BAB VI

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE n DENGAN KOEFISIEN VARIABEL

6.1. PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER CAUCHY

Bentuk P.D :

𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦 𝑑𝑦
P0 xn 𝑑𝑥 𝑛 + P1 xn-1 𝑑𝑥 𝑛−1 + . . . . + Pn-1 x 𝑑𝑥 + Pny = Q(x)

Atau dapat ditulis dalam polinominal operator D:

(P0 xn Dn + P1xn-1 Dn-1 + . . . . + Pn-1 x D + Pn) y = Q(x)

Dimana P0, P1, . . . . , Pn adalah konstan.

Untuk menyelesaikan P.D ini, dilakukan transformasi x = ez untuk mereduksi P.D semula
menjadi P.D linier orde n dengan koefisien konstan yaitu:

𝑑𝑧 1
Transformasi x = ez atau ln x = z , sehingga 𝑑𝑥 = 𝑥

𝑑
Kemudian jika D didefinisikan oleh D didefinisikan oleh D = 𝑑𝑧 maka :

xDy = Dy

x2D2y = D(D-1)y

x3D3y = D(D-1 )(D-2)y

xn Dny = D(D-1 )(D-2) (D-3) . . . . (D-n+1)y

dan P.D semula tereduksi menjadi :

[P0 D(D-1 )(D-2) (D-3). . . (D-n+1) + P1 D(D-1 )(D-2). . . (D-n+2)

+ . . . . + Pn-1 D + Pn] y = Q(ez)

P.D baru ini diselesaikan dengan cara-cara telah dibahas pada bab V.

Langkah-langkah menghitung solusi umum P.D Cauchy.

 𝑑
1. Lakukanlah transformasi x = ez dan D = 𝑑𝑧

2. P.D tereduksi menjadi P.D linier orde n dengan koefisien konstan di dalam
polinominal operator D.
3. Selesaikanlah P.D baru ini dengan cara-cara pada bab V.
4. Gunakan transformasi z = ln x atau ez = x untuk mendapatkan variabel semula.
5. Solusi umum P.D Cauchy ditemukan.

SOAL DAN PEMBAHASAN BENTUK P.D LINIER CAUCHY

Selesaikan setiap P.D dibawah ini:

1. 4x2 y + 12 xy + 3y = 0

2. (x2 D2 + 7x D +9) y = 0

3. x2y – 2xy + 2y = x

4. (x2 D2 – 3xD + 4) y = x + x2 ln x

5. (x3 D3 + 2x2 D2) y = x + sin (ln x)

Pembahasan:

1. 4x2 y + 12 xy + 3y = 0

Transformasi x = ez

x Dy = Dy

𝑑
x2 D2y = D (D -1)y, dimana D = 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(4 D (D -1)+ 12 D + 3)y = 0

↔ (4 D2+ 8 D + 3)y = 0

Merupakan P.D linier orde 2 dengan koefisien konstan.

Persamaan karakteristik :

4𝜆2 + 8 𝜆 + 3 = 0
↔ (2 𝜆 + 3) ( 2 𝜆 + 1) = 0

Akar-akar persamaan karakteristik:

3 1
2𝜆 + 3 = 0 ⇔ 𝜆1 = − 2 , dan 2𝜆 + 1 = 0 ⟺ 𝜆2 = − 2

Solusi umum P.D linier homogeny ini adalah:

3 1
𝑦 = 𝑐1 𝑒 −2𝑧 + 𝑐2 𝑒 −2𝑧
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 maka 𝑧 = ln 𝑥
Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
3 1
𝑦 = 𝑐1 𝑥 −2 + 𝑐2 𝑥 −2

2. (𝑥 2 𝐷2 + 7𝑥𝐷 + 9)𝑦 = 0
Transformasi 𝑥 = 𝑒𝑍
𝑥𝐷𝑦 = D𝑦
𝑑
𝑥 2 𝐷2 𝑦 = D (D-1)𝑦, dimana D= 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(D (D-1) + 2D + 9)y= 0 ⟺ (D2 + 6D + 9)y = 0
Merupakan P.D linier orde 2 dengan koefisien konstan.
Persamaan karakteristik:
𝜆2 + 6𝜆 + 9 = 0 ⟺ (𝜆 + 3)(𝜆 + 3) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
𝜆 + 3 = 0 ⇔ 𝜆1 = −3
𝜆 + 3 = 0 ⇔ 𝜆2 = −3
Solusi umum P.D linier homogen ini adalah:
𝑦 = 𝑐1 𝑒 −3𝑧 + 𝑐2 𝑒 −3𝑧
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 maka 𝑧 = ln 𝑥
Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
𝑦 = 𝑐1 𝑥 −3 + 𝑐2 𝑥 −3
= (𝑐1 + 𝑐2 ) 𝑥 −3

3. (𝑥 2 𝐷2 − 2𝑥𝐷 + 2)𝑦 = 𝑥 4
Transformasi 𝑥 = 𝑒𝑧
𝑥𝐷𝑦 = D𝑦
 𝑑
𝑥 2 𝐷2 𝑦 = D (D-1)𝑦, dimana D= 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(D (D-1) - 2D + 2)y = e4z ↔ (D2 -3D + 2)y = e4z
Merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah:

(D2 - 3 D + 2) y = 0
Persamaan karakteristik:
𝜆2 − 3𝜆 + 2 = 0
⟺ (𝜆 − 1)(𝜆 − 2) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
𝜆 − 1 = 0 ⇔ 𝜆1 = 1 dan 𝜆 − 2 = 0 ⇔ 𝜆2 = 2
Fungsi komplementernya adalah:
𝑌𝐶 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 2𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :
1
𝑌𝑝 = 𝕯𝟐 −3𝕯+2 𝑒 4𝑧
1
= 42 −3.4+2 𝑒 4𝑧
1
= 6 𝑒 4𝑧

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

1
𝑦 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 2𝑧 + 𝑒 4𝑧
6
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 maka 𝑧 = ln 𝑥
⸫ Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
1
𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + 6 𝑥 4

4. (𝑥 2 𝐷2 − 3𝑥𝐷 + 4)𝑦 = 𝑥 + 𝑥 2 ln 𝑥
Transformasi 𝑥 = 𝑒 𝑧 atau ln 𝑥 = 𝑧
𝑥𝐷𝑦 = D𝑦
𝑑
𝑥 2 𝐷2 𝑦 = D (D-1)𝑦, dimana D= 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(D(D-1) - 3 D + 4) y = 𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 𝑧
 ↔ (D2 - 4 D +4)y = 𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 𝑧
Merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah:

(D2 - 4 D +4)y = 0
Persamaan karakteristik:
𝜆2 − 4𝜆 + 4 = 0 ⟺ (𝜆 − 2)(𝜆 − 2) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
𝜆 − 2 = 0 ⇔ 𝜆1 = 2 dan 𝜆 − 2 = 0 ⇔ 𝜆2 = 2
Fungsi komplementernya adalah:
𝑌𝐶 = 𝑐1 𝑒 2𝑧 + 𝑐2 𝑧. 𝑒 2𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :
1
𝑌𝑝 = 𝕯𝟐 −4𝕯+4 (𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 𝑧)
1 1
= 12 −4.1+4 𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 (𝕯+2)𝟐 −4(𝕯+2)+4 . 𝑧

[rumus 5.3.1.c.d]

1
= 𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 𝕯𝟐 𝑧 3

1
= 𝑒 𝑧 + 𝑒 2𝑧 6 𝑧 3

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

1
𝑦 = 𝑐1 𝑒 2𝑧 + 𝑐2 𝑒 2𝑧 + 𝑒 𝑧 + 𝑧 3 𝑒 2𝑧
6
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 maka 𝑧 = ln 𝑥
⸫ Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
1
𝑦 = 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2 ln 𝑥 . 𝑥 2 + 𝑥 + 6 𝑥 2 ln3 𝑥

1
= (𝑐1 + 𝑐2 ln 𝑥)𝑥 2 + 𝑥 + 6 𝑥 2 ln3 𝑥

5. (𝑥 3 𝐷3 + 2𝑥 2 𝐷2 )𝑦 = 𝑥 + sin (ln 𝑥)
Transformasi 𝑥 = 𝑒 𝑧 atau ln 𝑥 = 𝑧
𝑥𝐷𝑦 = D𝑦
 𝑥 2 𝐷2 𝑦 = D(D-1)y
𝑥 3 𝐷3 𝑦 = D(D-1) (D-2)y
P.D tereduksi menjadi:
(D(D-1) (D-2) + 2 D(D-1))y = ez + sin z ⟺ (D3 – D2)y = ez + sin z
Merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah:

(D3 – D2)y = 0
Persamaan karakteristik:
𝜆3 − 𝜆2 = 0 ⟺ 𝜆2 (𝜆 − 1) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
𝜆1 = 0 , 𝜆2 = 0 dan 𝜆 − 1 = 0 ⇔ 𝜆3 = 1
Fungsi komplementernya adalah:
𝑌𝐶 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑧 + 𝑐3 𝑒 𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :
1
𝑌𝑝 = 𝕯𝟑 −𝕯𝟐 (𝑒 𝑧 + sin 𝑧)
1 1
= 𝕯−1 𝑒 𝑧 + −𝕯+𝟏 sin 𝑧
1+𝕯
= 𝑒 𝑧 ∫ 𝑒 𝑧 . 𝑒 −𝑧 𝑑𝑧 + 1−𝕯𝟐 sin 𝑧

1
= 𝑒 𝑧 . 𝑧 + 2 (1 + 𝕯)sin 𝑧

1 1
= 𝑧𝑒 𝑧 + 2 sin 𝑧 + 2 cos 𝑧

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

1 1
𝑦 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑧 + 𝑐3 𝑒 𝑧 + 𝑧𝑒 𝑧 + sin 𝑧 + cos 𝑧
2 2
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 maka 𝑧 = ln 𝑥
⸫ Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
1
𝑦 = 𝑐1 + 𝑐2 ln 𝑥 + 𝑐3 𝑥 + 𝑥 ln 𝑥 + 2 (sin(ln 𝑥) + cos(ln 𝑥))

6.2 PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER LEGENDRE

Bentuk P.D :

𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦 𝑑𝑦
P0 (ax + b)n 𝑑𝑥 𝑛 + P1 (ax + b)n-1 𝑑𝑥 𝑛−1 + . . . . + Pn-1(ax + b) 𝑑𝑥 + Pny = Q(x)

Atau didalam polinominal operator D.

(P0 (ax + b)n Dn + P1(ax + b)n-1 Dn-1 + . . . . + Pn-1 (ax + b) D + Pn) y = Q(x)

Dimana P0, P1, . . . . , Pn adalah konstan.

Untuk menyelesaikan P.D ini, dilakukan transformasi ax + b = ez

Untuk mereduksi P.D semula menjadi P.D linier orde n dengan koefisien konstan, yaitu :

Transformasi ax + b = ez atau ln (ax + b) = z

𝑑
Jika D = 𝑑𝑧 maka :

(ax + b) Dy = a Dy

(ax + b)2D2y = a2D(D-1)y

(ax + b) 3D3y = a3D(D-1 )(D-2)y

(ax + b)n Dny = anD(D-1 )(D-2) (D-3) . . . . (D-n+1)y

Dengan demikian P.D semula tereduksi menjadi :

[P0 an D(D-1 )(D-2). . . (D-n+1) + P1 an-1 D(D-1 )(D-2). . . (D-n+2)

𝑒 𝑧 −𝑏
+ . . . . + Pn-1 a D + Pn] y = Q( )
𝑎

P.D baru ini diselesaikan dengan cara-cara yang telah dibahas pada bab V.

Langkah-langkah menghitung solusi umum P.D Legendre.

𝑑
1. Lakukanlah transformasi ax + b = ez dan D = 𝑑𝑧

2. P.D tereduksi menjadi P.D linier orde n dengan koefisien konstan di dalam
polinominal operator D.
3. Selesaikanlah P.D baru ini dengan cara-cara pada bab V.
4. Gunakan transformasi z = ln (ax + b) atau ez = ax + b untuk mendapatkan variabel
semula.
5. Solusi umum P.D Legendre ditemukan.

SOAL DAN PEMBAHASAN BENTUK P.D LINIER LEGENDRE

1. [(x + 1)2 D2 + (x + 1) D – 1] = ln(x + 1)2 + x - 1
2. (2𝑥 + 1)2 𝑦" − 2(2𝑥 + 1)𝑦′ − 12𝑦 = 6𝑥
3. (𝑥 + 1)2 𝑦" + (𝑥 + 1)𝑦′ = (2𝑥 + 3)(2𝑥 + 4)

Pembahasan:

1. [(x + 1)2 D2 + (x + 1) D – 1] = ln(x + 1)2 + x - 1

Transformasi 𝑥 + 1 = 𝑒 𝑧 atau ln(𝑥 + 1) = 𝑧
(𝑥 + 1)𝐷𝑦 = Dy
𝑑
(𝑥 + 1)2 𝐷2 𝑦 = D (D-1)𝑦, dimana D=
𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

[D (D-1) + D-1]𝑦 = 2𝑧 + 𝑒 𝑧 − 1 − 1 ⟺ (D2-1)𝑦 = 2𝑧 + 𝑒 𝑧 − 2
Merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah:

(D2-1)𝑦 = 0
Persamaan karakteristik:
𝜆2 − 1 = 0 ⟺ (𝜆 − 1)(𝜆 + 1) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
𝜆 − 1 = 0 ⇔ 𝜆1 = 1 dan 𝜆 + 1 = 0 ⇔ 𝜆2 = −1
Fungsi komplementernya adalah:
𝑌𝐶 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 −𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :
1
𝑌𝑝 = 𝕯𝟐 −1 (2𝑧 + 𝑒 𝑧 − 2)
1 1
= 𝕯𝟐 −1 (2𝑧 − 2) + (𝕯−1)(𝕯+𝟏) 𝑒 𝑧
1 1
= (−1 − 𝕯𝟐 )(2𝑧 − 2) + 𝟐 𝕯−1 𝑒 𝑧
 1
= (−2𝑧 + 2) + 𝟐 . 𝑒 𝑧 ∫ 𝑒 𝑧 . 𝑒 −𝑧 𝑑𝑥

1
= 2 − 2𝑧 + 2 . 𝑒 𝑧 . 𝑧

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

1
𝑦 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 −𝑧 + 𝑧𝑒 𝑧 − 2𝑧 + 2
2
Karena 𝑒 𝑍 = 𝑥 + 1 maka 𝑧 = ln(𝑥 + 1)
⸫ Solusi umum P.D linier Cauchy adalah:
1
𝑦 = 𝑐1 (𝑥 + 1) + 𝑐2 (𝑥 + 1)−1 + (𝑥 + 1) − 2 ln(𝑥 + 1) − 2 ln(𝑥 + 1) + 2
2

2. (2𝑥 + 1)2 𝑦" − 2(2𝑥 + 1)𝑦′ − 12𝑦 = 6𝑥

[(2𝑥 + 1)2 𝐷2 − 2(2𝑥 + 1)𝐷 − 12]𝑦 = 6𝑥
Transformasi 2𝑥 + 1 = 𝑒 𝑧 atau ln(2𝑥 + 1) = 𝑧
(2𝑥 + 1)𝐷𝑦 = 2 𝕯𝑦
𝑑
(𝑥 + 1)2 𝐷2 𝑦 = 4 𝕯(𝕯 − 1)𝑦, dimana 𝕯 =
𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

1
[𝟒 𝕯(𝕯 − 1) − 𝟐 . 𝟐 𝕯 − 12]𝑦 = 6 . (𝑒 𝑧 − 1)
2
𝟐 𝑧
⟺ (4 𝕯 − 8𝕯 − 12)𝑦 = 3𝑒 − 3
Merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah:

(4 𝕯𝟐 − 8𝕯 − 12)𝑦 = 0
Persamaan karakteristik:
4 𝜆2 − 8𝜆 − 12 = 0 ⟺ (4 𝜆 − 12)(𝜆 + 1) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik:
4𝜆 − 12 = 0 ⇔ 𝜆1 = 3 , dan 𝜆+1=0 ⇔ 𝜆2 = −1
Fungsi komplementernya adalah:
𝑌𝐶 = 𝑐1 𝑒 3𝑧 + 𝑐2 𝑒 −𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :
1
𝑌𝑝 = 4 𝕯𝟐 −8𝕯−12 (3𝑒 𝑧 − 3)
 3 3
= 4 −8−12 𝑒 𝑧 + 12
3 1
= − 16 𝑒 𝑧 + 4

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

3 𝑧 1
𝑦 = 𝑐1 𝑒 3𝑧 + 𝑐2 𝑒 −𝑧 − 𝑒 +
16 4
Karena 𝑒 𝑍 = 2𝑥 + 1 atau 𝑧 = ln(2𝑥 + 1) maka:

Solusi umum P.D linier Legendre adalah :

3 1
𝑦 = 𝑐1 (2𝑥 + 1)3 + 𝑐2 (2𝑥 + 1)−1 − (2𝑥 + 1) +
16 4

3 1
= 𝑐1 (2𝑥 + 1)3 + 𝑐2 (2𝑥 + 1)−1 − 𝑥 +
8 16

3. (𝑥 + 1)2𝑦 𝑛 + (𝑥 + 1)𝑦 ′ = (2𝑥 + 3)(2𝑥 + 4)

⇔ [(𝑥 + 1)2 𝐷2 + (𝑥 + 1)𝐷]𝑦 = [2(𝑥 + 1) + 1][2(𝑥 + 1) + 2]

Transformasi x+1 = 𝑒 𝑧 atau z = ln(x+1)

(𝑥 + 1)𝐷𝑦 = Dy

𝑑
(𝑥 + 1)2 𝐷2 𝑦 = D (D-1)y, dimana D= 𝑑𝑧

P. D tereduksi menjadi:

[D (D-1) + D]y = (2𝑒 𝑧 + 1)(2𝑒 𝑧 + 2) ⇔ D2y = 4𝑒 2𝑧 + 6𝑒 𝑧 + 2

merupakan P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien konstan.

P.D linier homogen dari P.D ini adalah :

D2y = 0

Persamaan karakteristik:

𝜆2 = 0

Akar-akar persamaan karakteristik:

𝜆1 = 0 dan 𝜆2 = 0
Fungsi komplementernya adalah:

𝑌𝑐 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑧

1
Sekarang menghitung 𝑌𝑝 = 𝔇2 [4𝑒 2𝑥 + 6𝑒 𝑧 + 2

= 𝑒 2𝑥 + 6𝑒 𝑧 + 𝑧 2

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah :

𝑦 = 𝑐1 + 𝑐2 𝑧 + 𝑒 2𝑥 + 6𝑒 𝑧 + 𝑧 2

Karena x+1=𝑒 𝑧 atau z = ln(x+1) maka

Solusi umum P.D linier Legendre ini adalah:

𝑦 = 𝑐1 + 𝑐2 ln(𝑥 + 1) + (𝑥 + 1)2 + 6(𝑥 + 1) + 𝑙𝑛2 (𝑥 + 1)

= 𝑐1 + 𝑐2 ln(𝑥 + 1) + 𝑥 2 + 8𝑥 + 7 + 𝑙𝑛2 (𝑥 + 1)

6.3. MEREDUKSI ORDE SUATU PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE

KEDUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL

Bentuk P.D :

𝑑2 𝑦 d𝑦
+ R(x) 𝑑𝑥 + S (x) y = Q(x)
𝑑𝑥 2

Prosedur menghitung solusi umum:

6.3.1

1. Carilah integral partikular u = u(x) apabila Q(x) = 0

Integral partikulir u = u(x) dapat dicari dengan rumus:
- Jika R + x S = 0 maka u(x) = x
- Jika m2 + m R + S = 0 maka u(x) = emx
2. Lakukanlah substitusi y = u(x) . v(x) yang akan menghasilkan suatu persamaan
diferensial linier yang mana variabel tak bebas v tidak tampak.
d𝑣
3. Substitusi selanjutnta adalah 𝑑𝑥 = p, yang akan mereduksi P.D menjadi linier orde 1

dengan variabel tak bebas p.

 4. Selesaikan P.D baru ini dan akan mendapatkan fungsi p(x).
d𝑣
5. Karena 𝑑𝑥 = p maka hitunglah v = ∫ 𝑝 𝑑𝑥

6. Solusi umum P.D adalah y = u . v

6.3.2.

1. Jika suatu integral partikulir tak dapat ditemukan, hitunglah:

1 1 𝑑𝑅
S – 4 R2 - 2 𝑑𝑥
1 1 𝑑𝑅 𝐾
2. Jika S – 4 R2 - 2 𝑑𝑥 adalah suatu konstanta K atau 𝑥 2 maka lakukanlah transformasi
1
y = v 𝑒 −2∫ 𝑅 𝑑𝑥 yang akan mereduksi P.D yang akan diberikan menjadi persamaan
diferensial linier dengan koefisien konstan atau suatu persamaan diferensial linier
Cauchy dengan variabel tak bebas v.
3. Selesaikanlah P.D baru ini, yang akan mendapatkan v(x).
4. Solusi umum P.D adalah dengan mensubtitusikan v(x) kepada transformasi semula,
1
yaitu: y = v 𝑒 −2∫ 𝑅 𝑑𝑥

6.3.3.

1. Jika prosedur diatas tidak dapat digunakan makan diadakan perubahan variabel bebas.
Ambil transformasi: z = 𝜃(x), sedemikian sehingga P.D semula berubah menjadi:

𝑑2 𝑧 d𝑧
𝑑2 𝑦 + R(x) 𝑑𝑦 𝑆 (𝑥)𝑦 Q(x)
𝑑𝑥2 𝑑𝑥
𝑑𝑧 2
+ 𝑑𝑧 𝑑𝑧
+ 𝑑𝑧 = 𝑑𝑧 2
( )2 ( )2 ( )
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

Z = 𝜃(x) dipilih, sedemikian sehingga:

𝑑𝑧 ±𝑆 ±𝑆
= √ 𝑎2 atau z = ∫ 𝑎2 dx
𝑑𝑥

𝑑𝑧
(Pemilihan tanda + atau – dilakukan sedemikian sehingga membuat adalah riil dan a2
𝑑𝑥

adalah suatu konstanta positip).

2. Hitunglah:
𝑑2 𝑧 d𝑧
+ R(x)
𝑑𝑥2 𝑑𝑥
𝑑𝑧
( )2
𝑑𝑥

Dan jika sama dengan suatu konstanta A maka P.D baru diatas berbentuk:
 𝑑2 𝑧 𝑑𝑦 Q
+ A 𝑑𝑧 = a2y = 𝑑𝑧 adalah P.D linier dengan koefisien konstan.
𝑑𝑥 2 ( )2
𝑑𝑥

3. Selesaikan P.D linier ini

4. Gunakan transformasi z = Q(x) semula untuk mendapatkan kembali variabel semula.
SOAL DAN PEMBAHASAN MEREDUKSI ORDE DARI P.D LINIER ORDE 2
DENGAN KOEFISIEN VARIABEL

SOAL

1. 𝑥𝑦′′-(2x+1)y′ + (𝑥 + 1)𝑦 = 𝑥 2 − 𝑥 − 1
2. (1+𝑥 2 )𝑦 ′′ + 2𝑥𝑦 ′ − 2𝑦 = 3𝑥
3. 𝑥𝑦 ′′ + (2𝑥 − 1)𝑦 ′ + (𝑥 − 1)𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 2𝑥 + 2
4. 𝑥𝑦 ′′ − (𝑥 + 7)𝑦 ′ + 2𝑦 = 0
5. 4𝑥 2 𝑦 ′′ + 4𝑥 3 𝑦 ′ + (𝑥 2 + 1)2 𝑦 = 0
6. 𝑥𝑦 ′′′ − 𝑦 ′ + 4𝑥 3 𝑦 = 0
𝑥+1
7. 𝑥 4 𝑦 ′′ + 2𝑥 3 𝑦 ′ + 𝑦 = 𝑥

Pembahasan:

1. 𝑥𝑦′′-(2x+1)y′ + (𝑥 + 1)𝑦 = 𝑥 2 − 𝑥 − 1
Diubah dalam bentuk baku, yaitu:
(2𝑥 + 1) ′ (𝑥 + 1) 1
𝑦 ′′ − 𝑦 + 𝑦−𝑥−1−
𝑥 𝑥 𝑥
Dari sini berarti bahwa:
(2𝑥 + 1) (𝑥 + 1)
𝑅(𝑥) = − 𝑑𝑎𝑛 𝑆(𝑥) =
𝑥 𝑥
Akan menggunakan prosedur 6.3 dahulu:
1
R + xS = −2 − 𝑥 + 𝑥 + 1 = 0
1 1
1 + R + S = 1 − 2 − 𝑥 + 1 + 𝑥 = 0 maka u(x) = 𝑒 𝑥 [ karena m = 1]

Dengan demikian prosedur 6.3.1 dapat dipakai untuk menyelesaikan P.D ini.
Karena u(x) = 𝑒 𝑥 maka lakukanlah subsitusi :
y = 𝑒𝑥. 𝑣
yang berarti bahwa :

𝑑𝑦 𝑑𝑣
𝑦’ = = 𝑒𝑥𝑣 + 𝑒𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑𝑣
= 𝑒 𝑥 [𝑣 + 𝑑𝑥] dan

𝑑2 𝑦 𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑2 𝑣
𝑦’’ = = 𝑒 𝑥 [𝑣 + 𝑑𝑥] + 𝑒 𝑥 [𝑑𝑥 + ]
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 2
 𝑑2 𝑣
𝑥
𝑑𝑣
= 𝑒 [ 2+2 +𝑣]
𝑑𝑥 𝑑𝑥

Maka P.D semula tereduksi menjadi:

𝑑2𝑣
𝑥
𝑑𝑣 1 𝑑𝑣 1
𝑒 [ 2 +2 + 𝑣 ] − (2 − ) 𝑒 𝑥 [ 𝑣 + ] + (1 + ) 𝑒 𝑥 𝑣
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑥 𝑑𝑥 𝑥

1
=𝑥−1−
𝑥

𝑑2𝑣 𝑑𝑣 𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑣
⇔ 𝑒𝑥 [ 2
+2 + 𝑣 − 2𝑣 − − 2 − +𝑣+ ]
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑥

1
=𝑥−1−
𝑥

𝑑2 𝑣 1 𝑑𝑣 1
⇔ 𝑒𝑥 [ 2 − ]=𝑥−1−
𝑑𝑥 𝑥 𝑑𝑥 𝑥

𝑑 2 𝑣 1 𝑑𝑣 1
⇔[ 2− ] = (𝑥 − 1 − ) 𝑒 −1
𝑑𝑥 𝑥 𝑑𝑥 𝑥

Sekarang gunakan subsitusi selanjutnya yaitu:

𝑑𝑣 𝑑2 𝑣 𝑑𝑝
= 𝑝 𝑑𝑎𝑛 =
𝑑𝑥 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥

P.D ini tereduksi menjadi:

𝑑𝑝 1 1
− 𝑝 = (𝑥 − 1 − ) 𝑒 −𝑥
𝑑𝑥 𝑥 2

merupakan P.D linier orde satu dengan variable tak bebas p. Gunakan langkah 3.8 untuk
menyelesaikan P.D ini.

Faktor integrasi:

1 1
𝑒 − ∫𝑥𝑑𝑥 = 𝑒 − ln 𝑥 =
𝑥

Sehingga diperoleh bahwa:

1 1 1
𝑃 = ∫(𝑥 − 1 − 𝑥 ) 𝑒 −𝑥 . 𝑑𝑥
𝑥 𝑥
 1 1
= ∫(𝑒 −𝑥 − 𝑥 𝑒 −𝑥 𝑒 −𝑥 ) 𝑑𝑥
𝑥2

𝑒 −𝑥 𝑒 −𝑥 −𝑥 𝑒 −𝑥 − 𝑒 −𝑥
= ∫ 𝑒 −𝑥 + ∫ 𝑑 ( ) [𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑑 ( )= 𝑑𝑥]
𝑥 𝑥 𝑥2

𝑒 −𝑥
= - 𝑒 −𝑥 + + 𝐾1
𝑥

𝑃 = −𝑥 𝑒 −𝑥 + 𝑒 −𝑥 + 𝐾1 𝑥

𝑑𝑣
Karena 𝑑𝑥 = 𝑝 maka

v = ∫( − 𝑥 𝑒 −𝑥 + 𝑒 −𝑥 + 𝐾1 𝑥) 𝑑𝑥

= ∫ −𝑥 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥 + ∫ 𝑒 −𝑥 𝑑𝑥 − 𝐾1 ∫ 𝑥 𝑑𝑥 + 𝐾2

𝐾1
v = 𝑥 𝑒 −𝑥 + 𝑒 −𝑥 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2 , [ 𝑐1 = 𝑑𝑎𝑛 𝑐2 = 𝐾2 ]
𝐾2

Solusi umum P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien variable adalah :

𝑦 = 𝑒𝑥 𝑣

= 𝑒 𝑥 [𝑥 𝑒 −𝑥 + 𝑒 −𝑥 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2 ]

= 𝑥 + 1 + 𝑐1 𝑥 2 𝑒 𝑥 + 𝑐2 𝑒 𝑥

2. (1+𝑥 2 )𝑦 ′′ + 2𝑥𝑦 ′ − 2𝑦 = 3𝑥
Diubah kedalam bentuk baku yaitu:
2𝑥 2 3𝑥
𝑦 ′′ + 𝑦 ′
+ 𝑦 −
1 + 𝑥2 1 + 𝑥2 1 + 𝑥2
Dari sini berarti bahwa:
2𝑥 2
𝑅(𝑥) = 1+𝑥 2 , S(x) = − 1+𝑥 2

Dengan prosedur 6.3

2𝑥 −2 2𝑥 2𝑥
R + x S = 1+𝑥 2 + 𝑥 − 1+𝑥 2 − =0
1+𝑥 2 1+𝑥 2

Dengan demikian dapat ditemukan integral partikulir u(x) = x.

Gunakan prosedur 6.3.1.
Substitusi : y = x.v
𝑑𝑦 𝑑𝑣
=𝑣+𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑2 𝑦 𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑2 𝑦 𝑑2 𝑣 𝑑𝑣
= + +x − x +2
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
 P.D semula tereduksi menjadi :
𝑑2 𝑦 𝑑𝑣 2𝑥 𝑑𝑣 2 3𝑥
𝑥 2
+ 2 + 2
[𝑣 + 𝑥 ]− 2
𝑥𝑣=
𝑑𝑥 𝑑𝑥 1+𝑥 𝑑𝑥 1+𝑥 1 + 𝑥2
𝑑2𝑣 2𝑥 2 𝑑𝑣 3𝑥
⇔𝑥 2
+[2+ ] =
𝑑𝑥 1 + 𝑥 𝑑𝑥 1 + 𝑥 2
2

𝑑 2 𝑣 2 + 4𝑥 2 𝑑𝑣 3𝑥
⇔𝑥 + =
𝑑𝑥 2 1 + 𝑥 2 𝑑𝑥 1 + 𝑥 2
𝑑 2 𝑣 2 + 4𝑥 2 𝑑𝑣 3𝑥
⇔ 2+ =
𝑑𝑥 𝑥 + 𝑥 3 𝑑𝑥 1 + 𝑥 2

Substitusi selanjutnya adalah :

𝑑𝑣 𝑑2 𝑣 𝑑𝑝
= 𝑝 dan 𝑑𝑥 2 = , sedemikian sehingga :
𝑑𝑥 𝑑𝑥

P.D ini tereduksi menjadi:

𝑑𝑝 2 + 4𝑥 2 3𝑥
+ 𝑝 =
𝑑𝑥 𝑥 + 𝑥3 1 + 𝑥2

Merupakan P.D linier orde satu dengan variable tak bebas p.

Gunakan langkah 3.8 untuk menghitung p(x).

Faktor integrasi :

2+4𝑥 2
∫ 𝑑𝑥
𝑒 𝑥+𝑥 3

2+4𝑥 2
Dihitung dahulu ∫ 𝑑𝑥 [rumus 1.2.3.3]
𝑥+𝑥 3

2 + 4𝑥 2 𝐴 𝐵𝑥 + 𝑐
2
= +
𝑥(1 + 𝑥 ) 𝑥 𝑥 + 𝑥2

𝐴 + 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥 2 + 𝑐𝑥
=
𝑥(1 + 𝑥 2 )

Persamaan koefisien :

2=A

0=C
4=A+B⇔𝐵=2

2 + 4𝑥 2 2 2𝑥
∴∫ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑥 + ∫ 𝑑𝑥
𝑥 + 𝑥3 𝑥 1 + 𝑥2

= 2 ln|𝑥| + 𝑙𝑛|1 − 𝑥 2 |

Jadi faktor integrasinya adalah:

2 (1+𝑥 2 )
𝑒 ln 𝑥 = 𝑥 2 (1 + 𝑥 2 )

Sehingga diperoleh bahwa :

3𝑥
𝑝 𝑥 2 (1 + 𝑥 2 ) = ∫ 𝑥 2 (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
1 + 𝑥2

= ∫ 3𝑥 2 𝑑𝑥

= 𝑥 3 + 𝐾1

𝑥3 𝐾1
𝑝= + 2
𝑥 (1 + 𝑥 ) 𝑥 (1 + 𝑥 2 )
2 2

𝑑𝑣
Karena 𝑑𝑥 = 𝑝 maka :

𝑑𝑣 𝑥 1
= 2
𝑑𝑥 + 𝐾1 ∫ 2 𝑑𝑥
𝑑𝑥 (1 + 𝑥 ) 𝑥 (1 + 𝑥 2 )

𝑥 1 1
⇔ v = ∫ (1+𝑥 2) 𝑑𝑥 + 𝐾1 [∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 − ∫ 𝑥 2 +1 𝑑𝑥]

1 1
⇔𝑣= ln|1 + 𝑥 2 | + 𝐾1 [− − arc tan 𝑥] + 𝐾2
2 𝑥

1
⇔𝑣= ln|1 + 𝑥 2 | − 𝑐1 [ 1 + 𝑥 𝑎𝑟𝑐 tan 𝑥] + 𝑐2 𝑥
2

3. 𝑥𝑦 ′′ + (2𝑥 − 1)𝑦 ′ + (𝑥 − 1)𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 2𝑥 + 2

Diubah kedalam bentuk baku yaitu:
2𝑥 − 1 ′ 𝑥 − 1 2
𝑦 ′′ + 𝑦 + 𝑦 = 𝑥 2 + 3𝑥 − 2 +
𝑥 𝑥 𝑥
Berarti bahwa :
 2𝑥 − 1 1 𝑥−1 1
𝑅(𝑥) = = 2− , 𝑆(𝑥) = =1−
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
Dengan prosedur 6.3 :
1 1
1 – R + S = 1- 2 + 𝑥 + 1 − 𝑥 = 0

Dengan demikian dapat ditemukan integral partikulir u(x) = 𝑒 −𝑥

Gunakan prosedur 6.3.1.
Substitusi: 𝑦 = 𝑒 −𝑥 𝑣
𝑑𝑦 𝑑𝑣
= − 𝑒 −𝑥 𝑣 + 𝑒 −𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑2 𝑦 −𝑥 −𝑥
𝑑𝑣 −𝑥
𝑑𝑣 −𝑥
𝑑2𝑣
= 𝑒 𝑣− 𝑒 −𝑒 +𝑒
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 2

P.D semula tereduksi menjadi :

d2 v dv 2x−1 dv x−1 2
e−x dx2 – 2 e−x dx + e−x v + ( ) [−e−x v + e−x ]+( ) e−x v = x 2 + 3x – 2 + (x)
x dx x

d2 v 1 dv 2
↔ e−x dx2 - x e−x dx = x 2 + 3x – 2 + (x)

d2 v 1 dv 2
↔ dx2 - x dx = (x 2 + 3x – 2 + x ) ex

Substitusi selanjutnya adalah :

dv d2 v dp
= p dan dx2 = dx , sedemikian sehingga :
dx

P.D ini tereduksi menjadi :

dp 1 2
- x p - (x 2 + 3x – 2 + x ) ex
dx

Merupakan P.D linier orde satu dengan variabel tak bebas p.

Gunakan langkah 3.8 untuk menghitung p(x).

1
1
e− ∫x dx = e− ln x = x

Sehingga diperoleh bahwa :

 1 2 1
p . x = ∫ (x 2 + 3x – 2 + x ) ex . x dx

1 1
= ∫ x ex dx + 3 ∫ ex dx – 2 ∫ (x − x2 ) ex dx

x ex − ex
= ∫ x ex dx + 3 ∫ ex dx – 2 ∫ dx
x2

ex
= x ex − ex + 3 ex – 2 ∫ d ( x ) + K 1

ex x ex − ex
|Karena d ( ) = dx |
x x2

ex
= x ex + 2 ex − 2 - K1
x

= x 2 ex + 2 xex - 2 ex + K1 x

dv
Karena dx = p maka :

dv
= x 2 ex + 2 xex − 2 ex + K1 x
dx

↔ v = ∫ x 2 ex dx + 2 ∫ xex dx – 2 ∫ ex dx + K1 ∫ x dx

1
↔ v = x 2 ex − 2 ∫ xex dx – 2 ∫ x ex dx − 2 ex + K1 2 x 2 + K 2

K1
↔ v = x 2 ex − 2 ex + x2 + K2
2

↔ v = x 2 ex − 2 ex + c1 x 2 + c2

∴ Solusi umum P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien variabel ini adalah :

y = e−x [x 2 ex − 2 ex + c1 x 2 + c2 ]

= x 2 – 2 + (c1 x 2 + c2 ) e−x

4. x y” – (x + 2) y’ + 2y = 0

Diubah di dalam bentuk baku yaitu :

(x+2) 2
y” - y’ + x y = 0
x
Dari sini berarti bahwa :

(x+2) 2 2
R(x) = - = -1 - x , S(x) = x
x

Dengan prosedur 6.3 :

2
R + x S = -1 - x + 2 ≠ 0

2 2
1+R+S=1–1-x+x=0

Dapat ditemukan integral partikulir u(x) = ex [karena m = 1]

Gunakan prosedur 6.3.1.

Substitusi : y = ex . v

dy dv
= ex v + ex
dx dx

d2 y dv dv d2 y
= ex v + ex + ex + ex
dx2 dx dx dx2

P.D semula tereduksi menjadi :

d2 v dv x+2 dv 2
ex [dx2 + 2 + v] - ( ) ex [v + ] + x ex v = 0
dx x dx

d2 v 2 dv
↔ ex [dx2 + (1 − x) ]=0
dx

d2 v x−2 dv
↔ dx2 + =0
x dx

Substitusi selanjutnya adalah :

dv d2 v dp
= p dan , sedemikian sehingga :
dx dx2 dx

P.D tereduksi menjadi :

dp x−2
+ p=0
dx x

dp 2
↔ + (1 − x) dx = 0
p

dp 2
↔∫ + ∫ (1 − x) dx= 0
p
 ↔ ln|p| + x – 2 ln|x| = ln K1

↔ ln|p| = ln x 2 + ln e−2 - ln K1

↔ p = K1 x 2 e−x

d
Karena dx = p maka

d
= K1 x 2 e−x
dx

↔ v = K1 ∫ x 2 e−x dx

↔ v = - K1 [x 2 e−x + 2 x e−x + 2 e−x ] + K 2

↔ v = c1 [x 2 e−x + 2 x e−x + 2 e−x ] + c2

∴ Solusi umum P.D linier tak homogen orde 2 dengan koefisien variabel adalah :

y = ex v

= ex c1 [x 2 e−x + 2 x e−x + 2 e−x ] c2 ex

= c1 [x 2 + 2 x + 2 ] c2 ex

5. 4 x2 y” + 4 x3 y’ + (x 2 + 1)2 y = 0

Diubah ke dalam bentuk baku yaitu :

(x2 + 1)2
y” + xy’ + y=0
4x2

Dari sini berarti bahwa :

(x2 + 1)2
R(x) = x dari S(x) = 4x2

Dengan prosedur 6.3 :

x (x2 + 1)2
R + xS = x + 4x2
=0
m2 + mR + S ≠ 0 untuk semua harga m.

Dengan demikian integral partikulir u (x) tidak dapat ditemukan.

Sekarang memakai prosedur 6.3.2.

1 1 dR (x2 + 1)2 1 1
S - 4 R2 - 2 dx = - 4 x2 - 2
4x2

1 1 1 1 1 1
= x2 + 2 + 4x2 - x x2 - 2 = 4x2
4

Dengan demikian prosedur 6.3.2 dapat digunakan untuk menyelesaikan P.D ini.

1 1
1
Karena e−2 ∫ R dx = e−2 ∫ x dx = e − 4 x2 maka

Substitusi :

1
y = v e − 4 x2

1 2 1 2 1 2
dy 1 dv 1
= - 2 x e − 4 x v + e− 4 x − x e− 4 x
dx dx 2

1 2
1 dv
= [− xv+ ] e− 4 x
2 dx

1 2 1 2
d2 y 1 1 dv d2 v 1 dv 1
= [− v − x − ] e−4 x + [− xv ] - (− x e −4 x )
dx2 2 2 dx dx2 2 dx 2

1 2
d2 v dv 1 1
= [dx2 − x + x2v − v ] e−4 x
dx 4 2

P. D semula tereduksi menjadi :

2 1 2
d2 v dv 1 1 1 dv (x2 + 1)
[(dx2 − x + 2
x v − v − x (− xv+ )+ v)] (e−4 x ) = 0
dx 4 2 2 dx 4x2

d2 v v
+ 4x2 = 0
dx2

d2 v
4x 2 +v=0
dx2

Merupakan P.D linier Cauchy dan gunakan langkah 6.1 untuk mendapatkan v (x)

Transformasi x –e2

x2 D2 v = D (D – 1) v
 P.D linier Cauchy tereduksi menjadi :

[4 D (D − 1) + 1] v = 0

(4D2 − 4 D + 1) v = 0

Merupakan P.D linier homogen dengan koefisien konstan.

Persamaan karakteristik :

1 1
2λ – 1 = 0 ↔ λ1 = 2 dan 2λ – 1 = 0 ↔ λ2 = 2

Sehingga didapatkan bahwa :

1 1
v = c1 e22 + c2 e22

karena ex = x atau z = ln x maka

1 1
v = c1 e2 + c2 e2 ln x

∴ Solusi umum P.D linier homogen dengan koefisien variabel adalah :

1 2
y = v . e− 4 x

1 1 1 2
= (c1 x 2 + c2 x 2 ln x) e−4 x

1 2
= (c1 + c2 ln x) √x . e−4 x

6. x y” + y’ + 4 x3 y = 0

Diubah ke dalam bentuk baku yaitu :

1
y” - x y’ + 4x 2 y = 0

Dari sini berarti bahwa :

1
R(x) = - x , S(x) = 4x 2
Dengan prosedur 6.3 :

1
R + xS = - x + 4x 3 ≠ 0

m2 + mR + S ≠ 0 untuk semua harga m.

Jadi prosedur 6.3.1 tidak dapat digunakan.

1 1 dR 11 1 1 K
S - 4 R2 - 2 dx = 4x 2 + 4 x + 2 x2 ≠ K atau x2

Jadi prosedur 6.3.2 juga tidak dapat digunakan.

Sekarang memakai prosedur 6.3.3.

Dipilih :

dz
Bila dx = √4x 2 = 2x atau z = x 2 maka

d2 z dz 1
+R(x) 2− 2x
dx2 dx x
dz 2
= = 0 (konstan)
( ) 4x2
dx

Karena A = 0 maka P.D tereduksi menjadi :

d2 y
+y=0
dz2

↔ (D2 + 1) y = 0

Merupakan P.D linier homogen dengan variabel bebas z.

Persamaan karakteristik :

λ2 + 1 = 0

Akar – akar persamaan karakteristik :

λ1 = i dan λ2 = -i

Solusi umum P.D linier homogen ini adalah :

y = c1 coz z + c2 sin z

karena z = x2 maka solusi umum P.D linier homogen dengan koefisien variabel ini adalah :
 y = c1 coz x2 + c2 sin x2

𝑥+1
7. 𝑥 4 y” + 2 x3 y’ + y = 𝑥

Diubah ke dalam bentuk baku yaitu :

2 1 x+1
y” + 𝑥 y’ + x4 y = x5

Dari sini berarti bahwa:

2 1
R(x) = 3 dan S(x) = 𝑥 4

Gunakan prosedur 6.3.1.

2 1
R + x S = 3 + 𝑥3 ≠ 0

m2 + mR + S ≠ 0 maka semua harga m

prosedur 6.3.2.

1 1 𝑑𝑅 1 1 4 1 2 𝐾
S - 4 R2 - 2 𝑑𝑥 = 𝑥 4 - 𝑥 𝑥 2 + 2 𝑥 2 ≠ K atau 𝑥 2

Kedua prosedur diatas tidak dapat digunakan.

Sekarang Prosedur 6.3.3.

Dipilih

𝑑𝑧 1 1
Bila 𝑑𝑥 = √𝑆 = 𝑥 2 atau z = -𝑥 maka

𝑑2 𝑧 𝑑𝑧 −2 2
+R +
𝑑𝑥2 𝑑𝑥 𝑥3 𝑥3
𝑑𝑧 2
= 1 = 0 (konstan)
( ) ( 4)
𝑑𝑥 𝑥

Karena A = 0 maka P.D tereduksi menjadi:

𝑑2 𝑦 𝑥+1
+ y = 𝑥4
𝑑𝑧 2 𝑥5

𝑥+ 1 1
↔ (D2 + 1) y = = 1 -
𝑥 𝑥

↔ (D2 + 1) y = 1 – z

merupakan P.D linier tak homogen dengan variabel bebas z.

Persamaan karakteristik:

λ2 + 1 = 0

Akar-akar persamaan karakteristik:

λ1 = i dan λ2 = - i

Fungsi komplementernya adalah:

Yc = c1 cos z + c2 sin z

Sekarang menghitung Yp:

1
𝑌𝑝 = (1 – z)
𝐷2+ 𝑖

= (1 – D2 + ... ) (1 – z)

=1–z

Solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah:

y = c1 coz z + c2 sin z + 1 – z

1
Karena z = - maka solusi umum P.D linier tak homogen dengan koefisien variabel adalah:
𝑥

1 1 1
y = c1 cos (− 𝑥) + c2 sin (− 𝑥) + 1 + 𝑥

1 1 𝑥−1
= c1 cos + c2 sin +
𝑥 𝑥 𝑥

6.4. MEREDUKSI ORDE SATU PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER DENGAN

KOEFISIEN VARIABEL DARI ORDE YANG LEBIH TINGGI
 6.4.1. Variabel Tak Bebas Tak Tampak
6.4.1.1. Jika Persamaan Berbentuk,
𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦 𝑑𝑦
f(𝑑𝑥 𝑛 , 𝑑𝑥 𝑛−1 , . . . . , 𝑑𝑥 , 𝑥) = 0 maka substitusi
𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑝 𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑝
= p , 𝑑𝑥 2 = 𝑑𝑥 , . . ., 𝑑𝑥 𝑛 = 𝑑𝑥 𝑛−1 akan mereduksi orde dengan satu.
𝑑𝑥

Langkah–langkah menyelesaikan P.D diatas dengan metode ini:

𝑑𝑝
1. Lakukanlah substitusi 𝑑𝑥 = p

Dan untuk diferensiasi yang lebih tinggi adalah menyesuaikan, yaitu:

𝑑2 𝑦 𝑑𝑝 𝑑3 𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦
= 𝑑𝑥 , 𝑑𝑥 3 = 𝑑𝑥 2 , . . . . , 𝑑𝑥 𝑛 = 𝑑𝑥 𝑛−1
𝑑𝑥 2

2. P.D baru ini diselesaikan dengan salah satu metode yang telah dipelajari
didalam bab terdahulu.

6.4.1.2. Jika Persamaan Berbentuk:

𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦 𝑑𝑘
f(𝑑𝑥 𝑛 , 𝑑𝑥 𝑛−1 , . . . . , 𝑑𝑦𝑘 , 𝑥) = 0 maka
𝑥

𝑑𝑘 𝑦 𝑑𝑘+1 𝑦 𝑑𝑞
substitusi : 𝑑𝑥 𝑘 = q , 𝑑𝑥 𝑘+1 = 𝑑𝑥 . . . . akan mereduksi orde dengan k.

Langkah-langkah menyelesaikan P.D diatas dengan metode ini:

𝑑𝑘 𝑦
1. Lakukanlah substitusi : =q
𝑑𝑥 𝑘

Dan untuk diferensiasi yang lebih tinggi adalah menyesuaikan, yaitu:

𝑑𝑘+1 𝑦 𝑑𝑞 𝑑𝑘+2 𝑦 𝑑2 𝑞
= 𝑑𝑥 , 𝑑𝑥 𝑘+2 = 𝑑𝑥 2 . . . .
𝑑𝑥 𝑘+1

2. P.D baru ini diselesaikan dengan salah satu metode yang telah dipelajari pada bab-bab
terdahulu.

6.4.2. Variabel Bebas Tak Tampak

Jika persamaan berbentuk:

𝑑𝑛 𝑦 𝑑𝑛−1 𝑦 𝑑𝑘
f (𝑑𝑥 𝑛 , 𝑑𝑥 𝑛−1 , . . . . , 𝑑𝑦𝑘 , 𝑦) = 0
𝑥
 𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑝 𝑑𝑦 𝑑𝑝
substitusi : 𝑑𝑥 = p , 𝑑𝑥 2 = 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦

𝑑3 𝑦 𝑑 𝑑𝑝
= 𝑑𝑦 (𝑝 )
𝑑𝑥 3 𝑑𝑦

𝑑𝑝 𝑑𝑦 𝑑𝑝 𝑑2 𝑝 𝑑𝑦
= 𝑑𝑦 𝑑𝑥 + p 𝑑𝑦 2
𝑑𝑦 𝑑𝑥

𝑑𝑝 𝑑2 𝑝
= p (𝑑𝑦)2 + p2 𝑑𝑦 2 , dan seterusnya,

akan mereduksi orde dengan satu.

Langkah-langkah menyelesaikan P.D dengan metode ini:

𝑑𝑦
1. Lakukanlah substitusi : 𝑑𝑥 = p

Dan untuk diferensiasi yang lebih tinggi adalah menyesuaikan, yaitu:

𝑑2 𝑦 𝑑𝑝 𝑑3 𝑦 𝑑 𝑑𝑝 𝑑𝑝 𝑑2 𝑝
=𝑝 , = 𝑑𝑦 (𝑝 ) = 𝑝 (𝑑𝑦)2 + p2 𝑑𝑦 2 dan seterusnya.
𝑑𝑥 2 𝑑𝑦 𝑑𝑥 3 𝑑𝑦

2. P.D baru ini diselesaikan dengan salah satu metode yang telah dibahas didalam bab
terdahulu.

SOAL DAN PEMBAHASAN MEREDUKSI ORDE SATU PERSAMAAN

DIFERENSIAL LINIER DENGAN KOEFISIEN VARIABEL DARI ORDE YANG
LEBIH TINGGI

A. Soal

1. y’’ + (y’)2 + 1 = 0
2. (1 + x2)y’’ + 2xy’ = 2x-3
3. y’’’ + y’’ = x2
4. yy’’ = (y’)2 (1 – y’ cos y + yy’ sin y)
𝑑3 𝑦 𝑑2 𝑦
5. x - 2 = 0
𝑑𝑥 3 𝑑𝑥 2

6. y’’ = (y’)3 + y’

B. Pembahasan:
 𝑑2 𝑦 𝑑𝑦 2
1. + (𝑑𝑥 ) + 1 = 0
𝑑𝑥 2

merupakan tipe 6.4.1.1.

𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑝
Substitusi: = p dan =
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥

P.D tereduksi menjadi:

𝑑𝑝
+ 𝑝2 + 1 = 0
𝑑𝑥

𝑑𝑝
↔ + dx = 0
𝑝2 + 1

merupakan P.D variabel-variabel terpisah.

Dengan mengintegrasikan bagian demi bagian akan mendapatkan p.

𝑑𝑝
↔ ∫ 𝑝2 + 1 + ∫ 𝑑𝑥 = c1

↔ arc tan p + x = c1

↔ arc tan p = c1 – x

↔ p = tan (c1 – x)

↔ p = - tan (x – c1)

𝑑𝑦
Karena 𝑑𝑥
= p maka

𝑑𝑦
= - tan (x – c1)
𝑑𝑥

↔ y = - ∫ tan(𝑥 − 𝑐1 )𝑑𝑥

sin (𝑥− 𝑐1 )
↔ y = -∫ dx
cos (𝑥− 𝑐1 )

↔ y = ln cos (x – c1) + c2

∴ Solusi umum P.D diatas adalah:

y = ln cos (x – c1) + c2

𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
2. (1 + 𝑥 2 ) + 2x = 2𝑥 −3
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
sesuai dengan tipe 6.4.1.1.
𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑝
Substitusi: = p dan 𝑑𝑥 2 =
𝑑𝑥 𝑑𝑥

P.D tereduksi menjadi:

𝑑𝑝
(1 + 𝑥 2 ) + 2xp = 2𝑥 −3
𝑑𝑥
𝑑𝑝 2𝑥 2𝑥 −3
↔ + p =
𝑑𝑥 1+ 𝑥2 1+ 𝑥2

merupakan P.D linier orde satu dengan variabel tak bebas p.

Selesaikan P.D baru ini dengan langkah 3.8
Faktor Integrasi ;
2𝑥 2)
e∫ dx = 𝑒 ln(1+ 𝑑𝑥 = (1 - 𝑥 2 )
1+ 𝑥 2

Dengan demikian:
2𝑥 −3
p (1 + 𝑥 2 ) = ∫ (1 - 𝑥 2 ) dx
1+ 𝑥 2

↔ p (1 + 𝑥 2 ) = ∫ 2𝑥 −3 dx
↔ p (1 - 𝑥 2 ) = 𝑥 −2 + K1
1 𝐾1
↔ p = - 𝑥 2 (1+ 𝑥 2) + (𝑥 2 + 1)

𝑑𝑦
Karena = p maka:
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝐾1 1
= -
𝑑𝑥 1+ 𝑥2 𝑥 2 (1+ 𝑥 2 )

𝐾 1
↔ y = ∫ 1+ 1𝑥 2 dx - ∫ 𝑥 2 (1+ 𝑥 2) dx

𝐾 1 1
↔ y = ∫ 1+ 1𝑥 2 dx - ∫ 𝑥 2 dx - ∫ 1+ 𝑥 2 dx

𝐾 −1 1
↔ y = ∫ 1+1 𝑥 2 dx - ∫ 𝑥 2 dx

1 1
↔ y = c1 ∫ 1+ 𝑥 2 dx - ∫ 𝑥 2 dx

1
↔ y = c1 arc tan x + + c2
𝑥

∴ Solusi umum P.D diatas adalah:

1
y = c1 arc tan x + + c2
𝑥
 𝑑3 𝑦 𝑑2 𝑦
3. + = x2
𝑑𝑥 3 𝑑𝑥 2

Sesuai tipe 6.4.1.2.

𝑑2 𝑦 𝑑3 𝑦 𝑑𝑞
Substitusi: = q dan =
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 3 𝑑𝑥

P.D tereduksi menjadi:

𝑑𝑞
+ q = x2
𝑑𝑥

merupakan P.D linier orde satu dengan variabel tak bebas q.

Selesaikan P.D baru ini dengan langkah 3.8.

Faktor integrasi:

e ∫ 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥

↔ y dp = p dy - p2 cos y dy + yp2 sin y dy

↔ y dp – p dy = - p2 cos y dy + y p2 sin y dy

𝑦 𝑑𝑝 𝑝 𝑑𝑦
↔ = cos y dy - y sin y dy
−𝑝2

𝑝 𝑑𝑦 − 𝑦 𝑑𝑝
↔ = cos y dy - y sin y dy
𝑝2
 𝑦
↔ d (𝑝) = d (y cos y)

𝑦
↔ ∫ 𝑑 (𝑝) = ∫ 𝑑 (𝑦 cos 𝑦)

𝑦
↔ = y cos y + c1
𝑝

1 𝑐1
↔ = cos y +
𝑝 𝑦

𝑑𝑦 𝑑𝑦 1
↔ =p atau = maka
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑝

𝑑𝑥 1
↔ = cos + c1
𝑑𝑦 𝑦

1
↔ x = ∫ (cos 𝑦 + 𝑐1 ) 𝑑𝑦
𝑦

↔ x = sin y + c1 ln y + c2

∴ Solusi umum P.D ini adalah:

X = sin y + c1 ln y + c2

𝑑3 𝑦 𝑑2 𝑦
5. x - 2 = 0
𝑑𝑥 3 𝑑𝑥 2

Sesuai tipe 6.4.1.2.

𝑑2 𝑦 𝑑3 𝑦 𝑑𝑞
Substitusi: = q dan =
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥 3 𝑑𝑥

P.D tereduksi menjadi:

 𝑑𝑞
x. - 2q = 0
𝑑𝑥

𝑑𝑞 2
↔ - dx = 0
𝑞 𝑥

Dengan mengintegrasikan bagian demi bagian akan didapatkan q.

𝑑𝑞 2
↔ ∫ - ∫ 𝑥 𝑑𝑥 = 0
𝑞

↔ ln q – 2 ln x = ln K1

↔ ln q = ln x2 + ln K1

↔ q = K1 x2

𝑑2 𝑦
Karena = q maka
𝑑𝑥 2

𝑑2 𝑦
= K1 x2
𝑑𝑥 2

𝑑𝑦
↔ = ∫ 𝐾1 𝑥 2 dx
𝑑𝑥

𝑑𝑦 𝐾1
↔ 𝑥 3 + K2
𝑑𝑥 3

𝐾
↔ y = ∫ ( 31 𝑥 3 + 𝐾2 ) 𝑑𝑥

↔ y = c1 x4 + c2 x + c3

∴ Solusi umum P.D diatas adalah:

y = c1 x4 + c2 x + c3

d2 y dy dy
6. dx2 = (dx)3 + dx

Sesuai tipe 6.4

dy d2 y dp
Substitusi: dx = p dan = p dy
dx2
P.D tereduksi menjadi:

dp
p = p3 + p
dy

↔ dp = (p2 + 1)dy

dp
↔ = dy
p2 + 1

dp
↔∫ = ∫ dy
p2 +1

↔ arc tan− p = y + k1−

↔ p = tan (y + k1 )

dy
Karena = p maka
dx

dy
= tan (y + k1 )
dx

1
↔ dy = dx
tan (y + k1 )

↔ cot (y + k1 )dy = dx

↔ ∫ cot (y = k1 )dy = ∫ dx

↔ In sin(y = k1 ) = x + k 2

↔ sin(y + k1 ) = ek2 ex

↔ y + k1 = arc sin c2 ex

↔ y = arc sin c2 ex + c1

∴ Solosi umum P. D ini adalah:

y = arc sin c2 ex + c1

E. Masalah nilai awal

Selesaikan setiap masalah nilai awal dibawah ini:

1
1. x 2 y ′ − xy ′ − 3y = 0, y (2) = −1, y ′(2) = 2

2. (x 2 D2 − 3xD + 3)y = 3 In x − 4, y (1) = 0, y ′(1) = 1

3. (xD2 − D)y = x 2 ex , y (1) = 2, y ′(1) = e − 4
n⁄
4. y = −x 2 y ′′ − 2xy ′ , y (1) = 0, y ′(1) = sin 3

3 1
5. x 3 y ′′ + 2x 2 y ′′ + xy ′ = x + y, y (1) = 1, y ′(1) = 2 y ′′(1) = 2

Pembahasan:

1
1. x 2 y ′′ − xy ′ − 3y = 0, y(2) = −1, y ′(2) = 2

↔ (x 2 D2 − xD − 3)y = 0
merupakan P. D linear Cauchy
Transformasi: x = ez atau z = In x
xDy = Dy
d
x 2 D2 y = D(D − 1)y, dimana D = dz

P.D tereduksi menjadi:

(D(D − 1) − D − 3)y = 0
↔ (D2 − 2D − 3)y = 0
persamaan karakteristik:
λ2 − 2λ − 3 = 0
↔ (λ − 3)(λ + 1) = 0
Akar-akar persamaan karakteristik adalah:
λ − 3 = 0 ↔ λ1 = 3 dan λ + 1 = 0 ↔ λ2 = −1
Solusi umum P.D linier homogeny
y = c1 e3Z + c2 e−2

Karena 𝑒 2 = 𝑥 maka solusi umum P.D linear Cauchy adalah

𝑦 = 𝑐1 𝑥 3 + 𝑐2 𝑥 −1

Di dalam masalah nilai awal

Untuk 𝑦(2) = 1, berarti bahwa untu 𝑥 = 2 maka 𝑦 = 1

𝑦 = 𝑐1 𝑥 3 + 𝑐2 𝑥 −1
𝑦(2) = 𝑐1 23 + 𝑐2 2−1

1
−1 = 8𝑐1 + 2 𝑐2 …………………………………1)

1 1
Untuk 𝑦(2) = 2 berarti bahwa untuk 𝑥 = 2 maka 𝑦 = 2

Oleh karena itu solusi umum P.D caudy didiferensiasi ke 𝑥 dahulu

𝑦 ′ = 3𝑐1 𝑥 2 − 𝑐2 𝑥 −2

𝑦 ′ (2) = 3𝑐1 22 − 𝑐2 2−2

1 1
= 12𝑐1 − 2 𝑐2 …………………………………..2)
2

Dengan demikian diperoleh bahwa

1 1
1) 8𝑐1 + 2 𝑐1 = 1 |× 1| 8𝑐1 + 𝑐1 = 1
2
1 1 1
2) 12𝑐1 − 4 𝑐2 = 2 |× 2| 24𝑐1 − 𝑐2 = 1
2

32𝑐1 = 0 ⟺ 𝑐1 0
𝑐2 = 2

∴ Solusi khusus P.D Linier Caudy yang memenuhi kedua kondisi awal adalah

𝑦 = 0𝑥 3 + (−2)𝑥 −1

2
= −𝑥

2. (𝑥 2 𝐷2 − 3𝑥𝐷 + 3)𝑦 = 3 ln 𝑥 − 4, 𝑦(1) = 0, 𝑦(1) = 1

Merupakan P.D linier Caudy

Transformasi 𝑥 = 𝑒 𝑧 atau 𝑧 = ln 𝑥

𝑥𝐷𝑦 = 𝐷𝑦

𝑑
𝑥 2 𝐷2 𝑦 = 𝐷(𝐷 − 1)𝑦, dimana 𝐷 = 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(𝐷(𝐷 − 1)3𝐷 + 3)𝑦 = 3𝑧 − 4 ⇔ (𝐷2 − 4𝐷 + 3)𝑦 = 3𝑧 − 4

Merupakan P.D linear tak homogeny orde 2 dengan koefisien konstan P.D linier homogeny
dari P.D ini adalah

𝜆2 − 4𝜆 + 3 = 0

(𝜆 − 1)(𝜆 − 3) = 0

Akarakar persamaan karakteritik adalah

𝜆 − 1 = 0 ⟺ 𝜆1 = 1 dan 𝜆 − 3 = 0 ⟺ 𝜆2 = 3

Fungsi komplementernya adalah

𝑌𝑒 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 3𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝

1
𝑌𝑝 = 𝐷2−4𝐷+3 (3𝑧 − 4)

1 4
= (3 + 9 𝐷) (3𝑧 − 4)

4 4
=𝑧−3+3

=𝑧

Solusi umum P.D linier tak homogeny ini adalah:

𝑦 = 𝑐1 𝑒 𝑧 + 𝑐2 𝑒 3𝑧 + 𝑧

Karena 𝑥 = 𝑒 2 atau 𝑧 = ln 𝑥 maka solusi umum P.D Caundy adalah:

𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 3 + ln 𝑥

Di dalam masalah nilai awal

Untuk 𝑦(1) = 0, berarti bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑦 = 0

𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 3 + ln 𝑥

𝑦(1) = 𝑐1 1 + 𝑐2 13 + ln 1

⟺ 0 = 𝑐1 + 𝑐2 + 0
⟺ 0 = 𝑐1 + 𝑐2 …………………………1)

Untuk 𝑦 ′ (1) = 1, berarti bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑦 ′ = 1

Oleh Karena itu solusi umum P.D Cauhy didiferensiasi ke 𝑥 dahulu

1
𝑦 ′ = 𝑐1 + 3𝑐2 𝑥 2 + 𝑥

1
𝑦 ′ (1) = 𝑐1 + 3𝑐2 12 + 1

⟺ 1 = 𝑐1 + 3𝑐2 + 1 ……………………2)

Dengan demikian didapatkan bahwa:

1) 𝑐1 + 𝑐2 = 0
2) 𝑐1 + 3𝑐2 = 0

−2𝑐2 = 0 ⟺ 𝑐2 = 0

⟺ 𝑐1 = 0

Solusi khusus P.D Cauchy yang memenuhi kedua kondisi awal di atas adalah

𝑦 = 0𝑥 + 0𝑥 3 + ln 𝑥

= ln 𝑥

3. (𝑥𝐷2 − 𝐷)𝑦 = 𝑥 2 𝑒 𝑥 , 𝑦(1) = 2, 𝑦 ′ (1) = 𝑒 − 4

𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
⟺ 𝑥 𝑑𝑥 2 − 𝑑𝑥 − 𝑥 2 𝑒 𝑥

Sesuai tipe 6.4.1.

𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑝
Substitusi : 𝑑𝑥 = 𝑝 dan 𝑑𝑥 2 = 𝑑𝑥

P.D tereduksi menjadi :

𝑑𝑝
𝑥 𝑑𝑥 − 𝑝 = 𝑥 2 𝑒 2

𝑑𝑝 1
⟺ 𝑑𝑥 − 𝑥 𝑝 = 𝑥𝑒 𝑥

Merupakan P.D linier orde satu dengan variabel tak bebas 𝑝

Gunakan langkah 3.8 untuk menghitung 𝑝

Factor integrasi:

1 1
𝑒 − ∫ 𝑑𝑥 = 𝑒 − ln 𝑥 =
𝑥 𝑥

Dengan demikian

1 1
𝑝 𝑥 = ∫ 𝑥𝑒 𝑥 ∙ 𝑥 𝑑𝑥

1
⟺ 𝑝 = 𝑒 𝑥 + 𝐾1
𝑥

⟺ 𝑝 = 𝑥𝑒 𝑥 + 𝐾1 𝑥

𝑑𝑦
Karena 𝑑𝑥 = 𝑝 maka

𝑑𝑦
= 𝑥𝑒 𝑥 + 𝐾1 𝑥
𝑑𝑥

⟺ 𝑦 = ∫( 𝑥𝑒 𝑥 + 𝐾1 𝑥)𝑑𝑥

𝐾1
⟺ 𝑦 + 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 𝑥 2 + 𝐾2
2

⟺ 𝑦 + 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2

∴ solusi umum P.D di atas adalah:

𝑦 = 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2

Di dalam masalah nilai awal

Untuk 𝑦(1) = 2, berarti bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑦 = 2

𝑦 = 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2

𝑦(1) = 1𝑒 1 − 𝑒 1 + 𝑐1 12 + 𝑐2

⟺ 2 = 𝑒 − 𝑒 + 𝑐1 + 𝑐2

⟺ 2 = 𝑐1 + 𝑐2 ………………….1)

Untuk 𝑦 ′ (1) = 𝑒 − 4, berarti bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑦 ′ = 𝑒 − 4

Oleh Karena itu, solusi umum P.D didiferensiasi ke 𝑥 dahulu

𝑦 = 𝑥𝑒 𝑥 + 𝑒 𝑥 − 𝑒 𝑥 + 2𝑐1 𝑥

𝑦′(1) = 1𝑒 1 + 𝑒 1 − 𝑒 1 + 2𝑐1 1

⟺ 𝑒 − 4 = 𝑒 + 2𝑐1

⟺ 2𝑐1 = −4

⟺ 𝑐1 = −2 ……………………..2)

Dari sini diperoleh bahwa 1) 𝑐1 + 𝑐2 = 2

⟺ 𝑐2 = 2 + 2

⟺ 𝑐2 = 4

∴ Solusi khusus yang memenuhi kedua kondisi di awal adalah:

𝑦 = 𝑥𝑒 𝑥 − 𝑒 2 + (−2)𝑥 2 = 4

= 𝑒 𝑥 (𝑥 − 1) − 2𝑥 2 + 4

4. 𝑦 = −𝑥 2 𝑦′′ − 2𝑥𝑦′, 𝑦(1) = 0, 𝑦 ′ (𝑥) = sin 3

⟺ 𝑥 2 𝑦 ′′ + 2𝑥𝑦 ′ + 𝑦 = 0

⟺ (𝑥 2 𝐷2 + 2𝑥𝐷 + 1)𝑦 = 0

Merupakan P.D Cauchy

Transformasi 𝑥 = 𝑒 2 atau 𝑧 = ln 𝑥

𝑥𝐷𝑦 = 𝐷𝑦

𝑑
𝑥 2 𝐷2 𝑦 = 𝐷(𝐷 − 1)𝑦, dimana 𝐷 = 𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi:

(𝐷(𝐷 − 1) + 2𝐷 + 1)𝑦 = 0

⟺ (𝐷2 + 𝐷 + 1)𝑦 = 0
Merupakan P.D linear homogeny dengan koefisien konstanta

Persamaan karakteristik:

𝜆2 + 𝜆 + 1 = 0

Akar akar persamaan karakteritik:

−1∓√1−4∙1 −1∓√3
𝜆1,2 = =
2∙1 2

1 1 1 1
𝜆1 = − 2 + 𝑖 2 √3 dan 𝜆2 = − 2 − 𝑖 2 √3

Solusi umum P.D linier homogeny ini adalah:

1
1 1
𝑦 = 𝑒 2𝑥 (𝑐1 cos 2 √3𝑧 + 𝑐2 sin 2 √3𝑧)

Karena 𝑒 2 = 𝑥atau 𝑧 = ln 𝑥 maka solusi umum P.D linear Cauchy adalah:

1
1 1
𝑦 = 𝑥 2𝑥 (𝑐1 cos(2 √3 ln 𝑥) + 𝑐2 sin(2 √3 ln 𝑥))

Di dalam masalah nilai awal:

Untuk 𝑦(1) = 0, berarti bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑦 = 0

1
1 1
𝑦 = 12𝑥 (𝑐1 cos(2 √3 ln 1) + 𝑐2 sin(2 √3 ln 1))

𝜋 𝜋
Untuk 𝑦 ′ (1) = sin 3 , berarti bahwa untuk x = 1 maka 𝑦 ′ (1) = sin 3 .

Oleh karena itu solusi umum P.D Cauchy dideferensiasikan ke x dahulu

3
1 1 1
𝑦 ′ = − 2 𝑥 −2 (𝑐1 cos (2 √3 ln 𝑥) + 𝑐2 sin (2 √3 ln 𝑥)) +
1
1 1 1 1 1 1
𝑥 −2 (− 2 √3. 𝑐1. sin (2 √3 ln 𝑥) . 𝑥 + 2 √3 𝑐2 cos (2 √3 ln 𝑥) 𝑥)

3 1
1 1 1 1 𝑐1 1
= − 2 𝑥 −2 [𝑐1 cos (2 √3 ln 𝑥) + 𝑐2 sin (2 √3 ln 𝑥)] + 𝑥 −2 [− 2 √3. sin (2 √3 ln 𝑥) +
𝑥
1 𝑐2 1
√3 cos (2 √3 ln 𝑥)]
2 𝑥
 3 1
1 1 1 1 𝑐1 1
𝑦 ′ = − 2 . 1−2 [𝑐1 cos (2 √3 ln 1) + 𝑐2 sin (2 √3 ln 1)] + 1−2 [− 2 √3. sin (2 √3 ln 1) +
1
1 𝑐2 1
√3 cos (2 √3 ln 1)]
2 1

𝜋 1 1
↔ sin 3 = − 2 𝑐1 + √3 𝑐2
2

1 1 1
↔ − 2 √3 = − 2 𝑐1 + 2
√3 𝑐2 ……………………………….2)

Dengan demikian diperoleh bahwa :

1) c1=0

1 1 1
2) − 2 𝑐1 + √3 𝑐2 − 2 √3 ↔ 𝑐2 = 1
2

∴ solusi khusus P.D linier Chauchy yang memenuhi kedua kondisi awal diatas adalah :

1
1 1
𝑦 = 𝑥 −2 (0 cos (2 √3 ln 𝑥) + 1 sin (2 √3 ln 𝑥))

1 1
= 𝑠𝑖𝑛 (2 √3 ln 𝑥)
√𝑥

3 1
5. 𝑥 3 𝑦 ′′′ + 2𝑥 2 𝑦 ′′ + 𝑥𝑦 ′ = 𝑥 + 𝑦, 𝑦(1) = , 𝑦 ′′ (1) =
2 2

↔ 𝑥 3 𝑦 ′′′ + 2𝑥 2 𝑦 ′′ + 𝑥𝑦 ′ − 𝑦 = 𝑥

↔ (𝑥 3 𝐷3 + 2𝑥 2 𝐷2 + 𝑥𝐷 − 1)𝑦 = 𝑥

Merupakan P.D linier Cauchy

Transformasi 𝑥 = 𝑒 𝑧 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑧 = ln 𝑥

𝑥𝐷𝑦 = 𝐷𝑦

𝑥 2 𝐷2 𝑦 = 𝐷(𝐷 − 1)𝑦

𝑑
𝑥 3 𝐷3 𝑦 = 𝐷(𝐷 − 1)(𝐷 − 2)𝑦, 𝐷 =
𝑑𝑧

P.D tereduksi menjadi :

(𝐷(𝐷 − 1)(𝐷 − 2) + 2𝐷(𝐷 − 1) + 𝐷 − 1)𝑦 = 𝑐 𝑧 .

↔ (𝐷 − 1)(𝐷2 + 1)𝑦 = 0
Persamaan karakteristik :

(𝜆 − 1)(𝜆2 + 1) = 0

Akar-akar persamaan karakteristik :

𝜆 − 1 = 0 ↔ 𝜆1 = 1, 𝜆2 = 𝑖, 𝑑𝑎𝑛 𝜆3 = −𝑖,

Fungsi komplementernya adalah

𝑌𝑐 = 𝑐1𝑒 𝑧 + 𝑐2 cos 𝑧 + 𝑐3 sin 𝑧

Sekarang menghitung 𝑌𝑝 :

1
𝑌𝑝 = (𝐷−1)(𝐷2+1 𝑒 𝑧

1
= (𝐷−1) 𝑒 𝑧

= 𝑒 𝑧 ∫ 𝑒 𝑧 . 𝑒 −𝑧 𝑑𝑧

= 𝑒 𝑧. 𝑧

= 𝑧𝑒 𝑧

∴ solusi umum P.D linier tak homogen ini adalah :

𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 cos (ln 𝑥) + 𝑐3 sin(ln 𝑥) + 𝑥 ln 𝑥

Didalam masalah nilai awal.

Bentuk y(1) = 1, berarti bahwa untuk x = 1 maka y = 1

𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 cos (ln 𝑥) + 𝑐3 sin(ln 𝑥) + 𝑥 ln 𝑥

𝑦(1) = 𝑐1 1 + 𝑐2 cos (ln 1) + 𝑐3 sin(ln 1) + 1 ln 1

↔ 1 = 𝑐1 + 𝑐2 ………………………………………….1)

3 3
Untuk 𝑦 ′ (1) = 2 berarti bahwa untuk x = 1 maka 𝑦 ′ (1) = 2

𝑐2 𝑐3 1
𝑦 ′ = 𝑐1 − sin(ln 𝑥) + cos(ln 𝑥) + ln 𝑥 + 𝑥. 𝑥
𝑥 𝑥
 𝑐2 𝑐3
𝑦 ′ (1) = 𝑐1 − sin(ln 1) + cos(ln 1) + ln 1 + 1
1 1

3
↔ 2 = 𝑐1 + 𝑐3 + 1

1
↔ 2 = 𝑐1 + 𝑐3

1 1
Untuk 𝑦′′(1) = 2, berarti bahwa untuk x = 1 maka 𝑦′′(1) = 2

𝑐2 𝑐2 𝑐3 𝑐3 1
𝑦 ′′ = sin(ln 𝑥) + cos(ln 𝑥) − cos(ln 𝑥) − sin (ln 𝑥) + 𝑥
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥

′ 𝑐2 𝑐2 𝑐3 𝑐3 1
𝑦 ′ (1) = sin(ln 1) + cos(ln 1) − cos(ln 1) − sin (ln 1) + 1
1 1 1 1

1
↔ 2 = −𝑐2 − 𝑐3 + 1

1
↔ − 2 = − 𝑐2 − 𝑐3 ……………………………………………3)

Dengan diperoleh bahwa :

1). 𝑐1 + 𝑐2 = 1

1
2). 𝑐1 + 𝑐3 = 2

1
3). 𝑐2 + 𝑐3 = 2

1
1). -2). 𝑐2 − 𝑐3 = 2 ………………………………………4)

1
4). + 3). 2 𝑐2 = 1 ↔ 𝑐2 = 2

1
↔ 𝑐1 = 2

↔ 𝑐3 = 0

∴ solusi khusus P.D linier Cauchy yang memenuhi ketiga kondisi awal atas adalah :

1 1
𝑦 = 2 𝑥 + 2 cos ln 𝑥 + 0 sin 𝑥 ln 𝑥 + 𝑥 ln 𝜆

1 1
𝑥 + 2 cos ln 𝑥 + 𝑥 ln 𝑥
2

6.6 Latihan
A. selesaikan setiap P.D dibawah ini:

1. (2𝑥 2 𝐷2 + 5𝑥𝐷 − 9)𝑦 = 0

2. (2𝑥 2 𝐷2 + 5𝑥𝐷 + 1)𝑦 = ln 𝑥

1
3. 𝑥 3 𝑦 ′′′ + 3𝑥 2 𝑦 ′′ + 𝑥𝑦 ′ + 8𝑦 = 7 𝑥 2

𝑑2𝑦 𝑑𝑦
4. (𝑥 + 2)2 𝑑𝑥 2 − (𝑥 + 2) 𝑑𝑥 + 𝑦 = 3𝑥 + 4

5. (1 + 𝑥 2 )𝑦 ′′ − 2𝑥𝑦 ′ + 2𝑦 = 2

6. (𝑥 + 1)𝑦 ′′ − (2𝑥 + 3)𝑦 ′ + (𝑥 + 2)𝑦 = (𝑥 2 + 2𝑥 + 1)𝑒 2𝑥

7. 𝑦 ′′ − 2 tan 𝑥. 𝑦 ′ − 10𝑦 = 0

1
8. 𝑥 8 𝑦 ′′ + 4𝑥 7 𝑦 ′ + 𝑦 = 𝑥3

2
9. 𝑥𝑦 ′′ − 𝑦 ′ = − − ln 𝑥
𝑥

10. 𝑦𝑦 ′′ + (𝑦 ′ )3 = 0

Jawaban :

3
1. 𝑦 = 𝑐1𝑥 −3 + 𝑐2 𝑒 2

1
2. 𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 −2 + ln 𝑥 − 3

8 −1
3. 𝑦 = 𝑥1 𝑥 −2 + 𝑥[𝑐2 cos(√3 ln 𝑥) + 𝑐3 sin (√3 ln 𝑥)] + 9 𝑥 2

3
4. 𝑦 = (𝑥 + 2) [𝑐1 + 𝑐2 ln(𝑥 + 2) + 2 𝑙𝑛2 (𝑥 + 2)] − 2

5. 𝑦 = 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 (𝑥 2 − 1) + 𝑥 2 1

6. 𝑦 = 𝑐1 𝑒 𝑥 + 𝑐2𝑒 𝑥 (𝑥 + 1)2 + 𝑥𝑒 2𝑥

7. 𝑦 = (𝑐1𝑒 3𝑥 + 𝑐2𝑒 −3𝑥 ) sec 𝑥

1 1 1
8. 𝑦 = 𝑐1 cos (3𝑥 3 ) + 𝑐2 sin (3𝑥 3 ) − 𝑥 3

9. 𝑦 = 𝑐1𝑥 2 + 𝑐2 + (𝑥 + 1) ln 𝑥
10.𝑥 = 𝑐1 + 𝑐2𝑦 + 𝑦 ln 𝑦

B. Selesaikan setiap masalah nilai awal dibawah ini :

1. 𝑥 2 𝑦 ′′ + 𝑥𝑦 ′ + 9𝑦 = 0, 𝑦(1) = 2. 𝑦 ′ (1) = 0

2. (𝑥 2 𝐷2 − 𝑥𝐷 + 2)𝑦 = 0, 𝑦(1) = −1, 𝑦 ′ (1) = −1

3. 𝑥 2 𝑦 ′′ + 𝑥𝑦 − 𝑦 = 26, 𝑦(0,8) = 0, 𝑦(0,8) = −7,5

Jawaban :

1. 𝑦 = 2 cos(3 ln 𝑥)

2. 𝑦 = −𝑥 cos(ln 𝑥)

3. 𝑦 = 12,8 𝑥 −1 + 12,5 𝑥 − 26