DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha esa. Atas rahmat dan hidayahNya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul "Klasifikasi Persamaan Diferensial
Orde-Pertama" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah "Persamaan Diferensial".
Selain itu, makalah ini bertujuan agar Mahasiswa mampu memahami serta mengaplikasikan
materi yang ada di dalam makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak. selaku dosen Mata Kuliah Persamaan
Diferensial. Dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rekanrekan kelompok serta
semua pihak yang telah membantu menyelesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
2. Untuk mengetahui bentuk bentuk soal dari sdetiap klasifikasi persamaan orde-
pertama
2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Persamaan-Persamaan Linear
Perhatikan sebuah persamaan diferensial dalam bentuk standar (3.1). Jika 𝑓(𝑥, 𝑦)
dapat dituliskan sebagai 𝑓(𝑥, 𝑦) = −𝑝(𝑥)𝑦 + 𝑞(𝑥) (yang artinya, sebagai fungsi
dari 𝑥 dikalikan 𝑦, ditambah satu lagi fungsi dari 𝑥 ), persamaan diferensial tersebut
adalah linear. Persamaan diferensial orde pertama dapat selalu dituliskan sebagai
𝑦′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥) (3.3)
c. Persamaan-Persamaan Bernoulli
Suatu persamaan diferensial Bernoulli adalah persamaan dalan bentuk
𝑦′ + 𝑝(𝑥)𝑦 = 𝑞(𝑥) 𝑦𝑛 (3.4)
Dimana 𝑛 melambangkan suatu bilangan real. Ketika 𝑛 = 1 atau 𝑛 = 0, persamaan
Bernoulli akan terdeuksi menjadi persamaan linear.
d. Persamaan-Persamaan Homogen
Suatu Persamaan diferensial dalam bentuk standar (3.1) adalah homogen jika
𝑓(𝑡𝑥, 𝑡𝑦) = 𝑓(𝑥, 𝑦) (3.5)
3
Untuk setiap bilangan real t.
Catatan : dalam kerangka umum persamaan diferensial, istilah “homogen” Memiliki
arti yang sama sekali berbeda .Arti yang dimaksud diatas hanya berlaku dalam
konteks Persamaan diferensial orde pertama
e. Persamaan-Persamaan Yang Dapat Dipisahkan
Perhatikan suatu persamaan diferensial dalam bentuk diferensial (3.2). Jika
𝑀(𝑥, 𝑦) = 𝐴(𝑥) (fungsi dari 𝑥 saja) dan 𝑁(𝑥, 𝑦) = 𝐵(𝑦) (fungsi dari y saja ).
Persamaan diferensial tersebut dapat dipisahkan, atau memiliki variable-variabel
yang dipisahkan.
f. Persamaan-Persamaan Eksak
Suatu Persamaan siferensial dalam bentuk diferensial (3.2), adalah Eksak jika
𝜕𝑀(𝑥,𝑦) 𝜕𝑁(𝑥,𝑦)
= (3.6)
∂y ∂x
diferensial yang dapat diasosiasikan dengan (1) memiliki jumlah yang tak
terhingga. Empat diantaranya adalah :
a) Ambillah 𝑀(𝑥, 𝑦) = 𝑥 + 𝑦, 𝑁(𝑥, 𝑦) = −y2. Maka
𝑀(𝑥, 𝑦) 𝑥+𝑦 𝑥+𝑦
= 2
=
−𝑁(𝑥, 𝑦) −(−𝑦 ) 𝑦2
Dan (1) ekuivalen dengan bentuk diferensial
(𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 + (−𝑦 2 )𝑑𝑦 = 0
4
𝑦2
b) Ambillah 𝑀(𝑥, 𝑦) = −1, 𝑁(𝑥, 𝑦) = 𝑥+𝑦. Maka
𝑀(𝑥, 𝑦) −1 𝑥+𝑦
= 2 =
−𝑁(𝑥, 𝑦) 𝑦 𝑦2
−𝑥 +𝑦
−𝑥 − 𝑦 𝑦2
d) Ambillah M(x,y) = , N(x,y) = . Maka
𝑥2 𝑥2
−𝑥 − 𝑦
𝑀(𝑥, 𝑦) 𝑥2 = 𝑥 + 𝑦
=
−𝑁(𝑥, 𝑦) −𝑦 2 𝑦2
𝑥 2
5
Jawab :
(a) Persamaan ini linear; disini 𝑝(𝑥) = − 𝑠𝑖𝑛 𝑥 dan 𝑞(𝑥) = 𝑒 𝑥
(b) Persamaan ini tidak linear karena adanya suku sin y.
(c) Persamaan ini linear; disini 𝑝(𝑥) = 0 dan 𝑞(𝑥) = 5
(d) Persamaan ini tidak linear karena adanya suku 𝑦 2
(e) Persamaan ini tidak linear karena adanya suku 𝑦 5
1⁄
(f) Persamaan ini tidak linear karena adanya suku 𝑦 2
(g) Persamaan ini linear. Persamaan ini dapat ditulis ulang sebagai 𝑦 ′ +
(𝑥 − 𝑒 𝑥 )𝑦 = 0 dengan 𝑝(𝑥) = 𝑥 − 𝑒 𝑥 dan 𝑞(𝑥) = 0.
1⁄
(h) Persamaan ini tidak linear karena adanya suku 𝑦 𝑦
3. Tentukan apakah ada di antara persamaan – persamaan diferensial dalam soal 2 yang
merupakan persamaan Bernoulli.
Jawab :
Semua persamaan yang linear adalah persamaan Bernoulli dengan n = 0. Selain itu
tiga di antara persamaan yang tidak linear, (e), (f), dan (h), juga demikian. Tuliskan
ulang (e) sebagai 𝑦 ′ = 𝑥𝑦 5 ; ini memiliki bentuk dengan 𝑝(𝑥) = 0, 𝑞(𝑥) = −𝑥, dan n
= 5. Tuliskan ulang (f) sebagai
1 1 1
𝑦 ′ + 𝑦 = 𝑦 ⁄2
𝑥 𝑥
1 1
Ini memiliki bentuk dengan 𝑝(𝑥) = 𝑞(𝑥) = 𝑑𝑎𝑛 𝑛 = 2. Tuliskan ulang (ℎ)
𝑥
𝑥2 + 𝑦
d) 𝑦 ′ = 𝑥3
Jawab :
(a) Persamaan ini homogen, karena
𝑡𝑦 + 𝑡𝑥 𝑡(𝑦 + 𝑥) 𝑦 + 𝑥
𝑓(𝑡𝑥, 𝑡𝑦) = = = = 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑡𝑥 𝑡𝑥 𝑥
6
(b) Persamaan ini tidak homogen, karena
(𝑡𝑦)2 𝑡 2 𝑦 2 𝑦2
𝑓(𝑡𝑥, 𝑡𝑦) = = =𝑡 ≠ 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑡𝑥 𝑡𝑥 𝑥
(c) Persamaan ini tidak dapat dipisahkan, karena 𝑀(𝑥, 𝑦) = 1 + 𝑥𝑦, yang bukan
merupakan fungsi dari x saja.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Bronson Richard dan Gabriel Costa. (2007). PERSAMAAN DIFERENSIAL Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga