Anda di halaman 1dari 8

Bunga Majemuk

Untuk memahami perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk, perhatikan tabel berikut

Sistem Bunga Tunggal Sistem Bunga Majemuk

Thn. Modal Awal Bunga Modal Akhir Thn. Modal Bunga Modal Akhir
Ke Initial Capital interest Ke Awal
1 1.000.000 8% 1.080.000 1 1.000.000 8% 1.080.000
2 1.000.000 8% 1.160.000 2 1.080.000 8% 1.166.400
3 1.000.000 8% 1.240.000 3 1.166.000 8% 1.259.712
4 1.000.000 8% 1.230.000 4 1.259.712 8% 1.360.488,96

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, mulai dari tahun kedua pertumbuhan modal dengan
sistem bunga majemuk lebih besar dibandingkan dengan bunga tunggal karana pada
bunga tunggal besarnya bunga dihitung dari modal yang tetap ( awal ) sedangkan pada
bunga majemuk bunga dihitung dari modal akhir ( bunga ikut berbunga )

A. Nilai Akhir Bunga Majemuk


Suatu modal yang besarnya M dibungakan dengan suku bunga majemuk i=p%
perperiode, selama n periode, maka besarnya modal akhir periode ke-n Mn dapat dihitung
sebagai berikut :
Periode 1 : Modal Awal = Mo = M
Modal Akhir = M1 = M + iM = M ( 1 + i )

Periode 2: Modal Awal = M1 = M ( 1 + i )


Modal Akhir = M2 = M1 + iM = M1( 1 + i )
M2 = M ( 1 + I )( 1 + i ) = M ( 1 + I )2
Perode 3: Modal Awal = M2 = M ( 1 + I )2
Modal Akhir = M3 = M2 + iM2 = M2 ( 1 + i )
M3 = M ( 1 + I )2( 1 + i ) = M ( 1 + I )3
Dan seterusnya.
Maka : M4 = M ( 1 + I )4 .
Mn = M ( 1 + I )n
Jadi nilai akhir modal pada akhir periode ke n adalah:

Mn = M ( 1 + I )n , dengan n ε A

Nilai ( 1 + i )n = Sn, dapat dilihat pada tabel bunga I.


Catatan : Periode tersebut bisa perbulan, persemester dsbnya.
1
Contoh 10
Modal sebesar Rp5.000.000,00 debungakan dengan bunga majemuk 10%/tahun.
Tentukan modal akhir dan bunga yang diperoleh setelah 6 tahun.
Jawab:
M = Rp5.000.000,00
i = 10%/tahun = 0,1/tahun
n = 6 tahun
Mn = M(1 + i)n
M6 = 5.000.000,00 (1 + 0,1)6
= 5.000.000,00 (1,1)
Menentukan nilai (1,1)6 dengan kalkulator scientific sebagai berikut:
1,1 → xy → 6 → =, maka diperoleh 1,771561
= 5.000.000 x 1,771561
= Rp8.857.805,00
Bunga = Rp8.857.805,00 – Rp5.000.000,00 = Rp3.857.805,00

Contoh 11
Modal sebesar Rp2.000.000,00 debungakan dengan bunga majemuk 5%/semester.
Tentukan modal akhir setelah 5 tahun.
Jawab:
M = Rp2.000.000,00
i = 5%/semester = 0,05/semester
n = 5 tahun = 10 semester
Mn = M(1 + i)n
M6 = 2.000.000,00 (1 + 0,05)10
= 2.000.000,00 (1,05)10 dengan Daftar I maupun kalkulator diperoleh
= 2.000.000 x 1,62889467 = Rp3.257.789,25

Contoh 12
Modal sebesar Rp1.500.000,00 debungakan dengan bunga majemuk 4%/ triwulan selama
3 tahun 9 bulan. Tentukan modal akhir.
Jawab:
M = Rp1.500.000,00
i = 4%/triwulan = 0,04/triwulan
n = 3 tahun 9 bulan = 15 triwulan
Mn = M(1 + i)n
M6 = 1.500.000,00 (1 + 0,04)15
= 1.500.000,00 (1,04)15 dengan Daftar I maupun kalkulator diperoleh
= 1.500.000 x 1,800943506
= Rp2.701.415,26
2
Contoh 13
Modal sebesar Rp3.000.000,00 debungakan dengan bunga majemuk 4%/ semester,
setelah berapa tahun modal akhir menjadi Rp4.440.732,87?
Jawab:
M = Rp3.000.000,00
i = 4%/semester = 0,04/semester
Mn = Rp4.440.732,87

Mn = M(1 + i)n

4.440.732,87 = 3.000.000,00 (1 + 0,04)n

4.440.732,87
3.000.000,00 = (1,04)n

1,48024429 = (1,04)n dilogaritmakan dengan bilangan pokok 10

Log 1,48024429 = n. log 1,04

log 1,48024429
n = log 1,04 = 10 semester = 5 tahun

Contoh 14
Modal sebesar Rp2.500.000,00 debungakan dengan bunga majemuk tiap bulan, setelah 2
tahun modal akhir menjadi Rp4.021.093,12. Tentukan suku bunganya !
Jawab:
M = Rp2.500.000,00
N = 2 tahun = 24 bulan
Mn = Rp4.021.093,12

Mn = M(1 + i)n

4.021.093,12 = 2.500.000,00 (1 + i)24

4.021.093,12
2.500.000,00 = (1 + i)24

1,608437249 = (1 + i)24 dilogaritmakan dengan bilangan pokok 10

24
1+i = √1,608437249

log 1 ,608437249 0 ,206404122


Log 1 + i = 24 = 24 = 0,008600171

3
1 + I = 1,02 (antilog)

i = 1,02 – 1 = 0,02 = 2%

Jadi, suku bunganya 2% perbulan.

So the interest rate of 2% per month.

B. Nilai Akhir Bunga Majemuk dengan Masa Bunga Pecahan.


Jika suatu modal dibungakan dengan masa bunga pecahan, dalam hal ini n bilangan
w
pecahan, berarti n = q + v maka nilai akhir modal adalah:
w w
q+
v v
Mn = M ( 1+i ) = M(1 + i)q(1 + )
w w
.i
Nilai (1 + )
v
hampir sama dengan ( 1 + v ) sehingga nilai akhir modal dengan
masa
w w w
q
pecahan q v dapat ditulis : Mn = M v = M(1+i)q
1+ . i
v ( ) ,

w
dengan catatan n = q + v , w < v dan q,w,vεA
Contoh 15
Modal sebesar Rp 100.000,00 dibungakan secara majemuk dengan suku bunga 9%
persemester. Berapakah nilai modal itu setelah 5 tahun 4 bulan?
Jawab :
4 2
M = 100.000,00 ; i = 9% ; n = 10 6 = 10 3
2 2
M
10
3 = 100.000(1+0,09)10 3 (
1+ . 0 , 09 ) = 250.940,55
Jadi besar modal itu setelah 5 tahun 4 bulan adalah Rp 250.940,55
Contoh 16
Modal sebesar Rp5.000.000,00 dibungakan secara majemuk dengan suku bunga 12%
pertahun. Tentukan modal akhir setelah 6 tahun 3 bulan?
Jawab :
3 1
M = 5.000.000,00 ; i = 12% ; n = 6 12 = 6 4 = 6,25 tahun

M6,25 = 5.000.000(1+0,12)6
(1+ 14 . 0 ,12)
= 5.000.000 x 1,973822689 x 1,03 = 10.165.186,83
Jadi besar modal itu setelah 6 tahun 3 bulan adalah Rp10.165.186,83

C. Nilai Tunai Bunga Majemuk

4
Secara singkat dapat dikatakan bahwa nilai akhir nilai modal setelah mengalami proses
pembungaan, sedangkan nlai tunai adalah nilai modal sebelum dibungakan
Dengan demikian rumus untuk menghitung nilai tunai dapat kita turunkan dari rumus
nilai akhir sebagai berikut:
Nilai akhir Na = Mn = M ( 1 + I )n
M adalah modal sebelum dibungakan = Nilai tunai. Dengan demikian maka
Mn Na
n
=
Nt = M = ( 1+i ) ( 1+i )n = Na(1+ i )-n

Jadi , Nt = Na(1+i)-n = Na x An┐i

Dimana Na = Mn = nilai akhir modal setelah n periode yang akan dating

1
n
An┐i = (1+i) = (1 + I)-n ……….*

Nilai tersebut (*) dapat dilihat pada daftar bagian II atau dapat juga dengan

menggunakan kalkulator dengan langkah sebagai berikut :

Contoh : ( 1+0,05 )-6 = …..

Example :

1 + 0 . 0 5 = IN xy 6 = INV 1
V x

Contoh 17

Example 17 :

Tentukan modal mula-mula (nilai tunai dari suatu modal) jika nilai akhir modal sebesar

Rp17.262.804.24 setelah dibungakan selama 4 tahun 9 bulan dengan suku bunga

8%/kwartal.

Jawab:

Mn = Rp17.262.804.24

i = 8%/kwartal = 0,08%/kwartal

n = 4 tahun 9 bulan = 19 kwartal (1 tahun = 4 kwartal)

Mn 17 .262.804,24 17 .262.804,24
=
Nt = M = ( 1+i ) n
( 1+0,08 )19 = ( 1,08 )19

5
17 .262.804,24
=
4,315701059 = Rp4.000.000,00

D. Nilai Tunai Bunga Majemuk dengan Masa Bunga Pecahan.


Untuk menghitung nilai tunai dari modal yang mempunyai masa bunga pecahan, maka
analog dengan cara diatas maka kita dapat menurunkannya melalui rumus nilai akhir
sebagai berikut:
Rumus nilai akhir untuk masa bunga pecahan :

w w
Mn = M
q
v = M(1+i)q
1+ . i
v ( ) ,
maka nilai tunai :

Na
w
( 1+i )n (1+ . i)
Nt = i
Contoh 18
Sebuah modal disimpan di Bank dengan suku bunga majemuk 3% per kuartal. Setelah 4
tahun 8 bulan modal itu menjadi Rp 694.593,00. Berapakah besar uang yang dipinjam
waktu itu?
Jawab :
2
i =3%, n = 4 tahun 8 bulan=56 bulan = 18 3 kuartal, Na= 694.593.00
Na
w
( 1+i )n (1+ . i)
Nt = i
694 . 593 ,00 694 .593 , 00 694 .593 , 00
= = =400. 000 , 18
2 ( 1 , 03 ) ( 1 , 02 ) 1 , 70243306 x 1, 02
18

Nt =
(
( 1 , 03 )18 1+ .0 , 03
3 )
Jadi besar unag yng disimpan waktu itu adalah Rp 400.000,18 dibulatkan menjadi Rp
400.000,00
Contoh 19

Pada tangal 1 Januari 2004 Ali meminjam uang kepada BANK MANDIRI sebesar Rp
400.000,00. Pinjaman itu akan dikembalikan sekaligus pada tanggal 31 Desember 2007
sebesar Rp 600.000,00. Jika pinjaman itu dimajemukan setiap semester, maka
berapakah
suku bunga pinjaman itu?
Jawab :
Nt = 400.000,00, Na = 600.000,00, n = 4 tahun,= 8 semester=8
Na Na 600.000,00
n
Nt = ( 1+i ) → (1+i)n = Nt = 400.000,00 = 1,5
(1 + i )8 = 1,5 → Log(1+i)8 = log 1,5
6
log 1,5 0,176
→ 8log(1+i) = log 1,5 → log(1+i) = 8 = 8 =0,022
1 + i = anti log 0,022 = 1,05→ i = 1,05 – 1 = 0,05 = 5%
Jadi besar bunga suku bunga adalah 5% persemester.
Catatan : Dalam perhitungan diatas dilakuakan pembulatan- pembulatan logritma.
Rangkuman:

1. Jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% / perioe selama n periode,
maka modal akhir Mn:
Mn = M(1 + I)n

2. Rumus nilai akhir bunga majemuk dengan masa bunga pecahan:


Mn = M(1+i)n(1+p.i) dengan p masa bunga pecahan.

3. Rumus nilai tunai bunga majemuk adalah:


M
n
Nt = M(1 + i)-n atau Nt = (1+i)
4. Rumus nilai tunai bunga majemuk dengan masa bunga pecahan:
M
n
Nt = (1+i) (1+ p.i ) dengan p = suku bunga pecahan.

LATIHAN 2

1. Hitunglah nilai akhir modal sebesar Rp 1.000.000,00 yang disimpan di Bank selama 5
tahun dengan suku bunga majemuk 6% pertahun!
2. Modal sebesar Rp 200.000,00 disimpan di Bank dengan suku majemuk 20% setahun.
Hitunglah besar modal tersebut setelah 3 tahun jika dimajemukan setiap kuartal.
1
3. Modal sebesar Rp 10.000,00 disimpan di Bank, setelah 2 2 tahun modal itu
menjadi
Rp 14.803,44. Berapakah suku bunga yang diberikan terhadap simpanan itu.

4. Pak Yohanes menyimpan uangnya di bank sebesar Rp100.000,00. Setelah 2,5 tahun
uang Pak Yohanes menjadi Rp163.000,00. Jika simpanan berdasarkan suku bunga
majemuk i = p% per kuartal, maka tentukan nilai p ?

5. Pada tanggal 1 Januari 2000, Nita menabungkan uangnya di Bank sebesar Rp


20.000,00 dengan suku bunga majemuk 18% pertahun. Tanggal 1 Juli 2001 ia
menabung lagi pada Bank yang sama sebesar Rp 50.000,00 dan mulai tanggal tersebut

7
(1–7–2001) suku bunga tabungan naik menjadi 20% pertahum. Berapakan nilai
tabungan Nita pada tanggal 32 Desember 2002?

Anda mungkin juga menyukai