Anda di halaman 1dari 7

Forum 1

ANDA SEBAGAI AKUNTAN : Mengapa Anda Sebagai Akuntan harus memiliki Jiwa Kewirausahaan
(Entrepreneurship) ? Apa ciri/indikasi yang menunjukkan bahwa Anda berjiwa kewirausahaan ?

Menurut pendapat saya sebagai seorang akuntan harus memiliki jiwa kewirausahaan (Entrepreneurship)
karena seorang akuntan yang memiliki mental atau jiwa kewirausahaan akan lebih mampu melihat
peluang-peluang bisnis, melakukan perbaikan dalam operasional pekerjaannya, memiliki inisiatif
perubahan yang menguntungkan, memanfaatkan sumber daya yang ada dan masih banyak hal lainnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya seorang akuntan hanya bekerja pada sebuah perusahaan
tapi dengan memiliki jiwa kewirausahaan seorang akuntan bisa berinovasi seperti melakukan audit,
review laporan keuangan, konsultansi, dan jasa keuangan lainnya sehingga dapat
memberikan income tambahan tanpa mengandalkan pekerjaan yang hanya pasif dalam sebuah
perusahaan. Dengan memiliki jiwa kewirausahaan seorang akuntan dapat menciptakan sebuah terobosan
baru yang belum dilakukan sebelumnya oleh banyak orang dan juga dapat menambahkan kompentensi
baru kepada akuntan tersebut.

Beberapa ciri/ indikasi dari akuntan yang menunjukkan Jiwa kewirausahaan (Entrpreneurship) adalah :

 Mempunyai dorongan prestasi tinggi.


 Berani mengambil resiko.
 Bertanggung jawab.
 Kreatif dan dinamis.
 Mencari dan menggunakan pengalaman.
 Menjalankan pekerjaan berdasarkan pengalaman.
 Mau belajar dan berusaha melakukan hal yang baru.
 Memahami Peraturan dan Kode Etik Bisnis.
 Memiliki komunikasi yang baik.

Forum 2

Seandainya Anda Sebagai Pimpinan Organisasi di Instansi Kerja Anda: Bagaimana Strategi Anda Dalam
Mengembangkan Entrepreneurship Karyawan/Staf ?

Strategi yang akan saya lakukan yaitu :

 Memberikan panduan yang jelas mengenai enterpreneur , untuk memberi wewenang dengan
dipandu terlebih dahulu, sebelum memberikan kebebasan pastikan dahulu bahwa semua orang
memiliki pandangan yang sama tentang tujuan perusahaan
 Memberikan pelatihan tentang enterpreneur, untuk kebaikan perusahaan juga
karena karyawan diharapakan mendapatkan pengetahuan terlebih dahulu mengenai
kewirausahaan serta keterampilan agar lebih produktif dalam bekerja, terkait hal – hal apa yang
harus dilakukan serta strategi dalam menjalan usaha, dengan dibekali pengetahuan,
memungkinkan karyawan dapat membuka usaha dengan perencanaan dan pemahaman yang baik.
 Memberikan motivasi bagaimana menjadi enterpreneur, dalam menjalankan usaha tentu ada
hambatannya oleh karena itu butuh motivasi dalam menjalankannya, motivasi bisa didapat dari
mempelajari kisah orang orang yang sudah sukses dalam menjalankan usahanya, dimana mereka
semua memulai usahanya dari nol, dan tentunya banya masalah yang dihadapainya serta solusi
yang didapatkan.
 Membuat gambaran dalam menjadi seorang enterpreneur, untuk memulai
menjadi enterpreneur harus mempersiapkan yang fleksibel dalam merangsang semangat
kewirausahaan karyawan di dalam perusahaan, sehingga secara terus-menerus mendorong
karyawan menjadi pembelajar, serta menyiapkan pelatihan-pelatihan untuk tujuan peningkatan
kompetensi teknis dan wawasan kewirausahaan karyawan dalam perusahaan
 Melakukan perubahan sistem yang baik, dapat menjadi strategi
pengembangan entrepreneurship karyawan/staf, dengan perubahan system maka karyawan
dituntut untuk menyesuaikan dirinya dengan perubahan sistem dan prosedur organisasi dalam
rangka mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal.
 Menyalurkan ide-ide tentang enterpreneur, dengan begitu karyawan akan lebih berkontribusi
dalam mengembangkan perusahaan. Hal ini juga bisa membuat karyawan merasa lebih dihargai
dan dapat membuat mereka lebih berkembang.
Forum 3
Sebutkan 1(Satu) Orang Saja Pengusaha Sukses Indonesia. Selanjutnya Jelaskan Secara Komprehensif
Mengapa Pengusaha Itu Sukses (Analisis Profil, Ciri Kesuksesan dan Perilaku Wirausahanya).

Pengusaha sukses di indonesia salah satunya Aburizal Bakrie :

A. Analisis Profil

Selama ini kita mengenal Aburizal Bakrie sebagai salah satu tokoh politik berpengaruh yang juga sempat
menjadi calon presiden pada pemilu tahun 2004 silam. Sebelumnya, laki-laki kelahiran Jakarta 15
November 1946 ini juga dua kali menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode
1994-1999 dan 1999-2004. Selain itu, perjalanan politiknya telah mengantarnya menjadi Menko
Perekonomian, dan selanjutnya menjabat Menko Kesra periode 2004-2009.Pada tahun 2007, majalah
Forbes Asia menobatkan Aburizal Bakrie sebagai orang terkaya se-Indonesia dan se-Asia Tenggara. Hal
ini tentunya mengejutkan sekaligus membanggakan karena gelar orang terkaya ini untuk pertama kalinya
didapatkan oleh pribumi. Selama ini gelar orang terkaya selalu disabet oleh para taipan atau non
pribumi. Laki-laki yang kerap disapa Ical ini memiliki beragam bidang usaha atau bisnis yaitu
pertambangan batubara, perkebunan, minyak, properti, telekomunikasi, dan media massa (TV One). Ical
kemudian memimpin Bakrie Grup, sebuah kelompok bisnis yang dirintis oleh mendiang ayahnya.

Bisnis milik sang ayah ini berawal dari perdagangan rempah-rempah dan hasil perkebunan, khususnya
dari Provinsi Lampung. Dengan kepiawaiannya mengelola asset termasuk mengelola modal yang berasal
dari pinjaman, Ical kemudian membangun usaha demi usaha hingga menggurita tidak hanya sebatas
perdagangan rempah dan perkebunan namun mulai merambah bisnis property, saham, telekomunikasi dan
lain-lain. Beberapa perusahaan Ical dengan berbagai lini usaha diantaranya adalah PT Bakrieland
Development (bidang property), PT Energi Mega Persada, PT Bakrie Sumatra Plantations (bidang
perkebunan), PT Bakrie & Brothers dan PT Bakrie Telecom (bidang komunikasi). Bila Anda pernah
mendengar sebuah perusahaan operator seluler Esia, perusahaan ini juga salah satu bidang yang dimiliki
oleh Ical. Tiap pengusaha memiliki cerita tersendiri selama membangun usahanya. Suka duka dalam
menjalankan perusahaan menjadi kisah menarik tersendiri dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sebagai pengusaha nasional yang pernah tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia tersebut, Ical juga
pernah mengalami jatuh bangun dalam mengelola bisnisnya.
Pada 1998, saat terjadi krisis ekonomi yang tidak hanya melanda Indonesia namun juga seluruh dunia,
Ical mengalami kerugian yang sangat besar bahkan dililit utang triliunan rupiah. Padahal, aset yang
dimiliki hanya bernilai miliaran rupiah saja, tidak itu saja, Ical juga mendapatkan masalah dengan
perbankan yang tidak lagi mempercayainya. Namun 10 tahun kemudian, yakni pada tahun 2007-2008,
Ical dapat kembali bangkit membangun kembali kerajaan bisnisnya hingga akhirnya mendapatkan
penghargaan dari majalah Forbes dan Globe Asia. Karena selain dapat keluar dari krisis yang melanda,
perusahaan juga berhasil membukukan kekayaan yang luar biasa, bahkan majalah Globe Asia mencatat
kekayaan Ical saat itu mencapai 9,2 miliar dollar AS atau setara dengan 84,6 triliun.

Meski saat ini salah satu perusahaan Ical , PT Lapindo Brantas masih memiliki masalah dengan semburan
lumpur panas yang menenggelamkan beberapa kawasan di Sidoarjo, Jawa Timur, namun grup perusahaan
Bakrie masih tangguh dan bisnis yang dijalankan seolah tidak terpengaruh dengan insiden
tersebut. Mengapa Ical dapat memiliki beragam bidang usaha dan sukses? Menurut sejumlah analisis, hal
ini disebabkan Ical sangat pandai membaca peluang dan waktu dalam mengambil keputusan. Kunci
sukses lainnya adalah kepandaiannya mengelola manajemen bahkan tidak segan-segan Ical merekrut
tenaga professional dari dalam maupun luar negeri untuk berada dalam top management perusahaan.
Menurut ahli ekonomi Drajad Wibowo, Ical mampu menggabungkan tiga hal penting dalam pengelolaan
bisnis, yakni keberuntungan, kepiawaian membaca pasar dan sukses menjalin kedekatan dengan lingkaran
kekuasaan.

B. Ciri kesuksesan

1. Jangan pernah menyerah : Semua orang pasti pernah mengalami kesulitan tapi orang yang
sukses adalah mereka yang tidak pernah menyerah. Fainna ma al yusri yusron, wa inna ma al
yusri yusron: dibalik setiap kesulitan, selalu ada jalan keluar.
2. Jangan pernah berhenti belajar : never stop learning. Kunci kemajuan sebuah bangsa adalah
ilmu pengetahuan, dan ia tidak mengenal usia karena ilmu pengetahuan akan selalu berkembang
terus menerus.
3. Jangan berada dalam gelap dan jangan bawa dirimu dalam kegelapan : Kegelapan disini
dapat berarti narkoba, kegagalan yang terus berlanjut, kemalasan, pesimisme, ketidakdisiplinan
dan lain-lain.
4. Jadilah yang terbaik : Dimanapun Anda berada, jadilah yang terbaik, berikan yang terbaik,
usahakan yang terbaik.
5. Entrepreneurship : Kesuksesan seorang entrepreneur adalah kemauan, tekad, kesungguhan, dan
kreatifitas, bukan besarnya modal, warisan atau pemberian orang. Sekecil apapun modal di
tangan, ia akan menjadi besar dengan usaha yang sungguh-sungguh, pantang menyerah, penuh
kreatifitas dan kemampuan inovatif. Percuma punya modal besar namun tidak dapat mengelola,
akan habis sia-sia.
6. Networking : Seorang entrepreneur harus memiliki jaringan perkawanan seluas-luasnya, bahkan
sejak di usia muda. We never know what future we will have. Bersiaplah, bergaulah dengan
banyak orang dan tingkatan status sosial dan pekerjaan. Buka kesempatan dengan mengenal
semakin banyak orang di kalangan yang beragam.
7. Meyakini bantuan Allah akan datang manakala kita mau berusaha : Bisnis yang baik adalah
bisnis yang dapat mendekatkan kita kepada Allah baik dalam aktifitas bisnisnya maupun hasilnya
yang dapat disedekahkan untuk membantu orang lain.
Forum 4

1. Bagaimana pendapat Ibu dan Bapak : Apakah jiwa bisnis itu lahir karena faktor keturunan
ataukah faktor belajar (pendidikan, pelatihan) ?

Menurut saya ada beberapa etnis seperti WNI keturunan China dan Padang memiliki naluri
berbisnis (bakat dan potensi) sejak kecil, lantaran ditanamkan jiwa bisnis oleh orang tua, ataupun
kakek - nenek mereka. Mereka cenderung mendidik agar anak-anak mereka memiliki jiwa
dagang / bisnis yang kuat. Namun dikarenakan perkembangan jaman dan persaingan yang
semakin kompleks diperlukan pendidikan kewirausaahaan (pelatihan, pendidikan).
Wirausahawan sukses memerlukan pembentukan karakter dan kepribadian dengan cara
membekali seseorang dengan ilmu, ketrampilan serta lingkungan yang baik serta memerlukan
motivasi dan disiplin diri. Seseorang yang telah banyak mengikuti kursus-kursus, pelatihan-
pelatihan maupun kuliah yang membahas mengenai cara mengelola suatu bisnis atau apapun,
tetap memerlukan motivasi dan disiplin diri dalam menjalankan bisnisnya. Ketrampilan didapat
dengan langsung mempraktekkannya, selain ketrampilan, ketekunan dan ketangguhan, mengasah
mental pun sangat penting agar nantinya dia bisa bangkit saat menghadapi kegagalan.

2. Mengapa Ibu dan Bapak perlu memiliki jiwa kewirausahaan(Entrepreneurship) dan Memulai
Bisnis?

Jiwa kewirausahaan diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berwirausaha butuh
proses, perjuangan, kerja keras, ketekunan, ketangguhan jadi tidak instant. Wirausaha merupakan
sebuah keterampilan yang bisa dipelajari. Ada proses yang panjang yang membentuk jiwa
pebisnis yang handal dan tangguh. Seseorang perlu memiliki jiwa kewirausahaan meliputi ciri-ciri
seorang wirausaha (percaya diri, berani mengambil resiko, kepemimpinan, jujur dan tekun), sifat
seorang wirausaha (keyakinan, kemandirian, optimisme, inovasi dan kreativitas yang tinggi,
berorientasi masa depan) dan sikap seorang wirausaha (disiplin, komitment tinggi, jujur, mandiri).

Forum 5

Bagaimana pendapat Anda tentang pendanaan modal yang efektif bagi Wirausaha Pemula ? Mengapa dan
Bagaimana Pendanaan Modal untuk Rencana Bisnis Anda ?

1. Dana sendiri : Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana Anda sendiri.
Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung selama ini. Jika belum
cukup, maka Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset
berharga yang Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya
sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja Anda sedang berinvestasi untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah usaha Anda berhasil berjalan nanti. Ingat,
berusaha juga masuk kategori berinvestasi, yaitu Anda menginvestasikan dana Anda pada usaha
Anda sendiri.
2. Menjalin kerjasama : Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama
dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis
tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat
operasional bisnis sehari-hari. Anda juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar
kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian
tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari. Istilahnya adalah bicara pahit
pahit dulu didepan, jangan hanya bicara yang manis saja.
3. Hindari untuk berutang : Utang merupakan salah satu momok bagi sebuah usaha. Jika bisa
hindarilah untuk berutang apalagi di awal-awal pendirian. Dengan tidak berutang akan membantu
dalam mengelola modal usaha dengan efektif.
4. Membuat Catatan Pembukuan : Membuat catatan pembukuan keuangan merupakan hal yang
penting. Ini akan sangat membantu wirausaha pemula untuk mengelola dan mengatur modal
usaha. Dalam mencatat transaksi juga harus berdasarkan bukti transaksi, jangan mencatat
pengeluaran tanpa adanya bukti karena akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Catatlah
semua jenis pengeluaran yang dilakukan dari jumlah paling kecil sampai besar.
5. Fokus pada satu bisnis terlebih dahulu : Beberapa teman menyarankan agar kita memiliki lebih
dari satu jenis bisnis, agar penghasilan kita tidak langsung jatuh jika salah satu bisnis melambat

Forum 6

Anda Sebagai Entrepreneur dan Akuntan Harus Memiliki Kemampuan Creative Problem Solving and
Effective Decision Making. Mengapa dan Bagaimana Caranya Untuk Memiliki Kemampuan tersebut?

Creative Problem Solving menurut saya adalah keterampilan dalam memecahkan suatu masalah dan
diikuti dengan solusi yang bersifat kreatif (out of the box). Effective Decision Making menurut saya
adalah proses memilih dan membuat keputusan secara efektif agar dapat mendekati hasil yang sesuai.
Sebagai seorang akuntan, apalagi entrepreneur harus memiliki kemampuan tersebut karena yang dihadapi
adalah masalah dan tantangan dan harus berani mengambil resiko. Untuk meminimalisir resiko besar atas
masalah dan tantangan yang dihadapi maka diperlukan kemampuan untuk memecahkan masalah secara
kreatif, out of the box agar membedakan dari yang lainnya. Juga kemampuan untuk mengambil keputusan
secara efektif agar dapat secara benar menyelesaikan masalah yang ada dan efektif menjawab tantangan
yang ada. Untuk mengasah kemampuan dalam problem solving dan decision making dapat seperti Plan-
Do-Check-Action, Delta (Delapan Langkah 7 Alat) menggunakan pareto diagram dan lainnya, dapat
dilatih dengan menggunakan Creative Design Thinking, Mind Map dan lainnya.

Cara agar dapat memiliki kemampuan Creative Problem Solving dan Effective Decision Making antara
lain :

 Mengikuti pelatihan, untuk menambah wawasan dan memberikan gambaran dalam


mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi.
 Fokus, untuk bisa sukses dengan jelas pada tujuan yang sudah ditetapkan dan mengambil action
untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut.
 Gambarkan secara visual solusi yang diharapkan, bisa berupa hasil maupun proses untuk
mencapai solusi tersebut
 Berpikir kritis, memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam
menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat.
 Kreatif dan Inovatif, menyelesaikan masalah secara kreatif, terorganisir dan bisa mengambil
keputusan secara cepat dan tepat.
Forum 7

Anda Sebagai Wirausaha dan Pimpinan Bisnis: Bagaimana Strategi Mengaplikasikan Kepemimpinan
Transformasional di Organisasi Bisnis ?

Transformational Leadership mencakup dua unsur yang bersifat hakiki, yaitu “relasional” dan “berurusan
dengan perubahan riil”. Kepemimpinan transformasional terjadi ketika seorang (atau lebih) berhubungan
dengan orang-orang lain sedemikian rupa sehingga para pemimpin dan pengikut saling mengangkat diri
untuk sampai kepada tingkat-tingkat motivasi dan moralitas yang lebih tinggi (Burns, 1978, hal. 20).

Karakteristik-karakteristik itu adalah sebagai berikut:

 Berjuang untuk membuat suatu perbedaan dan untuk mentransformasikan organisasi di bawah
tanggung jawab mereka.
 Berani berurusan dengan resistensi (pihak-pihak yang melawan), mereka mengambil posisi,
mengambil risiko, mengkonfrontir realitas.
 Percaya kepada orang-orang yang dipimpinnya yang sudah dikembangkan dengan baik perihal
motivasi, menaruh kepercayaan dan pemberdayaan.
 Didorong oleh seperangkat nilai yang kuat.
 Belajar melihat kesalahan – baik kesalahan mereka sendiri atau kesalahan orang lain – sebagai
kesempatan untuk belajar.
 Mengatasi masalah-masalah yang mengandung kompleksitas (complexity), ketidakpastian
(uncertainty) dan kemenduaan (ambiguity).
 Visioner-visioner (visionaries).

B.M. Bass & B.J. Avolio, dalam tulisan mereka yang berjudul “Developing transformational leadership –
1992 and beyond”, dalam Journal of European Industrial Training, vol. 14 no. 5 (1990), pages 21-27,
menyarankan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki empat komponen:

 Pengaruh yang diidealisasikan (idealized influence). Karena mempunyai suatu visi yang jelas dan
bertujuan (sense of purpose), maka pemimpin-pemimpin transformasional mampu untuk
memenangkan kepercayaan dan respek dari para pengikut mereka. Dengan menunjukkan kepada
para pengikutnya bahwa mereka dapat mencapai lebih daripada yang mereka percayai sebagai
mungkin, maka para pemimpin transformasional mendirikan sebuah dasar/basis untuk misi-misi
di masa depan yang memampukan mereka untuk memperoleh upaya-upaya ekstra dari para
pengikut mereka.
 Pertimbangan secara pribadi (individual consideration). Para pemimpin transformasional
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dan potensi pengembangan diri pribadi setiap pengikut
mereka. Pendelegasian (delegating), coaching dan pemberian umpan balik yang konstruktif
(giving constructive feedback).
 Stimulasi intelektual (Intellectual stimulation). Secara aktif mencari ide-ide baru dan cara-cara
baru dalam mengerjakan segala sesuatu.
 Inspirasi (Inspiration). Memotivasi orang-orang yang dipimpin, membangkitkan entusiasme,
memberi contoh, dilihat sebagai ikut ambil bagian dalam menanggung beban.
Dari penjabaran diatas, saya sebagai wirausaha atau pimpinan bisnis akan mengimplementasikan
Transformational Leadership dalam organisasi bisnis yang saya pimpin, dalam bentuk :

 Kharismatis yaitu dengan membangun, membentuk dan meyakinkan orang-orang yang saya
pimpin kepada visi organisasi bisnis dengan mengedepankan hubungan kelekatan emosional
dengan membantu memenuhi kebutuhan mereka sehingga hubungan dalam organisasi bisnis
dapat erat dan baik untuk sama-sama mengembangkan bisnis lebih maju dan besar .
 Kontroversial yaitu dengan berani mengambil resiko, berani membuat keputusan, dan bahkan
berani melakukan perlawanan terhadap lawan bisnis demi mencapai tujuan dan mewujudkan visi
organisasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai