingga pengantaran dari luar negeri ke Indonesia. Sebelum berdiri
sendiri, JNE pernah menjadi bagian dari TIKI. Saat itu JNE adalah salah satu divisi bagian TIKI
yang berfokus pada kegiatan impor barang atau dokumen, kepabeanan, dan lainnya. Kemudian
JNE memisahkan diri dari TIKI dan bergabung menjadi anggota asosiasi perusahaan kurir di
negara Asia. Sejak itu, JNE lebih berfokus pada pasar domestik khususnya pengiriman paket di
Indonesia.
3. Ferry Unardi - Traveloka
Ferry Unardi adalah lulusan S1 Universitas Purdue yang pernah mengambil jurusan Computer
Science dan Engineering. Lulus dari bangku kuliah, Ferry bekerja pada perusahaan Microsoft
milik Bill Gates dengan posisi sebagai software engineer. Setelah bekerja kurang lebih 3 tahun,
Ferry mencatat banyak masa- masa kritis dalam kehidupannya karena merasa kesulitan untuk
memposisikan dirinya demi menjadi karyawan terbaik di perusahaan Microsoft yang memiliki
banyak karyawan dengan persaingannya tersendiri. Karena terbebani oleh jabatan dan
pekerjaannya, Ferry akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Cina. Disinilah Ferry menemukan
sebuah ide baru yaitu bagaimana mendirikan sebuah bisnis yang mencakup pemesanan tiket
penerbangan online. Ini dipicu oleh keterbatasan dan kesulitan yang Ferry hadapi ketika ia
kesulitan mendapatkan tiket penerbangannya sendiri, yang membuatnya yakin bahwa bisnis ini
adalah yang paling sesuai untuk ditekuni.
Traveloka pada awalnya merupakan salah satu situs jual beli online untuk tiket pesawat, namun
sekarang sudah berkembang dalam jual beli online berbagai transportasi, akomodasi, serta
pembayaran berbagai tagihan, air, listrik dan lainnya. Ide dari Traveloka sendiri berhasil
membawa nama dan branding mereka menjadi salah satu perusahaan yang bergerak tidak hanya
di sektor perjalanan pariwisata namun juga telah merambah banyak penawaran kemudahan.
Karena itulah Traveloka berhasil membuat image branding mereka meluas dengan menyediakan
banyak pilihan akses pada satu tempat saja tanpa membuat pelanggannya harus berpindah
platform lain untuk melakukan dan mencari kebutuhan mereka.

4. William Sabandar – Blue Bird


Blue Bird Group didirikan pada tahun 1972 oleh sekelompok pengusaha, termasuk William
Sabandar. Perusahaan ini dimulai dengan hanya beberapa taksi, tetapi memiliki visi untuk
memberikan layanan taksi yang handal dan aman kepada masyarakat Indonesia. Ekspansi
Pertama: Blue Bird mulai tumbuh pesat dan mengembangkan jaringannya di Jakarta. Mereka
dikenal karena menggunakan taksi berwarna biru cerah yang menjadi ciri khasnya. Inovasi
Layanan: Selama beberapa dekade, Blue Bird terus berinovasi dalam menyediakan layanan taksi
yang lebih baik. Mereka menjadi salah satu yang pertama memperkenalkan layanan taksi ber-
AC, penggunaan argometer, dan pelatihan sopir yang profesional. Aplikasi dan Teknologi: Blue
Bird terus beradaptasi dengan perubahan teknologi. Mereka meluncurkan aplikasi pemesanan
taksi mereka sendiri, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan taksi dengan lebih mudah
dan efisien. Diversifikasi Bisnis: Selain bisnis taksi, Blue Bird juga memperluas portofolio
mereka ke bidang transportasi lainnya, termasuk bus antar-kota, shuttle, dan transportasi berbasis
Gojek Merger: Pada tahun 2021, Blue Bird Group bergabung dengan perusahaan transportasi
dan teknologi terkemuka, Gojek, untuk membentuk GoTo Group. Merger ini memadukan
kekuatan kedua perusahaan dalam menyediakan berbagai layanan transportasi, termasuk taksi
dan ride-sharin
5. Ronnie Sugiarta – Pendiri Paxel
Layanan pengiriman paket terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 2019. Ronnie
menciptakan Paxel untuk menjawab kebutuhan pengiriman paket yang lebih cepat dan andal di
tengah pertumbuhan e-commerce.
6. Alfan Hendro - Pencipta Logisly
Platform logistik yang memfasilitasi pengiriman barang dalam skala besar dan kecil. Logisly,
yang didirikan oleh Alfan pada tahun 2017, membantu perusahaan mengelola rantai pasokan
mereka dengan lebih efisien.
7. Daniel Tumiwa - CEO & pendiri IDCloudHost

Anda mungkin juga menyukai