Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERSAMAAN DIFFERENSIAL EKSAK DENGAN FAKTOR INTEGRASI

Dosen Pengampu : Drs.Marojahan Panjaitan, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5 :

Andri Pratama pencawan 4221111030

Chindy Fransiska Hutagalung 4223311012

Marianche Ferbina Br Tarigan 4221111028

Nabilla Syalita Tania 4223311021

Naila Ghinaya Damanik 4221111018

Khairunnisa Wahidah 4221111027

Sally Yunita Pane 4223311048

PSPM B 2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVESITAS NEGERI

MEDAN 2024
DARTAR ISI

DARTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
HASIL REVIEW......................................................................................................................3
A. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Pendahuluan Jurnal.....................................................3
B. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kajian Pustaka Jurnal..................................................3
C. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Metode Penelitian Jurnal.............................................5
D. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Hasil Penelitian Jurnal................................................5
E. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kesimpulan Jurnal.......................................................8
F. Pendapat..........................................................................................................................8
Lampiran................................................................................................................................10

2
BAB I
HASIL REVIEW

A. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Pendahuluan Jurnal


Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu
variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam
berbagai orde. Pada dasarnya persamaan diferensial dibagi menjadi dua, yaitu
persamaan diferensial biasa (PDB) dan persamaan diferensial parsial (PDP). Suatu
persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan berbentuk: F(x, y, 𝑦′,𝑦′′,…,𝑦(𝑛) =
0 Yang menyatakan hubungan antara peubah bebas x, peubah terikat y(x) dan turunan
yaitu 𝑦′, 𝑦′′, … . , 𝑦(𝑛) Jadi suatu persamaan diferensial disebut mempunyai orde n jika
turunan yang tertinggi dalam persamaan diferensial tersebut adalah turuan n. Persamaan
diferensial biasa orde satu dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk
persamaan, yaitu persamaan linier, persamaan Bernoulli, persamaan homogen,
persamaan yang dapat dipisahkan, dan persamaan eksak serta faktor integrasi.
Penelitian ini membahas tentang penyelesaian persamaan diferensial eksak dan penentuan
factor integrasi agar persamaan differensial yang tidak eksak dapat diselesaikan.

B. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kajian Pustaka Jurnal


Persamaan Diferensial Biasa

Persamaan Diferensial Biasa (PDB) adalah persamaan diferensial yang hanya


mempunyai satu peubah bebas.Peubah bebas biasanya disimbolkan dengan x. Contoh-
contoh persamaan berikut adalah persamaan diferensial biasa (PDB):

𝑑𝑦
1. = 6𝑋 + 5
𝑑𝑥 𝑑2𝑦
2. 𝑒 𝑦
𝑑𝑦 2

2 +4 ( ) =0
3𝑑𝑥 𝑑𝑥2
𝑑 𝑦 𝑑 𝑦
3. 2 + sin 𝑥 + 4𝑥𝑦 = 0
𝑑𝑥3 𝑑𝑥
𝑑2𝑦 3 𝑑𝑦 7 3 𝑑𝑦 2
4.
( 2) +4𝑦 (𝑑𝑥 ) +𝑦 ()
𝑑𝑥
= 5𝑥
𝑑𝑥

Contoh di atas adalah contoh persamaan diferensial biasa (PDB) karena fungsi y yang
tidak diketahui dan terdiri hanya pada variable independen x.

3
Orde dan Pangkat PD

Orde pada Persamaan Diferensial adalah orde dari turunan yang terdapat pada
persamaan itu yang tingkatannya paling tinggi pangkat pada Persamaan Diferensial
adalah pangkat tertinggi dari perkalian peubah tak bebas beserta turunan – turunannya
yang terdapat dalam persamaan diferensial. Contoh :
𝑑2𝑦 2
1. 𝑑𝑦 4
( 2) + 2𝑥 (𝑑𝑥 ) +5𝑥𝑦 = cos 𝑥
𝑑𝑥
PDB orde 2 derajat 2
𝑑𝑦
( )
2 𝑑𝑥 3+2 (𝑥2 + 3) = 𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑦
PDB orde 1 derajat 3
𝑑3𝑦 𝑑2𝑦 2
3. ( = 4𝑥
)+( )
𝑑𝑥3 𝑑𝑥2

PDB orde 3 derajat 1

Persamaan Diferensial Eksak

Definisi: Persamaan M (x, y) dx + N (x, y) dy = 0 disebut persamaan diferensial eksak dalam


daerah D bila fungsi f (x, y) = C (c = Konstan) sehingga df (x, y) = M (x, y) dx + N (x,y) dy.
Solusi umum PD eksak berbentuk f (x, y) = C.

Teorema: Misalkan fungsi M (x, y) dan N (x, y) mempunyai turunan pertama yang kontinu
pada daerah D, maka: M (x, y) dx + N (x, y) dy = 0, kontinu di daerah D jika dan hanya jika:
𝜕𝑀 𝜕𝑁
= untuk semua (x, y) dalam D.
𝜕𝑦 𝜕𝑥

Persamaan Diferensial Faktor Integrasi

Definisi : Jika persamaan M (x, y)dx + N (x, y)dy = 0 adalah persamaan diferensial tak
eksak. Akan tetapi, bila M(x, y)dx + N(x, y)dy = 0 dikaitkan dengan suatu fungsi u(x, y).
Dalam menentukan faktor integrasi suatu persamaan diferensial yang bukan eksak, ada
beberapa petunjuk untuk menentukan faktor integrasi. Sehingga diperoleh suatu PD
eksak. Dalam menyelesaikan persamaan diferensial dengan faktor integrasi, ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :1. Telah ditentukan jenis faktor integrasinya2. Bila
tidak dicantumkan jenis dari faktor integrasinya.

Jika ditemukan PD seperti ini, maka perlu dicari terlebih dahulu faktor
integrasinya yang dapat selanjutnya akan disubstitusi ke persamaan

4
diferensial awal sehingga menghasilkan persamaan diferensial eksak.

5
C. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Metode Penelitian Jurnal
Langkah-langkah penyelesaian persamaan diferensial, menentukan M(x, y) dan N(x, y)
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)]
kemudian dicari dan Jika Maka dilakukan Langkah:
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦

1. Dari definisi dapat dilihat bahwa:


∂f
= 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜕𝑓
𝜕𝑥 = 𝑁(𝑥, 𝑦)
𝜕𝑦
2. Integralkan M (x, y) terhadap x dengan y tetap
3. Fungsi (x, y) pada Langkah 2 diturunkan (dideferensialkan) parsial terhadap y atau x
[𝑀(𝑥,𝑦)]
4. Dengan demikian diperoleh nilai f (x, y) = C , namun jika 𝜕
𝜕𝑦

D. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Hasil Penelitian Jurnal


Kasus untuk Persamaan Differensial Eksak
Selesaikan Persamaan Differensial berikut:
(2𝑥𝑦 − sec2 𝑥)𝑑𝑥 + (𝑥2 + 2𝑦)𝑑𝑦 = 0
Penyelesaian:
𝑀(𝑥, 𝑦) = (2𝑥𝑦 − sec2 𝑥) dan
𝑀(𝑥, 𝑦) = (𝑥2 + 2𝑦)
𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥𝑦−sec2 𝑥)
Maka 𝜕𝑦 = 𝜕𝑦 = 2𝑥
𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕(𝑥2−2𝑦)
𝜕𝑥 = 𝜕𝑦 = 2𝑥
[ (
𝜕 𝑀 𝑥,𝑦
)] 𝜕 𝑁 𝑥,𝑦)]
[ (
Ini berarti: = (PD eksak)
𝜕𝑦 𝜕𝑥

𝑓(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)


= ∫ (2𝑥𝑦 − sec2 𝑥)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)

= 𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + ∅(𝑦)

𝜕[𝑀(𝑥, 𝑦)]
𝜕𝑦 =𝑁

𝜕[𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + ∅(𝑦)]


𝜕𝑦 = (𝑥2 + 2𝑦)

𝑥2 + ∅′(𝑥) = 𝑥2 + 2𝑦

∅′(𝑦) = 2𝑦

∅(𝑦) = 𝑦2
6
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + 𝑦2

Jadi, solusi persamaan differensial (2𝑥𝑦 − sec2 𝑥)𝑑𝑥 + (𝑥2 + 2𝑦)𝑑𝑦 = 0 adalah
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥2𝑦 − 𝑡𝑎𝑛𝑥 + 𝑦2.

Kasus untuk faktor integrasi dari fungsi y.

Selesaikan persamaan differensial 2𝑥𝑦 𝑑𝑥 + (2𝑥2 + 3)𝑑𝑦 = 0 mempunyai faktor


integrasi fungsi dari y.

Penyelesaian:

𝑀(𝑥, 𝑦) = 2𝑥𝑦 dan

𝑀(𝑥, 𝑦) = (2𝑥2 + 3)

𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥𝑦)
Maka 𝜕𝑦 = 𝜕𝑦 = 2𝑥

𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥2+3)
𝜕𝑥 = 𝜕𝑥 = 4𝑥

Ini berarti:

𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)]
𝜕𝑦 ≠ 𝜕𝑥

Selanjutnya akan dicari faktor integrasi:


𝜕𝑢 𝑑𝑢
𝑢 = 𝑢(𝑦); = dan 𝜕𝑢 = 0
𝜕𝑦 𝑑𝑦 𝜕𝑥

𝑑𝑢
𝑢(2𝑥 − 4𝑥) = −(2𝑥𝑦)
𝑑𝑦

𝑑𝑢
𝑢(−2𝑥) = −(2𝑥𝑦)
𝑑𝑦

𝑑𝑦 𝑑𝑢
𝑦 = 𝑢

𝑑𝑦 𝑑𝑢
∫ 𝑦 =∫ 𝑢

ln 𝑦 = ln 𝑢

𝑢 = 𝑦 (faktor integrasi)

Jika faktor integrasi dikalikan ke persamaan awal diperoleh:

7
𝑦(2𝑥𝑦)𝑑𝑥 + 𝑦(2𝑥2 + 3)𝑑𝑦 = 0

(2𝑥𝑦2)𝑑𝑥 + (2𝑦𝑥2 + 3𝑦)𝑑𝑦 = 0

𝑀(𝑥, 𝑦) = 2𝑥𝑦2

𝑁(𝑥, 𝑦) = (2𝑥𝑦2 + 3𝑦)

𝜕[𝑀(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑥𝑦2)
Maka 𝜕𝑦 = 𝜕𝑦 = 4𝑥𝑦

𝜕[𝑁(𝑥,𝑦)] 𝜕(2𝑦𝑥2+3𝑦)
𝜕𝑥 = 𝜕𝑥 = 4𝑥𝑦

Ini berarti:

𝜕[𝑀(𝑥, 𝑦)]
= 𝜕[𝑁(𝑥, 𝑦)]
𝜕𝑦 𝜕𝑥

𝑓(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)

= ∫ (2𝑥𝑦2)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)

= 𝑥2𝑦2 + ∅(𝑦)

𝜕[𝑓(𝑥, 𝑦)]
=𝑁
𝜕𝑦

𝜕[𝑥2𝑦2 + ∅(𝑦)]
𝜕𝑦 = 2𝑦𝑥2 + 3𝑦

2𝑥2𝑦 + ∅′(𝑥) = 2𝑦𝑥2 + 3𝑦

∅′(𝑦) = 3𝑦

∅(𝑦) = 3
2
2𝑦

3 2
𝑓(𝑥, = 𝑥 2𝑦2 + 𝑦
𝑦) 2

Jadi, solusi persamaan differensial 2𝑥𝑦 𝑑𝑥 + (2𝑥2 + 3)𝑑𝑦 = 0 adalah

𝑓( 3
= 𝑥 2𝑦2 + 𝑦 .
2
𝑥,
2
𝑦)

8
E. Ringkasan/ Kajian Inti Sari Bab Kesimpulan Jurnal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Untuk persamaan differensial
(𝟐𝒙𝒚 − 𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒙)𝒅𝒙 + (𝒙𝟐 + 𝟐𝒚)𝒅𝒚 = 𝟎
Yang merupakan persamaan differensial eksak diperoleh penyelesian
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒙𝟐𝒚 − 𝒕𝒂𝒏𝒙 + 𝒚𝟐
2. Untuk persamaan differensial
𝟐𝒙𝒚 𝒅𝒙 + (𝟐𝒙𝟐 + 𝟑)𝒅𝒚 = 𝟎
Mempunyai faktor integrasi fungsi dari y diperoleh faktor integrasi 𝑢 = 𝑦 dan
penyelesaian persamaan differensial yaitu:

𝟑 𝟐
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒙𝟐 𝒚𝟐 + 𝒚
𝟐

F. Pendapat
1. Kesesuaian/kecocokan metode dan instrumen penelitian yang digunakan dalam
skripsi /jurnal dengan masalah/tujuan penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi. Pada jurnal
ini, instrumen penelitian yang digunakan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.
Hal ini karena peneliti telah mencantumkan berbagai buku sebagai dukungan dalam
menyusun isi jurnalnya.
2. Kesesuaian/kecocokan hasil penelitian/diskusi penelitian dan kesimpulan yang
diperoleh dalam skripsi /jurnal dengan masalah/tujuan penelitian
Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam jurnal ini telah sesuai dengan
masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang dihasilkan merupakan pembahasan dari
temuan dalam jurnal tersebut.
3. Apakah ada masalah/tujuan penelitian yang masih belum terjawab?
Ada bagian dimana peneliti tidak membuat rumusan pertanyaan yang harus dijawab
sebagai tujuan penelitian.
4. Dimanakah kelemahan dari skripsi/jurnal tersebut?
Identitas pada jurnal masih kurang yaitu tidak memiliki ISSN. Peneliti juga tidak
membuat rumusan pertanyaan yang harus dijawab sebagai tujuan penelitian.

9
5. Apakah anda memiliki ide lain untuk memecahkan masalah yang sama?
Ide saya untuk memecahkan masalah yang sama yaitu bagaimana cara menyelesaikan
persamaan differensial yang tidak eksak tanpa menggunakan faktor integrasi agar
pengerjaannya bisa sama dengan mengerjakan persamaan differensial eksak.

1
0
Lampiran

1
11

Anda mungkin juga menyukai