Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KISAH WILLIAM TANUWIJAYA PENDIRI TOKOPEDIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : 1). MUHAMMAD ZUL HAIDAR (18TI130)

2). FAUZI (18TI078)

3). MUHAMMAD TAHIR YAHYA (18TI089)

4). ROBY UNCANA (18TI045)

KELAS : TEKHNIK INFORMATIKA (A)

PROGRAM STUDI TEKHNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM (UTM)

MATARAM

2019/2020
Kisah Sukses Dari Seorang William Tanuwijaya Pendiri Tokopedia
William Tanuwijaya berasal dari kota Pematang Siantar, Sumatera Utara yang setelah lulus SMA
dan melanjutkan kuliah di Jakarta untuk menimba ilmu di Universitas Bina Nusantara (Binus)
jurusan Teknik Informatika.

Meski kuliah di salah satu kampus bergengsi di Jakarta, tapi William bukan berasal dari keluarga
konglomerat atau kaya raya.

Memang sang kakek sempat memiliki bisnis, tapi bisnisnya bangkrut dan keluarganya jatuh
miskin. Namun, keluarganya tetap mengutamakan pendidikan.

Beban William semakin bertambah, saat di tingkat awal kuliah, sang ayah jatuh sakit. Kondisi
tersebut membuatnya harus memutar otak untuk mendapatkan uang.

Saat di Jakarta, ia juga menumpang tinggal di rumah sang paman dan kerja sampingan sebagai
penjaga warnet.

Pria kelahiran 11 November 1981 ini mengaku kalau bekerja sebagai penjaga warnet
memberikan banyak keuntungan, selain tambahan uang saku, juga dapat akses Internet gratis.

pekerjaannya sebagai penjaga warnet membuat William lama kelamaan jadi jatuh cinta dengan
Internet dan ia pun bercita-cita ingin bekerja di perusahaan besar seperti Google atau Facebook.

Usai lulus kuliah, William bekerja di forum jual beli. Tapi saat itu ia kerap menerima banyak
aduan dari para pengguna yang mengalami penipuan transaksi.

Dari situ dia sadar kalau Internet kerap menjadi sarang kriminal. Padahal Internet seharusnya
dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan proses jual beli.

Akhirnya timbul ide untuk membuat sebuah tempat jual beli online yang terpercaya hingga
berdirilah Tokopedia.

Pada 6 Februari 2009, William bersama sahabatnya mulai merintis Tokopedia. Tapi
membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk pengembangannya.

Tepatnya di 17 Agustus 2009, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison merilis
Tokopedia. Saat itu ia mendapat modal dari bos tempatnya bekerja dan investor lainnya.

Meski begitu, Will dan Leon harus menghadapi masalah kepercayaan para pemodal maupun
konsumen. Tapi saat itu, ia tak pantang menyerah dan terus berusaha meyakinkan para penjual
untuk berjualan di Tokopedia.
Terbukti, pada bulan pertama berdiri, Tokopedia berhasil menggaet 509 merchant dengan 4.560
member. Jumlah transaksi yang dibukukan saat itu “baru” Rp 33 juta.

Setahun berdiri, Tokopedia mengalami perkembangan signifikan. Mereka berhasil menggandeng


4.659 merchant dengan 44.785 anggota. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp 5,954 miliar.

Hingga pada tahun 2010, Tokopedia mendapatkan modal tambahan dari East Ventures. Gak
lama, CyberAgent Ventures juga ikut nanam duit di sana tahun 2011, Beenos tahun 2012, dan
SoftBank di tahun 2013.

Bahkan Tokopedia juga mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-
commerce terbaik di Indonesia di tahun pertama berdiri.

Untuk mengantisipasi terjadinya penipuan, bisnis yang ditawarkan Tokopedia adalah dengan
menghubungkan antara penjual dan pembeli dengan aman dan nyaman.

Jadi, jika kamu membeli barang di Tokopedia, maka uang yang kamu transfer akan disimpan
dahulu oleh Tokopedia, uang baru akan diberikan ke penjual apabila barang sudah kamu terima.

Bisa dibilang Tokopedia juga menjadi perantara perdagangan bisnis online di Indonesia antara
pembeli dan penjual. Hal itu bertujuan untuk meminimalkan angka kriminalitas di bisnis online.

Keunggulan lainnya adalah buat masyarakat yang ingin berbisnis, kini udah gak perlu
mengeluarkan banyak uang untuk membangun toko online. Kamu cukup memiliki email dan
membuka toko online di Tokopedia dan siap meraup pundi-pundi rupiah.

Bahkan, sang pendiri tokopedia ini kini sudah masuk jajaran orang terkaya di Indonesia dengan
kekayaan mencapai US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,87 triliun.
1). Ide kreatif dari William Tanuwijaya

Setelah lulus dari bangku kuliah, William sempat bekerja di suatu perusaan dijakarta.
Namun ditahun 2007, William melihat peluang yang akhirnya memberikan ia inspirasi untuk
membangun “Tokopedia”. Idenya tersebut muncul setelah ia melihat tidak adanya rasa percaya
masyarakat untuk membeli lewat internet, terlebih karna banyaknya penipuan transaksi. Dari
situ, wiliiam melakukan riset mengenai usaha internet yang seakan-akan menjadi sarana
criminal. Wiliams merasa internet seharusnya menjadi akses berguna untuk mepermudah
segalanya, teramasuk kegiatan jual beli.

2). Semangat yang mendasari memulai usaha dari seorang william tanuwijaya
Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA merantau
ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah, mengikuti keinginan Ayah dan Pamannya. Sayangnya pada
tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga mengharuskan William untuk
mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di Jakarta. Keadaan yang mendesak ini
lantas memunculkan kecintaan William pada dunia internet. Pekerjaan sampingannya sebagai
seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William meluncurkan Tokopedia pada 2009,
tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang tidak mudah.

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini menjadi salah satu
perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.[1] Tak
hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Baru-baru ini misalnya Tokopedia berhasil meraih Android Excellence Apps
sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.

Keberhasilan Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda sukses tanah
air. Setidaknya selama 9 tahun terakhir, William memperoleh berbagai penghargaan salah
satunya adalah Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda
yang berpengaruh di dunia.

3). Hal-hal yang dilakukan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis


1. pola pikir

Pola pikir penting dalam mendukung kemajuan sebuah bisnis. William Tanuwijaya menuturkan,
apabila ingin sukses dalam bisnis maka seorang pengusaha harus memiliki pola pikir yang terus
tumbuh.
"Mereka yang memiliki pola pikir tidak akan terpaku dengan kemampuan yang dimiliki. Mereka
percaya bahwa seseorang akan mampu sukses selagi ia memiliki keinginan untuk menjadi lebih
baik.

2. Mimpi besar

Tidak hanya pola pikir, seorang pebisnis tangguh harus bisa menjadi visioner dengan selalu
memiliki mimpi besar yang ingin dicapainya. Menurut William, hal ini akan membantu pebisnis
kala mereka sedang mengalami tantangan yang berat.

"Tidak mudah dalam membangun sebuah bisnis, tapi mimpi yang besar ini bisa membuat Anda
terus ingat akan tujuan utama yang ingin digapai."

3. Rendah hati

Terakhir, seorang pebisnis hendaknya selalu rendah hati. Mereka harus terus mau belajar dari
manapun dan siapapun. Dengan begini, mereka tidak akan mudah terlindas persaingan dunia
bisnis yang semakin ketat.

"Semua orang harus punya kerendahan hati untuk berbagi seperti guru dan semangat untuk
belajar layaknya murid."

4. Semangat yang ditonjolkan untuk bangkit (jika usahanya pernah jatuh)

Keberhasilan yang mampu diraih William Tanuwijaya untuk membesarkan


situs marketplace Tokopedia tidaklah digapainya dengan mudah. Dalam perjalanan bisnisnya,
pria berusia 35 tahun ini menanamkan semangat besar yang mampu membuatnya tak gentar
dalam menghadapi tantangan yang ada. Hal tersebut Dia kemas dengan nama semangat bambu
runcing.

Ada tiga hal yang menurutnya harus tertanam dalam diri seseorang apabila mereka ingin menjadi
seorang pengusaha sukses. Apabila seseorang memiliki keberanian, kegigihan dan harapan maka
dengan usaha yang tepat mimpi membangun bisnis besar bisa terwujud.

Menurut William, semangat bambu runcing yang pertama adalah keberanian. Hal ini berarti
percaya kemampuan diri sendiri meski banyak orang meragukan.

Kedua, semangat bambu runcing juga harus terlihat dengan memperlihatkan kegigihan untuk
membangun bisnis yang ada. William menjelaskan, jangan takut untuk gagal karena dari
kegagalan itu seorang pengusaha justru bisa belajar banyak hal.
Terakhir, William juga mengingatkan agar para calon pebisnis selalu mempunyai harapan besar
dari apa yang dikerjakannya. Hal ini juga harus dilandasi dengan apa nilai dan tujuan utama
seorang pengusaha menjalani bisnis.

Anda mungkin juga menyukai