ANUITAS
Kelompok IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Luthfi Nugroho
Arief Mishargi
Latifah
Eka Is Yuliani
Noni Rahmawanty
Robiatul Adawiyah
201313500221
201313500139
201313500215
201313500224
201313500248
201313500186
ANUITAS
A. Pengertian Anuitas
Anuitas adalah sistem pembayaran yang dilakukan setiap akhir jangka waktu,
dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran dalam jumlah yang sama (tetap).
Periode pembayaran ini bisa dilakukan setiap bulan, triwulan, kuartil, semester atau
pertahun
Pembayaran anuitas dilakukan setiap akhir periode dengan dasar bunga yang
tetap. Misalnya dalam pembayaran rumah BTN dengan KPR bank tertentu serta
pembayaran asuransi bulanan.
Pembayaran anuitas (A) setiap akhir periode terdiri atas bagian untuk
pembayaran bunga yang disebut bagian bunga (b), serta bagian untuk melunasi
pinjaman yang disebut angsuran (a). Jadi berlaku rumus:
Anuitas = angsuran + bunga
Karena nilai anuitas tetap, yang berubah hanya angsuran dan bunganya saja
maka juga berlaku rumus:
= Rp 2.246.000,00
Bunga (b)
a1= Ab 1
= Rp 2.246.000,00
= Rp 1.275.000,00
_______________= RP 971.000,00
= Rp 7.529.000,00
Sisa pinjaman akhir tahun pertama adalah sama dengan pinjaman awal tahun
kedua (
M2
= Rp 7.529.000,00
a2= Ab 2
= Rp 2.246.000,00
= Rp 1.129.350,00
______________= Rp 1.116.650,00
= Rp 6.412.350,00
Sisa pinjaman akhir tahun kedua adalah sama dengan pinjaman awal tahun
ketiga (
M3
=Rp 6.412.350,00
a3 =Ab 3
= Rp 2.246.000,00
= Rp
961.852,5
______________= Rp 1.284.147,5
= Rp 5.128.202,5
Sisa pinjaman akhir tahun kedua adalah sama dengan pinjaman awal tahun
keempat (
M4
= Rp
5.128.202,5
4 Anuitas yang harus dibayar setiap tahun
Bunga tahun keempat:
b 4=M 4 i=Rp 5.128 .202,5 0,15
Angsuran tahun keempat:
a 4= Ab4
= Rp 2.246.000,00
= Rp769.230,375
______________= Rp 1.476.769,625
= Rp 3.651.432,875
Sisa pinjaman akhir tahun kedua adalah sama dengan pinjaman awal tahun
kelima (
M5
3.651.432,875
5 Anuitas yang harus dibayar setiap tahun
= Rp
= Rp 2.246.000,00
= Rp 547.714,9313
______________= Rp 1.698.285,069
a5 =Ab 5
= Rp 1.953.147,806
Sisa pinjaman akhir tahun kedua adalah sama dengan pinjaman awal tahun
keenam (
M6
= Rp
1.953.147,806
6 Anuitas yang harus dibayar setiap tahun
Bunga tahun keenam:
b6 =M 6 i=Rp1.953 .147,806 0,15
Angsuran tahun keenam:
= Rp 2.246.000,00
= Rp 292.972,1709
_______________= Rp 1.953.027,829
a6 =Ab6
= Rp
119.977,00
Sisa pinjaman akhir tahun kedua adalah sama dengan pinjaman awal tahun
keenam (
M7
= Rp
119.977,00
7 Anuitas yang harus dibayar setiap tahun
b7 =M 7 i=Rp 1.391 .807,79 0,03
= Rp 2.246.000,00
= Rp
17.996,55
_______________= Rp 2.228.003,45
a6 =Ab6
Apabila kita kurangkan, akan diperoleh hasil yang lebih besar dari pinjaman.
Hal
ini
tidak
mungkin,
jadi
angsuran
pada
akhir
tahun
ke
tujuh
akhir tahun ketujuh lebih kecil dari besarnya anuitas, yaitu sama dengan
M 7+ b7=Rp 119.977,00+ Rp 17.996,55=Rp 137.973,55
Anuitas
(Rp)
Bunga
A = Rp 2.246.000,00
15% Angsuran (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.500.000,00
7.529.000,00
6.412.350,00
5.128.202,5
3.651.432,875
1.953.147,806
119.877,00
(Rp)
1.275.000,00
1.129.350,00
961.752,5
769.230,375
547.714,9313
292.972,1709
17.996,55
971.000,00
1.116.650,00
1.284.147,5
1.476.769,625
1.698.285,069
1.953.027,829
137.973,55
(Rp)
7.529.000,00
6.412.350,00
5.128.202,5
3.651.432,875
1.953.147,806
119.877,00
0
Dari perhitungan yang disajikan dalam tabel pelunasan diatas, jelas dapat
dilihat bahwa besar pinjaman dari tahun ke tahun berkurang, sehingga bunga pun
menjadi berkurang dari tahun ke tahun. Karena besar bunga berkurang sedangkan
besar anuitas harus selalu tetap setiap tahunnya, maka besarnya angsuran dari tahun
ke tahun semakin besar. Sistem pembayaran diatas dapat digambarkan sebagai
berikut:
A
bunga
angsuran
periode
C. Rumus-Rumus Anuitas
a1=
ak
a1
= angsuran pertama
Keterangan :
a1
M
= besar pinjaman
= dasar bunga
A=
= angsuran pertama
= banyaknya anuitas
Rumus anuitas
M i
1( 1+i )n
Rumus tersebut dapat digunakan apabila diketahui M (besar pinjaman), i ( dasar
bunga), n ( banyaknya angsuran)
Keterangan :
A
= anuitas
= besar pinjaman
= dasar bunga
= banyaknya anuitas
atau
A=a1 ( 1+ i )
Rumus tersebut dapat digunakan jika terdapat hubungan antara angsuran pertama
dengan anuitas.
keterangan :
A
= anuitas
a1
= angsuran pertama
= dasar bunga
= banyaknya anuitas
contoh soal:
1. Tentukan nilai Anuitas, besar angsuran pertama, dan bunga bulan pertama dari
suatu pinjaman sebesar Rp 5.000.000,00 selama 2 tahun dengan suku bunga 2%
perbulan
100.000
1(1.02)24
100.000
0,378278513
= 264.355,4856
b1 =
M Xi
= 5.000.000 x 0.02=100.000
A = a 1+b 1
a 1= AB1
a 1=264.355,4856100.000=164.355,4856
2. Dik: A
= 264.355,4856
a1
= 164.355,4856
i
= 0,02
Dit: n, M ?
Jawab:
n
A = a 1 x (1+i)
1,02
264.355,4856=164.355,4856 x
(1,02)n =
264.355,4856
164.355,4856
(1,02)n =1,608437252
log(1,02)n=log1,608437252
n log ( 1,02)=log1,608437252
n=
log1,608437252
log ( 1,02)
n=24,00000008
b 1= Aa 1
b 1=264.355,4856164.355,4856=100.000
M=
b1
i
M=
100.000
=5.000.000
0,02
m1
S m=M a1 1+ (1+i)k
Atau
k=1
S m=M
a1
{(1+i)n1 }
i
Keterangan :
Sm= Sisa pinjaman setelah anuitas ke-m
M = besar pinjaman
a1= angsuran tahun pertama
I = persentase bunga
Contoh soal :
Suatu pinjaman sebesar Rp 50.000.000 dilunasi dengan anuitas tahunan selama 5
tahun atas dasar bunga 5% setahun.
Tentukan :
a. Besarnya anuitas
b. Angsuran pertama
c. Sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke-4
Jawab :
1
a. A= M x
(1+i )k
k=1
1
= 50.000.000 x
(1.05)k
k=1
= 50.000.000 x 0,2309747981
= 11548739,91
Jadi, besar anuitasnya adalah Rp 11.548.739.91
b.
a1= AMi
Sm = M - 1+
k=1
a1
(1,05)
3
S4 = 50.000.000 9.048.739,91 [ 1+
k=1
= 50.000.000 39.001.200,1
= 10.998.799,9
Jadi, sisa pinjaman setelah anuitas ke-4 adalah Rp. 10.998.799,9
2. Cara kedua
Sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke m adalah sama dengan jumlah
semua angsuran yang masih harus dibayar.
Rumus :
n1
S m=a1
k=1
m1
k=1
Atau
S m=
a1
{(1+i)n(1+i)m }
i
Keterangan:
Sm= Sisa pinjaman setelah anuitas ke m
a1= angsuran tahun pertama
n = banyaknya angsuran sampai lunas
m = banyaknya angsuran yang sudah dibayar
Contoh soal :
Suatu pinjaman sebesar Rp 50.000.000 dilunasi dengan anuitas tahunan selama 5
tahun atas dasar bunga 5% setahun.
Tentukan :
a. Besarnya anuitas
b. Angsuran pertama
c. Sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke-4
Jawab :
1
a. A= M x
(1+i)k
k=1
1
= 50.000.000 x
(1.05)k
k=1
= 50.000.000 x 0,2309747981
= 11548739,91
Jadi, besar anuitasnya adalah Rp 11.548.739.91
a1= AMi
b.
(1+i) (1+i)k
k
k=1
n1
Sm =
k=1
a1
(1,05)K
4
S4 = 9.048.739,91 [
(1,05)K
K =1
K=1
= 9.048.739,91 [1,21550625]
= 10.998.799,92
Jadi, Sisa pinjaman setelah anuitas ke-4 adalah Rp. 10.998.799,92
3. Cara ketiga
Sisa pinjaman setelah pembayaran nuitas ke- m adalah sama dengan nilai dari
semua anuitas yang belum dibayarkan dihitung pada akhir tahun ke m.
Rumus :
nm
1
S m= A
k
k=1 (1+i)
Atau
S m=
A
1
1
nm
i
(1+ i)
Keterangan :
Sm= Sisa pinjaman setelah anuitas ke m
M = besar pinjaman
a1= angsuran tahun pertama
i= persentase bunga
Contoh soal :
(1+i)k
k=1
1
= 50.000.000 x
(1.05)k
k=1
= 50.000.000 x 0,2309747981
= 11548739,91
Jadi, besar anuitasnya adalah Rp 11.548.739.91
b.
a1= AMi
1
(1,05)k
S4 = 11.548.739,91 x [
k=1
= 11.548.739,91 x 0,9523809524
= 10.998.799,91
Jadi, sisa pinjaman setelah anuitas ke-4 adalah Rp. 10.998.799,91
4. Cara keempat
Sisa pinjaman setelah anuitas ke-m dapat juga dihitung degan hubngan bunga
setiap anuitas; bunga (b) = M x i
Rumus :
b
S m= m+1
i
Keterangan :
bm +1= bunga pada anuita ke- (m +1)
i = persen bunga
Sm = sisa pinjaman setelah anuitas ke m
Contoh Soal :
Seseorang ingin memiliki sebuah rumah melalui KPR pada sebuah bank. Harga
tunai rumah tersebut Rp 50.000.000. Lama masa kredit 10 tahun. Bunga bank
sebesar 20%. Pembayaran kredit menggunakan system anuitas. Hitunglah sisa
pinjaman setelah anuitas ke-4 dengan menggunakan cara ke-4! (angsuran
pertama= Rp 2.220.535,25 ; besarnya anuitas = Rp 13.120.535,25)
Jawab
bm +1
b5
Sm=
; S 4=
i
i
b5= A
a5
4
bunganya
Sisa hasil pembulatan dibayar pada tahun ke (n+1), termasuk penambahan
bunga satu periode terakhir.
Contoh soal:
M
Na= x {
i
dengan M sebagai besar kelebihan setiap kali pembayaran anuitas = Rp.
6.308,86
Na=
6.308,86
x {( 1+ 0,06 )201 }=Rp .232.075,14
0.06
M = Rp 12.000.000,-
i = 5%/tahun = 0,05
n = 15
Dit :a. Besarnya nilai anuitas sebelum dan sesudah dibulatkan
b. Total kekurangan pembayaran anuitas
c. Pembayaran anuitas terakhir!
Jawab:
a. Besar anuitas
M xi
12.000.000 x 0,05
A=
=
=1.156.107,45
n
1( 1+i )
1( 1+0,05 )15
Besar anuitas dibulatkan ke bawah pada kelipatan Rp. 100.000,- terdekat,
menjadi
A- = Rp. 1.100.000,b. Jumlah kekurangan pembayaran setiap kali anuitas :
Rp. 1.156.107,45 Rp. 1.100.000,00 = Rp. 56.107,45
Jumlah seluruh kekurangan pembayaran selama 15 tahun yaitu:
1+i
M
Na= x {
i
dengan M sebagai besar kekurangan setiap kali pembayaran anuitas = Rp.
56.107,45
56.107,45
Na=
x { (1+ 0,05 )151 }=Rp . 1.210.718,18
0.05
c . Jumlah yang harus dibayar pada anuitas terakhir adalah
Rp. 1.100.000 + Rp. 1.210.718,18 = Rp. 2.310.718,18
F. Anuitas Pada Obligasi
Untuk dapat membayar angsuran, sejumlah obligasi dengan pecahan tertentu
(nilai nominal), bagian angsuran dari setiap anuitas perlu dibulatkan sampai kelipatan
nilai yang sesuai dengan pecahan obligasi. Oleh karena itu, dari setiap pembayaran
obligasi dengan anuitas terdapat nilai yang kurang dari nilai pecahan obligasi. Bagian
: Anuitas
..
..
. +
Jumlah
..
..
M .i
12.000.000 0,1 1.200 .000
1.200 .000
=
=
=
=4.825.377,63
n
3
3
10,7513148
1(1+i)
1(1+0,1)
1(1,1)
Angsuran ke-1
Anuitas
Sisa pembayaran belum ada
Jumlah
Bunga(Rp 12.000.000,00 x 10%)
Angsuran
Jumlah obligasi terpakai = 362 x Rp 10.000,00
Sisa pembayaran ke-1
= Rp 4.825.377,63
=
0
_______________+
= Rp 4.825.377,63
= Rp 1.200.000,00
_______________= Rp 3.625.377,63
= Rp 3.620.000,00
_______________= Rp
5.377,63
Angsuran ke-2
Anuitas
Sisa pembayaran ke-1
sisa x 10%
Jumlah
Sisa pinjaman setelah angsuran ke-1
= 12.000.000,00 3.620.000,00 = Rp 8.380.000,00
Bunga Rp 8.380.000,00 x 10%
Angsuran
Jumlah obligasi terpakai = 399 x Rp 10.000,00
Sisa pembayaran ke-2
= Rp 4.825.377,63
= Rp
5.377,63
= Rp
537,76
_______________+
= Rp 4.831.293,02
= Rp 838.000,00
_______________= Rp 3.993.293,02
= Rp 3.990.000,00
_______________= Rp
3.293,02
Angsuran ke-3
Anuitas
Sisa pembayaran ke-2
sisa x 10%
Jumlah
Sisa pinjaman setelah angsuran ke-2
= 8.380.000,00 3.990.000,00 = Rp 4.390.000,00
Bunga
: Rp 4.3900.000,00 x 10%
Angsuran
Jumlah obligasi terpakai = 438 x Rp 10.000,00
Sisa pembayaran ke-3
= Rp 4.825.377,63
= Rp
3.293,02
= Rp
329,30
_______________+
= Rp 4.828.999,95
= Rp 439.000,00
_______________= Rp 4.389.999,95
= Rp 4.380.000,00
_______________= Rp
9.999,95
Pada angsuran ini semua pinjaman sudah lunas. Perbedaan sebesar Rp 9.999,95
terjadi akibat pembulatan.
Tabel pelunasan obligasi secara anuitas :
Tahun
Pinjaman awal
Jumlah obligasi
Besar angsuran
Sisa pinjaman
ke1
2
3
tahun
Rp 12.000.000,00
Rp 8.380.000,00
Rp 4.390.000,00
Jumlah
yang diangsur
362
399
438
Rp 3.620.000,00
Rp 3.990.000,00
Rp 4.380.000,00
1199
Rp 1.990.000,00
akhir tahun
Rp 8.380.000,00
Rp 4.390.000,00
Rp 10.000,00
Terjadi akibat
pembulatan