Anda di halaman 1dari 7

STMIK

HANGTUA
PEKANBARU
H
Nama : Sugiarto
NIM : 17081025
Prodi : Teknik Informatika
Mata Kuliah: Technopreneurship
Dosen : Rika Melyanti, M.kom
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan


untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk
menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus
mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya
diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka
mencoba sesuatu, dll.

Teknologi dalam hal ini teknologi komunikasi dan informasi atau teknologi telematika
(information and communication technology–ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu
sarana dan prasarana utama untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Teknologi telematika
dikenal sebagai konvergensi dari teknologi komunikasi (communication), pengolahan
(computing) dan informasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana
multimedia.

Istilah technopreneur itu sendiri adalah gabungan antara technology dan entrepreneur. Kata
entrepreneur memiliki makna seseorang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk
atau ide baru, memahami langkah-langkah produksi, mampu menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, cermat dalam memasarkannya, serta handal mengatur permodalan
operasinya. Singkatnya, seorang technopreneur adalah seorang entrepreneur yang
menggunakan aspek teknologi sebagai keunggulannya. Antara technopreneur dan
entrepreneur keduanya memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang
technopreneur juga harus peduli teknologi. Bentuk keperduliannya itu bisa berupa
pengembangan ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-riset.
Percuma jika seorang mahasiswa hanya mendalami suatu ilmu pengetahuan untuk
mendapatkan nilai A saja. Mereka harus mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan dengan
sebuah kontribusi nyata yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Agar pembahasan lebih mendalam dan terpusat pada tujuan yang telah ditetapkan serta
untuk mendapatkan hasil yang optimal maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tokoh-tokoh Technopreneurship
2. Mencari tau tantangan dalam membangun usaha tiap-tiap tokoh tersebut
3. Menjelaskan karakteristik utama berwirausaha

1.3. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Tujuan dari pembuatan makalah tentang asal usul aplikasi Detik.com ini adalah:
1. Lebih mengenal tokoh-tokoh Technopreneurship di Indonesia
2. Memotivasi diri untuk lebih membangkitkan jiwa berwirausaha dibidang teknologi
3. Mempelajari trik dan tips yang dapat diambil dari tokoh tersebut.
4. Mengerti hal penting dalam berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penjelasan 4 Karakteristik Utama dalam berwirausaha


Terdapat 4 karakteristik Entrepreneurs yang sukses, yaitu :
1. Semangat Untuk Berbisnis
Gairah kepada seorang wirausahawan berarti dorongan kuat untuk mengubah ide atau
metode menjadi usaha yang menguntungkan. Passion in business harus berjalan
seiring dengan profitabilitas untuk menjadi pengusaha yang sukses.Didalam dunia
bisnis/usaha hal yang paling utama sekali adalah semangat untuk berbisnis dengan ini
setiap pembisnis atau seseorang yang ingin memulai usahanya akan tidak mudah
putus asa dalam membangun suatu usaha dan juga semangat untuk berbisnis akan
menciptakan rasa cinta seseorang terhadap usaha yang ia tekuni.
2. Fokus Produk/Prelanggan
Pada saat telah terjun ke dunia bisnis seorang wirausaha harus lebih fokus pada
produk dan pelanggan, Misalnya memberikan produk yang berkualitas dan
memberikan servis terbaik pada pelanggan. Menentukan peluang penjualan produk
kearah mana yang akan ditargetkan
3. Ulet Meskipun Gagal
Pada saat berbisnis pasti akan ada terjadi pasang surut suatu usaha dan bahkan ada
pula yang gulung tikar, jadi didalam diri pengusaha harus ditumbuhkan sikap ulet
untuk membangun suatu usaha. Sikap ulet akan menumbuhkan sikap yang pantang
menyerah walaupun usaha yang telah dibangun mengalami kegagalan.
4. Eksekusi yang Cerdas
Apabila 3 karakteristik diatas telah dimiliki oleh seorang wirausaha maka masih ada
satu karakteristik lagi yang harus dimiliki pengusha yaitu bagaimanacara
mengeksekusi yang cerdas. Dalam menentukan pasar yang akan ditempuh untuk
persaingan usaha maka seorang wirausaha harus bisa membaca produk pasar yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Danny Wirianto, Si Anak Nakal yang Berprestasi di Semut Api

Siapa sangka jika seorang anak nakal yang tidak


naik kelas dua kali, bahkan pernah tergabung
dalam geng motor justru bisa menjadi anak yang
berprestasi di masa dewasanya. Itulah Danny
Wirianto atau lebih dikenal dengan Dany Oei.

Danny yang saat merasa hidupnya menjadi lebih


buruk jika terus-terusan berada di lingkungan
yang tidak sehat akhirnya memutuskan untuk
hijrah ke Amerika dan memulai hidupnya dari
nol. Danny mengambil kuliah jurusan seni rupa
di Amerika, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dia pun mengambil kerja sabagai
Office Boy.

Namun karena dia mendapatkan lebih banyak uang dari mengajar akhirnya dia memutuskan
berhenti menjadi OB dan memilih fokus mengajar.  Hingga akhirnya dia lulus kuliah dan
mendaptkan penghargaan dari tempat kuliahnya karena memenangkan penghargaan dari
kompetisi yang mengubahnya menjadi lebih baik.

Setelah lulus kuliah, Danny pun mulai mengirimkan lamaran pekerjaan ke berbagai
perusahaan namun karena biaya untuk mencetak portofolionya besar dia pun mulai memutar
otk untuk menyakikan portofolionya dalam bentuk yang lebih ringkas sehingga mudah
disajikan ke perusahaan yang dituju.

Saat itu di tahun 1997, internet masih baru di Indonesia, hingga akhirnya Danny mempelajari
internet dan menemukan sebuah buku yang berjudul “HTML for Dummies yang
mengajarinya mengenai seluk beluk dunia internet. Dari sanalah Danny mampu menyajikan
portofolionya dalam bentuk soft copy hingga dia mendapat panggilan dari adobe yang tertarik
dengan karyanya dalam membuat situs dan ketrampilannya menggunakan photoshop.

Ketika berkerja di Adobe, Danny pun banyak melakukan inovasi salah satunya dengan
membuat agen periklanan yang bernama semut api colony yang kini sukses menjadi startup
periklanan yang banyak memperoleh penghargaan sebagai agensi terbaik.

Selain berhasil di semutapi, prestasi Dannya yang lain adalah keberhasilannya mengubah
Kaskus yang tadinya lebih monoton ke situs dewasa namun diubah menjadi situs yang
bergaya anak muda, hingga penggunanya naik hingga 300%.  Selain  Danny pun telah
membuat media sosial asli Indonesia bernama Mindtalk.
Andry Suhaili – founder dan CEO PriceArea

Perjalanan Andry dimulai di Pulau Bangka. Saat tengah


duduk di bangku SD, ia pindah ke Jakarta untuk
mengejar pendidikan yang lebih baik. Ia meneruskan
SMP dan SMA-nya di Singapura, dan kemudian
mengambil gelar sarjana di Los Angeles, Amerika
Serikat. Andry sendiri sudah menjadi entrepreneur
selama 10 tahun, dan meskipun beberapa kali gagal di
perusahaan-perusahaan sebelumnya, ia tetap kembali
membangun perusahaan berikutnya. Andry mengatakan:

Setelah bereksperimen dengan beberapa usaha bisnis, ia membangun PriceArea pada tahun
2008 untuk membantu memungkinkan orang menemukan penawaran terbaru secara online.

Adi Kusma, Menolak Tawaran Orang Tua Meneruskan Bisnis Keluarga Karena Ingin
Buka Bisnis Sendiri

Anda pasti tak asing dengan Biznet, salah satu


operator penyedia jasa internet tersebut didirikan oleh
Adi Kusma. Pria kelahiran 19 Juni 1976 ini memang
memiliki kecintaan dan minat yang besar terhadap
dunia teknologi sehingga mendorongnya untuk
menempuh pendidikan tinggi di Oregon State
Univesrity jurusan Industrial and Manufacturing
Engineering di tahun 2000.

Setelah lulus dia mencari pengalaman dengan bekerja


sebagai  system programmer di Software House
International. Sekembalinya  ke tanah air, Adi diminta
untuk meneruskan bisnis keluarga di bidang manufacturing namun karena ingin mandiri dia
justru memutuskan membuka bisnis sendiri. Dengan membangun bisnis internet karena
sesuai dengan passionnya.

Berbekal tabungannya, sejumlah US$ 5 juta, Adi mendirikan PT. Supra Primatama Nusantara
yang bergerak di bidang jasa penyedia jaringan internet yang dia beri nama Biznet. Bukan lah
mudah bagi Adi untuk membuka jaringan internet di Indonesia, karena infrastruktur yang
masih terbatas dan tergantung dari Telkom. Meski begitu, Adi memutuskan untuk
membangun jaringan kabel optiknya sendiri.

Selain itu Adi juga terbilang berani dalam memutuskan harga premium yang terlampau mahal
namun dengan jaminan tersedianya akses internet yang cepat dan berkualitas.

Kini Jaringan Biznet  telah tersedia di lebih dari 90 kota dan total panjang kabel Fiber Optic
juga telah mencapai 18.000 km. Pada tahun 2017, Biznet juga merencanakan untuk
membangun sekitar 3.000 – 4.000 KM jaringan Biznet Fiber untuk mencakup lebih banyak
area di Indonesia
Shinta Bubu founder dari Bubu.com

Shinta Dhanuwardoyo atau lebih dikenal dengan Shinta


Bubu perempuan kelahiran 18 Januari 1970 yang
merupakan founder dari Bubu.com yakni sebuah
perusahaan digital Indonesia yang sudah berdiri sejak
1996. Shinta juga pernah membangun digital startup
lain seperti Nasgor.com, Koridor.com, Mailkita.com,
dan sebagainya.

Sayangnya beberapa perusahaan yang didirikan harus ia


tutup karena tak sesuai dengan ekspektasinya.
Menurutnya pada saat itu, ide membangun perusahaan
berbasis teknologi terlalu dini dan belum bisa menjangkau sasaran pasar yang diinginkan.

Namun belajar dari kegagalan itu, Shinta Bubu yang dikenal sebagai pelopor technopreneur
wanita Indoensia tidak menyerah. Ia terus mengembangkan idenya bahkan aktif sebagai 
Angel Investor untuk membantu pendanaan bagi startup lokal berkarya dan meraih kemajuan.

Tak hanya itu, Shinta juga mendirikan organisasi bernama SVATA (Silicon Valley Asia
Technology Alliance) yakni organisasi non profit guna membangun jembatan antara pebisnis
atau  technopreneur Indonesia dengan para pelaku bisnis besar di Silicon Valley, USA

Aulia Halimatussadiah

Wanita kelahiran Yogyajakarta 17 Juni 1983, memiliki


hobi menulis dan membaca buku. Pada tahun 2007 ia
sukses terjun sebagai technopreneur mendirikan toko
buku online Kutukutubuku.com.

Berangkat dari kesuksesannya itu, Ollie – sapaan


akrabnya – mendirikan Tukosolution.com pada 2008,
yakni startup yang bergerak di bidang pembuatan dan
jasa konsultan website serta ecommerce solution.

Tidak hanya berhenti disitu, berkat kepeduliannya


terhadap penulis-penulis dil uar sana yang mengalami kesulitan dalam menerbitkan buku
sendiri. Ollie mendirikan startup Nulisbuku.com di 2010. Nulisbuku.com sebuah startup
berbasis komunitas yang hadir untuk membantu penulis muda mewujudkan impian
menerbitkan buku secara gratis dan mudah.
1. BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Fokus dengan bisnis yang dijalankan, jangan sampai mudah hilang fokus. Dalam
menjalankan bisnis selalu saja ada kesulitan.

2. Jangan lupa membuat publikasi di media-media, agar bisnis lebih dikenal.

3. Membangun kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan yang terbaik dan


sesuai dengan SLA (serviced level agreement).

4. Mulai melebarkan koneksi bisnis, dengan mendatangi acara-acara networking  dan


menggunakan social media.

Daftar Isi

1. https://www.hitsss.com/5-technopreneur-perempuan-indonesia-dengan-kiprah-dedikasi-di-
bisnis-digital/2/

2. https://goukm.id/daftar-9-pengusaha-sukses-bidang-teknologi-digital/

3.

Anda mungkin juga menyukai