Non Homogen
PDO Orde Dua Non Homogen
Penyelesaian umum dari PDO orde dua non homogen terdiri dari
dua bentuk penyelesaian yaitu penyelesaian komplementer (yc)
dan penyelesaian partikular (yp). Penyelesaian umum dari PDO
tipe ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
Penyelesaian komplementer didapatkan dengan menggunakan
bentuk homogen
𝑎𝑦" + 𝑏𝑦′ + 𝑐 = 0
Sehingga prosedur untuk mendapatkan yc sama dengan
prosedur untuk mencari penyelesaian pada PDO orde dua linear
homogen.
Penyelesaian
Ubah PDO tersebut menjadi PDO homogen untuk
mendapatkan yc
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = 0
Persamaan karakteristik untuk PDO ini adalah
𝑟2 + 𝑟 − 2 = 0
Didapatkan 𝑟1 = 1 dan 𝑟2 = −2
Sehingga penyelesaian komplementer untuk PDO
homogen adalah
𝑦𝑐 𝑥 = 𝑐1 𝑒 𝑥 + 𝑐2 𝑒 −2𝑥
Untuk mendapatkan estimasi terhadap yp perhatikan bentuk
G(x). Pada PDO awal diketahui 𝐺 𝑥 = 𝑥 2. Sehingga estimasi
untuk yp adalah
𝑦𝑝 = 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥 + 𝐶
Jika akan disubstitusikan pada PDO awal maka perlu dicari yp’dan
yp”
𝑦𝑝 ′ = 2𝐴𝑥 + 𝐵
𝑦𝑝 " = 2𝐴
PDO awal adalah
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = 𝑥 2
Jika yp disubstitusikan pada PDO awal maka akan didapatkan
𝑦𝑝 " + 𝑦𝑝 ′ − 2𝑦𝑝 = 𝑥 2
2𝐴𝑥 + 𝐵 + 2𝐴 − 2 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑥 + 𝐶 = 𝑥 2
−2𝐴 𝑥 2 + 2𝐴 − 2𝐵 𝑥 + 2𝐴 + 𝐵 − 2𝐶 = 𝑥 2 + 0𝑥 + 0
Dengan menyetarakan ruas kanan dan kiri pada polinomial
didapatkan persamaan-persamaan berikut ini
−2𝐴 = 1 2𝐴 − 2𝐵 = 0 2𝐴 + 𝐵 − 2𝐶 = 0
Didapatkan penyelesaian untuk A, B, dan C adalah
1 1 3
𝐴=− 𝐵=− 𝐶=−
2 2 4
Dengan demikian penyelesaian partikular yp , untuk PDO ini
adalah
1 2 1 3
𝑦𝑝 𝑥 = − 𝑥 − 𝑥 −
2 2 4
Penyelesaian umum untuk PDO ini adalah
𝑦 𝑥 = 𝑦𝑐 𝑥 + 𝑦𝑝 (𝑥)
𝑥 −2𝑥
1 2 1 3
𝑦 𝑥 = 𝑐1 𝑒 + 𝑐2 𝑒 − 𝑥 − 𝑥−
2 2 4
Untuk menunjukkan bahwa y(x) adalah penyelesaian dari PDO ini maka
substitusikan penyelesaian umum tadi pada PDO awal
𝑥 −2𝑥 1 2 1 3
𝑦 𝑥 = 𝑐1 𝑒 + 𝑐2 𝑒 − 𝑥 − 𝑥−
2 2 4
′ 𝑥 −2𝑥
1
𝑦 𝑥 = 𝑐1 𝑒 − 2𝑐2𝑒 −𝑥−
2
𝑥
𝑦"(𝑥) = 𝑐1 𝑒 + 4𝑐2𝑒 −2𝑥 −1
𝑥 −2𝑥 𝑥 −2𝑥
1
𝑐1 𝑒 + 4𝑐2 𝑒 − 1 + 𝑐1𝑒 − 2𝑐2𝑒 −𝑥−
2
𝑥 −2𝑥 1 2 1 3
− 2 𝑐1 𝑒 + 𝑐2 𝑒 − 𝑥 − 𝑥−
2 2 4
= 𝑐1 𝑒 𝑥 + 𝑐1𝑒 𝑥 − 2𝑐1 𝑒 𝑥 + 4𝑐2𝑒 −2𝑥 − 2𝑐2𝑒 −2𝑥 − 2𝑐2𝑒 −2𝑥 + 𝑥 2
1 3
+ −𝑥 + 𝑥 + −1 − + = 𝑥2
2 2
Contoh
Selesaikan PDO berikut ini
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = sin 𝑥
Penyelesaian:
Ubah PDO tersebut menjadi PDO homogen untuk
mendapatkan yc
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = 0
Persamaan karakteristik untuk PDO ini adalah
𝑟2 + 𝑟 − 2 = 0
Didapatkan 𝑟1 = 1 dan 𝑟2 = −2
Sehingga penyelesaian komplementer untuk PDO
homogen adalah
𝑦𝑐 𝑥 = 𝑐1 𝑒 𝑥 + 𝑐2 𝑒 −2𝑥
Untuk mendapatkan estimasi terhadap yp perhatikan bentuk
G(x). Pada PDO awal diketahui 𝐺 𝑥 = sin 𝑥 . Sehingga
estimasi untuk yp adalah
𝑦𝑝 = 𝐴 cos 𝑥 + 𝐵 sin 𝑥
Jika akan disubstitusikan pada PDO awal maka perlu dicari
yp’dan yp”
𝑦𝑝 ′ = −𝐴 sin 𝑥 + 𝐵 cos 𝑥
𝑦𝑝 " = −𝐴 cos 𝑥 − 𝐵 sin 𝑥
PDO awal adalah
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = sin 𝑥
Jika yp disubstitusikan pada PDO awal maka akan didapatkan
𝑦𝑝 " + 𝑦𝑝 ′ − 2𝑦𝑝 = sin 𝑥
−𝐴 cos 𝑥 − 𝐵 sin 𝑥 + −𝐴 sin 𝑥 + 𝐵 cos 𝑥 − 2(𝐴 cos 𝑥
+ 𝐵 sin 𝑥) = sin 𝑥
−3𝐴 + 𝐵 cos 𝑥 + −𝐴 − 3𝐵 sin 𝑥 = 0. cos 𝑥 + sin 𝑥
Didapatkan dua persamaan
−3𝐴 + 𝐵 = 0 − 𝐴 − 3𝐵 = 1
Penyelesaian:
Untuk mendapatkan penyelesaian komplementer (yc) maka
ubah PDO awal menjadi bentuk homogen
𝑦" − 4𝑦′ + 13𝑦 = 0
Persamaan komplementer untuk PDO homogen ini adalah
𝑟 2 − 4𝑟 + 13 = 0
Penyelesaian untuk persamaan komplementer ini adalah
𝑟 = 2 ± 3𝑖
Sehingga yc dapat dinyatakan sebagai
𝑦𝑐 𝑥 = 𝑒 2𝑥 (𝑐1 cos 3𝑥 + 𝑐2 sin 3𝑥)
Untuk mendapatkan estimasi terhadap yp perhatikan bentuk
G(x). Pada PDO awal diketahui 𝐺 𝑥 = 𝑒 2𝑥 cos 3𝑥 .Sehingga
estimasi untuk yp adalah
Sehingga didapatkan
𝑄𝑝 ′ 𝑡 = −10𝐴 sin 10𝑡 + 10𝐵 cos 10𝑡
𝑄𝑝 "(𝑡) = −100𝐴 cos 10𝑡 − 100𝐵 sin 10𝑡
(525A + 400B) cos 10t + (–400A + 525B) sin 10t = 100 cos 10t
Jika koefisien untuk suku sin dan cos disamakan maka akan didapatkan
525A + 400B = 100
–400A + 525B = 0
atau
21A + 16B = 4
–16A + 21B = 0
Didapatkan A dan B masing-masing adalah
84 64
𝐴= 𝐵=
697 697
Dengan demikian penyelesaian partikular untuk PDO ini adalah
84 64
𝑄𝑝 𝑡 = cos 10𝑡 + sin 10𝑡
697 697
−20𝑡
4
𝑄 𝑡 =𝑒 𝑐1 cos 15𝑡 + 𝑐2 sin 15𝑡 + ( 21 cos 10𝑡 + 16 sin 10𝑡)
697
84 208 4
𝑄 𝑡 = 𝑒 −20𝑡 − cos 15𝑡 − sin 15𝑡 + 21 cos 10𝑡 + 16 sin 10𝑡
697 2091 697
4
Saat t → ∞ maka 𝑄 𝑡 = ( 21 cos 10𝑡 + 16 sin 10𝑡)
697
Kondisi ini disebut sebagai penyelesaian untuk keadaan steady state
Grafik di bawah ini menunjukkan penyelesaian pada kondisi
transien dan pada kondisi steady state.
Metode Variasi Parameter
Misalkan terdapat PDO non homogen orde dua dalam bentuk
𝑎𝑦" + 𝑏𝑦′ + 𝑐𝑦 = 𝐺(𝑥)
𝑦1 (𝑥)
≠𝑐
𝑦2 (𝑥)
Misalkan estimasi penyelesaian untuk yp(x) dapat dinyatakan
sebagai berikut
𝑦𝑝 𝑥 = 𝑢1 𝑥 𝑦1 𝑥 + 𝑢2 (𝑥)𝑦2 (𝑥)
Maka didapatkan yp’ adalah
𝑦𝑝′ = 𝑢1 ′ 𝑦1 + 𝑢1 𝑦1 ′ + 𝑢2 ′ 𝑦2 + 𝑢2 𝑦2 ′
Ditetapkan suatu kondisi berikut
𝑢1 ′ 𝑦1 + 𝑢2 ′ 𝑦2 = 0 (1)
Sehingga yp’dapat dituliskan kembali sebagai berikut
𝑦𝑝′ = 𝑢1 𝑦1 ′ + 𝑢2 𝑦2 ′
Turunan kedua dari yp dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑦𝑝" = 𝑢1 ′𝑦1 ′ + 𝑢1 𝑦1 " + 𝑢2 ′𝑦2 ′ + 𝑢2 𝑦2 "
Subsitusi yp, yp’ dan yp” pada PDO awal akan menghasilkan
persamaan berikut ini
𝑎𝑦𝑝 " + 𝑏𝑦𝑝 ′ + 𝑐𝑦𝑝 = 𝐺(𝑥)
𝑎(𝑢1 ′𝑦1 ′ + 𝑢1 𝑦1 " + 𝑢2 ′𝑦2 ′ + 𝑢2 𝑦2 ") + 𝑏(𝑢1 𝑦1 ′ + 𝑢2 𝑦2 ′ ) + 𝑐(𝑢1 𝑦1 + 𝑢2 𝑦2 ) = 𝐺(𝑥)
𝐺 𝑥 𝐺(𝑥)
𝑦2 𝑦1
′
𝑢1 = − 𝑎 𝑢2 ′ = − 𝑎
𝑦1 𝑦2′ − 𝑦1′ 𝑦2 𝑦2 𝑦1′ − 𝑦2 ′𝑦1
Didefinisikan Wronskian (W) untuk sistem persamaan (1) dan (2)
adalah
𝑦1 𝑦2
𝑊 = 𝑦 ′ 𝑦 ′ = 𝑦1 𝑦2′ − 𝑦2 𝑦1 ′
1 2
𝑦 𝑥 = 𝑦𝑐 𝑥 + 𝑦𝑝 (𝑥)
𝑦 𝑥 = 𝑐1 𝑦1 𝑥 + 𝑐2 𝑦2 (𝑥) + (𝑢1 𝑥 𝑦2 𝑥 + 𝑢2 (𝑥)𝑦2 (𝑥))
𝐺 𝑥 𝐺 𝑥
𝑦2 𝑎 𝑦1 𝑎
𝑢1 𝑥 = − 𝑑𝑥 𝑢2 𝑥 = 𝑑𝑥
𝑊 𝑊
𝑦1 𝑦2 ′
Untuk 𝑊 = 𝑦 ′ 𝑦2 ′ = 𝑦1 𝑦2 − 𝑦2 𝑦1 ′
1
Contoh
Selesaikan PDO berikut dengan metode variasi parameter
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = sin 𝑥
Penyelesaian
Ubah PDO tersebut menjadi PDO homogen untuk mendapatkan
yc
𝑦" + 𝑦′ − 2𝑦 = 0
Persamaan karakteristik untuk PDO ini adalah
𝑟2 + 𝑟 − 2 = 0
Didapatkan 𝑟1 = 1 dan 𝑟2 = −2
Sehingga penyelesaian komplementer untuk PDO homogen
adalah
𝑦𝑐 𝑥 = 𝑐1 𝑒 𝑥 + 𝑐2 𝑒 −2𝑥
Untuk mendapatkan penyelesaian partikular (yp), maka
digunakan
Sehingga
𝑦1 𝑦2
𝑊= = 𝑦1 𝑦2′ − 𝑦2 𝑦1′ = −3𝑒 −𝑥
𝑦1 ′ 𝑦2 ′
Langkah selanjutnya adalah mencari u1(x) dan u2(x) sebagai berikut
𝐺 𝑥 𝐺 𝑥
𝑦2 𝑦1
𝑢1 𝑥 = − 𝑎 𝑑𝑥 𝑢2 𝑥 = 𝑎 𝑑𝑥
𝑊 𝑊
sin 𝑥
𝑒 −2𝑥 1 1 −𝑥
𝑢1 𝑥 = − 1 𝑑𝑥 = −𝑥
𝑒 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 (sin 𝑥 + cos 𝑥)
−3𝑒 −𝑥 3 6
sin 𝑥
𝑒𝑥
𝑢2 𝑥 = 1 𝑑𝑥 = − 1 𝑒 2𝑥
1 2𝑥
sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 (2 sin 𝑥 − cos 𝑥)
−3𝑒 −𝑥 3 15
Didapatkan yp(x) adalah
𝑦𝑝 𝑥 = 𝑢1 𝑥 𝑦1 𝑥 + 𝑢2 𝑥 𝑦2 𝑥
1 −𝑥 1 2𝑥
𝑦𝑝 𝑥 = − 𝑒 sin 𝑥 + cos 𝑥 . 𝑒 − 𝑒 2 sin 𝑥 − cos 𝑥 . 𝑒 −2𝑥
𝑥
6 15
1 1 1 2 1 3
𝑦𝑝 𝑥 = − + cos 𝑥 + − − sin 𝑥 = − cos 𝑥 − sin 𝑥
6 15 6 15 10 10
Sehingga penyelesaian umumnya adalah
𝑦 𝑥 = 𝑦𝑐 𝑥 + 𝑦𝑝 (𝑥)
𝑥 −2𝑥
1 3
𝑦 𝑥 = 𝑐1 𝑒 + 𝑐2 𝑒 − cos 𝑥 − sin 𝑥
10 10
Contoh
Selesaikan PDO berikut ini
𝜋
𝑦" + 𝑦 = tan 𝑥 0≤𝑥 <
2
Penyelesaian
Bentuk homogen dari PDO di atas adalah
𝑦 ′′ + 𝑦 = 0
Persamaan karakteristik untuk PDO ini adalah
𝑟2 + 1 = 0
Diketahui dari persamaan karakteristik a = 1 b = 0 c = 1 sehingga
didapatkan
𝑟 = ±𝑖
Penyelesaian komplementer adalah
𝑦𝑐 𝑥 = 𝑐1cos 𝑥 + 𝑐2sin 𝑥
Perhatikan bahwa untuk PDO ini G(x) = tan x, sehingga tidak bisa
diselesaikan dengan metode koefisien tak tentu dan hanya bisa
diselesaikan dengan metode variasi parameter.
𝐺 𝑥 𝐺 𝑥
𝑦2 𝑦1
𝑢1 𝑥 = − 𝑎 𝑑𝑥 𝑢2 𝑥 = 𝑎 𝑑𝑥
𝑊 𝑊
tan 𝑥
sin 𝑥 1 𝑑𝑥 = − sin 𝑥 tan 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 − ln sec𝑥 + tan 𝑥
𝑢1 𝑥 = −
1
tan 𝑥
cos 𝑥 1
𝑢2 𝑥 = 𝑑𝑥 = sin 𝑥 𝑑𝑥 = −cos 𝑥
1
Penyelesaian partikular (yp) untuk PDO ini adalah
𝑦𝑝 𝑥 = 𝑢1 𝑥 𝑦1 𝑥 + 𝑢2 𝑥 𝑦2 𝑥
𝑦𝑝 𝑥 = (sin 𝑥 − ln sec 𝑥 + tan 𝑥 ) cos 𝑥 − cos 𝑥 . sin 𝑥 = − cos 𝑥. ln sec 𝑥 + tan 𝑥
Penyelesaian umum untuk PDO ini adalah
𝑦 𝑥 = 𝑦𝑐 𝑥 + 𝑦𝑝 (𝑥)
𝑦 𝑥 = 𝑐1cos 𝑥 + 𝑐2sin 𝑥 − cos 𝑥. ln sec 𝑥 + tan 𝑥
Aplikasi PDO Orde Dua Linear Non Homogen
Aplikasi yang akan dibahas yang terkait dengan PDO orde dua
linear non homogen adalah
Getaran dalam pengaruh gaya paksa (forced vibration)
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian AC
Getaran Paksa (Forced Vibrations)
𝑘
𝐹 𝑡 = 𝐹0 cos 𝜔0 𝑡 dimana 𝜔0 ≠ 𝜔 =
𝑚
𝑑𝑖 1
𝑉𝑅 = 𝑖. 𝑅 𝑉𝐿 = 𝐿 𝑉𝐶 = 𝑖 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝐶
Menurut hukum Kirchoff, jatuhan tegangan total sama dengan jumlah
jatuhan tegangan pada masing-masing komponen, atau dapat
dinyatakan sebagai berikut
𝐸 𝑡 = 𝑉𝐿 + 𝑉𝑅 + 𝑉𝐶
𝑑𝑖 1
𝐿 + 𝑅. 𝑖 + 𝑖 𝑑𝑡 = 𝐸(𝑡)
𝑑𝑡 𝐶
𝑑𝑄
Karena 𝑖 = maka PDO tersebut dapat dinyatakan kembali
𝑑𝑡
sebagai berikut