TUGAS KALKULUS

Kelompok 1:
• Fadrian Oktori (1507113715)
• Khoiri Saputra (1507123554)
• Stefani Rosaria Laia (1907111615)
• Widya Hartika (1607116046)
• Zuhriyan Wardhana (1507112555)

“Soal PDB Homogen”

(𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )𝑑𝑥 − 𝑥𝑦 𝑑𝑦 = 0
Penyelesaian.
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD homogen
Ambil 𝑀(𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2
𝑀(𝑘𝑥, 𝑘𝑦) = (𝑘𝑥 2 ) − 𝑘𝑥𝑘𝑦 + (𝑘𝑦 2 )
𝑀(𝑘𝑥, 𝑘𝑦) = 𝑘(𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )
𝑁(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑦
𝑁(𝑘𝑥, 𝑘𝑦) = 𝑘𝑥𝑘𝑦
𝑁(𝑘𝑥, 𝑘𝑦) = 𝑘 2 (𝑥𝑦)
(𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )𝑑𝑥 − 𝑥𝑦 𝑑𝑦 = 0 adalah PD homogen
(𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑦 2 )𝑑𝑥 − 𝑥𝑦 𝑑𝑦 = 0, bagi dengan 𝑥 2 , diperoleh :
𝑦 𝑦 2 𝑦
[1 − 𝑥 + (𝑥 ) ] 𝑑𝑥 − 𝑥 𝑑𝑦 = 0… (i)

misal : 𝑦 = 𝑢𝑥
𝑑𝑦 = 𝑢 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑢
substitusi ke pers (i)
(1 − 𝑢 + 𝑢2 )𝑑𝑥 − 𝑢(𝑢 𝑑𝑥 + 𝑥 𝑑𝑢) = 0
𝑑𝑥 − 𝑢 𝑑𝑥 + 𝑢2 𝑑𝑥 − 𝑢2 𝑑𝑥 − 𝑢𝑥 𝑑𝑢) = 0
(1 − 𝑢) 𝑑𝑥 − 𝑢𝑥 𝑑𝑢) = 0 [bagi dengan 𝑥(1 − 𝑢)]
1 𝑢
𝑑𝑥 − 𝑑𝑢 = 0
𝑥 1−𝑢
1 𝑢
∫ 𝑑𝑥 − ∫ 𝑑𝑢 = 𝑐1
𝑥 1−𝑢
 𝑢−1+1
−𝑙𝑛𝑥 − ∫ 𝑑𝑢 = 𝑐1
1−𝑢
𝑢−1 1
𝑙𝑛𝑥 − ∫ 𝑑𝑢 − ∫ 𝑑𝑢 = 𝑐1
1−𝑢 1−𝑢
𝑙𝑛𝑥 + 𝑢 + 𝑙𝑛(1 − 𝑢) = 𝑙𝑛𝐶 , dengan 𝑙𝑛𝐶 = 𝑐1
𝑦
substitusi kembali 𝑢 = 𝑥 , sehingga diperoleh
𝑦 𝑦
𝑙𝑛𝑥 + + 𝑙𝑛(1 − ) = 𝑙𝑛𝐶
𝑥 𝑥

“Soal PDB Terpisah”

9𝑦𝑦′ + 4𝑥 = 0
Penyelesaian.
9𝑦𝑦′ + 4𝑥 = 0
𝑑𝑦
9𝑦 = −4𝑥
𝑑𝑥
9𝑦 𝑑𝑦 = −4𝑥 𝑑𝑥

∫ 9𝑦 𝑑𝑦 = ∫ −4𝑥 𝑑𝑥
9
𝑦 2 + 𝑐1 = −2𝑥 2 + 𝑐2 [bagi 18]
2

𝑦 2 𝑐1 𝑥 2 𝑐2
+ =− +
4 18 9 18
𝑦2 𝑥2 𝑐1 −𝑐2
+ = 𝐶 , dengan𝐶 =
4 9 18

“Soal PD Eksak”

Cari solusi dari PD (𝑥 + 𝑦) 𝑑𝑥 + (𝑥 − 𝑦) 𝑑𝑦 = 0

Penyelesaian.
Cek terlebih dahulu apakah PD diatas adalah PD eksak. misal:
𝜕𝑀(𝑥, 𝑦)
𝑀(𝑥, 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 ⇒ =1
𝑑𝑦
𝜕𝑁(𝑥, 𝑦)
𝑁(𝑥, 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 ⇒ =1
𝑑𝑦
 𝜕𝑀(𝑥,𝑦) 𝜕𝑛(𝑥,𝑦)
Karena = , maka PD tesebut adalah PD eksak. Untuk mencari
𝑑𝑦 𝑑𝑦

solusinya, kita akan menggunakan

𝑥
𝐹(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑔(𝑦)

𝑥
= ∫ (𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑔(𝑦)

1
= 𝑥 2 + 𝑥𝑦 + 𝑔(𝑦)
2
cari 𝑔(𝑦)
𝑥
𝜕𝐹(𝑥, 𝑦) 𝜕
= [∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥] + 𝑔(𝑦)
𝑑𝑦 𝜕𝑦
𝜕 1 2
= [ 𝑥 + 𝑥𝑦] + 𝑔′(𝑦)
𝜕𝑦 2
= 𝑥 + 𝑔′(𝑦)
𝜕𝐹(𝑥,𝑦)
karena = 𝑁(𝑥, 𝑦), maka
𝑑𝑦

𝑥 + 𝑔′(𝑦) = 𝑁(𝑥, 𝑦)
𝑥 + 𝑔′(𝑦) = 𝑥 − 𝑦
𝑔′(𝑦) = −𝑦

∫ 𝑔′(𝑦) = ∫ −𝑦

1
𝑔(𝑦) = − 𝑦 2
2
jadi solusi umumnya 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 − 𝑦 2 = 𝐶, dengan 𝐶 = 2𝑐1

“Soal PD Non Eksak”

Selesaikan persamaan diferensial berikut :

( 9 y2 + 2 x y3 ) dx + ( 9 xy + 2 x2y2 ) dy = 0
Dengan factor integral fungsi dari x.
Jawab :
2 m= 9 y2 + 2 x y3
n =( 9 xy + 2 x2y2 ) Jadi merupakan PD tidak Eksak. Faktor integral :
merupakan fungsi dari x maka µ = µ = lnµ = ln x
Jadi µ = x.
P D menjadi PD Eksak : x{( 9 y2 + 2 x y3 ) dx + ( 9 xy + 2 x2y2 ) dy} = 0 (( 9x
y2 + 2 x2 y3 ) dx + ( 9 x2 y + 2 x3y2 ) dy = 0 F(x,y) = F(x,y) = x2 y2 + + Q(y)
3 F(x,y) = x2 y Q(y)
9x2 y+2x3y2 + Q’(y) = 9x2 y+2x3y2 Q’(y) = 0
Q(y) = C
Jadi F(x,y) = x2 y = C

“Soal PD Linear”

Bentuk umum Persamaan Diferensial (PD) Linier

𝑑𝑦
+ y p (x) = Q (x)
𝑑𝑥

Faktor Integrasi:  e P x dx
Solusi Umum: y e P x dx = Q (x) e P x dx dx + C
Contoh
𝑑𝑦
Diketahui PD Linier Orde Satu + 𝑦 = 2 + e2x
𝑑𝑥
maka P (x) = 1 Q (x) =
2 + e2x
Faktor Integrasi :  e 1 dx = e dx
Solusi umum PD tersebut
y ex =  (2 + e2x) ex dx + C
y ex =  (2 + e3x) ex dx + C
1
y ex = 2ex + 3 e3x + C
1
y ex - 2ex + 3 e3x = C
1
(y-2)ex + 3 e3x = C
1
Jadi, solusi PD tersebut adalah (y-2)ex + 3 e3x = C

“Soal PD Bernauli”

𝑑𝑦
Diketahui PD Linier Orde Satu 𝑑𝑥 + y = xy2

Maka P (x) = 1
Q (X) = 0
n= 2
 substitusi
1 𝑑𝑦 1 𝑑𝑧 𝑑𝑧 −1 𝑑𝑦
z = y-2+1 = y-1 dan y2 𝑑𝑥 = 1−2 𝑑𝑥 maka 𝑑𝑥 = 𝑦2 𝑑𝑥

PD linier orde satu yang terbentuk:

−1 𝑑𝑦
+ (1-2) y-1 1 =(1-2) x
𝑦2 𝑑𝑥
-2 𝑑𝑦 1
y +𝑦=x
𝑑𝑥

Solusi umum PD tersebut ;

y-1 e -1 dx =  - x e -1 dx dx + C
y-1 e-x =  - x e-x dx dx + C
y-1 e-x = - x e-x dx + e-x +C
y-1 = - x +1+C+ e-x
Jadi, solusi PD tersebut adalah y-1 = - x +1+C+ e-x

“Soal PD Orde Tinggi”

Tentukan selesaian persamaan dx2

d2y 𝑑𝑦
- 4 𝑑𝑥 + 4y = 0
dx2

Jawab
Persamaan di atas dinyatakan dalam bentuk
(D2 - 4D + 4) Y = 0
(D – 2) (D – 2) = 0
Sehingga persamaan karakteristiknya adalah:
(D – 2) (D – 2) = 0 sehingga akar persamaan karakteristiknya
M1 = m2 = 2 Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik M1 = m2
Sehingga penyelesaian persamaan di atas adalah
Y = (c1+ c2x) e2x
Karena
Y = (c1+ c2x) e2x
Artinya y = c1 e2x + c2 e2x
Maka y = c1 e2x dan c2 e2x
 “Soal Pengaplikasian PDB”
1. Sebuah bangunan bertingkat dua mempunyai massa dengan m1 = m2 =
5000kg, kekakuan kolom k1 = k2 =5000kg/s2 dan redaman c1 = c1 = 5000kg/
s2. Bangunan ini dipengaruhi gaya luar dengan F1= 10.000et dan F2= 5.000et.
tentukan besar simpangan pada setiap tingkat?
Penyelesaian:
SPDL dari contoh soal diatas yaitu
𝑦̈ 1 + 2𝒚̇ 1 − 𝑦̇ 2 + 2𝑦1 − 𝑦2 = 2𝑒 𝑡 ........(3.5)

𝑦̈ 2 + 𝑦̇ 1 + 𝑦̇ 2 − 𝑦1 + 𝑦2 = 𝑒 𝑡 .....(3.6)
𝑑
Diubah dalam polinomial operator D, dimana 𝐷 = 𝑑𝑡

(D2 + 2D +2) y1 + (-D-1) y2 = 2et (3.7)

(D-1) y1 + (D2 + D + 1)y2 = et (3.8)
Eliminasi variabel tak bebas
(D2 + 2D +2) y1 + (-D-1) y2 = 2et | (D-1) |
(D-1) y1 + (D2 + D + 1)y2 = et | (D2 +2D+2) |
(D4+4D3+6D2+4D+1)=4et
Atau
𝑑4 𝑦2 𝑑3 𝑦2 𝑑2 𝑦2 𝑑𝑦2
+4 +6 +4 + 𝑦2 = 4𝑒 𝑡 (3.9)
𝑑𝑡 4 𝑑𝑡 3 𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

Kemudian menghitung y2 yaitu mencari solusi umum dari PD:

(𝐷2 + 4𝐷3 + 6𝐷2 + 4𝐷 + 1)𝑦2 = 4𝑒 𝑡
PD linier homogen dari PD ini adalah (𝐷2 + 4𝐷3 + 6𝐷2 + 4𝐷 + 1)𝑦2 = 0
Persamaan karakteristiknya adalah 𝑟 4 + 4𝑟 3 + 6𝑟 2 + 4𝑟 + 1 = 0
Akar-akar persamaan karakteristiknya adalah 𝑟1 = 𝑟2 = 𝑟3 = 𝑟4 = −1
Solusi homogennya adalah 𝑦2 ℎ = 𝑐1 𝑒 −𝑡 + 𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 + 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 + 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡
Untuk mencari solusi khususnya, kita gunakan metode koefisien tak tentu.
Solusi khususnya diambil 𝑦2 𝑝 = 𝐴𝑒 𝑡
Diperoleh 𝑦′2 𝑝 = 𝑦′′2 𝑝 = 𝑦′′′2 𝑝 = 𝑦 𝑖𝑣 2 𝑝 = 𝐴𝑒 𝑡 dan disubtitusikan ke (3.10)
didapat
𝐴𝑒 𝑡 + 4𝐴𝑒 𝑡 + 6𝐴𝑒 𝑡 + 4𝐴𝑒 𝑡 + 𝐴𝑒 𝑡 = 4𝑒 𝑡
16𝐴𝑒 𝑡 = 4𝑒 𝑡
 4𝑒 𝑡
𝐴 = 16𝑒 𝑡
1
𝐴=4
1
Jadi 𝑦2 𝑝 = 4 𝑒 𝑡

Jadi solusi umum (3.9)

1
𝑦2 = 𝑦2 ℎ + 𝑦2 𝑝 = 𝑐1 𝑒 −𝑡 + 𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 + 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 + 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 + 4 𝑒 𝑡

Untuk menghitungvariabel tak bebas yang lain yaitu 𝑦1 , masukkan 𝑦2 ke

dalam salah satu dari sistem ini:
Dipilih persamaan (3.8):
−𝐷2 − 𝐷 − 1
𝑦1 = 𝑦2 − 𝑒 𝑡
𝐷−1
1
= (𝐷 − 1) (𝑐1 𝑒 −𝑡 + 𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 + 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 + 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 + 4 𝑒 𝑡 ) − 𝑒 𝑡
1
= −𝑐1 𝑒 −𝑡 − 𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 − 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 − 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 + 4 𝑒 𝑡 − 𝑐1 𝑒 −𝑡 −
1
𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 − 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 − 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 − 4 𝑒 𝑡 − 𝑒 𝑡

= 2𝑐1 𝑒 −𝑡 − 2𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 − 2𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 − 2𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 − 𝑒 𝑡

Jadi solusi umum sistem PD linier tak homogen ini adalah
𝑦1 = 2𝑐1 𝑒 −𝑡 − 2𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 − 2𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 − 2𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 − 𝑒 𝑡
1
𝑦2 = 𝑐1 𝑒 −𝑡 + 𝑐2 𝑥𝑒 −𝑡 + 𝑐3 𝑥 2 𝑒 −𝑡 + 𝑐4 𝑥 3 𝑒 −𝑡 + 4 𝑒 𝑡

2. Perhatikan gambar dibawah ini :

𝑥1 𝑥2

Ketiga kolam di atas memiliki volume yang sama yaitu sebesar 2.000 gal.
Pada awalnya, tiga kolam di atas dalam keadaan murni (tanpa polusi).
Kemudian kolam-kolam tersebut diisi diberi polusi yang dialirkan dari kolam
pertama dengan laju 0,125 lb/min. Polusi tersebut kemudian menyebar dari
koalm pertama ke kolam dua kemudian ke kolam tiga dengan tingkat aliran
sebesar 2 gal/min. Tentukan jumlah polusi dalam kolam jika dibiarkan selama
48 jam (2880 menit) !
Jawab
Diketahui: 𝑓 (𝑡) = 0.125 𝑙𝑏/𝑚𝑖𝑛
𝑓𝑖 2
= 2000 = 0.001
𝑉𝑖

Masalah diatas dapat ditulis dalam sistem persamaan diferensial, sebagai

berikut :
𝑥 ′1 (𝑡) = 0.001 𝑥3 (𝑡) − 0.001 𝑥1 (𝑡) + 0,125
𝑥 ′ 2 (𝑡) = 0.001 𝑥1 (𝑡) − 0.001 𝑥2 (𝑡)
𝑥 ′ 3 (𝑡) = 0.001 𝑥2 (𝑡) − 0.001𝑥3 (𝑡)
𝑥1 (0) = 𝑥2 (0) = 𝑥3 (0) = 0

Solusi untuk sistem ini adalah

3𝑡
125√3 √3𝑡 125 √3𝑡 125 𝑡
𝑥1 (𝑡) = 𝑒 −2000 ( 𝑠𝑖𝑛 (2000) − 𝑐𝑜𝑠 (2000)) + + 24
9 3 3

250√3 − 3𝑡 √3𝑡 𝑡
𝑥2 (𝑡) = − 𝑒 2000 𝑠𝑖𝑛 (2000) + 24
9

3𝑡
125 √3𝑡 125√3 √3𝑡 𝑡 125
𝑥3 (𝑡) = 𝑒 −2000 ( 𝑐𝑜𝑠 (2000) + 𝑠𝑖𝑛 (2000)) + 24 −
3 9 3

Setelah 48 jam berlalu, jumlah polusi perkiraan dalam pound adalah

𝑥1 (2880) = 162.30, 𝑥2 (2880) = 119.61, 𝑥3 (2880) = 78.08.

Catatan : Perlu diketahui bahwa sistem di atas diubah dengan mengganti

0.125 dengan nol, untuk memprediksi keadaan kolam setelah 48
jam. Sesuai dengan sistem homogen yang memiliki solusi
ekuilibrium 𝑥1 (𝑡) = 𝑥2 (𝑡) = 𝑥3 (𝑡) = 120. solusi konstan ini
adalah batas di tak terhingga dari solusi untuk sistem
homogen,menggunakan nilai awal 𝑥1 (0) ≈ 162. 30, 𝑥2 (0) ≈
119,61, 𝑥3 (0) ≈ 78,08.
3.

Pada aquarium di atas

diasumsikan mengandung isotop radioktif untuk melacak rantai makanan
pada plankton air. Plaktok air pada aquarium di atas termasuk pada
kelompok fitoplanton yakni diatom dan alga. Konsentrasi isotop rdiaoaktif
pada aquarium digambarkan oleh sistem sebagai berikut :

𝑥 ′ (𝑡) = −3𝑥(𝑡) + 6𝑦(𝑡) + 5𝑧(𝑡)

𝑦 ′ (𝑡) = 2𝑥(𝑡) − 12𝑦(𝑡)
𝑧 ′ (𝑡) = 𝑥(𝑡) + 6𝑦(𝑡) − 5𝑧(𝑡)
𝑥(0) = 𝑥0 , 𝑦(0) = 0, 𝑧(0) = 0
Tentukan solusi dari sistem dan juga konsentrasinya !
Jawab :
Solusi dari sistem persaaan diferensial yang menggambarkan kandungan
radiokatif di atas adalah
𝑥(𝑡) = 6𝑐1 + (1 + √6)𝑐2 𝑒 (−10+√6)𝑡 + (1 − √6)𝑐3 𝑒 (−10−√6)𝑡

𝑦(𝑡) = 𝑐1 + 𝑐2 𝑒 (−10+√6)𝑡 − 𝑐3 𝑒 (−10−√6)𝑡

12
𝑥(𝑡) = 𝑐1 − (2 + √1.5)𝑐2 𝑒 (−10+√6)𝑡 + (−2 + √1.5)𝑐3 𝑒 (−10−√6)𝑡
5

Konstanta 𝑐1 , 𝑐2 , 𝑐3 terkait dengan isotop radioaktif awal.

Konsentrasi 𝑥(0) = 𝑥0 , 𝑦(0) = 0, 𝑧(0) = 0, dengan sistem 3 × 3 dari
persamaan aljabar linier adalah
6𝑐1 + (1 + √6)𝑐2 + (1 − √6)𝑐3 = 𝑥0
𝑐1 + 𝑐2 − 𝑐3 = 0
12
𝑐1 − (2 + √1.5)𝑐2 + (−2 + √1.5)𝑐3 = 0
5
4. Perhatikan gambar dibawah ini

20 A

r = 10

40 B

r = 10

60 C

Air masuk pada tangki A dengan kecepatan 10 , kemudian A mengalir ke B

dengan kecepatan10 , selanjunya B mengalir ke C dengan kecepatan 10.
Terakhir dari tangki C mengalir keluar dengan kecepatan 10. Hal tersebut
menyebabkan volume tangki tetap konstan. Kita asumsikan terjadi
pengaduakan secara seragam pada masing-masing tangki, yang berarti
konsentrasi garam pada tiap tangki adalah sama. Tentukan model matematika
cascade dan solusinya !

Jawab :
Cascade dimodelkan oleh hukum keseimbangan kimia :
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 − 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
Penerapan hukum keseimbangan, dibenarkan dalam analisis kompartemen
dibawah ini dengan hasil dalam sistem diferensial segitiga.
1
𝑥′1 = − 2 𝑥1
1 1
𝑥′2 = 2 𝑥1 − 4 𝑥2
1 1
𝑥′3 = 4 𝑥2 − 6 𝑥3
Solusinya diberikan oleh persamaan :
𝑡
𝑥1 (𝑡) = 𝑒 −2
𝑡 𝑡
𝑥2 (𝑡) = −2𝑒 −2 + 2𝑒 −4
𝑡 𝑡 𝑡
3
𝑥3 (𝑡) = 2 𝑒 −2 − 6𝑒 −4 + 6 𝑒 −6

Perhatikan :
𝑡
𝑥1 (𝑡) = 𝑒 −2
𝑡
1
𝑥′1 (𝑡) = − 2 𝑒 −2

𝑡 𝑡
𝑥2 (𝑡) = −2𝑒 −2 + 2𝑒 −4
𝑡 𝑡
1
𝑥′2 (𝑡) = 𝑒 −2 − 2 𝑒 −4

𝑡 𝑡 𝑡
3
𝑥3 (𝑡) = 2 𝑒 −2 − 6𝑒 −4 + 6 𝑒 −6
𝑡 𝑡 𝑡
3 3
𝑥′3 (𝑡) = − 4 𝑒 −2 + 4 𝑒 −4 − 𝑒 −6

𝑡 𝑡
𝟏 1 1
𝒙′𝟏 = − 𝟐 𝒙𝟏 → − 2 𝑒 −2 = − 2 𝑒 −2

𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
𝟏 𝟏 1 1 1
𝒙′𝟐 = 𝟐 𝒙𝟏 − 𝟒 𝒙𝟐 → 𝑒 −2 − 2 𝑒 −4 = 𝑒 −2 − 4 (−2𝑒 −2 + 2𝑒 −4 )
2
1 −𝑡 1 𝑡
1 𝑡
= 𝑒 2 + 2 𝑒 −2 + 2 𝑒 −4 )
2
𝑡 𝑡
1
= 𝑒 −2 − 2 𝑒 −4

𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
𝟏 𝟏 3 3 1
𝒙′𝟑 = 𝟒 𝒙𝟐 − 𝟔 𝒙𝟑 → − 4 𝑒 −2 + 4 𝑒 −4 − 𝑒 −6 = (−2𝑒 −2 + 2𝑒 −4 −
4
1 3 −𝑡 𝑡 𝑡
( 𝑒 2 − 6𝑒 −4 + 6 𝑒 −6 )
6 2
𝑡 𝑡 𝑡
3 3
= − 4 𝑒 −2 + 4 𝑒 − 4 − 𝑒 −6