MATEMATIKA
EKONOMI DAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
BAB III Penggunaan Fungsi Linear Dalam Ekonomi dan Bisnis .............................................. 15
Penyelesaian
Diketahui :
Produksi tahun pertama = U1 = a = 1.000.000 bks
U7 = 1.600.000 bks
Ditanya :
a) Pertambahan produksinya per tahun = b = …?
b) U11 = …?
c) n = …? ; Un = 2.500.000
d) Total Produksi sampai tahun ke-16 (S16) = …?
Jawabn :
a) Un = a + (n-1) b
U7 = 1.000.000 + (7-1) b
1.600.000 = 1.000.000 + 6b
6b = 1.600.000 – 1.000.000
6b = 600.000
b = 600.000 : 6
b = 100.000
Jadi, Tambahan produksi Pabrik Rokok “Kurang Garam” (b) = 100.000 bks/tahun
b) U11 = a + (n-1) b
= 1.000.000 + (11-1) 100.000
= 1000.000 + (10) 100.000
c) n = …? ; Un = 2.500.000
Un = a + (n-1) b
2.500.000 = 1.000.000 + (n-1) 100.000
2.500.000 – 1.000.000= (n-1) 100.000
1.500.000 : 100.000 = (n-1)
15 =n–1
n = 16
Jadi, Pabrik rokok “Kurang Garam” menghasilkan 2.500.000 bks rokok pada tahun ke-
16
d) S16 = …?
Sn = n/2(2a + (n-1) b)
= 16/2[2.(1000.000) + (16-1). 100.000]
= 8 [2.000.000 + (15). 100.000]
= 8 [2.000.000 + 1.500.000]
= 8 [3.500.000]
= 28.000.000
Jadi, jumlah total produksi pabrik rokok “Kurang Garam” selama 16 tahun operasi
sebanyak 28.000.000 bks.
2. Pabrik Kecap “Nambewan” memproduksi 24.000 botol kecap pada tahun ke-6 operasinya.
Karena persaingan keras dari kecap-kecap merk lain, produksinya terus menurun secara
konstan sehingga pada tahun ke-10 hanya memproduksi 18.000 botol.
a. Berapa botol penurunan produksinya per tahun?
b. Berapa botol produksi pada tahun pertama?
c. Pada tahun ke berapa pabrik kecap tersebut tidak berproduksi (tutup)?
d. Berapa botol kecap yang ia hasilkan selama operasinya?
(silakan dicoba)
B. Deret Ukur
Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan
tertentu (dinamakan rasio). Bilangan yang membedakan suku-suku deret ukur dinamakan
pengganda atau rasio, yaitu merupakan hasil bagi nilai suku terhadap nilai suku didepannya.
720 = a + 4b
980 = a + (6b) –
-260 = -2b
130 =b
Jadi, besar penerimaan pertahun adalah Rp.130.000.000.
720 = a + (5 – 1) b
720 = a + 4 x 130
720 = a + 520
a = 720 – 520
a = 200
Jadi, besar penerimaan pada tahun pertama adalah Rp.200.000.000
Contoh Soal 1:
Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta, untuk jangka waktu 4
tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh
uang yang harus dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan.
a. Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar tiap tahun, berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan? Dan berapa banyak uang yang harus dibayarkan setiap tahun?
b. Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan? Dan berapa banyak uang yang harus dibayarkan setiap 4 bulan?
Diket : P=250.000.000 | n=4 | i=12%=0,12
Ditanmya: a. F4 (m=1)
b. F4 (m=3)
Jwb : a. F4=P(1+i)n
F4=250.000.000(1+0,12)4
F4=250.000.000(1,12)4
F4=250.000.000(1,57)
F4=393.379.840
Soal:
3. Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta, untuk jangka waktu 3
tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% pertahun. Dari data tersebut:
a. Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar tiap tahun, berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan? Dan berapa banyak uang yang harus dibayarkan setiap tahun?
b. Berapa seluruh uang yang harus dikembalikan pengusaha tersebut pada saat
pelunasan? Apabila perhitungan pembayaran bunga dibayar 3 bulanan. Berapa
jumlah uang yang harus dikembalikan per 3 bulan?
4. Gradien
Adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linear, biasanya koefisien ini melekat
pada variabel X
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
𝑠𝑖𝑠𝑖 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
Tanda positif dan negatifnya jika gambar kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
maka nilai gradiennya negatif dan juga sebaliknya
Contoh:
𝑦 = −𝑥 + 3
Jika 𝑥 = 0 𝑦 = 3, koordinat (0,3)
Soal:
Permintaan terhadap barang XYZ yang terjadi di pasar adalah bila diminta 2000 unit barang, harga
per unit barang Rp.1000 dan bila diminta 500 unit barang, harga menjadi Rp 2500. Sedangkan
penawaran yang terjadi adalah jika yang ditawarkan 6000 unit barang, maka harga per unit
Rp.10.000, tetapi jika ditawarkan 8000 unit barang, maka harganya akan naik menjadi Rp.13.000
per unit. Dari data tersebut tentukan:
a. Fungsi penawaran dan fungsi permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium?
c. Gambar kurvanya.
2. Subsidi (S)
Definisi: Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya terhadap keseimbangan
pasar berbalikan dengan pengaruh pajak. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi rendah. Dengan adanya
subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil sehingga bersedia
menjual lebih murah.
Sebelum subsidi : FS 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Setelah Subsidi : FSs 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏 – 𝑆
Soal:
1. Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta 20 unit barang,
harga per unit barang Rp 80 dan bila diminta 60 unit barang, harga menjadi Rp 40,
sedangkan penawaran yang terjadi adalah jika yang ditawarkan 90 unit barang harga per
unit Rp 40, tetapi jika ditawarkan 120 unit barang harga akan naik menjadi Rp 60 per unit.
Dari data tersebut tentukan:
a. Carilah fungsi penawaran dan fungsi permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium?
c. Apabila atas barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 5 per unitnya, tentukan harga
dan kuantitas barang yang baru.
d. Gambar kurvanya.
Jawaban:
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
a. =
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
Fungsi Permintaan FD 𝑄1 = 20 𝑃1 = 80
𝑄2 = 60 𝑃2 = 40
2. Suatu perusahaan mobil ABC mempunyai data tentang fluktuasi penjualan sebagai berikut.
Permintaan dan penawaran terhadap mobil yang terjadi di pasar disajikan dalam Tabel
Penawaran dan Tabel Permintaan berikut.
Tabel Penawaran Tabel Permintaan
Prize (P) Quantity (Q) Prize (P) Quantity (Q)
150juta 800 unit 180 juta 900 unit
190juta 1200 unit 160 juta 1100 unit
Dari data tersebut tentukan
a. Fungsi penawaran dan fungsi permintaannya.
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium.
c. Apabila barang tersebut dikenakan pajak sebesar 10% per unit, tentukan harga dan
kuantitas barang pada market equilibriumnya.
d. Apabila barang tersebut dikenakan subsidi sebesar 5juta per unit, tentukan harga dan
kuantitas barang pada market equilibriumnya (asumsi tanpa pajak).
e. Gambar kurvanya.
Keterangan:
TC,VC,FC adalah pengganti sumbu Y.
Q adalah pengganti sumbu X.
FC garis sejajar dengan Q, karena FC tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi.
VC adalah garis yang berpusat pada titik 0, karena jumlah pengeluarannya tergantung
dari kuantitas yang dihasilkan, jadi apabila tidak berproduksi, maka VC = 0
Bentuk umum fungsi biaya linear:
𝑇𝐶 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Dimana: TC = Total Cost
Q = Kuantitas yang dihasilkan
𝑎 = Variabel cost
𝑏 = Fixed cost
Keterangan:
Grafik TR dimulai dari titik 0, karena pada saat produsen tidak menjual barang hasil
produksinya adalah 0, maka TR nya juga 0.
G. Analisis Break Even Point (BEP).
BEP terjadi apabila garis Total Cost (TC) bertemu dengan garis Total Revenue (TR) dalam
satu titik, yaitu titik yang menunjukkan keadaan tingkat penerimaan sama dengan biaya yang
dikeluarkan. Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut:
TR laba
TC
rugi
BEP
Soal 1
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000. Variable cost Rp.10.000 / unit. Sedangkan
harga jual Rp. 20.000 / unit. Tentukan BEP per unitnya.
Soal 2
Perusahaan “Usaha Maju” memiliki data biaya dan rencana produksi sebagai berikut.
a. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.75.000.000
biaya penyusutan mobil kijang = Rp. 1.500.000
biaya asuransi kesehatan = Rp.15.000.000
biaya sewa gedung kantor = Rp.18.500.000
biaya sewa pabrik = Rp.30.000.000
b. Biaya variable per unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
biaya bahan baku = Rp.35.000
biaya tenaga kerja langsung = Rp.25.000
biaya lain = Rp.15.000
Harga Jual per Unit Rp.95.000.
Tentukan BEP perusahaan tersebut.
E 𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑌
a
𝑆 = −𝑎 + (1 − 𝑏)𝑌
Y
0 YE
Keterangan :
C dan S adalah konsumsi dan tabungan sebagai pengganti sumbu Y
Y adalah pendapatan sebagai pengganti sumbu X
a adalah besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan 0
Y sama dengan C adalah garis impas karena semua titik pada garis tersebut menunjukkan
bahwa semua pendapatan habis dikonsumsikan.
J. Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional pada dasarnya merupakan penjumlahan total dari pendapatan semua
sektor di dalam satu negara, meliputi sektor rumah tangga(orang-perseorangan), sektor
badan usaha dan sektor pemerintah
Pendapatan Disposabel (Yd)
Adalah pendapatan nasional yang secara nyata dapat dibelanjakan oleh masyarakat, tidak
termasuk didalamnya pendapatan yang mempengaruhi besarnya Yd yaitu pajak dan
transfer payment. Ada 4 keadaan yang mempengaruhi pendapatan :
Pengeluaran sektor rumah tangga dicerminkan oleh konsumsi masyarakat
dilambangkan oleh C.
Pengeluaran sektor badan usaha dicerminkan oleh investasi yang dilakukan oleh
perusahaan dilambangkan oleh I.
Pengeluaran dari sektor pemerintah dicerminkan oleh pengeluaran pemerintah
dilambangkan oleh G.
Pengeluaran perdangan dengan luar negeri tercermin dari selisih antara ekspor dan
impor negara yang bersangkutan dilambangkan oleh (X – M).
Soal.
1. Pada tingkat pendapatan Rp. 500.000,00 besarnya konsumsi Rp. 400.000,00 dan pada tingkat
pendapatan Rp. 1.000.000,00 besarnya konsumsi Rp. 600.000,00. Berdasarkan data tersebut
fungsi konsumsinya adalah ...
2. Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 60 milyar + 0,7 Y. Jika pendapatan nasionalnya
Rp. 300.000 milyar maka besarnya tabungan masyarakat adalah ...
3. Diketahui fungsi konsumsi C = 200.000,00 + 0,70 S. Jika besarnya tabungan masyarakat Rp.
100.000,00 maka besarnya konsumsi adalah ...
4. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,75 Y maka pendapatan saat Break Even Income
adalah ...
5. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 200 + 0,80 Y maka pendapatan pada saat Break Even Income
adalah ...
6. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 500 + 0,75 Y maka pendapatan pada saat Break Even Income
adalah ...
7. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 100 + 0,75 Y maka MPC adalah ...
8. Jika diketahui fungsi konsumsi S = -100 + 0,25 Y maka MPC adalah ...
9. Jika diketahui fungsi konsumsi S = -100 + 0,25 Y maka MPS adalah ...
10. Dalam suatu masyarakat memiliki fungsi konsumsi sebesar C = 70.000 + 0,25y. Kemudian,
pendapatan nasional Negara tersebut adalah Rp 160.000,00. Maka tentukan besar tabungan
masyarakat!
11. Saat Budi memiliki pendapatan sebesar $ 5,000, dia memiliki tabungan sebesar $ 1,500 .
Kemudian, pendapatan Badrun naik menjadi $ 8,000, karena itu tabungannya naik menjadi $
2,700. Tentukan fungsi konsumsi dari YoonA!
12. Michael Essien, memiliki pendapatan sebesar $ 1,000,000 dengan pendapatan hasil bermainnya
di klub besar Real Madrid, dia mengkonsumsi banyak benda dengan menghabiskan $ 1,300,000.
Tapi ketika dia naik gaji karena berhasil menjebol gawang Hendro Kartiko, pendapatannya naik
menjadi $ 1,250,000 tapi besar konsumsinya pun naik demi memenuhi hasrat laparnya sebesar
$ 1,500,000. Tentukan pendapatan Essien pada titik keseimbangan antara pendapatan dan
konsumsi yang dilakukan Essien !
Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk fungsi
dituliskan sebagai f(x) = ax2 + bx + c, dengan a, b, dan c elemen bilangan Real, dengan 𝑎 ≠ 0
. Sifat matematis dari persamaan kuadrat yang menentukan bentuk kurva parabolanya adalah
koefisien a dan diskriminan D = b2 – 4ac.
Jika a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas, sedangkan jika a < 0, maka kurva
parabolanya terbuka ke bawah. Jadi jika a > 0 akan ada titik ekstrim minimum dan jika a <
0 akan ada titik ekstrim maksimum.
Jika D > 0, maka kurva parabola memotong sumbu-x di dua titik berbeda, jika D = 0, maka
kurva parabola akan memotong sumbu-x di satu titik, dan jika D < 0, maka kurva parabola
tidak memotong sumbu-x.
f(x) f(x) f(x)
0 x 0 x 0 x
a<0 0 x 0 x
D>0
0 x
Kurva parabola adalah kurva untuk fungsi kuadrat, sedangkan fungsi kuadrat adalah salah satu
fungsi non linear, dimana variabel bebas (x) berpangkat paling tinggi dua.
Untuk menggambarkan kurva parabola suatu fungsi kuadrat dapat ditempuh dua cara, yaitu:
1. Tracing process curve, yaitu dengan menentukan lebih dulu nilai x, kemudian
disubstitusikan ke dalam fungsinya sehingga diperoleh nilai y. Cara ini kurang efisien,
karena diperlukan beberapa pasangan x dan y yang cukup banyak, paling sedikit 8 pasangan
x –2 –1 0 1 2.5 2 3 4 5
y 20 12 6 2 – 0.25 0 0 2 6
Sehingga bila koordinat (x,y) diplot ke dalam koordinat kartesius akan diperoleh kurva
sebagai berikut:
y y = x2 – 5x + 6
(0,6)
0 2 3 x
(2.5;-0.25)
(3,0) x
y = – x 2 + 6x – 9
(0,-9)
FUNGSI PERMINTAAN
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah y = x2 – 7x + 12 dimana y adalah harga (P) dan
x adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
Karena a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas → Titik ekstrim minimum
(0,12)
y = x2 – 7x + 12
0 (3,0) (4,0) x
P = Q2 – 7Q + 12 untuk 0 ≤ Q ≤ 3 dan 0 ≤ P ≤ 12
Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang y = – x2 – x + 12, dimana y adalah harga (P) dan x
adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
(0,12)
y = – x2 – x + 12
(– 4, 0) 0 (3,0) x
P = – Q2 – Q + 12 untuk 0 ≤ Q ≤ 3 dan 0 ≤ P ≤ 12
FUNGSI PENAWARAN
Diketahui fungsi penawaran sejenis barang adalah y = x2 + 3x + 2, dimana y adalah harga (P) dan
x adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
Karena a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas → titik ekstrim minimum
−𝑏 −𝐷 3 1
( , ) → (− , − )
2𝑎 4𝑎 2 4
y = x2 + 3x + 2
(0,2)
(–2,0) (–1,0) 0 x
P = Q2 + 3Q + 2 untuk Q ≥ 0 dan P ≥ 2
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran atau Qd
= Qs, harga yang tercipta pada keseimbangan pasar merupakan harga keseimbangan (Pe).
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran sejenis barang adalah:
FD: y = x2 – 7x + 12
FS: y = x2 + 3x + 2
Jawab: Pada keseimbangan pasar berlaku Qd = Qs atau Pd = Ps, sehingga keseimbangan pasar
dapat diselesaikan dengan substitusi:
x2 – 7x + 12 = x2 + 3x + 2
10x = 10
x =1
y dapat dicari dengan mensubstitusikan nilai x = 1 ke dalam fungsi permintaan atau fungsi
penawaran, sehingga diperoleh nilai y sebagai y = (1)2 + 3(1) + 2 =6. Jadi keseimbangan pasar
tercapai pada E(1,6).
(0,12) y = x2 + 3x + 2
6 E
y = x2 – 7x + 12
–2 –1 0 1 3 4 x
Latihan Soal:
Tentukan keseimbangan pasarnya dan gambarkan kurvanya, jika diketahui fungsi permintaan
dan penawarannya adalah:
1. FD: 2Q + P – 10 = 0 dan FS: P2 – 8Q – 4 = 0
2. FD: Q2 + 5Q – P + 1 = 0 dan FS: 2Q2 + P – 9 = 0
3. FD: P2 + P + Q – 20 = 0 dan FS: 2P2 – Q – 3P – 4 = 0
0 x
Berdasarkan kurva tersebut tampak bahwa jika jumlah produksi x ditambah, maka jumlah
produksi y akan berkurang, demikian sebaliknya.
Contoh soal:
26
(5,18)
(7,12)
10 Piring
Jawab:
QS = QD
1 1 1
− 𝑃 + 5 = 𝑃2 −
2 8 2
−4𝑃 + 40 = 𝑃2 − 4
−𝑃2 − 4𝑃 + 44 = 0
4±√16−4(−1)(44) 4±√192
Dengan rumus abc diperoleh: 𝑃1,2 = 2(−1)
→𝑃1,2 = 2(−1)
4+√192
𝑃1 = = −8,92820323 ≈ 𝑃1 = −8,93
2(−1)
4−√192
𝑃1,2 = 2(−1)
= 4,92820323 ≈ 𝑃2 = 4,93 → P = 4,93
1
Untuk mendapatkan Q, substitusikan P = 4.92820323 ke 𝑄 = − 2 𝑃 + 5 sehingga diperoleh:
1
𝑄 = − 2 (4,92820323) + 5 = 2,535898385 ≈ 𝑄 = 2,54
Jadi keseimbangan sebelum pajak tercapai pada P = 4,93 dan Q = 2,54 atau titik
keseimbangan pasar sebelum pajak adalah: E(2,54; 4,93).
12,88±√71,6544 12,88+√71,6544
𝑄1,2 = 2
→ 𝑄1 = 2
= 10,6724461
5.58 E’(2.21;5.58)
P2 – 8Q – 4 = 0
4.93 E(2.54;4.93)
2
SOAL LATIHAN
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran sejenis barang adalah:
D: 2Q2 + P – 9 = 0
S: Q2 + 5Q – P + 1 = 0
Jika pemerintah membebankan pajak proporsional t = 20%, maka tentukan:
1. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak.
2. Besarnya pajak per unit dan total pajak yang ditanggung masing-masing oleh konsumen
maupun produsen.
3. Gambarkan kurvanya.
Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:
1. 𝑓(𝑥) = 𝑐. 𝑔(𝑥) maka 𝑓’(𝑥) = 𝑐. 𝑔’(𝑥), di mana 𝑐 adalah konstanta.
2. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥) ± ℎ(𝑥) maka 𝑓’(𝑥) = 𝑔’(𝑥) ± ℎ(𝑥)
Keterangan:
𝑓’(𝑥), 𝑔’(𝑥), dan ℎ’(𝑥) berturut-turut adalah turunan dari fungsi 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), dan ℎ(𝑥)
𝑇𝐶 = 𝑎𝑄 𝑛
𝑑𝑇𝐶
𝑀𝐶 = 𝑇𝐶 ′ = = 𝑎𝑛𝑄 𝑛−1
𝑑𝑄
LATIHAN SOAL:
1. Total biata produksi suatu komoditi untuk Q unit dinyatakan oleh
𝑇𝐶 = 4 + 3𝑄 + 𝑄 2
Jika TC dalam satuan ribu rupiah, tentukan:
a. Fungsi Biaya Marginal.
b. Fungsi Biaya Rata-Rata (AC)
c. TC, MC, dan AC pada saat memproduksi 10 unit.
Jawab :
a. 𝑀𝐶 = 𝑇𝐶’
𝑑(4 + 3𝑄 + 𝑄 2 )
=
𝑑𝑄
= 3 + 2𝑄
MC = 2 + 3(10)
= 32
Artinya perkiraan biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi unit yang ke
11 adalah Rp32.000 rupiah.
4
AC = 10 + 3 + 10
AC = 13,4
Artinya bahwa jika diproduksi 10 unit, maka rata-rata biaya perunit adalah Rp13.400.
2. Total biaya produksi motor ABC dinyatakan oleh
𝑇𝐶 = 4 + 3𝑄 + 𝑄 2 juta rupiah
Tentukan:
tentukan:
a. Fungsi Biaya Marginal.
b. Fungsi Biaya Rata-Rata (AC)
3. TC, MC, dan AC pada saat memproduksi 30 unit motor.
Biaya total dinyatakan dengan TC = 5Q2 - 1000Q + 85000
Tentukan:
a. Pada tingkat produksi berapakah akan menyebabkan total biaya minimum?
b. Berapakah total biaya minimum tersebut?
Jawab:
a. TC = 5Q2 - 1000Q + 85000
C’= 10Q – 1000
0 = 10Q – 1000
10Q = 1000
Q = 100
LATIHAN SOAL
1. Fungsi permintaan suatu perusahaan dinyatakan oleh 𝑃 = 𝑄 2 + 2𝑄 + 1 ribu rupiah.
Tentukan:
a. Fungsi TR
b. Fungsi MR
c. Fungsi Pendapatan Rata-rata
d. TR, MR, AR pada saat produk yang terjual 10 unit.
Jawab:
a. TR = P × Q
= (𝑄 2 + 2𝑄 + 1) × 𝑄
= 𝑄 3 + 2𝑄 2 + 𝑄
b. MR = TR’
= 2𝑄 2 + 4𝑄 + 1
𝑇𝑅
c. AR =
𝑄
𝑄3 +2𝑄2 +𝑄
=
𝑄
2
= 𝑄 + 2𝑄 + 1
d. TR = 1210 (Rp1.210.000)
MR = 241 (Rp241.000)
AR = 121 (Rp121.000)
2. Fungsi permintaan suatu perusahaan dinyatakan oleh 𝑃 = 5 + 6𝑄 + 𝑄 2 ratus ribu
rupiah. Tentukan:
a. Fungsi TR
b. Fungsi MR
c. Fungsi Pendapatan Rata-rata
d. TR, MR, AR pada saat produk yang terjual 30 unit. Serta jelaskan maknanya.
3. Harga jual Q puluh unit barang dinyatakan P = - 2Q + 16 juta rupiah, tentukan berapa
output yang harus diproduksi dan dijual agar diperoleh total pendapatan maksimum.
Jawab:
Fungsi total pendapatan:
P = - 2Q + 16
TR = P.Q = (- 2Q + 16) Q
TR = - 2Q2 + 16Q
TR’ = - 4Q + 16 = 0
4Q = 16
Q=4
Agar dijamin bahwa jika menjual sebanyak Q = 40 unit maka akan diperoleh total
pendapatan maksimum, maka lakukanlah langkah kedua yaitu mencari turunan kedua
fungsi total pendapatan:
R” = - 4
Ternyata R” = - 4 < 0 sehingga diperoleh nilai maksimum
Keterangan:
Turunan kedua untuk menentukan kelengkungan kurva.
Jika turunan kedua < 0 maka kurva melengkung ke atas, atau membuka ke bawah
Jika turunan kedua > 0 maka kurva melengkung ke bawah, atau membuka ke atas
Jika turunan kedua = 0 maka kurva tidak melengkung ke atas maupun ke bawah (titik
stasioner)
Jadi output yang harus diproduksi dan dijual agar diperoleh total pendapatan maksimum
yaitu sebanyak 40 unit.
Total pendapatan maksimumnya:
R = - 2Q2 + 16Q
R = - 2(4)2 + 16(4)
R = 32
Jadi ketika menjual produk sebanyak 40 unit, maka akan diperoleh total pendapatan
maksimum sebesar 32 juta.
Keterangan:
t = tarif pajak per unit yang di kenakan pemerintah dan
Q = Jumlah output yang di produksi dan di jual pengusaha sehingga di peroleh laba
maksimum, yang telah mempertimbangkan biaya pajak.
Dari sudut pandang pengusaha setelah ada pengenaan pajak dari pemerintah:
Laba = pendapatan – (biaya + pajak)
= R – (C+T),
=R–C–T
=R–C–tQ
Jawab:
a. Dari sudut pandang pengusaha:
Laba = R – C – t Q
= 360 Q – 10,5 Q2 – (100 Q – 4 Q2) – t Q
= 360 Q – 10,5 Q2 – 100 Q + 4 Q2 – t Q
= 260 Q – 6,5 Q2 – t Q
2. Total pendapatan dan total biaya di berikan dalam fungsi sebagai berikut :
R = 15Q - 2Q2 Dan C = 3Q
Tentukan:
a. Berapakah tarif pajak yang sebaiknya di kenakan pemerintah kepada pengusaha agar
pemerintah memperoleh total pajak maksimum ?
b. Berapakah total pajak maksimum yang diperoleh ?
Jawab:
a. Dari sudut pandang pengusaha:
Laba = R – C – t . Q
= 15 Q – 2Q2 – 3Q – t . Q
= -2Q2 + 12Q – t Q
Turunan pertama: Laba’ = - 4Q + 12 – t = 0
12 – t = 4Q
12 − 𝑡
𝑄=
4
1
𝑄 =3− 𝑡
4
Turunan ke dua: Laba = - 4 < 0
1
Jadi dengan memproduksi sebanyak 𝑄 = 3 − 4 𝑡 , pengusaha akan memperoleh laba
maksimum.
F. ELASTISITAS PERMINATAAN
Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan
barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik, dengan kata lain, semakin rendah harganya, semakin
banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan
jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang
menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di
mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang
berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai
contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik
20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai
barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga
sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga
yang ditawarkan.
Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n<∞ Elastis
n=∞ Elastis sempurna
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
2. Persentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,
maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani
konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya.
Begitu juga sebaliknya.
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun
produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang
diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan.
2. Permintaan tidak elastis (< 1), persentase perubahan harga > persentase perubahan kuantitas.
Oleh karena itu, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan penjual/produsen.
3. Permintaan elastis uniter (= 1), persentase perubahan kuantitas = persentase perubahan harga.
Dengan demikian, tidak ada pengaruh terhadap total penerimaan.
4. Permintaan elastis (> 1), persentase perubahan kuantitas yang diminta > dari persentase
perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan
penjual/produsen.
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah
permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang
yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki
substitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan
sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada
mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya.
Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang substitusi, semakin elastis barang
tersebut.
meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang "kebutuhan," banyak
juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak "membutuhkannya."
Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen
sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
1 1
Besar elastisitas permintaan dititik P1 = 4 adalah |− 3| = 3
1
Karena 3 < 1, maka jenis elastisitas permintaan dititik P1 = 4 adalah INELASTIS
G. Elastisitas Penawaran