Anda di halaman 1dari 2

William Tanuwijaya merupakan seorang pengusaha Indonesia yang juga merupakan pendiri Tokopedia,

sebuah situs web perdagangan elektronik yang memungkinkan penggunanya untuk membeli barang
secara daring.

William Tanuwijaya lahir di Pematang Siantar, 11 November 1981. Selepas SMA, Ayah William
memintanya untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta. Meski berasal dari keluarga dengan kondisi
ekonomi yang pas-pasan, orang tua William sangat peduli pada pendidikan. Mereka ingin agar William
memperoleh pendidikan yang lebih baik sehingga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. William
akhirnya menjalani pengalaman pertamanya keluar dari Sumatera Utara, dan berkuliah di Universitas
Bina Nusantara.

William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik,
mengikuti keinginan Ayah dan Pamannya. Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh
sakit sehingga mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di
Jakarta. Keadaan yang mendesak ini lantas memunculkan kecintaan William pada dunia internet.
Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William meluncurkan
Tokopedia pada 2009, tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang tidak mudah.

Tokopedia saat ini merupakan salah satu perusahan rintisan (startup) berstatus unicorn, alias
mempunyai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Perusahaan tersebut juga berhasil meraih Android Excellence
Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store. William juga berhasil memperoleh
penghargaan Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda yang
berpengaruh di dunia. Bersama dengan Nadiem Makarim (Founder & CEO PT. Go-Jek Indonesia), dan
Achmad Zaky (CEO PT Bukalapak), dan Sigit Arifianto (CEO Lister), William menjadi salah satu CEO
Terpopuler Indonesia versi LinkedIn.
Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2003, William kemudian ingin mengikuti kecintaannya pada
dunia digital dengan bekerja di perusahaan internet seperti Google dan Facebook. Ketiadaan kantor dua
perusahaan internet raksasa tersebut kemudian membuatnya bekerja di beberapa perusahaan
pengembang peranti lunak di beberapa perusahaan seperti TelkomSigma dan Sqiva Sistem setelah
sebelumnya bekerja sebagai pengembang Game di Bolehnet. Kemudian di 2006 bekerja sebagai IT &
Business Development Manager di Indocom Mediatama. Dari sini kemudian timbul idenya untuk
mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tahun 2007, ide untuk membangun Tokopedia muncul. Sayangnya, ia tidak memiliki modal untuk
mewujudkan ide tersebut. Dia mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan
Tokopedia.

Terinspirasi dari perusahaan internet dunia, William memberanikan diri untuk mulai mencari pemodal.
Usaha ini terbilang sulit karena ia harus menerima penolakan dari banyak pihak. Dua tahun mencoba
meyakinkan banyak orang, William harus menerima kenyataan bahwa perusahaan internet belum
memiliki kepercayaan saat itu. Apalagi, saat itu ayahnya divonis penyakit kanker kronis. William pun
dituntut menjadi tulang punggung keluarga.

William tidak putus asa. Ia terus berusaha meyakinkan orang-orang tentang potensi sebuah perusahaan
internet. Maka pada tahun 2009, Tokopedia akhirnya dapat dijalankan setelah mendapat kepercayaan
dari salah seorang pemodal. Ia mengumpulkan talenta-talenta terbaik negeri untuk bergabung di
Tokopedia, meyakinkan para mahasiswa di berbagai universitas terkemuka.

Pada tahun 2016, William terpilih mewakili Indonesia sebagai Young Global Leader, World Economic
Forum. Di tahun 2019, William berhasil menyabet penghargaan Ernst & Young (EY) Entrepreneur of The
Year. Penghargaan ini diberikan kepada para individu maupun perusahaan yang sukses dalam
memperlihatkan kepemimpinan dan visi untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi
sekitarnya. Ia juga mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia
atas kontribusinya pada perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia. Pada tahun 2020, William
masuk ke dalam 100 People Transforming Business in Asia menurut Business Insider. William dipandang
sebagai salah satu dari 100 orang yang visioner di Asia dalam melihat sebuah perubahan dan juga
peluang bisnis yang dapat memberikan efek baik bagi seluruh usaha mereka.

Anda mungkin juga menyukai