Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DERET DAN PENERAPANNYA

5.1. Pengertian Deret

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan


memenuhi kaidah tertentu.
Suku adalah bilangan yang merupakan unsur pembentuk deret.

Deret menurut jumlah sukunya dibagi 2 :


1. Deret berhingga Deret yang suku-sukunya tertentu.
2. Deret tak berhingga Deret yang jumlah suku-sukunya tak
terbatas .
Deret yang paling sering digunakan adalah
a. Deret hitung
b. Deret ukur

Ad. a. Deret hitung

Deret Hitung adalah deret yang perubahan sukunya berdasarkan


penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
Pembeda : Bilangan yang membedakan antar suku dari deret hitung.

Rumus suku ke n dari deret hitung : Sn=a+(n1)b

a = Suku pertama / S1 n = Indeks suku


b = Pembeda S n = Suku ke- n dari deret hitung

Jumlah n suku dari deret hitung J n = n/2 { 2 a + ( n 1 ) b }


J n = n/2 ( a + S n )
J n = n a + n/2 ( n 1 ) b

1
Penerapan Deret Hitung

Jika perkembangan variable tertentu dalam kegiatan usaha seperti :


produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja atau penanaman
modal berpola deret hitung , maka prinsip deret hitung bisa di terapkan.

Contoh : Perusahaan genteng Prima menghasilkan 3.000 buah genteng


pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktivitas, perusahaan mampu menambah jumlah
produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan
produksinya konstan, berapa buah genteng yang dihasilkannya pada
bulan ke lima ? Dan berapa buah jumlah keseluruhan genteng yang telah
dihasilkan sampai bulan ke lima tersebut ?
Jawab : a = 3.000 b = 500 n=5
S n = a + ( n 1 ) b = 3.000 + (5-1) 500 = 5.000
J n = n/2 ( a + S n ) = 5/2 ( 3.000 + 5.000 ) = 20.000

Jadi jumlah produksi pada bulan ke 5 sebesar 5.000 genteng.


Sedangkan jumlah seluruh genteng yang telah dihasilkan sampai
bulan ke 5 sebanyak 20.000 buah genteng.

Ad. b. Deret Ukur


Deret Ukur adalah deret yang perubahan sukunya berdasarkan perkalian
terhadap sebuah bilangan tertentu.
Pengganda : merupakan hasil bagi nilai suku terhadap suku yang di
depannya.
Rumus suku ke-n dari deret ukur : S n = a p n - 1
a = Suku pertama p = Pengganda n = Indeks Suku
Jumlah n suku dari deret ukur :

J n = a (1 p n) J n = a (p n 1)
1-p atau p1

Untuk I p I < 1 Untuk I p I > 1

2
Latihan Soal :
1. sebuah deret hitung jika S 5 = 70 dan S 7 = 462 hitunglah :
a) nilai b c) S10
b) nilai a d) J6
2. pengganda sebuah deret ukur nilainya 5 . jika S 6 = 6250
Hitunglah!
a) nilai S 1
b) nilai J 5

3
Penerapan Bunga Majemuk

Fn = P ( 1 + i ) n

P = Jumlah Sekarang
i = Tingkat bunga per tahun n = Jumlah tahun
Fn = Jumlah keseluruhan uang setelah n tahun

Fn = P ( 1 + i ) m n
m m = frekuensi pembayaran bunga dalam satu tahun

P= 1 .F P= 1 .F
(1+i) n ( 1 + i /m ) m n
atau
P = nilai sekarang ( present value)
1 . disebut discount factor (df)
(1+i)n

4
Contoh : Seorang nasabah meminjam uang di bank sebesar Rp. 5 juta
untuk jangka waktu 3 tahun. Tingkat bunga 2 % per tahun.
Berapa jumlah seluruh uang yang harus dibayar pada saat
pelunasan ? Jika perhitungan pembayaran bunga dihitung
setiap semester, berapa jumlah uang yang harus dikembalikan?
Jawab :
P = 5.000.000 n=3 i = 2 % = 0,02

Fn = P ( 1 + i ) n = 5.000.000 ( 1 + 0,02 ) 3 = 5.306.040

Jadi pada saat pelunasan, setelah 3 tahun keseluruhan uang yang


harus dikembalikan sebesar Rp. 5.306.040,00.

Jika bunga diperhitungkan per semester, m = 2


berarti m.n = (2).(3) = 6

i mn 0.02 6
Fn = P ( 1 + ) = 5.000.000 ( 1 + ) = 5.307.600
m 2

Jumlah yang harus dibayar 3 tahun kemudian sebesar


Rp. 5.307.600,00

Model Pertumbuhan Penduduk

P1 = Jumlah pada tahun pertama (basis)


Pt = P1 R t -1
Pt = Jumlah pada tahun ke-t
r = Persentase pertumbuhan per tahun
t = Indeks waktu (tahun)
Di mana R = 1 + r

Contoh : Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada Tahun 1991.
Tingkat pertumbuhannya 4 % per tahun. Hitunglah jumlah
penduduk kota tersebut pada Tahun 2006 ? Jika mulai Tahun
2006 pertumbuhannya menurun menjadi 2,5 %, berapa jumlah
penduduk 11 tahun kemudian ?

5
Jawab :
P 1 = 1.000.000 r = 4 % = 0,04 R = 1 + r = 1 + 0,04 = 1,04
Pt = P1 R t 1 P16 = 1.000.000 (1,04)16 1 = 1.800.943
Jadi jumlah penduduk kota tersebut pada Tahun 2006 sebesar
1.800.943 jiwa.
P 1 = 1.800.943 r = 2,5 % = 0,025 R = 1 + r = 1 + 0,025 = 1,025
P11 = P1 R 11 1 = 1.800.943 ( 1,025 ) 10 = 2.305.359
Jadi jumlah penduduk 11 tahun kemudian sebanyak 2.305.359
jiwa.

6
Soal :
1. Seorang nasabah meminjam uang di Bank sebesar Rp. 10 juta
dengan jangka waktu pengembalian 5 tahun. Tingkat bunga
pinjaman yang berlaku 12 persen per tahun.
Pertanyaan ;
a) berapakah besarnya pinjaman nasabah pada tahun ke 3 ?
b) setelah 3 tahun perhitungan bunganya berubah menjadi setiap 3
bulan sekali, berapakah besarnya pinjaman pada saat jatuh
tempo ?

2. sebuah perusahaan akan membeli gudang. cara pembayaran


dapat dialkukan dengan 3 pilihan sebagai berikut :
A. jika di bayar tunai maka harga gudang sebesar Rp. 200 juta
B. Jika di bayar 3 tahun yang akan datang maka harga gudang
menjadi Rp.280 juta
C. jika di bayar tunda 5 tahun yang akan datang, harganya
menjadi Rp.425 juta
pertanyaan :
cara pembayaran manakah yang paling efisien bagi perusahaan ?
berikan saran dengan perhitungan dan penjelasannya !
3. jumlah penduduk Indonesia pada Tahun 2010 sebanyak 243 juta
jiwa. jika pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 4 persen.
a). berapakah perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2013 ?
b). jika pada Tahun 2014 pertumbuhan penduduk menurun menjadi 3
persen per tahun, berapakah jumlah penduduk Indonesia pada
Tahun 2017 ?

Anda mungkin juga menyukai