Anda di halaman 1dari 20

USULAN PENELITIAN

SINTESA GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH


SEKAM PADI DENGAN PENAMBAHAN GRAPHENE
NANOSHEET

EMILIANA
1607110954

MEYSARA
1607112083

Pembimbing II,
Pembimbing I,

Ir. Aman, MT Prof. Amun Amri, MT., PhD


NIP. 19680624 199702 1 001 NIP. 19720131 200003 1 001
Latar Belakang

Produksi Semen Meningkat

Penyumbang 5% gas CO2 yang


mengakibatkan kerusakan
Lingkungan
(fan dkk 2017)

(Bappenas, 2018) Konsumsi Energi Tinggi

1
Latar Belakang

Geopolimer Perekat
Terdiri jenis baru pengganti
dari Prekursor, Aktivator
semen
Alkalikonvensional
dan Agregat

Prekursor merupakan bahan


Agregatterhadap
1. Ketahanan berfungsisenyawa
untuk asam
utama pembentukan geopolimer
peningkatan
yang cukup baik kekuatan pada
karna kandungan silika dan
semen. Agregat
2. Ketahanan yang digunakan
aluminayang
yangbaik
tinggiterhadap api
harus
3. Tidak tidak reaktif
memerlukan terhadap
energi yang tinggi
alkali, karna dapat
Aktivator alkali
menyebabkan berfungsi untuk
keretakan
mengaktifkan prekursor
sehingga menghasilkan ikatan
polimerisasi yang kuat

(Ruiz dkk, 2017) 2


LATAR BELAKANG
Perkembangan Prekursor
Geopolimer

Geopolimer Menggunakan Fly Ash Batubara Geopolimer Menggunakan Fly Ash Sekam Padi
Kuat tekan yang dihasilkan cukup baik, karena pada Kuat tekan yang dihasilkan cukup baik, tetapi lebih
umumnya tergolong fly ash tipe C. Tetapi adanya rendah dari fly ash batu bara (Kaur dkk, 2018). Hal ini
kandungan logam berat (Zn, Pb, Fe) menyebabkan dapat diatasi dengan penambahan filler (Ranjbar dkk,
geopolimer ini termasuk jenis limbah B3 (PP No 2015)
101 Tahun 2014)
Ramah
lingkungan Kenapa Fly Ash
Memiliki aktivitas
pozzolanik (Sturm
Sekam Padi?
dkk, 2016)

SiO2 terdiri dari


90-95% (Sturm
dkk, 2016)

Sangat
Banyak Mudah
di Riau dibentuk

Hemat
Biaya
Tidak
Berbahaya
Geopolimer + Filler Grafena

Peningkatan
kualitas
grafena
Geopolimer geopolimer
(filler)

Kuat
Tekan

Degradasi
Electroconducbility
Lebih Baik
7
Material ideal yang bisa diaplikasikan keberbagai bidang.

Kenapa
Penambahan grafena diperkirakan mampu menghasilkan geopolimer Grafena ?
dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi

Mechanical exfoliation grafena

Chemical Vapor Decomposition (CVD)


lapisan grafena
Sintesis Grafena
Metode Hummer

metode Reduksi Grafit Oksida (rGO)

Stampede Slides
8

Penelitian ini Metode Liquid Mechanical Exfoliation


(LME)

Sederhana
Keunggulan
Biaya rendah/ekonomis
Tidak menggunakan bahan
kimia beracun
kemudahan dalam produksi
skala besar dan menghasilkan
014) grafena dengan kualitas yang
dk k., 2
baik
araiah
Stampede Slides (Esw
RUMUSAN MASALAH
Peneliti Bahan Baku Variasi Hasil 9

fly ash batu bara (fly ash dari limbah Kuat tekan mortar maksimum
Tabbasum dan • Konsentrasi NaOH 8 M, 12 M dan 16 M
Pembangkit Listrik Thermal Yamuna yaitu 40,21 MPa pada
Khadwal (2015) • Waktu perawatan 28 hari
Nagar) dengan aktivator NaOH konsentrasi NaOH 16 M

Fly ash tipe F (Batu bara) dengan Normal (0 %wt), 0,1 %wt, 0,5 %wt dan 1 Peningkatan kuat tekan pada 1
Ranjbar dkk
Aktivator NaOH %wt grafena nanoplatelet (GNP) %wt GNP dari 2,5 Mpa mejadi
(2015)
7,1 Mpa (73,95%)

• Konsentrasi NaOH 12 M, 14 M dan 16


M kuat tekan maksimum mortar
Fly ash sekam padi dengan aktivator
Kaur dkk • Alkali activator to Binder (AAB) 0,5; 0,6 maksimum yaitu 39,95 MPa pada
NaOh
(2018) dan 0,7 konsentrasi NaOH 14 M dengan
• Waktu perawatan 3 hari, 7 hari, 14 hari rasio AAB 0,7 setelah 28 hari.
dan 28 hari

Kuat tekan mortar menggunakan


aktivator NaOH adalah 25,73
Bashir (2015) Fly ash batu bara Aktivator NaOH dan KOH MPa, sedangkan kuat tekan
mortar menggunakan aktivator
KOH yaitu 19,54 Mpa.
Penelitian ini Fly ash sekam padi dengan Aktivator • Konsentrasi NaOH 12 M, 14 M, dan 16 ????
NaOH M
• Konsentrasi grafena 20 mg/ml dengan
rasio penambahan 0 %wt, 0,2 %wt, 0,4
%wt dan 0,6 %wt grafena
Hydroxyapatite • Suhu 80⁰C
Tujuan Penelitian

Membuat mortar geopolimer berbasis fly ash


sekam padi dengan penambahan filler grafena
menggunakan aktivator NaOH dan katalisator
Natrium Silikat dari limbah sekam padi.

Mengetahui pengaruh variasi penambahan


grafena dan konsentrasi aktivator alkali
NaOH terhadap kuat tekan mortar
geopolimer yang dihasilkan.

8
Manfaat Penelitian

Membantu pemerintah dalam meminimalisir


penggunaan Ordinary Portland Cement (OPC)

Mengurangi limbah sekam padi

Mengembangkan sintesis komposit geopolimer


dengan penambahan grafena yang biaya
produksinya rendah

Menambah wawasan pembaca tentang teknologi


sintesis geopolimer dengan menggunakan
katalisator Natrium Silikat (Na2SiO3) berbasis
limbah sekam padi.
8
Metode Penelitian 12

laboraturium Teknik Alat 1. Kitchen Blender


Reaksi Kimia Fakultas Tempat
Teknik Universitas Riau, 2. Gelas Piala
jalan Bina Widya Km. 3. Gelas Ukur
12,5 Panam 4. Corong Buchner
5. Pipet Tetes
6. Alumunium Foil
7. Wadah Pencampura Pembuatan Geopolimer
Bahan 8. Cetakan mortar (50x50x50) mm
9. Furnace

Instrumen untuk Karakterisasi :


10. Scanning Electron Microscopy (SEM)
11. X-ray Diffraction (XRD)

fly ash sekam padi, Natrium Hidroksida (Merck Chemical


Indonesia), Natrium Silikat (Na2SiO3), pasir halus, aquades, serbuk
grafitStampede
(200 Slides
mesh) dari pensil 2B, surfaktan yang mengandung
Sodium Lauril Sulfat (SLS).
Variabel Penelitian 13

Variabel Tetap Variabel Berubah

 Komposisi geopolimer
 70% wt (fly ash + pasir),  Jumlah penambahan
20%wt Na2SiO3, 8%wt grafena yaitu 0%wt,
KOH. 0,2%wt, 0,4%wt, dan 0,6%
 Rasio Fly ash : Pasir = 1 : 3 (saafi wt
 Konsentrasi NaOH 12 M, 14
dkk, 2014)
 Ukuran partikel fly ash 200 mesh M, dan 16 M.
dan pasir 12 mesh

Stampede Slides
Rangkaian Alat Pembuatan Geopolimer 14

Stampede Slides
Diagram Proses 15

 
 
 
Pengabuan Sekam Padi  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Stampede Slides
Diagram Proses 16

Pembuatan grafena

Stampede Slides
Diagram Proses 17

Pembuatan Natrium Silikat

Stampede Slides
Diagram Proses 18

Pembuatan Geopolimer

Stampede Slides
METODE PENELITIAN
Jadwal Penelitian
20

TERIMA KASIH

Stampede Slides

Anda mungkin juga menyukai