Anda di halaman 1dari 9

Nama : Puput Endriani

Nim :63010180144
Kelas :Perbankan Syariah 2b

A. Model Bunga Majemuk


Bunga majemuk (commpoud interest) adalah bunga yang sudah
dihasilkan ditambahkan ke uang pokok pada akhir tiap-tiap periode pembayaran
bunga dan kemudian ikut dipakai sebagai dasar untuk menentukan besarnya
bunga pada periode berikutnya. Bunga majemuk dihitung berdasarkan saldo
terakhir setelah pembungaan.
Bunga majemuk mempunyai banyak variasi dan selalu berubah yang
artinya tidak tetap pada tiap-tiap periodenya. Contoh seperti saat menjual
sebuah kendaraan, harga kendaraan yang dijual akan berubah setiap periode
dan perubahannya akan bervariasi juga.
Jika pada modal awal sebesar Mo dan akan mendapat bunga majemuk
sebesar b (pada persentase) perbulan, maka susudah n bulan besarnya pada
modal Mn menjadi:

Mn= M0 (1+b)n

Contoh lain, diketahui modal pinjaman sebesar Rp1.000.000 dengan


mendapatkan bunga majemuk 2% per bulan, maka jika setelah 5 bulan
modalnya menjadi:
Mn = 1.000.000(1+0.02)5= 1.104.080,80
Jika pada modal awal sebanyak M0 disimpan pada bank dan akan
mendapatkan bunga sebesar b pertahun dan untuk menghitung bunga dihitung
sebanyak m kali pada setahun, maka besarnya modal di akhir tahun ke-n yaitu:
Rumus Umum Bunga Majemuk dalam teori matematika:

 Mn = M x (1 + i %)n

dengan,

Mn = modal pada akhir tahun ke-n

M = modal awal

i = suku bunga

n = lama waktu

 B = M – Mn

dengan,

B = besarnya bunga majemuk

Mn = modal pada akhir tahun ke-n

M = modal awal.

Adapun Rumus model majemuk dalam teori matematika ekonomi yakni sebagai
berikut :

Dimana Fn melambangkan jumlah pinjaman atau tabungan setelah n


tahun,P melambangkan jumlahnya sekarang (tahun ke-0), i adalah tingkat bunga
per tahun , m adalah frekuensi pembayaran bunga dalam setahun dan n adalah
jumlah tahun.
Model bunga majemuk ini tak lain merupakan bentuk fungsi eksponsial
,dengan Fn sebagai variabel bebas . Dengan demikian prinsip-prinsip penyelesaian
persamaan eksponensial relevan diterapkan atas model ini.

Jika m sangat besar,bunga diperhitungkan sangat sering (terus menerus)


dalam setahun ,jumlah di masa datang tersebut dapat dirumuskan menjadi

Bentuk ini dinamakan model bunga majemuk sinambung .Bunga


majemuk sinambung dalam kasus Pinjam Meminjam seringkali dipraktekkan oleh
para pelepas uang atau "Lintah Darat" ,yang kadang menetapkan atau
memperhitungkan bunga atas uang yang dipinjamkannya secara harian (m=360)
Oleh karenanya model ini dapat pula kita sebut "Model Lintah Darat".

Contoh Kasus :

Seorang ibu
rumahtangga meminjam uang Rp 5 juta pada seorang pelepas uang untuk
jangka waktu 2 tahun . Bunga setingkat 10% per tahun diperhitungkan secara
harian (dalam bisnis : 1 tahun =360 hari) .Hitunglah jumlah yang harus
dibayarkan oleh debitor pada saat utangnya jatih tempo

Dengan menggunakan rumus bunga majemuk biasa:

Tanpa menggunakan logaritma:

F2 = 5.000.000(1,003)720

Log F2 =log 5.000.000+720 log1,003

Log F2 =6,70+0,09

Log F2 = 6,79

F2 = 6.200.000
Dengan rumus bunga majemuk sinambung :

Tanpa menggunakan logaritma :

F2 ≈5.000.000e0,10x2

e0,20
≈5.000.000

≈5.000.000(1,22)

≈6.100.000

Latihan soal :

1. Seorang bapak menginvestasikan uang sebesar Rp. 1000.000 dengan


mendapatkan bunga majemuk sebesar 20% pertahun. Tentukan jumlah pada
investasinya selama waktu lima tahun!

2. Pada jumlah Uang sebesar Rp.5.000.000,- diinvestasikan selama waktu


empat tahun pada sistem bunga majemuk sebesar 5%. Tentukan jumlah
uang tersebut selama waktu akhir tahun ke empat .

3. Seorang kakak menabung pada bank sebesar Rp. 1000.000,- pada bunga
majemuk 20% pertahun. Berapa tahun uang tersebut yang ditabung kakak
agar uangnya sebanyak Rp. 2.488.320,- ?

4. Paman menginvestasikan uang sebesar Rp.1000.000 dengan


mendapatkan bunga majemuk sebesar 10% pertahun .tentukan jumlah pada
investasinya selama waktu 10 tahun.

5. Andi menabung di bank BRI sebesar Rp.5.000.000 ,di investasikan


selama 5 tahun pada sistem bunga majemuk sebesar 10% .Tentukan jumlah
uang selama waktu akhir tahun ke 2.

6. Ayah mendepositokan uang di Bank sebesar Rp 10.000.000,00 selama 10


tahun dengan suku bunga majemuk 5% per tahun. Besarnya bunga yang ia
dapatkan pada tahun ke – 10 adalah.
B. Model Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu besaran


terhadap besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam pertumbuhan
adalah pertambahan penduduk dan perhitungan bunga majemuk di bank.

Rumus:

Pt = P0 (1+r)ᵗ

P0 = basis

Pt = jumlah penduduk pada tahun ke-t

r = presentase pertumbuhan per tahunpenduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan


dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.

Penerapan Deret Ukur yang paling sering digunakan dalam perekonomian


adalah dalam hal penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan
oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur.

Model pertumbuhan penduduk yang diperkenalkan yakni tak lain juga


merupakan bentuk fungsi eksponensial,dengan Pt (jumlah penduduk) sebagai
variabel terikat dan t (waktu) sebagai variabel bebas .Model semacam ini tidak
saja relevan bagi penaksiran variabel kependudukan ,tetapi juga dapat
diterapkan untuk menaksir variabel-variabel lain berkenaan dengan
pertumbuhannya.

R=1+r

Agar model diatas dapat diterapkan secara umum terhadap segala


macam variabel,sehingga jalan pikiran kita tidak semata-mata terpaku pada
persoalan kependudukan ,maka perlu dilakukan sedikit perubahan notasi
menjadi

Di mana N melambangkan variabel yang sedang diamati ,r ialah


presentase pertumbuhannya per satuan waktu tertentu,sedangkan t adalah
indeks waktu.

 Kasus 1 :

Penduduk kota A baerjumlah 1 juta jiwa pada awal tahun 2000.


Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 4 %. Hitunglah jumlah
penduduk kota tersebut pada awal tahun 2003!

Jawab:

t = 2003- 2000 = 3

P0 = 1 juta jiwa

r = 4% per tahun

Pt = P0 (1+r)ᵗ

P16 = 1(1+0,04)

= (1,04)³

= 1,124864

= 1.124.864 juta jiwa

Jadi, jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2003 adalah sebanyak
1.124.864 juta jiwa.

 Kasus 2 :
Seorang petani mencatat hasil panennya 5 tahun terakhir. Ternyata,
disimpulkan bahwa hasil panen dari tahun ke tahun bertambah 20%. Jika
pada pertama kali, jumlah panen 10 ton, tentukan hasil panen pada 4
tahun berikutnya

Jawab :

20% = 0,2

r = 0,2

n =4

Po = 10 ton

P4 = 10 (1+0,2)4

= 10 (1,2)4

= 10 (2,0736)

= 20,736 ton

 Kasus 3 :

Sebanyak 1000 bakteri dibiarkan pada sebuah cawan. Bakteri


tersebut dapat membelah menjadi 2 kali lipat setiap 15 menit. Tentukan
jumlahnya seteah 3 jam!

Jawab :

3 jam = 180 menit

180/15 = 12 (kali)

n = 12

(1+r) =2
Po = 1000

P12 = 1000 (2)12

= 1000 (4.096)

= 4.096.000

 Kasus 4

Lembaga penelitian Ekonomi Nasional memulai operasinya dengan 10


orang peneliti .setiap tahun setiap peneliti merekrut 2 orang peneliti baru.
Berapa jumlah tenaga peneliti di lembaga tersebut setelah beroperasi 5
tahun?

Diketahui :

Nt = 10

R = 1+2

t =5

Jawab :

Nt = N1Rt-1

N5 = (10)(3)5-1

=(10)(81)

=810 orang

Latihan soal

1. Pada tahun 2001 kota B memiliki jumlah penduduk 3 juta jiwa. Apabila laju
pertumbuhan penduduk adalah sebesar 4% , hitunglah jumlah penduduk pada
tahun 2006.
2. Banyak penduduk suatu kota meningkat 5% setiap tahun. berdasarkan
sensus penduduk tahun 2009, penduduk di kota tersebut berjumlah 100.000
orang. Tentukan jumlah penduduk pada tahun 2017!

3. Pada tahun 2009 kota jakarta memiliki jumlah penduduk 5 juta


jiwa.Apabila laju pertumbuhan penduduk sebesar 3%. hitunglah laju penduduk
pada tahun 2006.

4. Penduduk kota Tangerang berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota Tangerang
pada tahun 2006. jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya menurun menjadi
2,5%, berapa jumlah 11 tahun kemudian?

5. Penduduk kota Serang berjumlah 5 juta jiwa pada tahun 2007. Bila
diketahui tingkat pertumbuhan penduduk kota Serang 2 % per tahun, berapa
jumlah penduduk tahun 2013?

Anda mungkin juga menyukai