Anda di halaman 1dari 14

Mutemutihu z

BAB III
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
A. PENGERTIAN
Persamaan diIerensial adalah:
Sebuah persamaan yang memuat turunan atau diIerensial dari satu atau lebih
variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel independen.
Contoh :
1.
dy
dx
= persamaan diIerensial ini memuat satu derivatiI ( turunan ) dari
satu variabel dependen y yang berhubungan dengan satu variabel
independen x.
2.
du
dx
+
du
dy
= persamaan diIerensial ini memuat dua derivatiI dari satu
variabel dependen u yang berhubungan dengan dua variabel
independen x dan y.

B. KLASIFIKASI PERSAMAAN DIFFERENSIAL
Persamaan diIerensial dapat diklasiIikasikan meniadi :
1. KlasiIikasi menurut tipe ( ienis )
a. Persamaan diIIerensial biasa ( ordinary diIIerential equation ) yaitu :
Persamaan diIIerensial yang hanya memuat turunan biasa dari satu atau
lebih variabel dependen terhadap satu variabel independen.
Contoh :

dy
dx
- = memuat 1 variabel dependen y dan 1 variabel bebas x.

dy
dx
-
ds
dx
= memuat 2 variabel dependen y dan s, serta 1 variabel
bebas x.
b. Persamaan diIIerensial parsial ( partial diIIerential equation) yaitu :
Persamaan diIIerensial yang memuat turunan parsial dari satu atau lebih
variabel dependen terhadap 2 atau lebih variabel independen.
Contoh :

d
dx
=
du
dy
- variabel dependen v dan u ,2 variabel bebas x dan y.
Mutemutihu z

dy
dx
+
dy
dx
x 1 variabeldependen u dan 2 variabl bebas x dan y
2. KlasiIikasi menurut tingkat ( order) dan pangkat (degree)
%ingkat dari turunan tertinggi dalam suatu persamaan diIerensial yaitu tingkat
dari persamaan tersebut.
Pangkat adalah pangkat tertinggi yang dimiliki turunan tertinggi dari
persamaan diIerensial tersebut.
Contoh :

d
3
y
dx
3
-
d
2
y
dx

4
+ = PD biasa tingkat 3 pangkat 1

4
u
x
4

3
+

2
u
t
4

5
= PD parsial tingkat 4 pangkat 3

C. SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL
ang dikatakan menyelesaikan suatu persamaan diIerensial adalah
mendapatkan suatu Iungsi yang merupakan hubungan antara perubah-perubah yang
ada sehingga memenuhi persamaan diIerensial yang disediakan.
Atau solusi dari persaman diIerensial adalah suatu Iungsi y I(x) sedemikian hingga
F (x, I(x), I`(x),...I
(n)
(x)) 0 setiap x dalam interIal R.
Contoh :
Perhatikan PD : y`- 2x 0 , apabila Iungsi y I(x) memenuhi PD tersebut, maka:
I(x) + c =
2
+ c dimana c adalah sembarang bilangan konstan
yang real (nyata).
Sehingga () = =
2
+c disebut iawaban/penyelesaian umum dari PD yang
disediakan.
Jika ditanyakan iawaban agar diperoleh I(1)2 (berarti untuk x1,maka y2), maka :
=
2
+c - =
2
+ c
= +c
c =
Maka penyelesaian khusus untuk x 1dan y 2 adalah =
2
+


Mutemutihu z
D. PERSAMAAN DIFERENSIAL SEDERHANA
entuk umum dari persamaan diIerensial sederhana adalah :
dy
dx
= (, )
Macam persamaan diIerensial sederhana :
1. 1ika W (x, y) = W (x) - merupakan fungsi dari x saja. persamaan
menjadi :
dy
dx
= W (x)
Penyelesainnya : = ()
= () + c
= () +c
Atau - () - c =
Contoh :
a.
dy
dx
=
2
+ +
= (
2
+ + )dx
=
(
2
+ +) + c
=
3
+
2
+ +c

b. %entukan persamaan garis lengkung integral yang melalui titik
P(

2
, ) dan merupakan penyelesaian persamaan :
dy
dx
= sn. cos
Jawab :

dy
dx
= sn cos
= ( sin cos )
= sn sin
= sin sin +c
= sin
2
+c
melalui P(

2
, ) = sn
2

2
+c
= +c
c =
Jadi penyelesainnya : = sn
2
+

Mutemutihu z
. 1ika W (x, y) = W (y) merupakan fungsi dari y saja. sehingga persamaan
dy
dx
= W (y)
Penyelesaian
dy
dx
= () = ()
Atau
dy
0 (y)
=

dy
0 (y)
= + c
() = +c
Atau () - - c =
Contoh :
a.
dy
dx
= -
2
-
dy
4-y
2
=

dy
4-y
2
= +c


] ln
2+y
2-y
= +c


] ln
2+y
2-y
-c = - c = -


] ln


] ln
2+y
2-y
+


] ln =


] ln
2+y
2-y
=
ln
2+y
2-y
=
b.
dy
dx
= +
dy
y+1
= -
dy
y+1
= + c
ln| + | = + c
= ln| +| -c


Mutemutihu z
BAB IV
PERSAMAAN DIFFERENSIAL TINGKAT SATU

A. PERSAMAAN DIFERENSIAL YANG VARIABELNYA DAPAT
DIPISAHKAN
Secara umum persamaan diIerensial tingkat satu dinotasikan:
, ,
dy
dx
= oo
dy
dx
= (, ) .
entuk paling sederhana yaitu persamaan diIerensial yang variabelnya sudah
terpisahkan atau disebut PD terpisah, dinotasikan:
() +() = ..()
Adapun penyelesainnya dengan cara mengintegralkan langsung.
Contoh :
1. Selesaikan +
2
=
Solusi : +
2
= c

2
+
1
3

3
= c
2.
dy
dx
= +
2x
- = ( +
2x
)
=
( +
2x
) + c
= +
1
2

2x
+ c
Selain persamaan diIerensial bentuk (1) ada persamaan diIerensial yang
mempunyai bentuk lain tapi bisa dibawa kebentuk (1). PD ini disebut PD yang
variabelnya bisa dipisahkan bentuknya:
dy
dx
=
g(x)
h(x)
oo

1
().
2
() +
2
().
1
() = ... . ()
g
1(x)
g
2(x)
+
h
1(V)
h
2(V)
=

Contoh :
1.
2
+(
2
+) =

2x
(x
2
+7x)
+
y
y
2
=
Mutemutihu z

2
x+7
+
1
y
= c
ln( + ) + ln = ln c
2. Selesaikan
dy
dx
=
x-4
x-3
roop () =
Solusi :

dy
dx
=
x-4
x-3
-
dy
dx
=
(x-3)
(x-3)
-
1
x-3


dy
dx
= -
1
x-3

= -
1
x-3

= - ln| - | +c
Untuk () = - = -ln| - | + c
= -ln +c
c = + ln
Jadi penyelesainnya : = - ln| - | + +ln oo = + +ln
2
|x-3|

3. Selesaikan ke PD sin cos
2
- cos sin = terhadap () =
Solusi umum :
sin cos
2
-cos sin =

sIn x
cos x
-
sIn y
cos
2
y
=

sIn x
cos x
-
sIn y
cos
2
y
= c
-ln cos -
1
cos y
= c
Solusi khusus : () =
-lncos -
1
cos 0
= c - c = -
Jadi : -ln cos -
1
cos y
= -
4. Carilah penyelesaian dari PD : +( +
2
) =
Solusi :
dx
1+x
2
+
dy
y
= -
dx
1+x
2
+
dy
y
= c
orc +ln|| = c
ln|| = c - orc
=
c-uc tg x


Mutemutihu z
. %entukan penyelesaian dari PD :
(
2
+) + (
2
+ + ) =
Solusi :

(
2
+) +(
2
+ + ) =

2
+ +
4
+
1
2

2
+ =
Atau
3
+ +
4
+
2
+ =
Atau
3
+ +
4
+
2
+ = c - ono c =
6. %entukan persamaan garis lengkung yang melalui titik P (0,1) dan merupakan
penyelesaian dari PD :
dy
dx
=
4x+xy
2
y-x
2
y

Solusi :

dy
dx
=
4x+xy
2
y-x
2
y


y
4+y
2
=
x
1-x
2
oo
y
4+y
2
+
x
x
2
-1
=

y
4+y
2
+
x
x
2
-1
=

1
2
ln| +
2
| +
1
2
ln|
2
- | =
1
2
ln c - non =
1
2
ln c
ln| +
2
| +ln|
2
- | = lnc
ln(
2
+ ) (
2
- ) = c
Melalui P ( 0,1 ) (
2
+ )(
2
- ) = c
Jadi c = -
Solusi khususnya (
2
+)(
2
+) = -


B. PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN
Suatu Iungsi disebut homogen berderaiat n iika :
(, ) =
n
(, ) dimana k adalah konstanta = 0
Contoh :
1. Fungsi (, ) =
2
+
2
Iungsi homogen berderaiat 2, sebab :
(, ) = ()
2
+ ()
2

=
2
(
2
+
2
)
=
2
(, )
Mutemutihu z
2. Fungsi (, ) = .
3
+
3
Iungsi homogen berderaiat
3
2
, sebab :
(, ) = .()
3
+ ()
3

=
3
2
]
.
3
+
3

=
3
2
]
(, )
3. Fungsi (, ) =
2
+ bukan Iungsi homogen, sebab :
(, ) = ()
2
+
= (
2
+ ) = (, )
Suatu persamaan diIerensial H ( , ) + (, ) = , disebut PD
homogen iika Iungsi H ( , )on (, ) merupakan Iungsi homogen dengan
deraiat yang sama :
Contoh :
1.( + ) +( - ) = PD homogen berderaiat 1
2. (
3
-
3
) +
2
= PD homogen berderaiat 3
3. (
2
-
2
) +(
2
- ) = PD homogen berderaiat 2
Metode Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan PD homogen H ( , ) + (, ) = digunakan
substitusi = atau = , dimana u dan v adalah variabel independen yang
baru. Misal : = = + , sehingga meniadi PD yang bisa
dipisahkan.
Contoh :
1. Selesaikanlah PD (
2
+
2
) +(
2
-) = merupakan PD
homogen berderaiat 2
Substitusi: =
= +
(
2
+
2
) +(
2
-
2
)( +) =

2
+
2

2
+
2
+
3
-
2

2
-
3
=

2
( + ) +
3
( -) =

3
+
-
+
=
J

+J|- +

+
1 =
ln - + ln| + | +ln c =
Mutemutihu z
ln -

+ ln +

+ln c =
2. Carilah penyelesaian umum dari PD:
sin
y
x
( + ) + cos
y
x
( - ) =
Substitusi : =
= +
sin ( +( +)) + cos (( + )) - =
sin ( + +
2
) + cos ( +
2
- ) =
sin (
2
+ ) + cos (
2
) =

3
sin +
2
sin +
3
cos =

3
(sin + cos ) +
2
sin =
3
sin
(sin + cos )
sin
+

3
=
J
sin
sin
+ J
cos
sin
+J

=
ln + ln sin + ln = ln c
ln( sin)
2
= ln c

2
( sin ) = c

sin

= c
sin

= c
3. Selesaikan PD :
dy
dx
= +
y
x
]
roop () =

dy
dx
=
y+xc
V
x
]
x


dy
dx
=
y
x
+
y
x
]

Dengan substitusi : =
= +

= +


Sehingga: +
du
dx
=
ux
x
+
ux
x
/

+

= +
u

Mutemutihu z

= - + +
u


-u
=


J
-u
= J


-
-u
+c = ln
-
-y
x
]
+ c = ln ( Penyelesaian umum)
Untuk y (1) 1, diperoleh:
-
-1
+ c = ln
-
-1
+ c =
c =
-1

Sehingga penyelesaian khususnya adalah:
-1
-
-y
x
]
= ln
4. %entukan penyelesaian persamaan diIIerensial:
(
2
+
3
) + (
3
+
2
) =
Substitusi : =
= +
Sehingga:
(
2
() +()
3
) + (
3
+()
2
)( + ) =
(
3
+
3

3
) +(
3
+
3

2
)( + ) =
(
3
+
3

3
) +(
3
+
4
+
3

3
+
4

2
) =
(
3
+
3

3
+
3
+
3

3
) +(
4
+
4

2
) =

3
(
3
+ ) +
4
(
2
+ ) =

4
+

2
+

3
+
=
J

+J

2
+

3
+
=
ln + ln(
3
+) = ln c
ln
4
(
3
+) = ln c

3
+

= c

3
+
3
= c

Mutemutihu z
. ( - ) + =
Substitusi : =
= +
Sehingga :
( - ) + ( + ) =
( - ) + +
2
=
+
2
=

2
+ =
J

+J =
ln + = c
ln +

= c

C. PD NON HOMOGEN
PD non homogen yaitu suatu PD yang mempunyai bentuk :
(a
1
x b
1
yc
1
)dx (a
2
x b
2
yc
2
)dy 0 dengan a
1
b
2
a
2
b
1
= 0.
Penyelesaiannya yaitu dengan subtitusi sebagai berikut :
= + sehingga dx du
= +sehingga dy dv
Dimana h dan k adalah konstanta yang merupakan penyelesaian dari sistem
persamaan :
a
1
x b
1
yc
1
0
a
2
x b
2
yc
2
0
Subtitusi ini akan membawa PD tersebut ke bentuk PD homogen
(a
1
u b
1
v) du (a
2
u b
2
v) dv 0
Contoh:
1. Selesaikan persamaan
dy
dx

x-y-3
x+y-1

Penyelesaian :
PD tersebut bisa ditulis :
(- + + ) +( + -) =
Mutemutihu z
Mencari nilai h dan k dari persamaan + + = dan + - =
dengan eliminasi /determinan.
- + + =
+ - =
- = -


= - - + + =
= - +
= -
Jadi = =
= = -
Digunakan substitusi :
= + = + - =
= + = - - =
Sehingga PD meniadi :
(- - + - +) +( + + - -) =
(- + ) + ( + ) = - oon
Diambil substitusi :
= s - = s + s
(- + s) + ( +s )(s +s) =
- + s + s +
2
s +s
2
+ s
2
s =
(- + s + s
2
) + (
2
+s
2
) s =
(- +s + s
2
) +
2
( + s) s =

2
+
+
- + s +s
2
s =
J

+J
+
- + s + s
2
s = ln c
ln +

ln(- +s + s
2
) = lnc
(- +s + s
2
)
1
2
]
= c
( -) |- +

1
2
= c
Mutemutihu z
( -) - + |
+
-
1 +

2
+ +

2
- +

1
2
= c
2. ( -) = ( + - )
( - ) + ( + - ) =
Dieliminasi :
- =
+ - =
=
+
= - - =
=
Substitusi :
= + - =
= + - =
( + - -) - ( + + + -) =
( - ) -( + ) = .. oon
Diambil substitusi :
= s - = s +s
( - s)(s + s) -( +s) =
s +
2
s -s
2
- s
2
s - -s =
(
2
-s
2
)s -(s
2
+ ) =
( -s)s -(s
2
+) =
- s
s
2
+
s -

2
=
J

s
2
+
s -J

s
2
+
s -J

= c
orc s -

n(s
2
+) -ln = c
orc

2
+ -ln = c
orc |
-
-
1 -

n
( - )
2
( - )
2
+ -ln( -) = c
Jika persamaan (o
1
+ b
1
+ c) + (o
2
+ b
2
+c) = berlaku
sedemikian hingga o
1
b
2
-o
2
b
1
= , atau dengan kata lain o
1
- b
1
=
Mutemutihu z
H(o
2
+b
2
), maka untuk membawa PD tersebut meniadi PD yang
variabelnya bisa dipisahkan, dengan cara :
Ambil substitusi :
= o
1
- b
1

-o
1
-b
1

=
- o
1

b
1

cono
. ( + + ) + ( + +) =
%erlihat : o
1
- b
1
=
1
2
(o
2
+b
2
)
Maka substitusi dengan : = +
= + - = -
( + ) + ( + )( - ) =
+ + ( - + - ) =
+ - =
( +) - =

2u+1
u
= - =
J +J

- J = c
+ ln - = c
+ +ln( + ) - = c
+ +ln( +) = c

Anda mungkin juga menyukai