Anda di halaman 1dari 9

Matematika Ekonomi dan Keuangan

BUNGA TUNGGAL DAN MAJEMUK

Dosen Pengampu :
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd
Lioni Anka Monalisa, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Lina Anggraini NIM. 170210101029
Ocfiana Dwi Anggraeni NIM. 170210101040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
A. BUNGA TUNGGAL
Jika suatu modal sebesar M0 dibungakan dengan mendapat jasa modal
sebesar B maka besarnya suku bunga persatuan waktu dapat ditentukan
dengan memakai rumus :
B
b= ×100 %
M0
Modal akhir dapat ditulis:
M=M 0 +B
b
M 1=M 0 + M
100 0
atau

(
M 1=M 0 1+
b
100 )
Dengan, M1= besarnya uang yang dikembalikan setelah satu periode

M0= besarnya modal yang dipinjamkan

b%= suku bunga per satuan waktu

Jika modal M0 dibungakan selama n periode (bulan atau tahun) dan suku
bunga b% (per bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal maka rumus
menentukan besar modal beserta bunganya adalah:
Untuk periode pertama:
M 1=M 0 +B=M 0 +bM 0
M 1=M 0 (1+b )
Untuk periode kedua:
M 2=M 1 + B=M 0 (1+b )+bM 0
M 2=M 0 (1+ 2b )
Untuk periode ketiga:

M 3=M 2 +B=M 0 (1+2 b )+bM 0


M 3=M 0 (1+3 b )

Dan seterusnya untuk periode ke-n adalah:


M n =M 0 (1+nb )
atau

(
M n =M 0 1+
nb
100 )
Selanjutnya rumus diatas dapat diartikan bahwa:
M 1=M 0 (1+ 1b )
M 2=M 0 (1+ 2b )
M 3=M 0 (1+3 b )
dst
Seterusnya dapat dijelaskan bahwa:
M 3−M 2 =M 2 −M 1=M 1 −M 0 =B=bM 0
Secara umum dapat ditulis:
M n −M n−1 =B=bM 0
Rumus menentukan modal akhir dengan system suku bunga tunggal
merupakan bentuk barisan aritmatika dengan:
M0= modal awal (suku pertama)
B=bM0= beda (bunga tetap sama besarnya setiap periode)
Mn= modal setelah periode ke-n
Sehingga rumus sama dengan:
U n =a+(n−1)b
Dimana:
a= sukuawal (sukupertama)
b= beda
Un= sukuke-n

B. BUNGA MAJEMUK
Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus
simpan – pinjam dan kasus investasi. Model ini dapat dihitung, misalnya
besar pengembalian kredit dimasa datang berdasarkan tingkat bunganya atau
sebaliknya yaitu untuk mengukur nilai terkini dari suatu jumlah hasil
investasi yang akan diterima dimasa datang.
Jika misalnya modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk dengan
suku bunga per tahun setingkat i, maka jumlah akumulatif modal tersebut di
masa datang setelah n tahun (Fn) dapat dihitung sebagai berikut :

Setelah 1 tahun : F1 =P+ P⋅i=P(1+i )


2
Setelah 2 tahun : F2 =P(1+i)+ P(1+i)i=P(1+i)

2 2 3
F3 =P( 1+i) + P ( 1+i ) i=P( 1+i)

Setelah 3 tahun :

n
Setelah n tahun : Fn =(.. .. . .. .)+(. . .. .. . .. )i=P(1+i)

Dengan demikian, jumlah dimasa datang dari suatu jumlah sekarang


adalah :
n
Fn =P(1+i)
Keterangan :
P : Jumlah sekarang
i : tingkat bunga per tahun
n : jumlah tahun
Sedangkan perhitungan bunga majemuk dalam beberapa periode per tahun
nk
adalah Fn =P(1+i/k ) dengan k adalah beberapa periode per tahun. Khusus

F=P⋅e ni
perhitungan bunga secara kontinue maka k adalah tak terhingga sehingga
Lim(1+i /k )nk =Lim(1+i/k )( k /i)⋅ni =e n⋅i
Jadi secara kontinyu, dipakai rumus :

C. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN


 Contoh soal bunga Tunggal:
Modal sebesar Rp 2.000.000 dipinjamkan dengan perjanjian bunga
tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga
pertahun dan lamanya peminjaman adalah:
a. 8% dalamjangkawaktu 1 tahun
b. 10% dalamjangkawaktu 3 tahun
Pembahasan :

a. Suku bunga 8% per tahun, besarnya bunga dalam 1 tahun adalah:


8
B= ×2. 000 . 000 ,00=160 . 000 ,00
100
Modal seluruhnya:
M = 2.000.000,00 + 160.000,00
M = 2.160.000,00

Jadi besar bunga dalam 1 tahun adalah Rp 160.000,00 dan


modal akhirnya adalah Rp 2.160.000,00

b. Suku bunga 10% per tahun, besarnya bunga dalam 1 tahun adalah:
10
B= ×2. 000 . 000 ,00=200 . 000 ,00
100
Besarnya dalam 3 tahun adalah 3 x Rp 200.000,00 = Rp 600.000,00
Modal seluruhnya :
M = 2.000.000,00 + 600.000,00
M = 2.600.000,00
Jadi besar bunga dalam 3 tahun adalah Rp 600.000,00 dan modal
akhirnya adalah Rp 2.600.000,00

 Contoh soal Bunga Majemuk:


Hitung bunga dari Rp 1.000.000 selama 2 tahun dengan tingkat bunga
10% apabila bunga dihitung semesteran dan bandingkan dengan bunga
sederhana yang dihasilkan.
Penyelesaian

Pokok
Nilai akhir
Periode Pinjaman Bunga Majemuk
periode (Rp)
(Rp)
1 1.000.000 Rp1.000.000 x 0,05=50.000 1.050.000
2 1.050.000 Rp1.050.000 x 0,05=52.500 1.102.500
3 1.102.500 Rp1.102.500 x 0,05=55.125 1.157.625
4 1.157.625 Rp1.157.625 x 0,05=57.881,25 1.215.506,25

Jadi total bunga majemuk selama dua tahun adalah Rp215.506,25;


sedangkan bila menggunakan bunga sederhana, total bunganya adalah
Rp 200.000 (Rp 1.000.000 x 10% x 2).
D. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Seorang karyawan menyimpan uangnya sebesar Rp5.000.000 dalam
sebuah bank yang memberikan bunga sebesar 12,25% diperhitungkan dan
dikreditkan harian. Berapa besar bunga yang dihasilkan selama:
a. Tahun pertama
b. Tahun kedua
Jawab:
a. P = Rp 5.000.000
0 , 1225
i=
365
n=365
I=F−P=P(1+i)n −P

(( ))
365
0,1225
=5 .000 .000 1+ −5 .000.000
365
¿651.479 ,37
Jadi besar bunga yang dihasilkan selama tahun pertama adalah Rp
651.479,37
b. P = Rp 5.651.479,37
0 , 1225
i=
365
n=365
I=F−P=P(1+i)n −P

(( ))
365
0 ,1225
=5.651.479 , 37 1+ −5 .651. 479, 37
365
¿736.364 ,5
Jadi besar bunga yang dihasilkan selama tahun kedua adalah

Rp. 7 36.364 ,5
2. Gani menabung Rp. 10.000.000 di suatu bank X yang memberikan bunga
sebesar 16% per tahun. Hitunglah jumlah tabungan Gani seteah menabung
selama 5 tahun apabila perhutungan bunga dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a) Tiap bulan
b) Tiap hati
c) Secara kontinyu
Penyelesaian :
P = 10.000.000; i =16% per tahun dan n = 5 tahun
a) Perhitungan tiap bulan
1tahun=12 bulan=k
F=P⋅(1+i/ k )n⋅k
¿ 10. 000 . 000⋅(1+0 . 16/12)5⋅12
¿ 10. 000 . 000⋅(1+0 . 16/12)60
¿ 22. 138 .068 , 83
b) Perhitungan tiap hari
1tahun=365 hari=k
F=P⋅(1+i/k )n⋅k
¿ 10. 000 . 000⋅(1+0 . 16/365 )5⋅365
¿ 10. 000 . 000⋅(1+0 . 16/365 )1825
¿ 22. 251. 508 , 27
c) Secara Kontinue

F=P⋅e n⋅i
5⋅0. 16
¿ 10. 000 . 000⋅e
¿ 10. 000 . 000⋅e 0,8
¿ 22. 255 . 409 ,27 ,28
DAFTAR PUSTAKA

Bumulo, Hussain. 2005. Matematika Untuk Ekonomi dan Aplikasinya. Malang:


Bayumedia Publishing.
Bu’ulolo, Faigidizuduhu. 2010. Matematika Keuangan. Medan: USU Press.

Frensidy, Budi. 2011. Matematika Keuangan Edisi 3. Revisi. Jakarta: Salemba


Empat.

Anda mungkin juga menyukai