Anda di halaman 1dari 8

Kisah Pengusaha yang Memotivasi

1. Kisah Sukses William Tanuwijaya (Tokopedia)

Pengusaha sukses pendiri Traveloka Willia Tanuwijaya (Wikipedia)

William Tanuwijaya adalah salah satu pengusaha sukses Indonesia sekaligus pendiri salah
satu situs jual beli online terbesar di Asia yaitu Tokopedia.

Kesuksesan William tentu tidak terlepas dari usaha dan kerja kerasnya. Pasca lulus SMA, ia
merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi, mengikuti keinginan Ayah dan
pamannya.
Ia mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara (Binus). Sayangnya,
pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit.

Alhasil, mau tak mau William harus mencari pekerjaan sampingan agar tetap bisa berkuliah
dan bertahan hidup di Jakarta. 

Bermula dari situasi mendesak dan tidak terduga itulah lantas memunculkan kecintaan
William pada dunia internet, untuk pertama kali.

Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William


meluncurkan Tokopedia pada 2009. Tentunya, setelah melalui berbagai perjuangan yang
tidak mudah.

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini menjadi salah satu
perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Tak hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.

Keberhasilan Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda sukses
Tanah Air.

Setidaknya selama 9 tahun terakhir, William memperoleh berbagai penghargaan. Salah


satunya adalah Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin
muda berpengaruh di dunia.

2. Kisah Sukses Achmad Zaky (Bukalapak)


Pengusaha sukses dan CEO Bukalapak Achmad Zaky (Wikipedia)

Situs belanja online Bukalapak tentu sudah tidak asing bagi kalian ya, guys. Atau kamu
termasuk orang yang sering transaksi jual-beli barang di platform ini?

Nah, #KAMUHARUSTAU kesuksesan Bukalapak hingga hari ini tidak lepas dari perjuangan
keras sosok Achmad Zaky, CEO Bukalapak.
Achmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986 di kota Sragen, Indonesia. Beliau adalah lulusan
teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004.

Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama
Suitmedia.

Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam sewaktu kuliah
yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai
perlombaan.

"Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba
kepikiran dan pengen bikin warung mie. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu
karena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah,
mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga," kenang Achmad Zaky.

Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak perusahaan besar, Zaky lantas terpikir
untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dari sinilah,
Bukalapak.com mulai dirintis pada tahun 2010.

Bersama Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono, Achmad Zaky mendirikan sebuah e-
commerce bernama Bukalapak. Ia pun menjadi CEO dari perusahaan tersebut.

Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet.
Code base Bukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak. Tetapi,
respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil.

Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika ditanya mengapa mereka mau
bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku. Karena itu, mereka
meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak.

Sejak itu, ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu
berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di
Bukalapak. 

Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk
menanamkan modal di Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia
Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).

Atas dedikasinya, Achmad Zaky menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya
pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi. 

Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM
melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet.

Pada akhir tahun 2019, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengumumkan bahwa dirinya telah
mundur dari Bukalapak. Posisi Zaky sebagai CEO Bukalapak kemudian digantikan oleh
Rachmat Kaimuddin hingga saat ini.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat bersama para pemegang saham dan dua co-
founder lainnya, Fajrin Rasyid (Presiden) dan Nugroho Herucahyono (CTO). 

3. Kisah Sukses Ferry Unardi (Traveloka)

Kisah inspiratif pengusaha sukses Ferry Unardi (east.vc)

Kisah inspiratif berikutnya berangkat dari sosok pengusaha sukses Ferry Unardi. Pria
kelahiran 16 Januari 1988 ini berhasil mendirikan Traveloka di usia 30 tahun.

Ide membangun perusahaan rintisan ini tercetus pertama kali ketika Ferry masih berada
duduk di bangku kuliah.

Berhubung ide startup yang Ferry miliki sangat unik, tak heran kalau ada banyak sekali
investor yang tertarik menanamkan sahamnya. Sejak didirikan tahun 2012, Traveloka tetap
menjadi situs pencari tiket pesawat terfavorit.

Traveloka mendapat pendanaan pertama kali dari East Ventures tahun 2012 dan Global
Founders Capital pada 2013.

4. Kisah Sukses Nadiem Makarim (Gojek)


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim (Antaranews)

Siapa yang tak kenal dengan Nadiem Makarim? Salah satu pengusaha muda sukses Indonesia
ini secara resmi diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju.

Nama Nadiem Makariem dikenal luas ketika dirinya sukses mendirikan Gojek, sebuah
perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring di Indonesia.

Lulusan International Relations di Brown University Amerika Serikat dan Harvard Business
School ini memulai karier di sebuah perusahaan konsultan McKinsey & Company.

Kariernya kemudian berlanjut di Zalora Indonesia sebagai Managing Editor, lalu menjabat
Chief Innovation Officer di Kartuku.

Berbekal pengalaman itulah, Nadiem Makarim berinisiatif mendirikan PT Gojek Indonesia


pada awal 2015.

Ide itu tercetus pertama kali ketika Nadiem melihat permasalahan utama para pengendara
ojek konvensional, di mana mereka tidak punya tempat mangkal menunggu penumpang.

Berkat inovasi dari Gojek ini pula, banyak penumpang ojek yang bisa nyaman berinteraksi
dengan para pengendara ojek.

Setelah resmi menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim menyatakan bahwa dirinya
mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek pada 22 Oktober 2019.

5. Kisah Sukses Tirto Utomo (AQUA)


Kisah pengusaha sukses pendiri AQUA, Tirto Utomo (Ist)

Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw dikenal sebagai pendiri AQUA, salah satu produk air
mineral dalam kemasan yang terkenal sampai hari ini.

Pria kelahiran 8 Maret 1930 ini sempat menjadi wartawan di Harian Sen Po. Namun, nasib
buruk menimpanya tahun 1959. Ia diberhentikan sebagai pemimpin redaksi Harian Sen Po.

Akibatnya, Sumber keuangan keluarga menjadi tidak jelas. Namun, akibat peristiwa itulah
Tirto Utomo memiliki kemauan bulat untuk menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.

Setelah lulus, Tirto Utomo mengajukan surat lamaran kerja ke Permina (Perusahaan Minyak
Nasional) yang merupakan cikal bakal Pertamina.

Ia diterima dan ditempatkan di Pangkalan Brandan. Di sana, keperluan mandi masih


menggunakan air sungai. 

Berkat ketekunannya, Tirto Utomo akhirnya menanjak kariernya sehingga diberi kepercayaan
sebagai ujung tombak pemasaran minyak. 

Namun pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk menangani beberapa
perusahaan pribadinya yakni PT AQUA, PT. Baja Putih, dan restoran Oasis. 

AQUA didirikan dengan modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp 150 juta.
Mereka mendirikan pabrik di Bekasi tahun 1973 dengan nama "PT. Golden Mississippi" dan
merek produksi AQUA. 
Karyawan mula-mula berjumlah 38 orang. Mereka menggali sumur di pabrik pertama yang
dibangun di atas tanah seluas 7.110 meter persegi di Bekasi. Setelah bekerja keras lebih dari
setahun, produk pertama AQUA diluncurkan pada 1 Oktober 1974.

Saat ini, keluarga Tirto Utomo bukan lagi pemegang saham mayoritas karena sejak tahun
1996 perusahaan makanan asal Prancis Danone menguasai saham mayoritas. Brand utama
mereka, "AQUA" menjadi market leader di bisnis air minum dalam kemasan.

Tirto Utomo meninggal dunia pada 16 Maret 1994 dan dimakamkan di pemakaman warga
Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo

Anda mungkin juga menyukai