Anda di halaman 1dari 14

Barisan dan Deret

Tujuan Intruksional Khusus

 Mahasiswa mampu memahami rumus deret hitung dan deret ukur


serta mamupu membedakannya
 Mahasiswa dapat menerapkannya pada masalah bisnis dan
marketing
 Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan perhitungan bisnis
dan marketing menggunakan konsep barisan dan deret.

Uraian Materi

BARISAN / DERET

Barisan adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan


memenuhi pola tertentu. Jumlah dari barisan itu disebut deret.
Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret
dinamakan suku.
Deret Hitung : deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku-suku dari deret hitung dinamakan pembeda, yaitu
selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan. Dengan kata lain, deret
hitung adalah deret yang selisih antara dua suku yang berrurutabn bernilai
sama.
Contoh :
1. 1,3,5,7.9,...disebut bariasan karena suku kedua dikurang suku
pertama = suku ketiga dikurangi suku kedua=2, selanjutnya 2
disebut beda / selisih.
2. 1+3+5+7+9+... disebut deret hitung
3. -100,8,0,-1/2,-0,89,21,... bukan barisan karena tidak mengikuti pola
tertentu.

Barisan / Deret dibagi 2 :


1. Deret Hitung (Barisan Aritmetika) : Selisih antara dua suku
berurutan sama, b= Un-Un-1
2. Deret Ukur (Barisan Geometri) : Rasio antara dua suku yang
Un
berurutan sama, r= U n−1

Rumus yang digunakan dalam deret hitung :


 Untuk mencari nilai suku ke n dari deret hitung
Un = a + (n – 1) b
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Nilai suku ke 101 dari deret hitung 3, 5, 7, 9, 11, … adalah….
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 101
Dita : Un?
Jwb : U101 = a + (n – 1) b
U101 = 3 + (101 – 1) 2
U101 = 3 + 100 x 2
U101 = 3 + 200
U101 =203
 Untuk mencari jumlah nilai dari semua suku pada deret hitung
1
Sn = n (2a + (n – 1) b)
2
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa jumlah semua suku s/d suku yang ke 25 dari deret 3, 5, 7, 9,
11, …
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 25
Dita : S25?
1
Jwb : Sn = n (2a + (n – 1) b)
2
1
S25 = 25 (2.3 + (25 – 1) 2)
2
S25 = 12,5 (6 + (24) 2)
S25 = 12,5 (6 + 48)
S25 = 12,5 x 54
S25 = 675
 Deret Ukur : deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Dengan kata laian, deret
ukur adalah rasio atau perbandingan antara dua suku yang beruritaj
sama. Bilangan yang membedakan suku-suku deret ukur dinamakan
pengganda, yaitu merupakan hasil bagi nilai suku terhadap nilai suku
didepannya.
Contoh :
Rumus yang digunakan dalam deret ukur:
 Mencari nilai suku ke n dari deret ukur
Un = a. r n – 1
a = suku pertama
p = pengganda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa nilai suku yang ke 6 dari deret 2, 4, 8, 16, 32, …
Diket : a = 2 | r = 2 | n = 6
Dita : U6?
Jwb : U6 = a. r n – 1
U6 = 2. 26 – 1
U6 = 2. 25
U6 = 2. 32
U6 = 64
 Mencari jumlah sampai dengan n suku
n
a(1 – r )
Sn =
1– r
a = suku pertama
r = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa jumlah semua suku yang ke 5 dari 2, 4, 8, 16, 32, …
Diket : a = 2 | r = 2 | n =5
Dita : S5?
n
a(1 – r )
Jwb : S5 =
1– r
5
2(1 – 2 )
S5 =
1–2
2(1 – 32)
S5 =
−1
2(−31)
S5 =
−1
−62
S5 =
−1
S5 = 62

 Penggunaan Deret dalam Ekonomi


Dalam bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret
sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan
dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu
gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret
hitung atau deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan relevan
ditetapkan untuk menganalisisnya.
 Model perkembangan usaha
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha,
actor, produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga atau
penanaman modal, berpola seperti deret hitung maka prinsip-
prinsip deret hitung digunakan untuk menganalisis perkembangan
variabel tersebut. Berpola deret hitung maksudnya adalah variabel
bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode ke periode
berikutnya.
Contoh soal:
Besarnya penerimaan PT. Ridho dari hasil penjualan barangnya Rp
720 juta pada tahun ke lima dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan bertambah secara
konstan, berapa perkembangan penerimaannya per tahun? Berapa
besar penerimaan pada tahun pertama dan pada tahun keberapa
penerimaannya sebesar Rp 460 juta?
Diket : U5 = 720.000.000 | U7 = 980.000.000
Dita : b, a, n dari Sn = 460.000.000?
Jwb : Un = a + (n – 1) b
720 = a + (5-1) b
980 = a + (7-1) b

720 = a + 4b
980 = a + (6b) –
-260 = -2b
130 =b
720 = a + (5 – 1) b
720 = a + 4 x 130
720 = a + 520
a = 720 – 520
a = 200
460 = 200 + (n – 1) 130
460 = 200 + 130n – 130
460 = 70 + 130n
n = (460-70): 130
n = 390:130
n =3
 Model bunga majemuk
Adalah penerapan deret ukur dalam kasus simpan pinjam dan
investasi. Dengan modal ini dapat dihitung misalnya, besarnya
pengembalian tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur
nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima
dimana saja.
Jika misalnya modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk
dengan suku bunga pertahun setingkat i maka jumlah akumulatif
modal tersebut dimasa datang setelah n tahun (Fn) dapat dihitung
sebagai berikut:
Fn = P (1 + i) n
P = jumlah sekarang
i = tingkat bunga pertahun
n = jumlah tahun
Rumus diatas mengandung anggapan tersirat bahwa bunga diperhitungkan/
dibayarkan satu kali dalam satu tahun. Apabila bunga diperhitungkan atau dibayarkan
lebih dari satu kali (missal m kali, masing-masing i/m pertermin) dalam satu tahun
maka jumlah dimasa depan menjadi:
i
Fn = P (1 + ) m.n
m
m = frekuensi pembayaran bunga dalam satu tahun
i
Suku (1 + i) dan (1 + ) dalam dunia bisnis dinamakan “factor bunga majemuk”
m
(compounding interest factor) yaitu suatu bilangan yang lebih besar dari satu bilangan
yang dapat dipakai untuk menghitung jumlah dimasa yang akan datang dari suatu
jumlah sekarang.
Dari rumus diatas dengan manipulasi matematis dapat dihitung nilai sekarang apabila
yang diketahui jumlahnya dimasa datang. Nilai sekarang (Present Value) dari suatu
jumlah uang tertentu dimasa datang adalah:
1
1 m .n
P= n atau P = i
(1+i) (1+ )
m
1
1 m .n
suku n atau i dinamakan “actor diskon to” (discount factor) yaitu suatu
(1+i) (1+ )
m
bilangan yang lebih kecil dari satu yang dapat dipakai untuk menghitung nilai
sekarang dari suatu jumlah dimasa datang
Contoh Soal 1:
Dzaka meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta, untuk jangka waktu 4 tahun,
tingkat bunga yang berlaku adalah 12% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh
uang yang harus dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan? Apabila
perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah uang yang harus
dikembalikan?
Diket : P=250.000.000 | n=4 | i=12%=0,12 |m=3
Dita : a. F4 jika dikembalikan pada saat pelunasan
b. F4 jika dibayar 4 bulanan
Jwb : a. F4=P(1+i)n
F4=250.000.000(1+0,12)4
F4=250.000.000(1,12)4
F4=250.000.000(1,57)
F4=393.379.840
i
b. F4= P(1+ )m.n
m
0 ,12 3.4
F4=250.000.000(1+ )
3
F4=250.000.000(1+0,04)12
F4=250.000.000(1,04)12
F4=250.000.000(1,601)
F4=400.258.054,64
Contoh 2:
Tabungan Nina akan menjadi Rp56.700.000 tiga tahun yang akan datang. Jika tingkat
bunga bank yang berlaku 6% pertahun berapa tabungan Nina tersebut pada saat
sekarang? Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester berapa
tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Diket : F=56.700.000 | i=6%=0.06 | n=3 | m=2
Dita : a. P Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6% pertahun
b. P pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester
1 i m.n
Jwb: a. P= n F ; Fn = P (1 + )
(1+i) m

1
P= 3 56.700.000
(1+0 , 06)
56.700.000
P=
( 1 , 06 )3
56.700.000
P=
1 ,19
P=47.647.058,82
1
n .m
b. P= i
(1+ )
m
1
3.2
P= 0 , 06 F
(1+ )
2
56.700.000
P= 6
(1 , 03)
56.700.000
P=
1 ,19
P=47.647.058,82
2.Dik : U5=70  a+4b=70
1
S7= ( 7 ) ( 2 a+6 b )=462 7a+21b=462
2
a+4b=70
a+3b=66
-------------- -
b=4 maka a+16=70 maka a=54
1
U14=a+13b=54+13(4)=106 ; S14= ( 14 ) ¿
2

Soal Aplikasi Deret Hitung

Soal Aplikasi Deret Ukur


1.
Latihan soal Deret

3.PT. Jaya Abadi perkembangan produksinya mengikuti pola deret hitung, pada tahun
kesepuluh total produksinya mencapai 27.000 unit, kemudian akibat kesalahan
manajemen pada tahun ke sembilan belas tidak berproduksi lagi. Dari data tersebut
diminta :

a. Berapa perkembangan produksinya?


b. Berapa produksi tahun pertama?
c. Berapa total produksi sampai tahun ke lima belas?
d. Berapa produksi tahun ke lima belas?
e. Pada tahun keberapa produksi mencapai 1200 unit?
4. Besarnya penerimaan PT. YSSY dari hasil penjualan barangnya Rp 720 juta pada
tahun ke lima dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan
penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung, berapa perkembangan
penrimaannya per tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannyasebesar Rp 460 juta
5. Perolehan keuntungan kapital (capital gain) seorang pialang berpola deret hitung,
pada bulan ke 5 aktivitasnya di bursa saham , dia memperoleh keuntungan Rp
700.000, selama tujuh bulan pertama, dia meraih keuntungan total sebesar Rp
4.620.000,
Diminta:
a. Berapa besar keuntungan pada bulan pertama aktivitasnya?
b. Berapa keuntungan yang dia peroleh pada bulan ke 10?
c. Hitung keuntungan kapital total pialang tadi selama setahun aktivitasnya di bursa
saham?
6. Data penjualan perusahaan keramik PT Pasti Kuat untuk bulan ke lima Rp 900 juta
dan pada bulan ke sembilan Rp 1.300 juta. Diminta:
a. Berapa besar hasil penjualan pada bulan pertama?
b. Berapa perkembangan penjualan tiap bulannya?
c. Berapa besar penerimaan pada bulan ke sepuluh?
d. Berapa total penerimaan selama 1 tahun?
7. Dari hasil penjualan barangnya pada tahun kesepuluh, PT Langsung Jaya memperoleh
penerimaan Rp 200 juta sedangkan tahun ke lima belas memperoleh penerimaan
sebesar Rp 250 juta. Jika pola perkembangan penerimaan perusahaan tersebut
mengikuti deret hitung.
Diminta:
a. Berapa perkembangan penerimaan pertahunnya?
b. Berapa besar penerimaan pada tahun pertama?
c. Pada tahun keberapa besarnya penerimaan mencapai Rp 310 juta
8. Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta, untuk jangka
waktu 4 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% pertahun. Dari data tersebut
berapa seluruh uang yang harus dikembalikan pengusaha tersebut pada saat
pelunasan? Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah
uang yang harus dikembalikan?
9. Tabungan seorang nasabah akan menjadi Rp56.700.000 tiga tahun yang akan datang.
Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6% pertahun berapa tabungan nasabah tersebut
pada saat sekarang? Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester
berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
10. Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 300 juta, untuk jangka waktu
3 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah 15% pertahun. Dari data tersebut berapa
seluruh uang yang harus dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan?
Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar 3 bulanan, berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan?
11. Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi Rp10.600.000 empat tahun yang akan
datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 4% pertahun , Hitung Present value?
Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi empat bulanan berapa tabungan
nasabah tersebut pada saat sekarang?
Referensi
1. Budrich, Frank S., 1988, Applied Mathematics for business, Economics and the
Social Sciences, Third Edition, Mc. Graw hill International Book Company,
Singapore
2. Dumairy, 1990, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE,
Yogyakarta
3. Jusmer Sihotang, 2003, Matematika Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai