Anda di halaman 1dari 24

MATHCYBER1997

God used beautiful mathematics in creating the world – Paul Dirac

J U N E 2 6 , 2 0 1 8 BY S U K A R D I

Soal dan Pembahasan – Matematika


Ekonomi (Tingkat SMA/Sederajat)
       Matematika Ekonomi (atau kadang disebut sebagai Matematika Keuangan) adalah salah
satu cabang matematika terapan dalam bidang ekonomi. Matematika Ekonomi dipelajari
secara mendasar mulai dari tingkat SD (persentase, diskon, untung rugi), kemudian
dikembangkan pada tingkat SMP (bruto tara neto, harga jual dan harga beli), dan terakhir
dipelajari secara lebih mendalam pada tingkat SMA terutama untuk pelajar dari jurusan
IPS/Keuangan. 
       Matematika Ekonomi banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga wajar saja
bila banyak orang yang mempelajarinya terutama mereka yang berkecimpung dalam bidang
manajemen atau pemasaran (marketing). Untuk itu, berikut disajikan materi singkat beserta
soal dan pembahasannya mengenai materi ini, yang tingkat kesulitannya setara dengan tingkat
SMA, bahkan ada beberapa soal yang dimunculkan dalam perkuliahan/perguruan tinggi,
sehingga sangat cocok untuk dijadikan referensi atau sumber belajar.

Konsep Aritmetika Sosial

1. Aritmetika sosial (social arithmetic) adalah salah satu cabang matematika yang mengkaji
secara khusus mengenai penggunaan matematika dalam kehidupan sosial, misalnya masalah
harga beli, harga jual, diskon, untung, rugi, bruto, tara, neto, dan sebagainya. Dapat dikatakan
bahwa aritmetika sosial adalah bagian dari matematika ekonomi. Sekadar catatan, penulisan
kata yang benar adalah ARITMETIK (atau ARITMETIKA pada barisan), bukan ARITMATIK (tidak
baku).
2. Untung (profit), yaitu keadaan di mana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. 
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli. 
3. Rugi (loss), yaitu keadaan di mana harga jual lebih rendah daripada harga beli. 
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual. 
4. Tara (tare), yaitu berat kemasan suatu produk
5. Neto (netto) atau disebut juga berat bersih, yaitu berat produk tanpa dihitung berat
kemasannya. 
6. Bruto (gross) atau disebut juga berat kotor, yaitu jumlah dari tara dan neto. Secara
matematis, ditulis bruto = tara + neto. 
7. Diskon (discount), yaitu potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli atas
pembelian suatu barang. Suatu barang akan gratis bila mendapat diskon sebesar 100%. 
8. Rabat (rebate), yaitu potongan harga yang diberikan perusahaan produk kepada agen
penjual/grosir/distributor atas pembelian barang dalam jumlah yang besar. 
9. Harga jual (sell price) , yaitu besarnya biaya yang dibebankan kepada pembeli atas
kepemilikan suatu barang. 
10. Harga beli (buy price), yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memiliki suatu barang. 
11. Diskonto (bank discount), yaitu potongan (diskon) yang diberikan bank (dalam satuan
persen) atas suatu surat berharga karena pembayaran sebelum jatuh tempo.

Hubungan antara harga jual (S) dan harga beli (B) serta keuntungan (P) sebesar p% dinyatakan
oleh
S = B + P

p p 100 + p
S = B + × B = B (1 + ) = B( )
100 100 100

Konsep Perubahan Nilai Modal

1. Bunga (interest), yaitu jasa berupa uang dari suatu pinjaman atau modal yang diberikan
(dibayarkan) pada akhir jangka wakti yang telah disepakati. 
2. Modal (principal), yaitu sejumlah uang yang dipinjamkan dari pihak lain atau sejumlah uang
yang diinvestasikan pada suatu perusahaan. 
2. Nilai tunai, yaitu uang yang diterima pada penerimaan pinjaman atau uang yang disetorkan
pada modal awal. 
3. Nilai akhir (modal akhir), yaitu uang yang harus dibayar pada akhir jangka waktu suatu
pinjaman atau uang yang akan diterima pemilik modal setelah jangka waktu tertentu dari modal
yang telah ditanamkan. 
4. Suku bunga (interest rates), yaitu besarnya bunga dalam persen. 
5. Persen di atas seratus, yaitu pecahan murni yang selisih pembilang dan penyebutnya
p
seratus. Secara matematis, ditulis . 
100 + p

Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya. 
6. Persen di bawah seratus, yaitu pecahan yang jumlah pembilang dan penyebutnya seratus.
p
Secara matematis, ditulis
100 − p

7. Bunga tunggal/bunga sederhana (simple interest), yaitu bunga yang muncul pada akhir
jangka waktu tertentu yang tidak memengaruhi modal (modalnya tetap). Bunga tunggal ada 2
macam, yaitu
a) Bunga tunggal eksak, yaitu bunga tunggal yang didasarkan pada jumlah hari dalam satu
tahun dengan tepat (1 tahun = 365 hari jika tahun nonkabisat atau 1 tahun = 366 hari jika tahun
kabisat). 
b) Bunga tunggal biasa, yaitu bunga tunggal yang dihitung dengan asumsi setiap bulannya
dianggap 30 hari (berarti 1 tahun ada 360 hari). 
Jika suatu modal M dibungakan dengan suku bunga tunggal p% per tahun, maka besar bunga i
dirumuskan sebagai berikut. 
Setelah t tahun, 
p
i = × Mt
100

Setelah n bulan, 
p n
i = × M ×
100 12

Setelah w hari, 
p w
i = × M ×
100 360

(Jika tanpa keterangan, 1 tahun dianggap 360 hari)


Jika dalam suatu soal tidak disebutkan jenis bunganya (tidak ada keterangan), maka bunga itu
dianggap sebagai bunga tunggal (simple interest). Selain itu, karena bunga bersifat menambah
jumlah modal, maka
Nilai akhir (modal akhir) = modal awal + bunga
Jika yang diketahui adalah nilai akhir (Na) dari suatu modal M yang dibungakan tunggal p%
per tahun, maka besarnya bunga i dirumuskan sebagai berikut. 
Masa pengembalian t tahun, 
tp
i = ×  Na
100 + tp

8. Bunga majemuk/bunga berbunga (compound interest), yaitu bunga yang muncul pada akhir
jangka waktu tertentu dan memengaruhi besarnya modal periode sebelumnya.
9. Pajak (tax), yaitu pungutan wajib berupa uang yang diberikan atas kepemilikan suatu barang,
pendapatan, pembelian/penjualan, dan sebagainya.

Metode Perhitungan Bunga Tunggal

1. Metode Pembagi Tetap


Digunakan jika suku bunga tunggalnya merupakan faktor dari 360. Jika 1 tahun dianggap 360
p
hari, suku bunganya p% = , modalnya M , dan waktu pengembalian selama t hari, maka
100
p t Mt 360
I = × M × = :
100 360 100 p
Mt 360
disebut angka bunga dan disebut pembagi tetap, serta I disebut sebagai jumlah
100 p

bunga. Jadi, 
Jumlah angka bunga
Jumlah bunga =
Pembagi tetap

2. Metode Persen yang Sebanding


Digunakan jika suku bunga tunggal bukan faktor 360, 1 tahun dianggap 360 hari, suku bunga p%
, dan waktu pengembalian selama t hari. Metode ini mirip dengan Metode Pembagi Tetap,
hanya saja suku bunganya dipecah menjadi 2 suku bilangan yang salah satunya merupakan
faktor 360. Misalkan p = a + b , dengan a faktor 360. Hitung dulu jumlah bunga dengan suku
bunga a%, seperti Metode Pembagi Tetap. Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah
bunga dengan suku bunga b%, yaitu dengan rumus
b
×  Jumlah bunga   
a

Jumlah dari keduanya merupakan jumlah bunga yang dicari.

3. Metode Persen yang Seukuran


Digunakan jika satu tahun dianggap 365 hari. Dengan demikian, agar pembagi tetap merupakan
bilangan bulat, salah satu suku bunga yang dapat langsung dihitung seperti dalam Metode
Pembagi Tetap adalah 5% (Pembagi tetap = 365/5 = 73 ). Tetapi, untuk suku bunga tidak
demikian sehingga kita harus memanipulasi suku bunga ini dalam bentuk binom.

4. Perhitungan Bunga dengan Menggunakan Kesatuan Persen


Cara ini digunakan di Inggris, sehingga juga dinamakan Sistem Inggris. Cara ini dapat dipakai
jika suku bunga tunggal 5% dan 1 tahun = 365 hari. 
MW 5
Bunga = ×
100 365
MW 1 MW 100
= × = ×
100 73 10000 73
100 1 1 1
Karena mendekati (1 + + + ) , maka bunga dapat dinyatakan sebagai
73 3 30 300

MW 1 1 1
Bunga = (1 + + + )
10000 3 30 300

Konversi

1 semester = 6 bulan
1 caturwulan = 4 bulan
1 kuartal atau 1 triwulan = 3 bulan
per annum = per tahun

Penulisan Simbol Rupiah


Penulisan nominal rupiah yang benar: diawali Rp, kemudian langsung diikuti oleh nominal
angkanya tanpa spasi atau titik, dan terakhir ditambah 2 angka di belakang koma. Pemisah
ribuan (thousands seperator) menggunakan tanda titik, sedangkan penanda desimal (decimal
mark) menggunakan tanda koma. Sebagai contohnya, Rp250.000,00 (baca: dua ratus lima
puluh ribu rupiah).

Simbol ≈

Simbol ≈ (approximately – kira-kira) digunakan sebagai penanda adanya pembulatan bilangan.


Misalnya, 83, 456 ≈ 83, 5 (dibulatkan ke atas, sesuai aturan pembulatan).

Soal Nomor 1
Hana menabung uang sebesar Rp500.000,00 dengan suku bunga tunggal sebesar 5, 5% per
tahun yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali. Berapakah saldo tabungan Hana jika dia
mengambil uangnya setelah 42 bulan?

Penyelesaian
42
Diketahui modal M = Rp500.000, 00 , bunga i = 5, 5% = 0, 055 per tahunnya, dan periode n = = 7
6

. Dengan demikian, nominal bunga yang didapat Hana adalah


B = M × n × i

= 500.000 × 7 × 0, 055 = 192.500

Dengan demikian
Mi = M + B

= 500.000 + 192.500

= 692.500

Jadi, saldo tabungannya setelah 42 bulan sebesar Rp692.500,00.

[collapse]

Soal Nomor 2
Pak Juni meminjam uang sebesar Rp12.000.000,00 di sebuah bank dengan suku bunga tunggal
6, 5% per tahun. Tentukan lama pinjaman Pak Juni jika beliau mengembalikan uang pinjaman
tersebut sebesar Rp15.900.000,00.

Penyelesaian

Diketahui: pinjaman awal M0 = Rp12.000.000, 00 , bunga i = 6, 5% = 0, 065 per tahun,


dan pinjaman yang dikembalikan adalah M = Rp15.900.000, 00 .
Berdasarkan informasi tersebut, kita dapatkan bahwa nominal bunga yang dikenakan BPR
terhadap Pak Juni adalah
B = M – M0

= 15.900.000– 12.000.000

= 3.900.000

Selanjutnya, akan dicari nilai n (dalam satuan tahun) dengan menggunakan rumus bunga
tunggal sebagai berikut.
B = M0 × n × I

3.900.000 = 12.000.000 × n × 0, 065

3.900.000
n = = 5
12.000.000 × 0, 065

Jadi, lama pinjaman Pak Juni adalah 5 tahun

[collapse]

Soal Nomor 3
Hengky meminjam uang sebesar Rp60.000,00 dengan suku bunga majemuk 5% setahun.
Berapakah besar pinjaman yang harus dikembalikannya pada akhir tahun keempat?

Penyelesaian

Diketahui:
M0 = 60.000

i = 5%

n = 4

Karena bunga yang diberikan berjenis bunga majemuk, maka formula yang digunakan adalah
n
Mn = M0 (1 + i)

Selanjutnya, akan dicari nilai dari M4 , yaitu


4
M4 = 60.000(1 + 5%)

4
= 60.000(1 + 0, 05)

4
= 60.000(1, 05)

= 72.930, 98

Jadi, besar pinjaman yang harus dikembalikan Hengky pada akhir tahun keempat adalah
Rp72.930,98. 

[collapse]

Soal Nomor 4
Jika suatu modal sebesar Rp15.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal sebesar 1, 2%
per bulan, maka dalam waktu berapa bulan agar modalnya menjadi 2 kali lipat banyaknya dari
modal semula?

Penyelesaian

Diketahui:
M0 = 15.000.000

Mn = 2M0 = 30.000.000

i = 1, 2%

Karena bunga yang diberikan berjenis bunga tunggal, maka formula yang digunakan adalah
Mn = M0 + n × i × M0 = M0 (1 + n × i)

Kita akan mencari nilai n dalam satuan bulan, karena bunga yang diberikan dalam satuan
persen per bulan. 
30.000.000 = 15.000.000(1 + n × 1, 2%)

30.000.000 12
= 1 + n ×
15.000.000 1000
12
2 = 1 + n ×
1000
1000
n = (2 − 1) ×
12

n = 83, 33 ⋯ ≈ 84★

Jadi, dalam waktu 84 bulan, modalnya akan menjadi dua kali lipat dari modal semula. 
Catatan: ★ Dibulatkan ke atas (bukan dibulatkan ke bawah seperti aturan pembulatan pada
umumnya, meskipun 33 ⋯ di bawah 50), karena ini adalah kasus/permasalahan kontekstual
berkaitan dengan pembayaran/modal, di mana perubahan nominal terjadi pada AKHIR periode.

[collapse]

Soal Nomor 6
Pak Mizi membeli secara kredit sebuah sepeda motor dengan uang muka (down payment)
sebesar Rp2.000.000,00, sisanya Rp10.000.000,00 diangsur selama 4 tahun. Tingkat suku
bunga kredit flat sebesar 18%. Berapa total kredit Pak Mizi yang harus dibayar selama 4 tahun
kredit?

Penyelesaian

Diketahui
M = 10.000.000

n = 4

i = 18%(flat)

Langkah pertama adalah menentukan besarnya bunga atas pembelian secara kredit itu. 
Bunga = M × n × i

= 10.000.000 × 4 × 18%

= 7.200.000

Selanjutnya, menentukan total kredit yang perlu dibayar, yaitu


Total kredit = M +  Bunga

= 10.000.000 + 7.200.000

= 17.200.000

Jadi, total kredit Pak Mizi yang harus dibayar selama 4 tahun kredit sebesar Rp17.200.000,00.
Catatan:
★ Pembelian secara kredit artinya pembelian dengan proses pembayaran
ditangguhkan/diangsur (dicicil) periode demi periode. 
★★ Bunga flat adalah jenis bunga yang perhitungannya didasarkan pada plafon (batas
tertinggi) kredit sehingga tiap bulan besarnya uang yang disetorkan berjumlah tetap.

[collapse]

Soal Nomor 6
A sum of money placed at compound interest doubles itself in 4 years. In how many years will it
amount to four times itself? 
Terjemahan: Sejumlah uang yang disimpan dengan bunga majemuk menjadi dua kali lipat
jumlahnya dalam waktu 4 tahun. Dalam berapa tahun jumlah uang itu akan menjadi empat kali
lipat?

Penyelesaian

Diketahui
M
= 2
M0

n = 4

Gunakan informasi pada kalimat pertama soal di atas untuk menentukan persamaan suku
bunganya.
n
i
M = M0 (1 + )
100
n
M i
= (1 + )
M0 100
n
i
2 = (1 + )
100

M
Selanjutnya, sesuai dengan yang diminta pada soal, yaitu nilai n agar = 4 , yakni
M0
n
i
4 = (1 + )
100
n
i
2
2 = (1 + )
100

2
4
i i
((1 + ) ) = (1 + )
100 100

8 n
i i
(1 + ) = (1 + )
100 100

Dengan menggunakan sifat pangkat an = a


m
⟹ n = m untuk a ≠ 0, a ≠ 1 , maka
diperoleh n = 8 . 
Jadi, dalam waktu 8 tahun, jumlah uangnya akan menjadi 4 kali lipat dari semula.

[collapse]

Soal Nomor 7
The difference between the compound and simple interest on Rp10.000,00 for 2 years is Rp25,00.
What is the rate of interest per annum? 
Terjemahan: Selisih suku bunga majemuk dan bunga tunggal pada uang Rp10.000,00 dalam
rentang waktu 2 tahun sebesar Rp25,00. Berapa tingkat suku bunga per tahunnya?

Penyelesaian
Gunakan formula untuk perhitungan suku bunga majemuk m dan suku bunga tunggal t
berturut-turut sebagai berikut. 
n
m = M0 (1 + i%) − M0

t = i% × n × M0

Diketahui d = m– t = 25, M0 = 10.000 , dan n = 2 , sehingga


m − t = 25
2
i i
10.000(1 + ) − 10.000 − ( × 2 × 10.000) = 25
100 100

2
(100 + i) − 10.000 − 200i = 25

2
10.000 + 200i + i − 10.000 − 200i) = 25

2
i = 25 ⟹ i = 5

Jadi, suku bunga per tahunnya sebesar 5%

[collapse]

Soal Nomor 8
Jika Anda ingin memiliki uang sebesar $20, 000 pada 3 tahun mendatang, berapa jumlah uang
yang harus Anda investasikan dengan bunga 18% dimajemukkan secara:
a) tahunan? 
b) semesteran? 
c) kuartalan? 
d) bulanan?

Penyelesaian

Formula untuk perhitungan bunga majemuk adalah


n
M = M0 (1 + i) dengan diketahui M = 20.000

dan i = 18% = 0, 18 . Misalkan juga M0 adalah jumlah uang yang akan diinvestasikan. 
Jawaban a)
Diketahui n = 3 tahun. 
Dengan demikian, 
3
M0 (1 + 0, 18) = 20.000
3
M0 (1, 18) = 20.000

M0 (1, 643032) = 20.000

20.000
M0 = ≈ 12.172, 62
1, 643032

Jadi, jumlah uang yang perlu diinvestasikan sebanyak $12, 172.62 (baca: dua belas ribu
seratus tujuh puluh dua dolar enam puluh dua sen). 
Jawaban b) 
Diketahui n = 3 tahun = 6 semester. 
Dengan demikian, 
6
M0 (1 + 0, 18) = 20.000
6
M0 (1, 18) = 20.000

M0 (2, 699554) = 20.000

20.000
M0 = ≈ 7.408, 63
2, 699554

Jadi, jumlah uang yang perlu diinvestasikan sebanyak $7, 408.63 (baca: tujuh ribu empat ratus
delapan dolar enam puluh tiga sen). 
Jawaban c) 
Diketahui n = 3 tahun = 12 kuartal (1 kuartal = 3 bulan). 
Dengan demikian, 
12
M0 (1 + 0, 18) = 20.000

12
M0 (1, 18) = 20.000

M0 (7, 287593) = 20.000

20.000
M0 = ≈ 2.744, 39
7, 287593

Jadi, jumlah uang yang perlu diinvestasikan sebanyak $2, 744.39 (baca: dua ribu tujuh ratus
empat puluh empat dolar tiga puluh sembilan sen). 
Jawaban d) 
Diketahui n = 3 tahun = 36 bulan. Dengan demikian, 

36
M0 (1 + 0, 18) = 20.000

36
M0 (1, 18) = 20.000

M0 (387, 0368024) = 20.000

20.000
M0 = ≈ 51, 67
387, 0368024

Jadi, jumlah uang yang perlu diinvestasikan sebanyak $51.67 (baca: lima puluh satu dolar
enam puluh tujuh sen). 
(Dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai n (satuan waktunya semakin besar), maka uang
yang perlu diinvestasikan juga semakin kecil dan keuntungan atas bunga juga ternyata semakin
besar) 
Catatan:
Penulisan pemisah ribuan untuk dolar menggunakan tanda koma (sebagaimana yang
digunakan dalam sistem penulisan bahasa Inggris). Jadi, $20, 000 dibaca dua puluh ribu dolar.
Pembahasan soal di atas menggunakan tanda titik sebagai pemisah ribuan.

[collapse]

Soal Nomor 9
Seorang pelajar berencana untuk menabung di koperasi yang keuntungannya dihitung setiap
semester. Apabila jumlah tabungan menjadi 2 kali lipat dalam 5 tahun, maka besar tingkat suku
bunga per tahun adalah ⋯ ⋅

Penyelesaian
Misalkan tabungan awal = M0 , suku bunga = i, dan n = 5 tahun = 10 semester, serta M = 2M0

, maka dengan menggunakan formula bunga majemuk M = M0 (1 + i)


n
(dalam hal ini, akan
dicari nilai dari 2i karena 2 semester = 1 tahun), diperoleh
10
2x = x(1 + i)

10
2 = (1 + i)

10
1 + i = √2

10
2 + 2i = 2√2

10
2i = 2(√2 − 1)

Jadi, besar tingkat suku bunga per semester adalah √2 − 1 atau suku bunga per tahun
10

sebesar 2(√2– 1)
10
[collapse]

Soal Nomor 10
Tentukan
a) 7% di atas 100 dari Rp428.000,00
b) 10% di bawah 100 dari Rp50.000,00

Penyelesaian
p p
Ingat bahwa bentuk disebut persen di atas seratus, sedangkan bentuk
100 + p 100 − p

disebut persen di bawah seratus. 


Jawaban a) 
Tujuh persen di atas 100 dari Rp428.000,00 dinyatakan oleh
7
× Rp428.000, 00 = Rp28.000, 00
100 + 7

Jawaban b) 
Sepuluh persen di bawah 100 dari Rp50.000,00 dinyatakan oleh
10
× Rp50.000, 00 = Rp5.555, 56
100 − 10

[collapse]

Soal Nomor 11
Harga barang setelah didiskon 17% adalah Rp43.990,00. Tentukan besarnya diskon yang
diberikan dan harga barang sebelum diskon.

Penyelesaian
Dengan menggunakan konsep persen di bawah seratus, maka besarnya diskon adalah
17
× Rp43.990, 00 = Rp9.010, 00
100 − 17

Dengan prinsip yang sama, harga barang sebelum diskon adalah


100
× Rp43.990, 00 = Rp53.000, 00
100 − 17
atau bisa juga dengan menjumlahkan harga barang setelah diskon dengan besarnya diskon,
yaitu

Rp43.990, 00 + Rp9.010, 00 = Rp53.000, 00

 
Catatan: Prinsip persen di bawah seratus dipakai pada konsep diskon (pemotongan harga),
yang sifatnya mengurangi harga barang.  

[collapse]

Soal Nomor 12
Suatu barang dijual dengan harga Rp3.300.000,00 (sudah termasuk pajak sebesar 10%).
Tentukan besarnya pajak dan harga barang itu sebelum kena pajak.

Penyelesaian
Dengan menggunakan konsep persen di atas seratus, maka besarnya pajak adalah

10
× Rp3.300.000, 00 = Rp300.000, 00
100 + 10

Dengan prinsip yang sama, harga barang sebelum kena pajak adalah

100
× Rp3.300.000, 00 = Rp3.000.000, 00
100 + 10

atau bisa juga dengan mengurangi harga barang setelah kena pajak dengan besarnya pajak,
yaitu

Rp3.300.000, 00 − Rp300.000, 00 = Rp3.000.000, 00

Catatan: Prinsip persen di atas seratus dipakai pada konsep pajak karena pajak bersifat
menambah harga barang.

[collapse]

Soal Nomor 13
Suatu modal sebesar Rp10.000.000,00 diinvestasikan selama 2 tahun dengan besar suku
bunga 10%. Tentukan besar modal jika modal dibungakan majemuk:
a. setiap tahun
b. setiap bulan
c. setiap setengah tahun (semester)
d. setiap 3 bulan
Penyelesaian
Diketahui
M0 = 10.000.000

i = 10% = 0, 1

t = 2 tahun

Jawaban a)
Diketahui: n = 2 . Dengan demikian,
n
M = M0 (1 + i)

2
= 10.000.000(1 + 0, 1)

2
= 10.000.000 ⋅ (1, 1)

= 10.000.000 ⋅ 1, 21 = 12.100.000

Jadi, modalnya menjadi Rp12.100.000, 00 .

Jawaban b)
Diketahui: n = 24 (karena 2 tahun = 24 bulan). Dengan demikian,
n
M = M0 (1 + i)

24
= 10.000.000(1 + 0, 1)

24
= 10.000.000 ⋅ (1, 1)

≈ 10.000.000 ⋅ 9, 8497 = 98.497.000, 00

Jadi, modalnya menjadi Rp98.497.000, 00 .

Jawaban c)
Diketahui: n = 4 (karena 2 tahun = 4 semester). Dengan demikian,
n
M = M0 (1 + i)

4
= 10.000.000(1 + 0, 1)

4
= 10.000.000 ⋅ (1, 1)

= 10.000.000 ⋅ 1, 4641 = 14.641.000

Jadi, modalnya menjadi Rp14.641.000, 00 .

Jawaban d)
Diketahui: n = 8 (karena 24 bulan dibagi 3 bulan = 8). Dengan demikian,
n
M = M0 (1 + i)

8
= 10.000.000(1 + 0, 1)

8
= 10.000.000 ⋅ (1, 1)

≈ 10.000.000 ⋅ 2, 1436 = 21.436.000

Jadi, modalnya menjadi Rp21.436.000, 00 .

[collapse]

Soal Nomor 14
Suatu modal sebesar Rp5.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk sebesar 4%
per tahun. Tentukan besar modal setelah 14, 5 tahun.

Penyelesaian
Diketahui
M0 = 5.000.000

i = 4% = 0, 04

n = 14, 5
Dengan menggunakan formula perhitungan bunga majemuk, akan dicari nilai M sebagai
berikut. 
n
M = M0 (1 + i)

14,5
= 5.000.000(1 + 0, 04)

14,5
= 5.000.000 ⋅ (1, 04)

≈ 5.000.000 ⋅ 1, 766

= 8.800.000

Jadi, besar modal setelah 14,5 tahun adalah Rp8.800.000,00.

[collapse]

Soal Nomor 15
Pak Ali menabung Rp1.000.000,00 di suatu bank dengan suku bunga tunggal sebesar 4% per
tahun. Pak Budi juga menabung Rp1.000.000,00 di bank yang sama dengan suku bunga
majemuk 4% per tahun. Setelah 5 tahun, tabungan siapakah yang lebih banyak?

Penyelesaian
Diketahui
M0 = 5.000.000

i = 4% = 0, 04

n = 5

Dengan demikian, diperoleh


MAli = M0 (1 + i ⋅ n)

4
= 1.000.000 (1 + ⋅ 5)
100

= 1.000.000 ⋅ 1, 2 = 1.200.000

Tabungan Pak Ali setelah 5 tahun adalah Rp1.200.000, 00


n
MBudi = M0 (1 + i)

5
= 1.000.000(1 + 0, 04)

= 1.000.000 ⋅ 1, 21665 = 1.216.650

Tabungan Pak Budi setelah 5 tahun adalah Rp1.216.650, 00

Dapat disimpulkan bahwa tabungan Pak Budi lebih banyak dari tabungan Pak Ali setelah 5
tahun itu. 

[collapse]

Soal Nomor 16
Pak Sukardi menyimpan uang Rp2.000.000,00 ke sebuah bank yang memberi bunga majemuk 5%
per tahun. Setelah beberapa tahun ternyata uangnya telah menjadi Rp2.431.012,50, tetapi ia
lupa berapa lama ia menyimpan uang itu. Tentukan berapa tahun Pak Sukardi menyimpan
uangnya di bank.

Penyelesaian
Diketahui
M = 2.431.012, 50

M0 = 2.000.000

i = 5% = 0, 05

Dengan menggunakan formula perhitungan bunga majemuk, akan dicari nilai n sebagai
berikut. 
n
M = M0 (1 + i)
n
2.431.012, 50 = 2.000.000(1 + 0, 05)

2.432.012, 50
n
= (1, 05)
2.000.000
n
1, 2155 = (1, 05)

1,05
n = log 1, 2155 ≈ 4

Jadi, Pak Sukardi kira-kira telah menyimpan uangnya selama 4 tahun.

[collapse]

Soal Nomor 17
Diketahui pinjaman atas suatu modal sebesar Rp48.000.000,00 dengan angsuran
Rp2.960.000,00 dan bunga 2% per bulan. Pada bulan berapakah pinjaman itu lunas?

Penyelesaian
Diketahui:
M0 = 48.000.000

i = 2% = 0, 02

 Angsuran  = 2.960.000

(dalam satuan bulan) 


Tidak ada keterangan yang menyatakan jenis bunga yang dikenakan sehingga diasumsikan
jenis bunganya sebagai bunga tunggal. 
Pertama, akan dicari persamaan yang menyatakan besarnya bunga yang didapat, misalkan t
dan dimisalkan juga n menyatakan waktu (dalam satuan bulan) untuk melunaskan pinjaman. 
t = M0 × n × i

t = 48.000.000 × n × 0, 02

t = 960.000n

Gunakan persamaan di atas untuk menentukan nilai n dengan menggunakan persamaan


angsuran (angsuran dibayar per bulan, sehingga nominal angsuran sama dengan banyaknya
uang yang perlu dibayar dibagi dengan lamanya tempo). 

M0 + t
Angsuran =
n
48.000.000 + 960.000t
2.960.000 =
t

2.960.000t– 960.000t = 48.000.000

t = 24

Jadi, pinjaman modal akan lunas pada bulan ke-24.

[collapse]
Soal Nomor 18
Farly meminjam uang dengan sistem diskonto 3% per bulan. Jika ia hanya menerima sebesar
Rp4.850.000,00, maka besar pinjaman yang harus dikembalikan setelah 1 bulan adalah ⋯ ⋅

Penyelesaian
Bunga yang dikenakan selama satu tahun adalah
3 1
B = ⋅ × 4.850.000 = 12.125
100 12

Besar pinjaman yang harus dikembalikan setelah satu bulan adalah


P = 4.850.000 + 12.125 = 4.862.125

Jadi, besar pinjaman yang harus dikembalikan setelah satu bulan adalah Rp4.862.125, 00

[collapse]

Soal Nomor 19
Setiap akhir bulan, mulai bulan Mei 2018, Sukardi menabung di bank sebesar Rp500.000,00.
Jika bank memperhitungkan suku bunga majemuk 2, 5%/bulan, maka jumlah tabungan
Sukardi pada akhir bulan Juni 2019 adalah ⋯ ⋅

Penyelesaian
Diketahui
a = 500.000

i = 2, 5% = 0, 025 .
r = 1 + i = 1 + 0, 025 = 1, 025

Waktu dari Mei 2018 sampai Juni 2019 adalah 13 bulan. Ini berarti n = 13 . 
Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri, 
n
a(r − 1)
Sn =
r − 1

diperoleh
13
500.000((1, 025) − 1)
S13 =
1, 025 − 1

500.000 × (1, 3785 − 1)


=
0, 025

500.000 × 0, 3785
=
0, 025

= 7.570.000

Jadi, jumlah tabungan Pak Sukardi pada akhir bulan Juni 2019 adalah Rp7.570.000,00.
Catatan: Dalam soal ini, (1, 025)13 dibulatkan nilainya menjadi 1, 3875. 

[collapse]

Soal Nomor 20
Setiap akhir bulan, Ibu Ningsih menabung sebesar Rp400.000,00 pada sebuah bank yang
memberikan suku bunga majemuk 0, 5% per bulan. Dengan bantuan petunjuk berikut, jumlah
uang Ibu Ningsih pada akhir bulan ke-15 adalah ⋯
(Petunjuk: 1, 005
14 15
; dan 1, 005
16
= 1, 0723; 1, 005 = 1, 0777 = 1, 0831 )
Penyelesaian

Diketahui
a = 400.000

i = 0, 5% = 0, 005
.
r = 1 + i = 1 + 0, 005 = 1, 005

n = 15

Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri, 


n
a(r − 1)
Sn =
r − 1

diperoleh
15
400.000((1, 005) − 1)
S15 =
1, 005 − 1

400.000 × (1, 0777 − 1)


=
0, 005

400.000 × 0, 0777
=
0, 005

= 6.216.000

Jadi, jumlah uang Ibu Ningsih pada akhir bulan ke-15 adalah Rp6.216.000,00.

[collapse]

Soal Nomor 21
Setiap awal bulan, Arif menabung di bank sebesar Rp200.000,00 dan memperoleh bunga
majemuk sebesar 1% per bulan. Jika bank tidak membebankan biaya administrasi dan dengan
menggunakan petunjuk berikut, besar simpanan Arif selama satu tahun adalah ⋯ ⋅ (Petunjuk: (1, 01)12 = 1, 1268

Penyelesaian
Diketahui
a = 200.000

i = 1% = 0, 01
.
r = 1 + i = 1 + 0, 01 = 1, 01

n = 1 tahun = 12 bulan

Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri, 


n
a(r − 1)
Sn =
r − 1

diperoleh
12
200.000((1, 01) − 1)
S12 =
1, 01 − 1

200.000 × (1, 1268 − 1)


=
0, 01

200.000 × 0, 1268
=
0, 01

= 2.536.000

Jadi, besar simpanan Arif selama satu tahun adalah Rp2.536.000,00.

[collapse]
Soal Nomor 22
Sukardi menabung Rp1.000,000,00 di bank yang memberi suku bunga majemuk 8% per tahun.
Berapakah tabungan Sukardi setelah 2 tahun 3 bulan?

Penyelesaian

Diketahui:
M = Rp1.000.000, 00

i = 8% = 0, 08

1
n = 2 tahun 3 bulan = 2  tahun
4

Karena n tidak bulat, maka nilai akhir modal (tabungan) dapat dihitung dengan memisahkan
perhitungan untuk periode bulat dan tak bulat.
Untuk masa bunga yang bulat:
n
Mn = M (1 + i)

2
M2 = 1.000.000(1 + 0, 08)

= 1.166.400

Untuk masa bunga yang tak bulat (gunakan rumus perhitungan bunga tunggal):
Mn = n × i × M2

1
M1 = × 8% × 1.166.400
4
4

= 23.328

Tabungan Sukardi setelah 2 tahun 3 bulan adalah jumlahnya, yakni 


Rp1.166.400,00 + Rp23.328,00 = Rp1.189.728,00.

[collapse]

Soal Nomor 23
Hitunglah bunga dari modal Rp2.500.598,67 yang disimpan pada sebuah bank dengan bunga
5% selama 165 hari.

Penyelesaian
Diketahui:
M = 2.500.598, 67 ≈ 2.500.599

W =  165 hari

Dengan menggunakan Metode Kesatuan Persen, kita dapatkan

Jumlah Bunga

MW 1 1 1
= (1 + + + )
10.000 3 30 300

2.500.599 × 165 1 1 1
= (1 + + + )
10.000 3 30 300

= 41.259, 88 + 13.753, 29 + 1.375, 33 + 137, 53

= 56.526, 03

Jadi, besar bunga dari modal tersebut adalah Rp56.526,03.

[collapse]
Soal Nomor 24
Di bawah ini adalah tabel dari nasabah koperasi simpan pinjam yang memberikan suku bunga
tunggal 12% per tahun dan 1 tahun dianggap 360 hari.
No. NN JP JWP

1 A Rp7 juta 50 hari

2 B Rp4,5 juta 120 hari

3 C Rp8,5 juta 40 hari

4 D Rp2,5 juta 150 hari

5 E Rp5,5 juta 70 hari

Keterangan: NN = Nama Nasabah; JP = Jumlah Pinjaman; JWP = Jangka Waktu Pengembalian.


Tentukan jumlah seluruh bunga yang diterima koperasi tersebut.

Penyelesaian
Diketahui suku bunga sebesar 12%. Karena 360 dapat dibagi habis oleh 12, maka jumlah
seluruh bunga dapat ditentukan dengan menggunakan Metode Pembagi Tetap.
360 360
Pembagi Tetap = = = 30
p 12

Buat tabel angka bunga seperti berikut.


JP × JWP
JP JWP
100

Rp7 juta 50 Rp3,5 juta

Rp4,5 juta 120 Rp5,4 juta

Rp8,5 juta 40 Rp3,4 juta

Rp2,5 juta 150 Rp3,75 juta

Rp5,5 juta 70 Rp3,85 juta

Jumlah Angka Bunga Rp19,9 juta

Dengan demikian, diperoleh


Jumlah Angka Bunga
Jumlah Bunga =
Pembagi Tetap

19.900.000
=
30

= 6.633.333, 33

Jadi, jumlah seluruh bunga yang diterima koperasi sebesar Rp6.633.333,33.

[collapse]

Soal Nomor 25
Tentukan jumlah bunga dari modal-modal berikut dengan dasar bunga tunggal 4% per tahun. 
a) Rp200 ribu dibungakan selama 70 hari;
b) Rp150 ribu dibungakan selama 50 hari;
c) Rp75 ribu dibungakan selama 40 hari.

Penyelesaian
Soal Nomor 26
Perhatikan tabel Jumlah Pinjaman (JP) uang dan Jangka Waktu Pengembalian (JWP) berikut. 
No. JP JWP

1 Rp2,8 juta 45 hari

2 Rp1,75 juta 90 hari

3 Rp4,5 juta 60 hari

4 Rp3,6 juta 80 hari

5 Rp2,5 juta 90 hari

6 Rp1,5 juta 150 hari

Jika suku bunga tunggal yang diberikan sebesar 13% dan 1 tahun dianggap 360 hari, hitunglah
jumlah bunga yang diperoleh.

Penyelesaian

Karena 13 bukan faktor dari 360, maka jumlah bunga dapat ditentukan dengan menggunakan
Metode Persen yang Sebanding. Tuliskan 13 sebagai penjumlahan dua bilangan yang salah
satunya merupakan faktor dari 360, misalnya 13 = 10 + 3 . 
360
Pembagi Tetap = = 36
10

Buat tabel angka bunganya. 


JP × JWP
JP JWP
100

Rp2,8 juta 45 Rp1,26 juta

Rp1,75 juta 90 Rp1,575 juta

Rp4,5 juta 60 Rp2,7 juta

Rp3,6 juta 80 Rp2,88 juta

Rp2,5 juta 90 Rp2,25 juta

Rp1,5 juta 150 Rp2,25 juta

Jumlah Angka Bunga Rp12,915 juta

Hitung jumlah bunga untuk i = 10% , 


Jumlah Angka Bunga
Jumlah Bunga =
Pembagi Tetap

12.915.000
= = 358.750
36

Hitung jumlah bunga untuk i = 3% , 


3%
Jumlah Bunga = × 358.750
10%

= 107.625

Dengan demikian, jumlah bunga yang diperoleh seluruhnya adalah Rp358.750,00 +


Rp107.625,00 = Rp466.375,00

[collapse]

Soal Nomor 27
Perhatikan tabel Jumlah Pinjaman (JP) uang dan Jangka Waktu Pengembalian (JWP) berikut. 
No. JP JWP

1 Rp1 juta 50 hari

2 Rp8 juta 100 hari

3 Rp4,5 juta 60 hari

4 Rp2 juta 120 hari

5 Rp2,5 juta 90 hari

Jika suku bunga tunggal yang diberikan sebesar 4, 5% dan 1 tahun dianggap 365 hari,
hitunglah jumlah bunga yang diperoleh.

Penyelesaian

Karena 1 tahun dianggap 365 hari, maka metode yang digunakan adalah Metode Persen yang
Seukuran. 
Nilai pembagi tetap ketika dipilih suku bunga pembulatannya 5% adalah
365
Pembagi Tetap = = 73
5

Buatlah tabel angka bunganya. 


JP × JWP
JP JWP
100

Rp1 juta 50 Rp0,5 juta

Rp8 juta 100 Rp8 juta

Rp4,5 juta 60 Rp2,7 juta  


Rp2 juta 120 Rp2,4 juta

Rp2,5 juta 90 Rp2,25 juta

Jumlah Angka Bunga Rp15,85 juta

Langkah 1: Hitung jumlah bunga untuk i = 5% . 


Jumlah Angka Bunga
Jumlah Bunga =
Pembagi Tetap

15.850.000  
=
73

= 217.123, 29

Langkah 2: 
Karena 4, 5% = 5%– 0, 5% , maka hitung jumlah angka bunga untuk i = 0, 5% . 
0, 5%
Jumlah Bunga = × 217, 123, 29
5%

= 21.712, 33

Dengan demikian, jumlah bunga yang diperoleh seluruhnya adalah Rp217.123,29 – Rp21.712,33
= Rp195.410,96

[collapse]

Soal Nomor 28
Return adalah keuntungan dari suatu investasi. Sebagai contoh, jika investasi berupa tabungan
di bank, return adalah bunga bank; jika investasi berupa kepemilikan saham di suatu
perusahaan, return dapat berupa kenaikan harga saham maupun hasil bagi keuntungan
perusahaan. Jika return yang diperoleh diinvestasikan kembali, berlaku hubungan berikut. 
t
1 + R = (1 + r)

dengan R adalah return dalam jangka waktu t dan r adalah tingkat return per unit waktu. 
Ayah berinvestasi pada suatu perusahaan sebesar Rp10.000.000,00 dengan return 15% per
tahun. Saat pembagian keuntungan di tiap akhir tahun, ayah menginvestasikan kembali
keuntungan tersebut. Di akhir tahun ke-t, investasi ayah di perusahaan tersebut bernilai
Rp15.200.000,00 (pembulatan ke ratusan ribu terdekat). Diketahui log 1, 52 = 0, 18 dan log 1, 15 = 0, 06

. Nilai t adalah ⋯
A. 2                      C. 4                    E. 6
B. 3                      D. 5                 

Penyelesaian
Dari kasus di atas, diketahui
15.200.000– 10.000.000
R = = 0, 52
15.200.000

dan r = 15% = 0, 15 dalam periode tahun. 


Dengan menggunakan hubungan R, r, t yang diberikan, akan ditentukan nilai t sebagai
berikut. 
t
1 + R = (1 + r)
t
1 + 0, 52 = (1 + 0, 15)
t
1, 52 = (1, 15)
t
log 1, 52 = log(1, 15)

log 1, 52 = t log(1, 15)

log 1, 52 0, 18
t = = = 3
1, 15 0, 06

Jadi, nilai t adalah 3

(Jawaban B)

[collapse]

Postingan Terkait
April 16, 2019 Soal dan Pembahasan – Aritmetika Sosial

May 10, 2019 Soal dan Pembahasan – Ulangan Umum Matematika Kelas X
Semester Genap TA 2018/2019 SMKN 3 Pontianak

November 21, 2018 Soal dan Pembahasan – Ulangan Umum Matematika Kelas XII
Semester Ganjil TA 2018/2019 SMKN 3 Pontianak

April 17, 2019 Soal dan Pembahasan – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Tingkat SMP/Sederajat Tahun Pelajaran 2018/2019 Bidang Studi Matematika
(Kurikulum 2013)
M AT E M AT I K A E KO N O M I

A N U I TA S , A R I T M E T I K A S O S I A L , B U N G A , B U N G A M A J E M U K , B U N G A T U N G G A L , D I S KO N , D I S KO N T O ,
EKONOMI, MODAL, SUKU BUNGA

Anda mungkin juga menyukai