Anda di halaman 1dari 25

BUNGA SEDERHANA

DAN BUNGA MAJEMUK


PENERAPAN BARISAN DAN DERET DALAM
EKONOMI
Review: Deret dan barisan dapat diterapkan dalam
bidang ekonomi, khususnya dalam model
perkembangan usaha, model bunga majemuk, dan
model pertumbuhan penduduk.
ModelPerkembanganUsaha

Deret dan Barisan BidangEkonomi ModelBungaMajemuk

ModelPertumbuhanPenduduk
Jenis bunga sendiri dapat dibedakan atas:
bunga sederhana dan bunga majemuk.

Sederhana
Bunga
Majemuk
Bunga Sederhana

• Apabila investor meminjamkan uang, peminjam


harus mengembalikan uang yang semula ia pinjam
(uang pokok/principal = P) berserta (+) fee yang
dibebankan atas penggunaan uang tersebut
(jumlah bunga/Interest = I).
• Jumlah uang pokok & bunga pada saat
jatuh tempo = nilai akumulasi/nilai jatuh
tempo (Fn = nilai jatuh tempo pada
waktu tertentu).
Fn = P + I
• Jumlah bunga (I) ditentukan oleh 3
faktor: uang pokok (principal = P),
tarif/tingkat bunga (interest rate = i),
dan lama pinjaman (n).
I=P×i×n
Rumus Bunga Sederhana:

I=P×i×n
Fn = P + I
Fn = P + (P × i × n)
• I : interest (jumlah bunga)
• P : principal (uang pokok)
• i : rate (tarif/tingkat bunga)
• n : time (lama pinjaman)
• Fn : nilai jatuh tempo pada waktu tertentu (n)
Contoh Soal 1:

• PT. Sua Baru memohon pinjaman 2 tahun sebesar Rp


65.000.000,- dari Bank Niaga. Bank menyetujui pinjaman tersebut
pada tarif bunga tahunan 14%.
Diketahui:
P = Rp 65.000.000,-
i = 14% = 0,14
n = 2 tahun
• (a) Berapa bunga sederhana dari pinjaman tersebut?
I=P×i×n
I = Rp 65.000.000 × 0,14 × 2 = Rp 18.200.000,-
• (b) Berapa nilai jatuh temponya?
Fn = P + I
F2 = Rp 65.000.000 + Rp 18.200.000 = Rp 83.200.000,-

Contoh Soal 2:

• Hitunglah bunga sederhana dan nilai jatuh tempo dari pinjaman


sebesar Rp 65.000.000,- yang diambil oleh PT. Sua Baru jika
pinjaman diberikan dengan tingkat bunga 21% dan akan jatuh
tempo dalam 3 bulan!
P = Rp 65.000.000,-
i = 21% = 0,21
n = 3 bulan
I=P×i×n
I = Rp 65.000.000 × 0,21 × (3/12) = Rp 3.412.500,-

Fn = P + I
F3 = Rp 65.000.000 + Rp 3.412.500 = Rp 68.412.500,-
Bunga Majemuk
• Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur
dalam kasus simpan pinjam dan kasus investasi, yang
berarti melalui model ini dapat dihitung:
• Besarnya pengembalian kredit di masa datang
berdasarkan tingkat bunganya.
• Besarnya nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi
yang akan diterima di masa datang.
BUNGA SEDERHANA
Perbedaan bunga sederhana dan bunga majemuk dilihat dari konsep
perhitungan nilai jatuh temponya (Fn).
Pada bunga sederhana, nilai jatuh tempo pada waktu tertentu dihitung
dengan menjumlahkan uang pokok (P) dan jumlah bunganya (I).

n=0 n=3

F3 = P + (P × i × 3)
Apabila sebuah uang pokok (P) dibungakan pada tingkat bunga (i) selama 3
tahun, maka nilai jatuh temponya adalah F3 = P + (P × i × 3)
BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk berarti tingkat bunga yang digandakan
setiap periode pembayaran bunganya.

Dalam konteks bunga majemuk, nilai jatuh tempo pada waktu


tertentu (atau akhir periode pembayaran) merupakan akumulatif
dari nilai jatuh tempo setiap waktu pembayaran dengan tingkat
bunga yang digandakan.
Jika misalnya modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk dengan
suku bunga per tahun setingkat i, maka jumlah akumulatif modal tersebut di
masa datang seelah n tahun (Fn) dapat dihitung sebagai berikut:

n=0 n=1 n=2 n=3 dst…


Fn = (……) + (……) i = P(1 + i)n

F3 = P(1 + i)2 + P(1 + i)2 i = P(1 + i)3

F2 = P(1 + i) + P(1 + i) i = P(1 + i)2

F1 = P + P . i = P(1 + i)
• Dengan demikian, jumlah di masa datang dari satu jumlah
sekarang apabila bunga dibayarkan sekali setahun adalah:
Fn = P(1 + i)n
P : jumlah sekarang (uang pokok)
i : tingkat bunga per tahun
n : jumlah tahun
Bandingkan dengan rumus deret ukur Sn = apn-1
• P identik dengan a atau S1
• (1 + i) identik dengan p
• Ringkasnya, Fn identic dengan Sn+1
Contoh Soal 3:

• Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5.000.000,-


untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun.
Berapa jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada
saat pelunasan?
P = Rp 5.000.000
i = 2% = 0,02
n = 3 tahun
Diketahui:
P = Rp 5.000.000
i = 2% = 0,02
n = 3 tahun

Fn = P(1 + i)n
F3 = 5.000.000 (1 + 0,02)3
F3 = 5.000.000 (1,061208)
F3 = 5.306.040
Contoh Soal 4:

• Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5.000.000,- untuk


jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun. Seandainya
perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun, melainkan tiap semester (2
kali setahun), berapa jumlah yang harus dia kembalikan?
P = Rp 5.000.000
i = 2% = 0,02
n = 3 tahun
m = 2 kali
Diketahui:
P = Rp 5.000.000
i = 2% = 0,02
n = 3 tahun
m = 2 kali

LATIHAN BUNGA SEDERHANA:

Catatan:
Bunga sederhana ordinary menggunakan perhitungan 360 hari
Bunga sederhana eksak menggunakan perhitungan 365 hari
LATIHAN BUNGA MAJEMUK:

• Seorang ibu rumah tangga meminjam uang Rp 5.000.000,- pada seorang pelepas uang
untuk jangka waktu 2 tahun. Bunga setingkat 10% per tahun diperhitungkan secara
harian (1 tahun = 360 hari). Hitunglah jumlah yang harus dibayarkan pada saat jatuh
tempo!
• Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 10.000.000,- untuk jangka waktu
5 tahun, dengan tingkat bunga 10% per tahun. (a) Hitunglah jumlah yang harus
dibayarkan pada saat jatuh tempo! (b) Seandainya perhitungan pembayaran bunga bukan
tiap tahun, melainkan tiap trimester (3 kali setahun), berapa jumlah yang harus dia
kembalikan?

Anda mungkin juga menyukai