Anda di halaman 1dari 3

Bunga tunggal dan bunga majemuk

Bunga adalah jasa berbentuk uang yang diberikan oleh pihak peminjam kepada pihak yang
meminjamkan modal dengan persetujuan bersama. Ada dua macam jenis bunga, yaitu bunga
tunggal dan bunga majemuk, perbedaan bunga mejmuk adalah Bunga tunggal dihitung
berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan bunga majemuk dihitung
berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga. berikut penjelasan
materinya:

1. Bunga Tunggal
Apabila kita menyimpan uang di bank, maka kita akan mendapatkan tambahan uang
yang disebut bunga. Bunga tabungan dihitung berdasarkan persen nilai. Bunga
tabungan dihitung secara periodik, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali. Ada
dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga tunggal
adalah bunga yang dihitung hanya berdasarkan besarnya modal saja, sedangkan bunga
majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga.
Contoh 1 :
Vega menyimpan uang di bank sebesar Rp. 2.000.000,- dengan suku bunga 18%
setahun dengan bunga tunggal.
Tentukan :
a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama;
b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam;
c. Besarnya uang setelah 2 tahun.
Jawab :
Modal = Rp 2.000.000,- ;
Bunga = 18% setahun.
a. Bunga akhir bulan pertama
1 18
× × Rp 2.000.000,- = Rp. 30.000,-
12 100
b. Bunga akhir bulan keenam
6 18
× × Rp 2.000.000,- = Rp. 180.000,-
12 100
c. Bunga 2 tahun = 2 × 18 100 × Rp 2.000.000,-
= Rp. 720.000,-
Jumlah uang seluruhnya = Rp. 2.000.000,- + Rp. 720.000,-
= Rp. 2.720.000,-
Jadi, jumlah uang setelah 2 tahun adalah Rp. 2.720.000,-
Dari contoh tersebut, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini :

Bunga 1 tahun= persen bunga x modal


Bunga b bulan= x persen bunga x modal
= x bunga 1 Tahun
Persen bunga selalu dinyatakan 1 tahun
kecuali jika ada keterangan lain pada soal

2. Bunga Majemuk
Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu,
misalnya satu tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p
% kali modal yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan
pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya
bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga berbunga),
maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.
Jika modal sebesar M dibungakan atas dasar bunga majemuk sebesar p % setahun
selama n tahun, maka besarnya modal setelah n tahun adalah:
a. Setelah satu tahun
P
M1 =M 100 M
100

(
= M 1+
p
100 )
b. Setelah dua tahun

M2 =M 1( 100p ) 100P M (1 100p )


+

= M (1 )( 100 )
p p
1
100

= M (1
100 )
p 2

c. Setelah n tahun
Contoh :
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan dengan dasar bunga
majemuk 3% setahun. Hitunglah nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Jawab :
Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
Menggunakan rumus

M3 = M (1+i)3
= 1.000.000 (1+0,03)3
= 1.000.000 (1,03)3
= 1.000.000 x 1,092727 = 1.092.727
Jadi nilai akhir setelah 3 tahun = Rp 1.092.727,00

Anda mungkin juga menyukai