Anda di halaman 1dari 3

WILLIAM TANUWIJAYA

Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau ke
Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, mengikuti keinginan Ayah dan
Pamannya. Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga
mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di
Jakarta. Keadaan yang mendesak ini lantas memunculkan kecintaan William pada dunia
internet. Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan
William meluncurkan Tokopedia pada 2009, tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang
tidak mudah.

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini menjadi salah satu
perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.[1] Tak
hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Baru-baru ini misalnya Tokopedia berhasil meraih Android Excellence Apps
sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.[2]

Keberhasilan Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda sukses
tanah air. Setidaknya selama 9 tahun terakhir, William memperoleh berbagai penghargaan salah
satunya adalah Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda
yang berpengaruh di dunia.[butuh rujukan]

William Tanuwijaya lahir di Pematang Siantar, 18 November 1981 dari keluarga yang sederhana.
Selepas SMA, Ayah William memintanya untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta. Meski
berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, orang tua William sangat peduli
pada pendidikan. Mereka ingin agar William memperoleh pendidikan yang lebih baik sehingga
bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Berbekal restu orang tua dan semangat yang tinggi, William akhirnya menjalani pengalaman
pertamanya keluar dari Sumatera Utara. Ia menempuh perjalanan laut selama 4 hari tiga malam
dari Belawan ke Tanjung Priok[3]. Ia kemudian berkuliah di Universitas Bina Nusantara.
Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga mengharuskannya
untuk bekerja sampingan sebagai penjaga shift malam warnet 24 jam di dekat lokasi kampus.
Saat itu ia mendapatkan keistimewaan untuk menggunakan nternet secara gratis, setiap
harinya. Hal ini memunculkan kecintaannya pada internet, khususnya dunia digital.

Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2003, William ingin mengikuti kecintaannya pada
dunia digital dengan bekerja di perusahaan internet seperti Google dan Facebook. Ketiadaan
kantor dua perusahaan internet raksasa tersebut kemudian membuatnya bekerja di beberapa
perusahaan pengembang piranti lunak di beberapa perusahaan seperti TelkomSigma dan Sqiva
Sistem setelah sebelumnya bekerja sebagai pengembang Game di Bolehnet. Kemudian di 2006
bekerja sebagai IT & Business Development Manager di Indocom Mediatama. Dari sini
kemudian timbul idenya untuk mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tahun 2007, ide untuk membangun Tokopedia muncul. Sayangnya, ia tidak memiliki modal
untuk mewujudkan ide tersebut. Dia mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk
mendirikan Tokopedia, sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan
pembeli di seluruh Indonesia dengan biaya gratis

Terinspirasi dari perusahaan internet dunia, William memberanikan diri untuk mulai mencari
pemodal. Usaha ini terbilang sulit karena ia harus menerima penolakan dari banyak pihak. Dua
tahun mencoba meyakinkan banyak orang, William harus menerima kenyataan bahwa
perusahaan internet belum memiliki kepercayaan saat itu. Apalagi, saat itu ayahnya divonis
penyakit kanker kronis. William pun dituntut menjadi tulang punggung keluarga.

William tidak putus asa. Ia terus berusaha meyakinkan orang-orang tentang potensi sebuah
perusahaan internet. Maka pada tahun 2009, Tokopedia akhirnya dapat dijalankan setelah
mendapat kepercayaan dari salah seorang pemodal. Ia mengumpulkan talenta-talenta terbaik
negeri untuk bergabung di Tokopedia, meyakinkan para mahasiswa di berbagai universitas
terkemuka.

Pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia resmi berdiri. Pada tanggal 17 Agustus pada tahun
yang sama Tokopedia resmi diluncurkan ke publik. Oktober 2014, Tokopedia mendapatkan
suntikan dana US$100 juta dari Softbank Internet and Media dan Sequoia Capital. Ini
merupakan titik awal prestasi William sebagai seorang pengusaha[4]. Pada tahun 2016, William
terpilih mewakili Indonesia sebagai Young Global Leader, World Economic Forum[5]. Tokopedia
kembali mengumumkan babak investasi baru pada 17 Agustus 2017. Pendanaan senilai USD 1,1
miliar atau sekitar Rp14,7 triliun ini berasal dari Alibaba Group, yang sekaligus menjadikan
perusahaan asal Tiongkok tersebut sebagai pemegang saham minoritas di Tokopedia [6].

Kini, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah e-commerce unicorn terkemuka di tanah
air dengan valuasi diatas US$ 1 miliar. Memiliki 4 juta penjual dan dikunjungi oleh lebih dari 73
juta pengunjung pada Mei 2018 lalu saat mereka meluncurkan promo bertajuk “Ramadan
Ekstra

Anda mungkin juga menyukai