DISUSUN OLEH :
Kelompok 5 :
PSPM B 2022
UNIVESITAS NEGERI
MEDAN 2024
DARTAR ISI
DARTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
HASIL REVIEW......................................................................................................................3
A. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Pendahuluan Jurnal.....................................................3
B. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kajian Pustaka Jurnal..................................................3
C. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Metode Penelitian Jurnal.............................................5
D. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Hasil Penelitian Jurnal................................................5
E. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kesimpulan Jurnal.......................................................8
F. Pendapat..........................................................................................................................8
Lampiran................................................................................................................................10
2
BAB I
HASIL REVIEW
𝑑𝑦
1. = 6𝑋 + 5
𝑑𝑥 𝑑2𝑦
2. 𝑒 𝑦
𝑑𝑦 2
2 +4 ( ) =0
3𝑑𝑥 𝑑𝑥2
𝑑 𝑦 𝑑 𝑦
3. 2 + sin 𝑥 + 4𝑥𝑦 = 0
𝑑𝑥3 𝑑𝑥
𝑑2𝑦 3 𝑑𝑦 7 3 𝑑𝑦 2
4.
( 2) +4𝑦 (𝑑𝑥 ) +𝑦 ()
𝑑𝑥
= 5𝑥
𝑑𝑥
Contoh di atas adalah contoh persamaan diferensial biasa (PDB) karena fungsi y yang
tidak diketahui dan terdiri hanya pada variable independen x.
3
Orde dan Pangkat PD
Orde pada Persamaan Diferensial adalah orde dari turunan yang terdapat pada
persamaan itu yang tingkatannya paling tinggi pangkat pada Persamaan Diferensial
adalah pangkat tertinggi dari perkalian peubah tak bebas beserta turunan – turunannya
yang terdapat dalam persamaan diferensial. Contoh :
𝑑2𝑦 2
1. 𝑑𝑦 4
( 2) + 2𝑥 (𝑑𝑥 ) +5𝑥𝑦 = cos 𝑥
𝑑𝑥
PDB orde 2 derajat 2
𝑑𝑦
( )
2 𝑑𝑥 3+2 (𝑥2 + 3) = 𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑦
PDB orde 1 derajat 3
𝑑3𝑦 𝑑2𝑦 2
3. ( = 4𝑥
)+( )
𝑑𝑥3 𝑑𝑥2
Teorema: Misalkan fungsi M (x, y) dan N (x, y) mempunyai turunan pertama yang kontinu
pada daerah D, maka: M (x, y) dx + N (x, y) dy = 0, kontinu di daerah D jika dan hanya jika:
𝜕𝑀 𝜕𝑁
= untuk semua (x, y) dalam D.
𝜕𝑦 𝜕𝑥
Definisi : Jika persamaan M (x, y)dx + N (x, y)dy = 0 adalah persamaan diferensial tak
eksak. Akan tetapi, bila M(x, y)dx + N(x, y)dy = 0 dikaitkan dengan suatu fungsi u(x, y).
Dalam menentukan faktor integrasi suatu persamaan diferensial yang bukan eksak, ada
beberapa petunjuk untuk menentukan faktor integrasi. Sehingga diperoleh suatu PD
eksak. Dalam menyelesaikan persamaan diferensial dengan faktor integrasi, ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :1. Telah ditentukan jenis faktor integrasinya2. Bila
tidak dicantumkan jenis dari faktor integrasinya.
Jika ditemukan PD seperti ini, maka perlu dicari terlebih dahulu faktor
integrasinya yang dapat selanjutnya akan disubstitusi ke persamaan
4
diferensial awal sehingga menghasilkan persamaan diferensial eksak.
5
C. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Metode Penelitian Jurnal
Langkah-langkah penyelesaian persamaan diferensial, menentukan M(x, y) dan N(x, y)
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)]
kemudian dicari dan Jika Maka dilakukan Langkah:
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕[𝑀(𝑥, 𝑦)]
𝜕𝑦 =𝑁
𝑥2 + ∅′(𝑥) = 𝑥2 + 2𝑦
∅′(𝑦) = 2𝑦
∅(𝑦) = 𝑦2
6
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + 𝑦2
Jadi, solusi persamaan differensial (2𝑥𝑦 − sec2 𝑥)𝑑𝑥 + (𝑥2 + 2𝑦)𝑑𝑦 = 0 adalah
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + 𝑦2.
Penyelesaian:
𝑀(𝑥, 𝑦) = (2𝑥2 + 3)
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥𝑦)
Maka 𝜕𝑦 = 𝜕𝑦 = 2𝑥
𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥2+3)
𝜕𝑥 = 𝜕𝑥 = 4𝑥
Ini berarti:
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)]
𝜕𝑦 ≠ 𝜕𝑥
𝑑𝑢
𝑢(2𝑥 − 4𝑥) = −(2𝑥𝑦)
𝑑𝑦
𝑑𝑢
𝑢(−2𝑥) = −(2𝑥𝑦)
𝑑𝑦
𝑑𝑦 𝑑𝑢
𝑦 = 𝑢
𝑑𝑦 𝑑𝑢
∫ 𝑦 =∫ 𝑢
ln 𝑦 = ln 𝑢
𝑢 = 𝑦 (faktor integrasi)
7
𝑦(2𝑥𝑦)𝑑𝑥 + 𝑦(2𝑥2 + 3)𝑑𝑦 = 0
𝑀(𝑥, 𝑦) = 2𝑥𝑦2
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥𝑦2)
Maka 𝜕𝑦 = 𝜕𝑦 = 4𝑥𝑦
𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑦𝑥2+3𝑦)
𝜕𝑥 = 𝜕𝑥 = 4𝑥𝑦
Ini berarti:
𝜕[𝑀(𝑥, 𝑦)]
= 𝜕[𝑁(𝑥, 𝑦)]
𝜕𝑦 𝜕𝑥
= ∫ (2𝑥𝑦2)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)
= 𝑥2𝑦2 + ∅(𝑦)
𝜕[𝑓(𝑥, 𝑦)]
=𝑁
𝜕𝑦
𝜕[𝑥2𝑦2 + ∅(𝑦)]
𝜕𝑦 = 2𝑦𝑥2 + 3𝑦
∅′(𝑦) = 3𝑦
∅(𝑦) = 3
2
2𝑦
3 2
𝑓(𝑥, = 𝑥 2𝑦2 + 𝑦
𝑦) 2
𝑓( 3
= 𝑥 2𝑦2 + 𝑦 .
2
𝑥,
2
𝑦)
8
E. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kesimpulan Jurnal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Untuk persamaan differensial
(𝟐𝒙𝒚 − 𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒙)𝒅𝒙 + (𝒙𝟐 + 𝟐𝒚)𝒅𝒚 = 𝟎
Yang merupakan persamaan differensial eksak diperoleh penyelesian
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒙𝟐𝒚 − 𝒕𝒂𝒏𝒙 + 𝒚𝟐
2. Untuk persamaan differensial
𝟐𝒙𝒚 𝒅𝒙 + (𝟐𝒙𝟐 + 𝟑)𝒅𝒚 = 𝟎
Mempunyai faktor integrasi fungsi dari y diperoleh faktor integrasi 𝑢 = 𝑦 dan
penyelesaian persamaan differensial yaitu:
𝟑 𝟐
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒙𝟐 𝒚𝟐 + 𝒚
𝟐
F. Pendapat
1. Kesesuaian/kecocokan metode dan instrumen penelitian yang digunakan dalam
skripsi /jurnal dengan masalah/tujuan penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi. Pada jurnal
ini, instrumen penelitian yang digunakan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
Hal ini karena peneliti telah mencantumkan berbagai buku sebagai dukungan dalam
menyusun isi jurnalnya.
2. Kesesuaian/kecocokan hasil penelitian/diskusi penelitian dan kesimpulan yang
diperoleh dalam skripsi /jurnal dengan masalah/tujuan penelitian
Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam jurnal ini telah sesuai dengan
masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang dihasilkan merupakan pembahasan dari
temuan dalam jurnal tersebut.
3. Apakah ada masalah/tujuan penelitian yang masih belum terjawab?
Ada bagian dimana peneliti tidak membuat rumusan pertanyaan yang harus dijawab
sebagai tujuan penelitian.
4. Dimanakah kelemahan dari skripsi/jurnal tersebut?
Identitas pada jurnal masih kurang yaitu tidak memiliki ISSN. Peneliti juga tidak
membuat rumusan pertanyaan yang harus dijawab sebagai tujuan penelitian.
9
5. Apakah anda memiliki ide lain untuk memecahkan masalah yang sama?
Ide saya untuk memecahkan masalah yang sama yaitu bagaimana cara menyelesaikan
persamaan differensial yang tidak eksak tanpa menggunakan faktor integrasi agar
pengerjaannya bisa sama dengan mengerjakan persamaan differensial eksak.
1
0
Lampiran
1
11