Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Mata Kuliah/Kode : Persamaan Diferensial Parsial/KPM 1415


SKS :3
Pertemuan ke :3
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Matematika/FKIP
Bahan Kajian : Persamaan Diferensial Parsial Orde Satu Koefisian Konstan
Alokasi Waktu : 60 Menit
Model Pembelajaran : Inquiry Learning

Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.

I. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan PDP linier orde satu koefisien konstant
dengan metode karakteristik melalui kegiatan diskusi kelompok kecil
II. Petunjuk Pengerjaan
• Berdoalah sebelum mengerjakan
• Perhatikan penjelasan kelompok penyaji tentang proses pembelajaran yang
akan dilakukan
• Bacalah LKM ini dengan cermat dan teliti
• Isi dan jawablah pertanyaan pada bagian yang rumpang.
III. Motivasi dan Apresiasi
Untuk memahami materi, anda harus memahami konsep PDP
Linier orde satu. Bila diberikan fungsi dengan dua variabel 𝑢(𝑥, 𝑦)
Maka bentuk PDP linier order satu yang paling sederhana adalah
u u
ux = = 0 atau u y = =0
x y
PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL

LINIER ORDE 1
Bentuk umum dari PDP Linier Orde 1 adalah
𝜕𝑈 𝜕𝑈
𝑎(𝑥, 𝑦) + 𝑏(𝑥, 𝑦) + 𝑐(𝑥, 𝑦)𝑈 = 𝑑(𝑥, 𝑦)
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Atau
ℒ𝑈 = 𝑑(𝑥, 𝑦)
𝜕𝑈 𝜕𝑈
Dengan ℒ = 𝑎 𝜕𝑥 + 𝑏 𝜕𝑦 + 𝑐, ℒ merupakan suatu “operator”

Definisi Operator : Operator adalah suatu pemetaan yang mengenai suatu fungsi ke suatu
fungsi
Pada persamaan di atas, operator ℒ memetakan 𝑈(𝑥, 𝑦) ke 𝑑(𝑥, 𝑦). Operator seringkali
berkaitan dengan dengan transformasi.
Kita akan mengecek, apakah ℒ merupakan operator linier?
Note. Apabila hanya ada satu
𝜕𝑈 𝜕𝑈
Diketahui: ℒ = 𝑎 𝜕𝑥 + 𝑏 𝜕𝑦 + 𝑐 variable bebas yang muncul
Akan dibuktikan: ℒ(𝑎𝑈 + 𝛽𝑉) = 𝛼ℒ(𝑈) + 𝛽ℒ(𝑉) secara eksplisit dalam suatu
Jawab: PDP, maka PDP tersebut
𝜕 𝜕 dapat diselesaikan dengan
ℒ(𝑎𝑈 + 𝛽𝑉) = (𝑎 +𝑏 + 𝑐) (𝑎𝑈 + 𝛽𝑉)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 metode penyelesaian PDB
𝜕(𝑎𝑈+𝛽𝑉) 𝜕(𝑎𝑈+𝛽𝑉)
=𝑎 +𝑏 + 𝑐(𝑎𝑈 + 𝛽𝑉)
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑈 𝜕𝑉 𝜕𝑈 𝜕𝑉
= 𝑎 (𝛼 𝜕𝑥 + 𝛽 𝜕𝑥 ) + 𝑏 (𝛼 𝜕𝑦 + 𝛽 𝜕𝑦) + 𝑐(𝑎𝑈 + 𝛽𝑉)
𝜕𝑈 𝜕𝑈 𝜕𝑉 𝜕𝑉
= 𝛼 (𝑎 𝜕𝑥 + 𝑏 𝜕𝑦 + 𝑐𝑈) + 𝛽 (𝑎 𝜕𝑥 + 𝑏 𝜕𝑦 + 𝑐𝑉)

= 𝑎ℒ(𝑈) + 𝛽ℒ(𝑉)
Jadi, terbukti bahwa ℒ adalah operator linier.
.
Tentukan penyelesaian PD berikut
𝑈𝑥 + 𝑈 = 𝑒 𝑥 dengan 𝑈(0, 𝑦) = cos (𝑦) (Persamaan 1)
Perhatikan bahwa 𝑈(0, 𝑦) = cos (𝑦) adalah permukaan di bidang 𝑥 = 0
Jawab:
Persamaan (1) tanpa nilai awal dapat diselesaikan dengan menganggap U sebagai fungsi x
saja atau menyelesaikan persamaan (1) sebagai PDB. Solusi PDB tersebut adalah solusi PDB
homogen (𝑈ℎ ) dan solusi khusus (𝑈𝑝 ). Solusi dari PDB tersebut adalah
1
𝑈(𝑥) = 𝑈ℎ (𝑥) + 𝑈𝑝 (𝑥) = 𝐶1 𝑒 −𝑥 + 𝑒 𝑥
2
Solusi U(x) tersebut dapat diperluas menjadi fungsi terhadap 𝑥 dan 𝑦 dengan melihat
koefisien 𝐶1 sebagai suatu fungsi y atau f(y). Dengan demikian, solusi umum dari PD (1)
adalah
1
𝑈(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑦)𝑒 −𝑥 + 𝑒 𝑥
2
Selain itu, solusi tersebut harus memenuhi syarat batas 𝑈(0, 𝑦) = 𝑐𝑜𝑠 (𝑦), sehingga
diperoleh
1
(0, 𝑦) = 𝑓(𝑦) + = cos(𝑦)
2
𝑓(𝑦) =...............
1 1
Jadi, solusi dari PDP tersebut adalah 𝑈(𝑥, 𝑦) = (cos(𝑦) − 2) 𝑒 −𝑥 + 2 𝑒 𝑥

CEK PD:
1 1
𝑈𝑥 = − (cos(𝑦) − 2) 𝑒 −𝑥 + 2 𝑒 𝑥

𝑈 =
1
(… … )𝑒 −𝑥 + 𝑒 𝑥 Mari Mengingat!
2
𝑈𝑥 + 𝑈 = …… (BENAR)

Sebutkan huruf
CEK SYARAT: greek di bawah
1 1
𝑈(0, 𝑦) = (cos(𝑦) − 2) + 2 = (𝑦) (BENAR) ini!

𝜉=
𝜂=
BENTUK KANONIK DAN SOLUSI UMUM
PDP LINIER ORDE 1
Persamaan Diferensial Parsial (PDP) Linier Orde 1
P ( x, y ) p + Q ( x, y ) q = R ( x, y ) z + S ( x, y )
Dimana :
x dan y : variabel independen
z : variabel dependen yang bergantung pada nilai x dan y

Solusi umum dapat ditentukan untuk 2 fungsi

 : D  R2 → R dan  : D  R2 → R
Jacobiannya adalah :
x  y
J ( x, y ) =
x  y
Contoh
Diberikan 𝜉 = 𝑥 + 𝑦 dan 𝜂 = 𝑥, tentukan nilai jacobiannya?
Penyelesaian:
𝜉 𝜉𝑦
𝐽(𝑥, 𝑦) = |𝜂𝑥 𝜂𝑦 |
𝑥

1 1
=| |
1 0
= ................

Langkah Langkah Transformasi PDP Linier Orde Satu Menjadi Bentuk Kanonik
P ( x, y ) p + Q ( x, y ) q = R ( x, y ) z + S ( x, y ) persamaan(1)
1. Bentuk persamaan karakteristiknya :
dx dy dz
= =
P Q R
2. Tentukan kurva karakteristik dari persamaan (1) yaitu solusi dari persamaan karakteristik,
misalkan  ( x, y ) = c1 dengan membandingkan 2 rasio pertama

3. Pilih fungsi lain  ( x, y ) = c2 seperti pada jacobi dari  dan 

yang tidak sama dengan nol


4. Rubah variabel independen x dan y menjadi  dan 
z = z ( x, y ) menjadi z = z ( , )

z = z ( , )

z = z ( , )
z  z 
• zx =  + 
 x  x
z x = z  x + Z x persamaan(2)

z = z ( , )
z  z 
• zy =  + 
 y  y
z y = z  y + Z x persamaan(3)

5. Subtitusi z x = z  x + Z x dan z y = z  y + Z x pada persamaan (1). Ganti x dan y dengan 

dan  dalam persamaan (1) sehingga menjadi :

z + a ( , ) z =  ( , ) persamaan(4)
Persamaan diatas merupakan bentuk kanonik dari persamaan (1) yang mempunyai PDB dengan
variabel independen  dan  adalah sebuah parameter, dimana nilainya sebagai konstanta.
6. Subtitusi integralkan persamaan (4). Ganti  dan  dengan variabel x dan y
Contoh soal
Ubah bentuk PDP linier orde 1 berikut ux − u y = u menjadi bentuk kanonik dan tentukan solusi

umumnya!
Penyelesaian :
Langkah 1. Bentuk persamaan karakteristik
dx dy dz ux − u y = u
= =
P Q R P =1
dx dy dz Q = −1
= =
1 −1 u R=u
dx dy dz
Langkah 2 bandingkan 2 rasio pertama pada = =
1 −1 u
dx dy
=
1 −1
..... = .....

 −dx =  dy
 dx = − dy
x = − y + c1
..... + ... = c1 persamaan(2)
misalkan →  = x + y = c1
Langkah 3 pilih  = y = c2

x  y
J ( x, y ) =
x  y

1 1
=
0 0
= ..... − .....
=1
Langkah 4 Rubah variabel independen x dan y menjadi  dan  hitung ux dan u y

u = u ( x, y ) → u = u ( , )
 u = u ( , )
u  u 
ux =  +  x  y
 x  x J=
x  y
u x = u ..... + u .....
u x = ..... .... ....
J=
.... ....
u x = u persamaan(3)
 u = u ( , )
u  u 
uy =  +  x  y
 y  y J=
u y = .... + .... x  y
u y = .... + .... J=
1 1
u y = u + u persamaan(4) 0 1

Langkah 5 subtitusi ux dan u y pada persamaan ux − u y = u

ux − u y = u
.... − (.... + u ) = u
u − .... − u = u
.... = u
u = −u persamaan(5)

Langkah 6
− u = u
1
....
= −u  4 u =  −u

ln(u ) = ... + ln (...)
.... = ....
1  ln(u ) = ln ... + ln ( f ( ) )
u = ....
4 ln(u ) = ln ( e− ....)
1
 4 .... =  .... u = ..... f ( ) ....(6)

Langkah 7 : ganti  dan dengan variabel x dan y

u = .... f ( )
u = e− y . f ( x + y ) persamaan(7)

Bentuk kanonik dari ux − u y = u adalah u = −u

Solusi umum dari ux − u y = u adalah u = e− y . f ( x + y )


PDP LINIER ORDE 1

DENGAN KOFISIEN KONSTAN


Jumlah kedua PDP yang paling sederhana dengan koefisien A dan B yang menyatakan fungsi
sebarang adalah :
𝐴(𝑥, 𝑦)𝑢𝑥 + 𝐵(𝑥, 𝑦)𝑢𝑦 = 0 (3.1)
𝐴𝑢𝑥 + 𝐵𝑢𝑦 = 0 (3.2)
Ruas kiri dari persamaan diatas merupakan kombinasi linear dari 𝑢𝑥 dan 𝑢𝑦 dengan koefisien-
koefisien yang mungkin tergantung pada posisi sehingga ruas kiri ini merupakan turunan
berarah. Lihat gambar (3.1) yang diberikan oleh
𝑑𝑦 𝐵
= 𝑡𝑎𝑛 ∝ =
𝑑𝑥 𝐴

𝑑𝑦 𝐵
Gambar 3.1 turunan berarah 𝑑𝑥 = 𝑡𝑎𝑛 ∝ = 𝐴

Meskipun persamaan (3.2) memuat dua buah turunan parsial namun persamaan tersebut
merupakan persamaan diferensial biasa. Maka,
𝜉 = 𝜉(𝑥, 𝑦)
} (𝟑. 𝟑)
𝜂 = 𝜂(𝑥, 𝑦)
Sehingga (3.1) dapat ditransformasikan menjadi persamaan diferensial biasa
𝑤𝜉 + 𝑠(𝜉, 𝜂)𝑤 = 0 (𝟑. 𝟒)
Dengan
𝑤(𝜉, 𝜂) = 𝑢(𝑥, 𝑦) (𝟑. 𝟓)
Agar persamaan (3,4) ekuivalen dengan persamaan (3.1) diperlukan suatu transformasi
yang mempunyai balikan (invertible) untuk mendapatkan fungsi yang differentiable. Hal ini
x x y y
benar selama semua turunan parsialnya , , , dan
   
terdefinisi sehingga bentuk Jacobinya tidak nol seperti yang diberikan
oleh persamaan (3.6).
   
 ( , )      x y 
= − = 0 (3.6)
 ( x, y ) x y y x    
 x y 

Jika persyaratan (3.6) telah dipenuhi, maka dari persamaan (3.5) dapat diturunkan ke bentuk
persamaan berikut.
ux = w  x + w x 
 (3.7)
u y = w  y + w y 

Sehingga persamaan (3.2) menjadi

( A x + B y ) w + ( A x + B y ) w = 0 (3.8)

Bila kita pilih 𝜂 sedemikian sehingga A x + B y = 0 , maka

x B
=− (3.9)
y A

Kemudian dengan mengganti peubah (3.3) dan harus memenuhi persamaan (3.9) dan (3.8) akan
diperoleh persamaan seperti yang dimaksudkan dalam (3.4) dengan bentuk
w = 0 (3.10)

Meskipun (3.10) hanya memuat turunan terhadap 𝜉, namun fungsi-fungsi 𝑢, 𝐴, dan 𝐵 secara
umum tergantung kepada kedua-duanya ( , ) . Selanjutnya, amati suatu kurva karakteristik Γ
dengan  = ( x, y ) = y (konstan). Selama kurva 𝜂 merupakan parameter persamaan diferensial
biasa (3.10), maka dapat ditemukan kurva Γ dengan mengambil turunan total dari 𝜂 dengan
𝑛 = konstan adalah nol yaitu
d =  x dx +  y dy = 0 (3.11)

Akibatnya pada kurva Γ diperoleh


x dy
=− (3.12)
y dx

Sehingga dari persamaan (3.9) dan (3.12) diperoleh sebuah persamaan diferensial biasa yang
mendefinisikan kurva Γ yaitu
dy B
=− (3.13)
dx A
Bila diberikan fungsi  =  ( x, y) yang didefinisikan oleh persamaan (3.13), secara
umum dapat kta pilih suatu fungsi  =  ( x, y) sehingga nilai Jacobinya (3.6) tidak nol.
y
Misalkan  ( x, y) = x . Selama  0 dan x = konstan bukan merupakan kurva karakteristik,

 ( , )
maka dari (3.6)  0 dan (3.10) menjadi
 ( x, y )

w = 0 (3.14)

Persamaan (3.14) merupakan persamaan diferensial biasa orde satu dengan penyelesaian
w ( , ) = f ( ) (3.15)

Kemudian hasil ini disubstitusi ke bentuk semula sehingga diperoleh penyelesaian seperti
berikut.
u ( x, y ) = f ( ( x, y )) (3.16)

Contoh soal:
1. Diberikan PDP 3𝑧𝑢 + 9𝑧𝑦 = 0
Dengan menggunakan (3.13) didapat persamaan karakteristiknya
𝐴 = 3, 𝐵 = 9
𝑑𝑦 𝐵
=
𝑑𝑥 𝐴
𝑑𝑦 … .
=
𝑑𝑥 … .
𝑑𝑦
=3
𝑑𝑥

Kemudian integralkan kedua ruas

∫ 𝑑𝑦 = ∫ 3 𝑑𝑥

𝑦 + 𝐶1 = 3𝑥 + 𝐶2
𝐶 =......
𝜉(𝑥, 𝑦) = 𝑦 − 3𝑥
Dengan mengambil 𝜂(𝑥, 𝑦) = 𝑦 − 3𝑥 dan 𝜉(𝑥, 𝑦) = 𝑦
Maka, 𝜉𝑥 = −3, 𝜉𝑦 = 1, 𝜂𝑥 = 0, 𝜂𝑦 = 1. Kemudian
𝜉 𝜉𝑦
|𝑗| = | 𝑥
𝜂𝑥 𝜂𝑦 |

|𝑗| = | −3 1
|
..… ..…
|𝑗| = −3
−3 ≠ 0
Sehingga persamaan karakteristiknya
𝜂(𝑥, 𝑦) = 𝑦 − 3𝑥
𝜉(𝑥, 𝑦) = .....
𝑤𝜉 = 0
𝑤(𝜉, 𝜂) = 𝑓(𝜂)
𝑍(𝑥, 𝑦) = 𝑓(… . . )
Jadi, 𝑓(. . … ) merupakan solusi PDP.
2. Diberikan PDP 3𝑍𝑥 + 2𝑍𝑦 = 0
Dengan menggunakan (3.13) didapat persamaan karakteristiknya
𝐴 =. . … , 𝐵 =....
𝑑𝑦 𝐵
=
𝑑𝑥 𝐴
𝑑𝑦 … . .
=
𝑑𝑥 . . …
𝑑𝑦
=. . …
𝑑𝑥

Kemudian integralkan kedua ruas

∫ 3𝑑𝑦 = ∫ 2𝑑𝑥

3𝑦 + 𝐶1 = 2𝑥 + 𝐶2
𝐶 =. . …
Dengan mengambil 𝜂(𝑥, 𝑦) = 3𝑦 − 2𝑥 dan 𝜉(𝑥, 𝑦) = 𝑦
Maka,  x = ...., =  y = ...., x = ...., y = .... Kemudian periksa syarat 3.6 nilai Jacoby tidak

nol
𝜉𝑥 𝜉𝑦
|𝑗| = | |
𝜂𝑥 𝜂𝑦
….. ..…
|𝑗| = | |
….. 3
|𝑗| = 2
2≠0
Sehingga persamaan karakteristiknya
𝜂(𝑥, 𝑦) =. . …
𝜉(𝑥, 𝑦) = 𝑦
𝑤𝜉 = 0
𝑤(𝜉, 𝜂) = 𝑓(𝜂)
𝑍(𝑥, 𝑦) = 𝑓(. . … )
Jadi 𝑍(𝑥, 𝑦) = 𝑓(… ) merupakan solusi PDP.

Soal

1. Diberikan PDP 10𝑍𝑥 + 2𝑍𝑦 = 0


2. Diberikan PDP 3𝑧𝑥 + 24𝑧𝑦 = 0

Anda mungkin juga menyukai