TOPIK II
DERET/BARISAN
Tujuan Umum.
Memberikan gambaran serta dasar-dasar pengertian tentang deret atau barisan bilangan yang
tersusun secara teratur dengan mengikuti suatu pola perubahan tertentu. Selanjutnya memberikan
tuntunan dalam menggunakan rumus-rumus tentang deret baik deret hitung maupun deret ukur
beserta perhitungan dan penerapan dalam matematika keuangan.
Tujuan Khusus
- Menghitung nilai-nilai yang ingin diketahui dari suatu deret atau barisan bilangan yang
tersusun dengan mengikuti suatu pola tertentu, misalnya menghitung kesamaan suatu
terapan dari deret bilangan biasanya berbentuk rangkaian angka / bilangan yang
Definisi Deret
Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu atau
mengikuti pola tertentu dari satu suku ke suku berikutnya
Bilangan yang meupakan unsur pembentuk deret dinamakan “suku” dan dinotasikan U, sedangkan
jumlah sampai dengan suku ke n dinotasika Sn
Sedangkan yang perlu diketahui dan dihitung dalam persoalan deret adalah :
Penerapan deret dalam ekonomi dan bisnis sering ditemukan dalam bidang keuangan yang meliputi
pembayaran pinjaman,nilai berbagai aset –aset keuangan dan strategi investasi.
Unsur bilangan pada urutan pertama ( U1 ) dinotasikan a dan bilangan konstan yang membedakan
suku-suku dari deret hitung dinamakan pembeda yang dinotasikan b dimana nilainya merupakan
selisih dari dua buah suku yang berurutan ( nilainya bisa positip bisa juga negatip ).Jumlah bilangan
sampai dengan suku ke n ( Un) dinotasikan oleh Sn.
( Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + ....... + Un )
Ui = a dan b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 dst = 2.
Jadi U1 = 3 = a
U2 = 5 = a + b = a + (2–1)b
U3 = 7 = a + 2b = a + (3–1)b
U4 = 9 = a + 3b = a + (4–1)b
Dengan memperhatikan permasalahan diatas yaitu bilangan yang merupakan deret hitung ,maka:
1. Menghitung nilai pada suku tertentu akan berlaku rumus dibawah ini.
Rumus : Un = a + ( n - 1 ) b ............................................................(2.1)
n
Rumus : Sn = ( 2 a + ( n - 1 ) b ) ...................................................(2.2)
2
n
Sn = ( a + Un ) .................................................................(2.3)
2
Contoh kasus :
Kasus 1.
Sebuah Perusahaan memproduksi barang pada tahun pertama beroperasinya sebanyak 2000 unit
jika setiap tahun perusahaan tersebut meningkatkan produksi secara konstan sebanyak 250 unit.
Berapakah hasil produksi pada tahun ke lima dan berapa total produksi sampai dengan tahun ke lima
tersebut.
Jawab :
Pola produksi perusahaan tersebut mengikuti deret hitung dengan a = 2000 unit sedangkan b =
250 unit, dan pertanyaannya adalah hasil produksi tahun ke lima ( U5) serta jumlah produksi sampai
dengan tahun ke lima ( S5 ) .
Kasus 2.
Penerimaan hasil penjualan suatu depatement store berturut –turut sebagai berikut dalam juta
rupiah: 20.000 ;22.500 ; 25.000, jika penerimaan hasil penjualan berpola seperti 3 bulan diatas, maka
berapakah total penerimaan hasil penjualan dalam 1 tahun.
Jawab : a = 20.000
b = 22.500 - 20.000 = 25.000 - 22.500 = 2.500
n = 12
U 12 = 20.000 + (12 - 1) 2.500
= 20.000 + 11 x 2.500
= 20.000 + 27.500
= 47.500
S 12 = 12/2 ( 20.000 + 47.500 )
= 405.000
Jadi total penerimaan hasil penjualan selama satun tahun adalah 405.000 juta rupiah.
Kasus 3.
Penerimaan hasil penjualan suatu depatement store pada bulan ke empat.ke lima dan ke enam
berturut –turut sebgai berikut dalam juta rupiah: 20.000 ;22.500 ; 25.000, jika penerimaan hasil
penjualan berpola seperti 3 bulan diatas,maka berapakah total penerimaan hasil penjualan dalam 1
tahun.
Jawab .
U4 = 20.000 : U5 = 22.500 ; U6 = 25.000
Maka b = 2.500
U4 = a + 3 b
20.000 = a + 3 x 2.500
20.000 = a + 7.500
Maka a = 20.000 - 7.500 = 12.500
12
S12 = (2 x12.500 11x 2.500) = 6 x (25.000 + 27.500) = 6 x 52.500 = 315.000
2
Jadi total penerimaan hasil penjualan selama satun tahun adalah 315.000 juta rupiah.
Unsur bilangan pertama dari deret ukur (U1) nilainya dinotasikan a dan bilangan yang membedakan
suku-suku sebuah deret ukur dinamakan pengganda dinotasikan “ r “ atau “p’yang merupakan rasio
/perbandingan dari dua suku yang berurutan atau merupakan hasil bagi dari dua nilai suku yang
berurutan.
Rumus : U n = a p n -1 .....................................................................................(2.4)
Rumus :
a(1 p n )
Sn = , untuk p < 1 .....................................(2.5)
(1 p)
a( p n 1)
Sn = , untuk p > 1 ......................................(2.6)
( p 1)
Contoh kasus :
Kasus 1.
Penerimaan hasil penjualan bulan maret 2000 sebesar Rp. 144.000.000,sedangkan penerimaan bulan
april dan bulan mei pada tahun yang sama berturut-turut adalah Rp. 172.800.000 dan
Rp;207.360.000. Bila penerimaan berpola seperti penerimaan 3 bulan diatas,maka tentukanlah total
penerimaan selama 1 tahun ( S n ) atau total penerimaan selama tahun 2000.
Jawab
u4 172.800.000
= = 1,2
u3 144.000.000
u5 207.360.000
= = 1,2
u4 172.800.000
Karena rasio antara nilai bilangan dari 2 suku yang berurutan adalah sama maka bilangan diatas
mngikuti deret ukur dengan p = 1,2 sedangkan U3 = 144.juta , U4 = 172,8 juta dan U5 = 207,360
juta.
U3
Penerimaan pertama ( a) bisa dicari dari U3 = a x p 2 , maka a =
p2
144.000.000
Maka a = = 100.000.000.
(1,2) 2
Jadi total penerimaan tahun 2000 adalah :
100.000.000(1,212 1)
S12 = = 3.958.050.223
(1,2 1)
Kesimpulan .
Kasus 2.
Besarnya pembiyaan setiap tahun berpola seperti deret ukur meningkat 10% dari tahun tahun
sebelumnya, jika besar pembiyaan periode pertama sebesar Rp. 6.000.000,- . Berapakah besar
pembiyaan pada periode 3 dan total pembiyaan sampai dengan periode 3.
Jawab :
a, = 6.000.000
U1= 6.000.000 = a
= 6.000.000 x 1,10 2 =
= 7.260.000
a( p n 1) 6.000.000(1,10 3 1)
S3 = = = 19.680.000
( p 1) (1,10 1)
Jadi total besar pembiyaan selama 3 tahun adalah Rp. 19.860.000,-
Kasus 3
B meminjam uang sebesar Rp. 6.000.000,-pada sebuah Bank yang memberikan bunga sebesar 10%
pertahun.Jika jangka pinjaman 3 tahun ,maka berapakah jumlah uang yang harus dibayar selama 3
tahun tersebut.
Jawab :
a, = 6.000.000
U1= 6.000.000 = a
Kesimpulan:
Jumlah uang yang harus dibayar setelah 3 tahun adalah Rp. 7.986.000,-
1. Suku ke 3 dan suku ke 16 dari deret hitung adalah 13 dan 78. tentukan suku
2. Seorang penjual telah berhasil menjual barangnya pada minggu pertama seharga
sebesar Rp. 25.000 dan minggu berikutnya selalu lebih besar Rp.5.000,-dari setiap
4. Carilah 3 buah bilangan dari deret geometrik yang menaik , bila jumlah3 bilangan
terebut 26 dan hasil perkaliannya 216 ,dan hitung jumlah bilangan sampai dengan
suku ke 10.
6 Kensi meminjam uang Rp.500.000 ,- dari sebuah koperasi dengan bunga 1% per
bulan dari sisa pinjamannya . Bila tiap bulan Kensi mengembalikan pinjamannya
Berapakah total uang yang dibayar Kensi sampai lunas seluruh pinjamannya.
uang mukanya sebesar Rp. 6.000.000,- dan sisanya dibayar secara bulanan sebesar
8. Sebuah perusahaan yang dimulai awal januari, jika pada bulan juni,juli dan agustus total
Rp. 150.000.000
Apabila penerimaan perusahaan tersebut berkembang dengan pola seperti tiga bulan
9. terdapat 3 rombongan yang memasuki suatu kafe yaitu rombongan A, B dan C, jika julah rombongan
B adalah 2 kali rombongan dan rombongan C jumlanya 2 kali rombongan B, bila rombongan terdiri
dari 6 orang, maka berapa orangkah jumlah total dari tiga rombongan tersebut yang masuk ke kafe.
10. Jika penjualan suatu barang berpola sebagai berikut : dihari pertamanya 4 unit, hari kedua 8 unit,
hari ketiga 16 unit dan seterusnya, dihari keberapa penjualannya mencapai 508 unit.