Anda di halaman 1dari 28

Matematika Ekonomi & Bisnis

Deret Hitung & Deret Ukur


Beserta Penerapannya
Ranti Nugraheni, S.Si., M.Ak
Fince Silalahi, S.Si, MM

UPN Veteran Jakarta


PENGERTIAN DERET
Deret merupakan serangkaian bilangan yang terbentuk dengan pola yang teratur.bias
dikatakan juga bilangan yang disusun secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu. Berdasarkan
perubahan pola bilangan deret dibagi menjadi 2 yaitu deret hitung atau deret ukur
Contoh :
2 - 4 - 6 - 8 - 10 - 12 - 14 …….
Pembeda : 2 ( Deret Hitung)
2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128 …….
Perbandingan : X2 (Deret Ukur)
DERET HITUNG
Deret hitung adalah deret yang perubahan sukunya berdasar penjumlahan terhadap
sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku disebut pembeda.
Rumus yang digunakan:
• Suku ke-n : Un = a + ( n – 1 ) b
Contoh :
3 6 9 12 15 18 21 24 ……
Tentukan nilai suku ke 20
U20 = 3 + (20-1) 3
= 60
• Jumlah suku ke-n : Sn = . (2a + (n-1)b )
Contoh :
3 6 9 12 15 18 21 24 …..
Tentukan jumlah 20 suku pertama
S20 = . (2.3 + (20-1)3 )

= 10 . (6 + 57)
= 630
DERET UKUR
Deret ukur adalah deret yang perubahan sukunya berdasarkan perkalian bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-sukunya disebut pengganda/pengali.
Rumus yang digunakan :
• Suku ke-n : Un = a . r n-1
Contoh :
4 8 16 32 64 ….
Tentukan suku ke-10
U10 = a . r n-1
= 4 . 2 10-1
= 4 . 512
= 2048
Jumlah suku ke-n : Sn = jika r > 1
= jika r < 1
Contoh :
4 8 16 32 64 ….
Tentukan jumlah 10 suku pertama
S20 =

=)
= 4092
DERET DALAM
PENERAPAN
EKONOMI
MODEL PERKEMBANGAN USAHA
Model perkembangan usaha adalah penghitungan dengan syarat variabel dalam kegiatan
usaha seperti hasil produksi,biaya, pendapatan dan lainnya memiliki pola yang memiliki
perkembangan konstan.
Rumus Model Perkembangan Usaha : Contoh Soal :
Un = a + ( n – 1 ) b Abu adalah seorang pedagang madu. Pada bulan
Sn = n/2 . (2a + (n-1)b ) pertama abu berhasil menjual 30 botol madu. Pada
bulan ke 2 berhasil menjual 40 botol dan pada
bulan-bulan berikutnya bertambah secara konstan.
Jika harga madu perbotolnya Rp. 22.500,
berapakah uang yang di peroleh abu pada bulan ke
Sembilan dan berapa pendapatannya dari bulan
pertama hingga bulan ke 9 ?
Jawab :
Diketahui : a = 30 ; b = 10 ;
Ditanya : U9 dan S9 ?
U9 = a + ( n-1) b
= 30 + (9-1) 10
= 110
Jadi uang yang di peroleh Abu = 110 x 22.500 = 2.475.000
Sn = . (2a + (n-1)b )
S9 = . (2.30 + (9-1)10 )
= 4,5 . (60 + 80)
= 630
Jadi pendapatan abu dari Bulan pertama = 630 x 22.500 = 14.175.000
MODEL
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran nya

Penerapan deret ukur yang sering digunakan dalam perekonomian adalah


dalam hal penaksiran jumlah penduduk
RUMUS MODEL PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pn = P1 R n –1

Keterangan:

• Pt  = jumlah penduduk tahun ke n

• t   = waktu/periode
•  r  = tingkat pertumbuhan per periode

• P1 = jumlah penduduk tahun ke 1 (tahun dasar)

Dengan R= 1 + r
CONTOH SOAL
Penduduk kota Jakarta berjumlah 5 juta jiwa pada tahun 2007. Bila diketahui tingkat
pertumbuhan penduduk kota Jakarta 2 % per tahun, berapa jumlah penduduk tahun 2013?
Penyelesaian:
Diketahui: P1 : 5 juta r: 0,02 R: 1 + r = 1,02
Jawab: n = 7
P7:  5 juta (1,02)6

P7: 5 juta (1,126126)

P7 : 5,63 juta jiwa

Jadi, jumlah penduduk kota Jakarta pada tahun


2013 adalah 5,63 juta jiwa
• Bunga yang diberikan berdasarkan perhitungan modal awal, sehingga bunga hanya
punya satu variasi saja (tetap) dari awal sampai akhir. E.g: menabung di bank dan
mendapatkan bunga yang tetap
• Modal : jumlah dari yang dibungakan
• Modal awal : modal yang dikeluarkan saat awal usaha dan sebelum dibungakan
• Modal akhir : hasil dari modal yang dibungakan
• Suku bunga : dinyatakan dalam persentase tiap satuan waktu
Mn = M0 (1 + n . b)

Keterangan :
Mn : bunga tunggal
M0 : jumlah pokok pinjaman
n : jangka waktu
b : suku bunga (%)

Si = P.r.t

Keterangan :
Si : jumlah bunga (simple interest)
P : jumlah pokok pinjaman (principal)
r : tingkat bunga per periode (rate)
t : jangka waktu dalam setahun (time)
Kita meminjam uang di bank Rp. Kita meminjam uang di bank Rp.
1.000.000. suku bunga 2% / bulan, berapa 1.000.000. suku bunga 2% / bulan, berapa
bunga yang harus dibayar dalam setahun ? bunga yang harus dibayar dalam setahun ?

M0 = 1.000.000 , b = 2% / 0,02 , n ( bulan) P = 1.000.000, r = 2% / 0,02 , t = 1


= 12 Si = 1.000.000 x 0,02 x 1
Mn = 1.000.000(1+12 x 0,02) = 20.000 / bulan

= 1.240.000 Jadi, setahun harus membayar bunga dan


utang Rp.1.240.000
Bunga majemuk atau compound interest adalah bunga yang akan diberikan berdasarkan
modal awal dan akumulasi bunga pada periode-periode sebelumnya.

Untuk mencari besar bunga kumulatif (In) atau bunga majemuk,


maka:
Mn  = M0 (1 + b)n
In = M n – M 0
Mn = modal akhir
M0 = modal awal In = M0 (1 + b)n – M0 
b = suku bunga per periode = M0 ((1 + b)n – 1)
n = jumlah periode
In = bunga majemuk
Mn = modal akhir
M0 = modal awal
Dan jika modal awal sebesar M0 disimpan di bank mendapatkan bunga sebesar b per tahun
dan perhitungan bunga dihitung sebanyak m kali dalam setahun, maka besar modal pada akhir
tahun ke-n adalah :

Mn  = M0 ( 1 + b/m )mn

Mn = modal akhir
M0 = modal awal
b = suku bunga per periode
m = perhitungan bunga per tahun
n = jumlah periode
Bila diketahui modal pinjaman yang
berjumlah Rp1.000.000 memilki bunga Dit:
majemuk sebesar 2% per bulan, maka setelah Mn  = M0 (1 + b)n
5 bulan, berapakah modal akhirnya?

Jawab:
Dik:
Mn  = 1.000.000 (1 + 0,02)5
M0 = Rp1.000.000
b = 2% = 0,02
Mn = Rp1.104.080, 80
n = 5 bulan
Bila diketahui modal pinjaman yang Dit:
berjumlah Rp1.000.000 memiliki bunga Mn  = M0 ( 1 + b/m )mn
majemuk sebesar 6% per bulan dan wajib
dibayar setiap bulannya, maka dalam waktu 2 Jawab:
tahun berapakah modal pinjaman akhirnya? Mn  = 1.000.000 ( 1 + 0,06/12) 12 x 2

Dik:
Mn  = 1.000.000 ( 1 + 1.005 )24
M0 = Rp1.000.000
wajib dibayar setiap bulannya, m = 12 kali
n = 2 tahun Mn  = Rp1.127.159, 78
b = 6% = 0,06
Contoh soal: Pak Husein meminjam uang sebesar Rp

5.000.000 perjanjian tingkat bunga 12% pertahun, jangka


◦ Frekuensi penggabungan: penggabungan berapa
waktu 3 tahun dengan sistim bunga majemuk. Penggabungan
kali pembayaran bunga dengan modal awal dalam
modal dan bunga dilakukan 3 bulan sekali. Maka :
satu tahun.

◦ Periode bunga: interval waktu gabungan modal dan ◦ Frekuensi penggabungan = 12 : 3 = 4 jadi ada 4 kali
bunga.
penggabungan dalam satu tahun.
◦ Tingkat bunga per periode: perbandingan nilai
◦ Periode bunga = 3 bulan sesuai dengan ketentuan
tingkat bunga dengan frekuensi penggabungan
◦ Tingkat bunga per periode = 12% : 4 = 3%
◦ Banyaknya periode bunga: perkalian jangka waktu
◦ Banyaknya periode bunga = 3 x 4 = 12 periode
peminjaman dengan frekuensi penggabungan
Contoh kasus
penerapan deret ukur
dan deret hitung
Berpola deret hitung:
Deret hitung diterapkan untuk menganalisa model perkembangan usaha
produksi, bunga tunggal, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja,atau
penanaman modal. Berpola seperti deret hitung maksudnya variable yang
bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode ke periode
berikutnya.

Sedangkan deret ukur digunakan dalam menghitung pertumbuhan


penduduk,dan bunga majemuk.
Contoh kasus menggunakan
deret hitung

1)PT. DZH merupakan perusahaan produsen briket arang batok kelapa. Pada bulan
pertama beroprasi PT. DZH hanya mampu memproduksi 3000 unit. Dengan peningkatan
pasokan bahan baku,penambahan karyawan dan alat, PT. DZH menetapkan target untuk
bisa menghasilkan 5.000 unit/bulan pada bulan ke-5 agar bisa memasuki pasar ekspor.
(1) Berapa unit seharusnya rata-rata peningkatan kemampuan produksi per bulan agar
target tersebut bisa tercapai?
(2) Berapa unit total arang batok yang diproduksi PT. DZH sealama 5 bulan?

Dik : a = 3000
U5 = 5000
Dit : (1) b=?
(2) S5 =?

(1)Un = a + (n-1)b (2) Sn = n/2 .(2a + (n-1)b)


U5 = 3000 + (5-1)b S5= 5/2. (6000 + 2000)
5000 = 3000 + 4b S5 = 20.000
2000 = 4b
b= 500
Contoh kasus deret hitung dalam Bunga Tunggal

Suatu dana diinvestasikan sebesar Rp1.000.000 dengan jangka waktu 3


tahun dengan suku bunga 18% per tahun. Tentukan jumlah dana yang
diinvestasikan pada akhir periode setelah dibungakan.

Jawab :

Dik, Mo = 1.000.000, n = 3 , b = 18% = 0,18

Mn = Mo. (1+n.b)
= 1.000.000 . (1 + 3. 0,18)
= 1.540.000
Pertumbuhan Bunga Majemuk
penduduk (Deret ukur)
(Deret ukur)
Di kota A pada tahun 2000 total 1) Pak Firhan ingin membuka usaha dan
penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa Membutuhkan tambahan modal,sehingga
Ia meminjam uang di bank sebesar Rp
dan menurut historis perhitungan tingkat
8.000.000 dengan bunga 10% pertahun
pertumbuhan penduduk sebesar 2%
jangka waktu 4 tahun dan disepakati
pertahun. Berapakah total penduduk di Menggunakan sistem bunga majemuk.
kota A tahun 2004? Tentukan berapa yang harus dibayarkan
Diketahui : Pak Firhan pada tahun ke 4!
P1 = 2.000.000 Dik
r = 2%=0,02 Mo=Rp 8.000.000
P5 = ? b= 10% atau 0,1 Pertahun
Jawab : n=4
Pn = P1 ( 1 + r ) n-1 Ditannya : M4=…?
P5 = 2.000.000 (1+0,02) 4 Mn = Mo (1+ b)n
= 2.000.000 (1,02) 4 M4 =8.000.000 (1 +0,1)4
= 2.164.864,32 M4 =11.712.800
Jadi, yang harus dibayarkan Pak Firhan
pada tahun ke 4 sebesar Rp 11.712.800
Bunga Majemuk
(Deret ukur)

2) Modal telah dibungakan dengan sistem bunga


majemuk tingkat bunga 12% pertahun dalam jangka
waktu 8 tahun. Sehingga modal akhirnya menjadi
Rp37.139.447,645. Berapakah modal awal dan nilai
bunga tersebut?
Jawab :
Diketahui M8 = Rp 37.139.447,645
b = 12% atau 0,12
n = 8 tahun
Ditanya Mo …….?
Mn = Mo (1+ b)n
Mo = Mn : (1+ b)n
Mo = 37.139.447,645 : (1 + 0,12)8
Mo = 15.000.000
Jadi, modal awal tersebut sebesar Rp15.000.000
Nilai bunga :
In = Mn – Mo
In = 37.139.447,645 – 15.000.000
In = 22.139.447,645
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai