Anda di halaman 1dari 4

1. BAGAIMANA SAUDARA MEMULAI USAHA INI ?

Si pemilik usaha, saudara Putri Ade Arsaolina, S.E saat itu masih terpukul karena
dirinya tidak lolos seleksi Sekolah Tinggi yang ia idam-idamkan. Setelah lulus SMA ia
bercita-cita masuk Sekolah Tinggi agar kedua orang tuanya, yang notabene bukan orang
mampu, tidak keberatan membiayai sekolahnya. Tepat setelah lulus SMA ia
mendaftarkan diri dan melalui proses seleksi Sekolah Tinggi tersebut namun tidak lolos.
Setelah gap year selama 1 tahun, ia mencoba lagi namun apa daya nasib memang
mengatakan kalau Sekolah Tinggi tersebut bukanlah jalan hidupnya.
Ia merasa sudah cukup ia berusaha untuk apa yang dia cita-citakan saat itu. Ia tak
ingin terpuruk. Ia harus bangkit sesegera mungkin untuk mencari jalan hidupnya.
Akhirnya ia masuk universitas swasta di magelang, Universitas Muhammadiyah
Magelang. Dari universitas ini Ia menemukan jalan hidupnya. Awal masuk dunia
perkuliahan Ia mulai berpikir apa yang bisa Ia lakukan untuk mendapatkan penghasilan
guna membayar kuliahnya dengan harapan orang tuanya tidak mengeluarkan uang
sedikitpun sama halnya jika ia sekolah di Sekolah Tinggi. Masuk semester pertama Ia
mulai aktif mengajar les privat mendatangi rumah-rumah siswanya. Selain itu Ia juga
mendapat beasisswa di semester pertama dan keduanya. Alhamdulillah, 2 semester
berjalan dan ia dapat melaluinya dengan baik. Ia mendapat IPK bagus dan orang tuanya
pun tidak mengeluarkan uang sedikit pun untuk biaya sekolahnya.
Di semester 3 kuliahnya, jiwa bisnisnya mulai muncul. Ia berkeinginan untuk
menambah pendapatannya. Di sisi lain ia ingin membantu teman-teman yang senasib
dengannya agar dapat menyelesaikan kuliah dengan biayanya sendiri. Dengan modal
NEKAT pada tanggal 10 Desember 2010 ia mendirikan bimbingan belajar yang bernama
Savaana Course ini. Dengan modal uang seadanya dan jumlah murid awal yang hanya 6
orang saja, Ia hadapi semua rintangan dengan daya KREATIVITAS dan KERJA
KERASnya hingga sekarang ia memiliki 800 murid tiap tahun ajarannya.
Baginya kunci keberhasilan suatu usaha ada pada :
 Positif thinking terhadaap scenario Allah karena Allah tahu mana yang
terbaik untuk hambanya. Apa yang kita inginkan belum tentu menjadi yang
terbaik untuk kita. Allah lebih tahu.
 Nekat. Jangan terlalu banyak menimbang dan memperkirakan hal buruk yang
akan terjadi. Lakukan saja apa yang diinginkan. Hadapi permasalahan yang
sudah ada di depan mata dengan jiwa besar.
 Pantang menyerah. Suatu usaha pasti mengalami rintangan dan cobaan
dalam perjalannya. Tidak apa sesekali terjatuh tapi harus bangkit lagi. Jangan
menyerah. Semakin banyak rintangan yang dihadapi maka semakin banyak
hal baru yang kita kuasai.
 Kreatif. Seorang pengusaha harus kreatif dalam memilih produk, melihat
pangsa pasar dan memperhatikan gerak gerik kompetitornya. Jika tidak mau
kretif maka usaha yang sudah berjalan baik akan terkikis oleh perkembangan
zaman.
2. Kenapa memilih bimbingan belajar untuk dijadikan sebuah usaha ?
Modal pertama yang dimiliki oleh Saudara Putri adalah kemampuannya di mata
pelajaran Matematika saat ia masih duduk di bangku SMA. Dengan demikian usaha
pertama yang bisa ia lakukan dengan modal tersebut adalah membimbing belajar siswa-
siswa yang membutuhkan.
Bimbingan belajar juga merupakan lembaga pendamping belajar sekolah. Jadi
selama masih ada “sekolah” bimbingan belajar masih akan tetap eksis kecuali ada
peraturan pemerintah tentang pelarangan pendirian bimbingan belajar.
Bimbingan belajar yang ada kebanyakan pun harganya sangat tinggi sehingga
Saudara Putri ingin membuat pasar sendiri yang menawarkan bimbingan belajar dengan
suasana rumahan yang menyenangkan dan dengan harga yang terajangkau masyarakat
sekitar.
Diharapkan pula dengan adanya bimbingan belajar ini dapat menjadi sarana mencari
amal jariyah bagi para pelaku usaha di dalamnya karena membantu siswa-siswa
mendapatkan ilmu dalam proses belajarnya.
3. Kira-kira berapa modalnya untuk membuat usaha tersebut ?
Seperti di awal sudah dikatakan, untuk “modal psikologis” yang dibutuhkan adalah
sifat postitif thinking terhadap Allah, nekat, pantang menyerah dan kreatif.
Sedangan untuk “modal biaya” yang dibutuhkan di awal untuk bimbingan belajar ini
adalah 5.000.000,- terinci sebagai berikut :
 Biaya kontrak rumah (5 kamar dan 1 kamar mandi) : 3.000.000,-
 Biaya meja dan papan tulis : 1.000.000,-
 Biaya karpet : 500.000,-
 Biaya ATK dan lain lain : 500.000,-
4. Berapa keuntungan yang didapat tiap bulannya ?
Di bulan pertama si pemilik usaha merugi karena ia harus menanggung gaji tentor
tetapi pendapatan masih belum mencukupi karena baru memiliki 20an siswa. Bulan
kedua mulai mendapatkan sedikit keuntungan dan terus bertambah di bulan-bulan
selanjutnya. Rata-rata keuntungan per bulan untuk tahun pertama hanya 2.000.000,- an
setelah dipotong modal usaha. Rata-rata keuntungan per bulan untuk tahun ke dua mulai
naik 4.000.000,- an. Hingga sekarang tahun ke-9 rata-rata keuntungan per bulan sudah
mencapai angka 30.000.000,- dengan omzet lebih dari 80.000.000,- per bulannya.
5. Kemana saja aliran dana dan keuntungan yang didapat ?
Keuntungan digunakan pemilik usaha untuk :
 Kebutuhan pribadi.
 Modal usaha ke depan. Kita harus selalu mengembangkan daya kreatifitas kita
walaupun keadaan ekonomi kita sedang dalam posisi baik. Jangan terlena dengan
apa yng didapat sekarang. Perahlah keringat sekarang selagi masih muda. Putar
terus semua modal yang ada. Jangan disimpan, putarlah!
 Membayar pajak. Ada 2 jenis pajak yang harus dibayarkan rutin setiap bulannya
agar usaha berjalan lancer :
 Pajak kepada Allah
Sebagai tanda terimakasih atas berkah yang Allah telah titipkan maka
hendaknya setiap bulan harus dikeluarkan sejumlah biaya untuk
membayar pajak ini. Baik dalam bentuk CSR (breasiswa les maupun
beasiswa sekolah), membantu saudara sekitar kita, infak masjid, maupun
yang lain.
 Pajak kepada Negara
Sebagai tanda terimakasih kepada Negara yang telah memberikan segala
fasilitas usaha maka setiap bulan kita sebagai pengusaha juga wajib
membayarkan pajak sebesar 0.5% bruto setiap bulannya.
6. Cakupan wilayah yang menjadi pelanggan daerah mana saja ?
Si pemilik usaha mendirikan bimbingan belajar Savaana di daerah pinggiran kota
dengan harapan dapat menarik minat siswa-siswa yang sekolah di daerah perkotaan.
Namun demikian seiring berjalannya waktu Savaana Course memiliki beragam siswa dari
berbagai macam daerah (Magelang kota dan kabupaten) dan berbagai sekolah (SD,
SMP/MTS, SMA/SMK Swasta dan negeri).
7. Mengapa memilih lokasi usaha di sini ?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumya, si pemilik usaha memilih daerah pinggiran
kota (Karet, Jurang Ombo Selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang) karena di sekitar
wilayah tersebut terdapat banyak sekolah dan masih jarang didapati bimbingan belajar
rumahan. Hal ini dipandang si pemilik usaha sebagai peluang usaha yang bagus.
8. Sudah berapa lama menjalani usaha ini ?
Sudah 9 tahun sejak berdirinya pada 10 Desember 2010.
9. Berapa harga mengikuti bimbel ini ?
Dapat dilihat di brosur yang kami sertakan.
10. Berapa jumlah murid yang mengikuti bimbel ini ?
Untuk tahun pertama Savaana Course memiliki 100an siswa. Tahun kedua memiliki
200an siswa. Tahun ke tiga memiliki 300an siswa. Tahun ke empat memiliki 400an
siswa. Tahun ke lima memiliki 450an siswa. Tahun ke enam memiliki 500an siswa.
Tahun ke tujuh memiliki 550an siswa. Dengan gedung baru di tahun ke-8 dan ke-9
memiliki 800an siswa.
11. Mengajar mata pelajaran apa saja ?
Ada di brosur.
12. Berapa jumlah pengajar dan karyawannya ?
Savaana course memiliki 46 tentor pengajar, 1 tenaga administrasi, 1 tenaga keuangan, 2
tenaga kantin, 2 tenaga parkir, 1 satpam dan 1 tenaga kebersihan.
13. Bagaimana strategi saudara untuk menghadapi pesaing yang menerapkan bimbel
online ?
Si pemilik usaha tidak gentar dengan adanya bimbel online. Hal ini disebabkan
karena minat konsumen terhadap bimbingan belajar rumahan tidak berkurang meskipun
sudah bermunculan bimbel-bimbel online. Interaksi yang mereka dapatkan pada
bimbingan belajar “nyata” tidak mereka dapatkan pada bimbel online. Kebanyakan dari
mereka mengikuti bimbel online untuk mendapatkan soal-soal saja yang kemudian akan
mereka tanyakan langsung pada tentor-tentor mereka di bimbel “nyata”.
14. Bagaimana strategi saudara untuk menghadapi isu perombakan kurikulum di
tahun ajaran baru esok?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, selama masih ada sekolah maka
bimbingan belajar, yang notabene membantu belajar siswa, masih akan tetap eksis.
Permasalahan yang ada di depan akan kita hadapi setelah kita melihat nyata
permasalahan tersebut.
15. Adakah cabang bimbingan belajar anda di daerah lain ?
Savaana Course memiliki prinsip untuk tidak membuat cabang lain dalam satu kota.
Si pemilik usaha hanya akan memiliki satu bangunan untuk rumah belajarnya dalam
setiap kota. Jika jumlah siswa melebihi kapasitas maka si pemilik usaha akan mencari
rumah yang lebih besar yang dapat menampung banyak siswa, bukan membuka cabang
di tempat lain sekitarnya.
Hal ini dimaksudkan agar :
 Sistem Informasi Akuntansi lebih terpantau dengan baik. Dengan adanya
banyak cabang membuat auditor harus bersusah payah kesana-kemari
dalam mengaudit kerja karyawan.
 Menjaga nama baik usaha. Jika nama 1 cabang tidak berkembang dalam 1
wilayah usaha ditakutkan akan mengancam nama baik induk perusahaan.
 Tidak merusak pasar sekitar. Jika Savana memiliki banyak cabang dalam
1 wilayah ditakutkan dapat merusak pasar bimbingan belajar rumahan
yang lainnya karena dalam 1 gedung saja Savaana Course sudah memiliki
800 siswa tiap tahun ajarannya.
Pada bulan November 2019 kemarin untuk pertama kalinya Savaana Course
membuka cabang di luar kota tepatnya di daerah Tegal Malang, kabupaten Purworejo.
16. Bagaimana strategi pemasaran bimkbel agar dapat dikenal oleh masyarakat ?
Untuk cara pemasaran, si pemilik usaha tidak menyukai jalur “iklan”. Iklan yang
menipu adalah bibit penyakit yang dipelihara, tidak memberkahi usaha. Savaana course
tidak pernah menjanjikan siswanya pasti mendapat nilai baik atau pasti lulus atau
sebagainya karena baik buruknya siswa tergantung minat belajar mereka sendiri. Yang
kami tawarkan hanyalah susasana belajar yang menyenangkan karena mereka pasti
mendapatkan itu di bimbel Savaana.
Untuk cara pemasaran, si pemilik usaha lebih menyukai system “getok tular”, dari
mulut ke mulut. Jika mereka mendapatkan kualitas baik maka dengan sendirinya mereka
akan bercerita kepada saudara dan teman sekaitar betapa bagusnya bimbel ini. Selain
minim biaya, senjata yang satu ini dianggap sangat ampuh.
Jika usaha kita bisa berkembang pesat dengan adanya iklan namanya BIASA. Jika
iklan yang dipajang tidak sesuai kenyataan maka hal tersebut malah akan menjadi
penyakit untuk usaha kita. Jika usaha kita bisa berkembang pesat tanpa ada iklan maka
usaha tersebut bisa dibilang BERHASIL. Namun jika usaha kita belum berkembang
tanpa ada iklan maka ada yang harus diperbaiki dalam managerial maupun system kerja
di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai