Anda di halaman 1dari 25

IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

DERET HITUNG, DERET UKUR

&

PENERAPANNYA DALAM EKONOMI


IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Modul yang berjudul ”DERET HITUNG DAN DERET UKUR
SERTA PENERAPANNYA DALAM EKONOMI” ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.Modul ini disusun guna memenuhi tugas pembuatan Modul mata
kuliah Matematika Ekonomi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Modul ini banyak  sekali
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk
langkah-langkah selanjutnya.
Kami berharap semoga Modul ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menambah ilmu pengetahuan bagi yang membaca.Terima kasih.

Medan , maret 2021

Penyusun

i
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Deret........................................................................................2
B. Deret Hitung (Aritmatika).........................................................................3
C. Deret Ukur (Geometri)..............................................................................5
D. Penerapan Ekonomi...................................................................................6
D. Soal Latihan ..............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Tujuan Pembelajaran
1.  Mahasiswa dapat memahami Pengertian Deret.
2.     Mahasiswa dapat memahami dan Memaparkan cara  menghitung dan
menentukan jumlah deret hitung.
3.     Mahasiswa dapat memahami & Memaparkan cara menghitung dan
menentukan jumlah deret ukur.
4.     Mahasiswa dapat memahami & Memaparkan bagaimana Penerapan deret
dalam ekonomi.

A. Pengertian Deret

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi
kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk
sebuah deret  dinamakan suku. Keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk
sebuah deret terlihat pada “pola perubahan” bilangan-bilangan tersebut dari satu
suku ke suku berikutnya.
Dilihat dari jumlahnya suku yang membentuk, deret digolongkan atau deret
terhingga dan takberhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-suku
tertentu, sedangkan deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak
terbatas. Sedangkan dilihat dari segi pola perubahan bilangan ada suku-sukunya,
deret bisa dibeda-bedakan menjadi deret hitung, deret ukur dan deret harmoni.
Contoh:
Jumlah kursi pada setiap barisnya dalam ruang seminartersebut dapat
dinyatakan dengan barisan bilangan 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, ....
Urutantersebut merupakan barisan bilangan karena memiliki pola, yaitu "ditambah
2".
terdapat 7 baris kursi maka jumlah seluruh kursi dalam ruang seminar tersebut
dapat dihitung dengan cara:
3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 = 63

1
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Selanjutnya, diperoleh jumlah seluruh kursi dalam ruang seminar


tersebut adalah 63buah. Hasil penjumlahan 7 suku pada suatu deret disimbolkan
dengan S7maka pada deret
3 + 5+ 7 + 9 + 11 + 13 + 15 +.... diperoleh
S7= 63.
Uraian tersebut memperjelas definisi deret berikut.
Berikut dapat dilihat beberapa contoh deret.
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 dinamakan deret 6 bilangan asli pertama
2 + 3 + 5 + 7 + 11 dinamakan deret 5 bilangan prima pertama
0 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10 +12 dinamakan deret 7 bilangan genap pertama.
Dalam Ilmu Ekonomi Deret Hitung dan Deret Ukur banyak digunakan
dalam hal menghitung pertumbuhan penduduk dan pangan, mengukur biaya
produksi dan pendapatan, serta menghitung bunga majemuk dalam dunia
perbankan.

A. Deret Hitung (Aritmatika)

Deret aritmetika atauderet hitung adalah deret yang mempunyai beda yang
tetapatau U n −U n−1selalu tetap. Bentuk umum dari deret aritmetika atau deret
hitungadalahU 1 +U 2 +U 3 +...+U n .
Pada barisan bilangan, tiap –tiap bilangan yang terdapat pada barisan
bilangan disebut suku. Hal ini juga berlaku untuk deret, yaitu setiap bilangan pada
suatu deret disebut suku.
Pada deret 1+5+9+13+17+..., maka:
Suku ke-1= 1, ditulis U 1=1,Suku ke-2= 5, ditulis U 2=5,dst
Barisan bilangan dinyatakan dengan U 1,U 2,U 3,...,U n.dan deret yang
bersesuaian dengan barisan bilangan itu dinyatakan dengan
U 1 +U 2 +U 3 +...+U n .Pada suatu deret, jika hasil dari U 2−U 1,U 3−U 2,U 4 −U 3
atau U n −U n−1selalu tetap atau selalu sama, maka deret tersebut disebut deret
aritmetika atau deret hitung.Bilangan yang selalu tetap itu disebut beda.

2
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Rumus suku ke- n deret aritmetika


Dalam deret aritmetika U 1 +U 2 +U 3 +...+U n .Dengan beda b maka dapat
ditentukan :
U n = U 1 +( n−1)b
Keterangan:
U n= suku ke-n n=banyaknya suku
U 1= suku pertama b=beda
Contoh:
Dalam deret aritmetika diketahui U 1=5 dan U 7 =29.tentukan besar bedanya!
Jawab:
U 1=5 dan U 7=29 , n=7
U n= U 1 +( n−1)b
U 7= 5+(7−1)b
29=5+(7−1)b
29−5=(7−1)b
24=6 b
b=4
Jadi beda deret itu = 4
Rumus jumlah n suku pertama
Jika n suku pertama dari deret aritmetika dinyatakan dengan Sn,maka :
Sn=U 1+ U 2+ U 3+ ...+ U n
U 2=U 1+ b
U 3=U 1+ 2b
U n−1=U n−b
U n−2=U n−2 b
Jadi Sn=U 1+(U 1 +b)+(U 1+ 2b)+...+(U n−b)+(U n−2 b)+( U n)
Jika urutan suku-suku pada penjumlahan di atas dibalik urutannya maka
susunannya menjadi:
Sn=U n + ( U n−b ) + ( U n−2 b ) +…+ ( U 1 +b ) + ( U 1+ 2b ) + ( U 1 )

3
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Sn=U 1+ ( U 1+ b ) + ( U 1+ 2b ) +...+ ( U n−b ) + ( U n−2 b ) +(U n )

Sn=U n + ( U n−b ) + ( U n−2 b ) +...+ ( U 1 +b ) + ( U 1 +2 b ) +(U 1 )


2 S n=(U 1+ U 2)+(U 1 +U n )+(U 1 +U n )+...+(U 1 +U 2 )+(U 1+U n)+( U 1+ U n)
maka
2 S n=n (U 1+ U 2)
(U 1+ U 2)
Sn =
2
1 1
Sn= n(U 1 +U 2 )atau Sn= n ¿
2 2

B. Deret Ukur (Geometri)

Deret ukur merupakan deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan


perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku sebuah deret ukur dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi antara
nila suatu suku terhadap nilai suku di depannya.Suatu deret yang memiliki rasio

U2 U 3 U 4 U
(perbandingan) yang tetap atau hasil dari , , , … … .. n , selalu tetap
U1 U 2 U 3 U n−1
disebut deret geometri atau deret ukur.

Deret Geometri Naik dan Turun

Suatu deret geometri yang nilai suku berikutnya lebih dari nilai suku sebelumnya,
atau U n +1> U n disebut deret geometri naik, sedangkan jika nilai suku berikutnya
kurang dari nilai suku sebelumnya atau U n +1< U n disebut deret geometri turun.

Rumus suku ke-n pada deret geometri

Dalam deret geometri U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n dengan rasio r dapat diperoleh


hubungan-hubungan berikut ini.

U 2=U 1+ r=U 1 +r 2−1

U 3=U 1+ r 2=U 1 +r 3−1

4
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

U 4 =U 1 +r 3=U 1+ r 4−1

U 5=U 1+ r 4=U 1+ r 5−1

U n =U 1+ r n−1

Berdasarkan uraian diatas, maka diperoleh rumus suku ke-n untuk deret geometri
berikut ini :

Rumus suku ke n suatu deret geometri adalah :

U n =U 1+ r n−1

U n= suku ke n n = banyak suku

U 1 = suku pertama r = rasio

Jumlah n suku pertama deret geometri

Bentuk umum deret geometri adalah :

U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n

Jika Sn merupakan hasil penjumlahan deret geometri maka :

Sn=U 1+ U 2+ U 3+ …+U n

Sn=U 1+ U 2+ U 3+ …+U n

Sn=U 1+(U ¿¿ 1 r )+(U ¿ ¿ 1 r 2)+…+(U ¿ ¿ 1 r n−1)… … … … … … … … … … … … (1)¿ ¿ ¿

Persamaan satu dikalikan denganr, maka :

r S n=(U ¿¿ 1 r)+(U ¿ ¿ 1 r 2)+…+(U ¿ ¿ 1 r n−1)+( U ¿ ¿ 1r n ) ¿ ¿¿ ¿

Sn=U 1+(U ¿¿ 1 r )+(U ¿ ¿ 1 r 2)+…+(U ¿ ¿ 1 r n−1)¿ ¿ ¿

r S n−S n=−U 1

r S n−S n=U 1 r n−U 1

( r −1 ) Sn =U 1 r n−U 1

U 1 r n−U 1
Sn=
( r−1)

5
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Duahal yang pentinguntukdiketahuiataudihitungdalamsetiappersoalanderet,


baikderethitungmaupunderetukur,
adalahbesarnyanilaipadasuatusukutertentudanjumlahnilaiderettersebutsampaidenga
nsuku yang bersangkutan.

C. Penerapan Deret Ukur dalam Ekonomi

Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering


diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan
apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti
perubahan nilai-nilai suku sebuah  deret, baik deret hitung maupun deret ukur,
maka teori deret yang bersangkutan [enad(relevant) dietrapkan untuk
menganalisisnya.

Model Bunga Sinambung

Jika frekuensi pembayaran bunga per tahun (m) sangat besar, bunga yang
diperhitungkan sangat sering (terus-menerus) dalam setahun, maka model deret ukur
yang digunakan adalah metode deret ukur tak terhingga atau sinambung.

Fn = P . e . n

Keterangan :

Fn = Jumlah Investasi Di Masa yang Akan Datang

P = Jumlah Investasi Sekarang/Awalnya

e  = Eksponensial (2,71828)

n = Jumlah Tahun

Model PresentValue

PresentValue (nilai sekarang) merupakan kebalikan dari compoundvalue (nilai


majemuk) adalah besarnya jumlah uang, permulaan periode atas dasar tingkat tertentu
dari sejumlah uang yang baru akan kita terima beberapa waktu/periode yang akan
datang.

Jika pembayaran bunga dilakukan per tahun

6
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

P = Fn / (1 + i )n

Jika pembayaran bunga dilakukan per hari, per triwulan, per kuartal, dan per semester

P = Fn / I N M

Keterangan :

Fn = Jumlah Investasi Di Masa yang Akan Datang

P = Jumlah Investasi Sekarang/Awalnya

I = Tingkat Bunga per tahun

N = Jumlah Tahun

M = Frekuensi Pembayaran Bunga dalam setahun

Model Pertumbuhan Penduduk

Metode ini dinyatakan oleh Malthus, beliau menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk
dunia dipengaruhi oleh deret ukur atau perubahan berdasarkan rasio tertentu.

Pt = P1 R ( t –1 )

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada Tahun ke-t

P 1 = Jumlah Penduduk pada Tahun Basis

R=1+r

R = Persentase Pertumbuhan per tahun

T = Indeks Waktu (tahun)

Model BungaMajemuk
Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus simpan
pinjam dan kasus investasi. Dengan model ini dapat dihitung, misalnya, besarnya
pengembalian kredit di masa datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya,
untuk mengukur nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima di
masa datang.

7
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Jika misalnya modal pokok sebesar P dihubungkan secara majemuk dengan


suku bunga per tahun setingkat i, maka jumlah akumulatif modal tersebut di masa
datang setelah n tahun (Fn) dapat dihitung sebagai berikut :
Setelah 1 tahun : F1= P + P . i = P ( 1 + i)
Setelah 2 tahun : F2 = P ( 1 + i) + P ( 1 + i) i = P ( 1 + i)2
Setelah 3 tahun : F3 = P ( 1 + i)2 + P ( 1 + i)2 i = P ( 1 + i)3
    .                       .
Setelah n tahun : Fn = (.....) + (.....) i = P ( 1 + i)n
Dengan demikian,jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah :
Fn=P( 1 +i)n

P          : jumlah sekarang


i           : tingkat bunga per tahun
n          : jumlah tahun
Contoh soal:
Seorang nasabah Bank ABC meminjam uang di bank sebanyak
Rp.5.000.000 untuk jangka waktu pinjaman 36 bulan , dengan tingkat bunga
2% per tahun.
a. Berapa jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan pada saat
pelunasan ?
Jawab :
Diketahui : P : 5.000.000 , n : 36 bulan = 3 tahun , i : 0,02
F=P ¿
F 3=5.000 .000¿
¿ 5.306 .040 .
Jadi jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan saat pelunasan
Rp.5.306.040
b. Jika perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun, melainkan
tiap 6 bulan, berapa jumlah yang harus dia kembalikan?
Jawab :

8
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Menggunakan rumus nilai sekarang (presentvalue), dan jika bunga yang


diperhitungkan dibayar tiap 6 bulan (setahun 2 semester, maka m = 2)
F n=P ¿
F 3=5.000 .000¿
¿ 5.000 .000(1+1,06152)
¿ 5.307 .600
Jadi jumlah uang yang dikembalikan menjadi lebih besar yaitu
Rp.5.307.600
A. Deret Hitung
Dalam deret hitung, perbedaan atau selisih dari satu suku ke suku
berikutnya selalu sama. Selisih suku ke-1 dengan suku ke-2 akan sama dengan
selisih suku ke-2 dengan suku ke-3, atau suku ke-3 dengan suku ke-4 dan
seterusnya. Jadi selisih dari suku ke n dengan suku ke n+1 dalam deret hitung
adalah selisih yang tetap. Selisih ini dinamakan pembeda. Di bawah ini adalah
contoh deret hitung:
1 2 3 4 5 6 7 8 —-> pembeda = 1
2 4 6 8 10 12 14 —–> pembeda = 2
Nilai Dari Suku Ke-n
Untuk mencari nilai dari suatu suku kita dapat langsung menggunakan rumus.
Namun untuk lebih memahami deret hitung sebaiknya kita juga memahami
bagaimana rumus tersebut dibentuk. Perhatikan contoh di bawah ini.
Terdapat sebuah deret hitung dengan suku awal a = 3 dan pembeda = 3, nilai
suku-suku berikutnya yang terbentuk otomatis adalah:
U2 = 6
U3 = 9
U4 = 12
U5 = 15
U6 = 18
U7 = 21
U8 = 24

9
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Jadi deret hitungnya  adalah 3 6 9 12 15 18 21 24. Bila kita perhatikan


dengan seksama, nilai dari setiap suku mengikuti pola berikut:
U2 = a + b = a + (2-1)b ——-> U2 = a + (2-1)b
U3 = a + 2b = a + (3-1)b ——> U3 = a + (3-1)b
U4 = a + 3b = a + (4-1)b ——> U4 = a + (4-1)b
U5 = a + 4b = a + (5-1)b ——> U5 = a + (5-1)b
U6 = a + 5b = a + (6-1)b ——> U6 = a + (6-1)b
U7 = a + 6b = a + (7-1)b ——> U7 = a + (7-1)b
U8 = a + 7b = a + (8-1)b ——> U8 = a + (8-1)b
Berdasarkan pola tersebut maka rumus untuk mencari nilai dari suatu
suku berarti:
Un = a + (n-1)b

Misalkan kita ingin mencari nilai dari suku ke 20 (U20) dari deret hitung di atas
maka dengan menggunakan rumus yang sudah ada nilai U20 dapat kita tentukan.

Un = a + (n-1)b

U20 = 3 + (20-1)3

U20 = 3 + (19)3

U20 = 3 + 57

U20 = 60

Jumlah Nilai Suku Ke-n

Jumlah suku ke-n dapat dihitung menggunakan rumus yang dapat kita pahami melalui
contoh berikut (kita gunakan deret hitung yang sama dengan yang di atas).

Misalkan terdapat deret hitung 3 6 9 12 15 18 21 24. Suku pertama (a) = 3 dan pembeda
=3  maka jumlah suku-sukunya adalah

S1 = a

S2 = a + U2 = a + a + b =2a + b

S3 = a + U2 + U3 = 2a + b + a + 2b = 3a + 3b

10
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

S4 = a + U2 + U3 + U4 = 3a + 3b + a + 3b = 4a + 6b

S5 = S4 + U5 = 4a + 6b + a + 4b = 5a + 10b

S6 = S5 + U6 = 5a + 10b + a + 5b = 6a + 15b

********************************

S4 =  4a + 6b = 4a + ((4/2)(4-1))b

S5 = 5a + 10b = 5a + ((5/2)(5-1))b

S6 = 6a + 15b = 6a + ((6/2)(6-1))b

Dengan demikian, rumus untuk mencari jumlah nilai suku-suku deret hitung adalah:

Sn = na + ((n/2)(n-1))b

Atau

Sn = n/2(2a + (n-1)b)

Rumus di atas bisa lebih disederhanakan menjadi

Sn = n/2(2a + (n-1)b)

Sn = n/2(a + a + (n-1)b)

Sn = n/2(a + Un)

B. PENERAPAN DERET HITUNG DALAM BISNIS


Deret hitung dapat diterapkan dalam model perkembangan usaha. Jika
variabel-variabel dalam kegiatan usaha seperti produksi, pendapatan, biaya, atau
penambahan modal berubah dari satu periode ke periode berikutnya mengikuti
pola perubahan seperti hitung maka prinsip-prinsip deret hitung dapat
digunakan.
Contoh. PT. Rafi merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi alat
tulis berupa pulpen. Pada bulan Januari perusahaan menghasilkan 10.000 buah
pulpen. Karena permintaan terus menerus meningkat diiringi dengan
penambahan tenaga kerja dan modal kerja, setiap bulannya perusahaan mampu
menambah jumlah produksi sebanyak 500 buah. Jika pertambahan jumlah

11
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

produksi tersebut setiap bulannya adalah tetap, berapakah jumlah produksi pada
bulan ke-7 di tahun yang sama? Dan berapa banyak pulpen yang telah dihasilkan
dari bulan pertama (Januari) sampai bulan ke-8?
Jawab:

A = 10.000

B = 500

Ditanya = U7 dan S8

U7 = a + 6b

U7 = 10.000 + 6(500)

U7 = 10.000 + 3000

U7 = 13.000

Jadi, produksi pada bulan ke tujuh adalah sebanyak 13.000 buah

Sn = n/2 (a + Un)

S8 = 8/2 (10.000 + U8)

S8 = 4 (10.000 + 10.000 + 7b)

S8 = 4 (20.000 + 7 (500))

S8 = 4 (20.000 + 3.500)

12
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

S8 = 4 (23.500)

S8 = 94.000

Berarti, jumlah produksi yang telah dihasilkan dari bulan januari sampai dengan
bulan agustus (bulan ke-8) adalah sebanyak 94.000 buah

Latihan Soal

PILIHAN GANDA

1. Dita mempunyai tabungan deposito di Bank ABC, dengan frekuensi


pembayaran bunga setiap 5 menit sekali selama 15 tahun. Nilai tabungan Amin
di Bank tersebut yaitu Rp 1.000.000 pada saat pertama kali setoran. Berapakah
jumlah uang Dita 15 tahun kemudian?
A. 40.774.200
B. 40.774.000
C. 40.874.200
D. 41.774.200
E. 40.784.200
F.

Dik :

P  = 1.015.015

n  = 15 tahun

Dit : F15 = ?

Jawab :

   F15 = P . e . n

   F15 = 1.000.000 . 2,71828 . 15

   F15 = 40.774.200

Analisis : Jadi, jumlah uang Dita 15 tahun kemudian adalah Rp 40.774.200

13
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

2. Penduduk kota E berjumlah 1.000.000 jiwa pada tahun 1999, tingkat


pertumbuhannya 4 % per tahun. Berapakah jumlah penduduk kota tersebut pada
tahun 2015 ?
A. 1.800.946
B. 1.800.984
C. 1.890.946
D. 1.700.984
E. 1.800.944

Dik :

P1 = 1.000.000

r  = 4 % = 0,04

t  = (2015-1999) = 16

Dit : P15?

Jawab :

R=1+r

R = 1 + 0,04

R = 1,04

Pt = P1 R ( t –1 )

P15 = 1.000.000 (1,04)( 15 –1 )

P15 = 1.000.000 (1,8009)

P15 = 1.800.944

Analisis : Jadi, jumlah penduduk di kota E pada tahun 2015 adalah 1.800.944 jiwa

3. Dana membeli sebuah motor dengan merek Ya Murah, secara kredit selama 5
tahun dengan bunga sebesar 8 % per tahun. Dana melakukan pembayaran bunga
per triwulan. Jika jumlah uang yang dibayarkan oleh Dana adalah Rp
23.255.900 berapakah mula-mula harga motor tersebut ?
A. Rp 15.680.000
B. Rp 16.650.000
C. Rp 15.650.000

14
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

D. Rp 15.650.000
E. Rp 15.657.000

Dik :

F5 = 23.255.900

i = 8 % = 0,08

n=5

m  = 12/3 = 4

Dit : P = ?

Jawab :

P = Fn /

P = 23.255.900 /

P = 23.255.900 / 1,486

P = 27.9

Analisis : Jadi, mula-mula harga motor tersebut adalah Rp 15.650.000

4. Di kota A pada tahun 2000 total penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa dan
menurut historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2%
pertahun. Berapakah total penduduk di kota A tahun 2004?
A. 2.122.716
B. 2.722.416
C. 2.122.416
D. 2.182.616
E. 2.122.716

Diketahui :

P1 = 2.000.000

r = 2%=0,02

t = 2004-2000 = 4 tahun

Pt = ?

Jawab :

15
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Pt = P1 ( 1 + r ) t-1

= 2.000.000 (1+0,02) 4-1

= 2.000.000 (1,02) 3

= 2.122.416

5. Sebuah dealer sepeda motor merek SPEED baru setahun membuka usahanya.
Bulan pertama stok persediaan sepeda motor pada akhir tahun dievaluasi
ternyata rata-rata jumlah permintaan sepeda motor sebanyak 7 buah. Berapakah
jumlah stok persediaan bulan ketujuh?
A. 56
B. 74
C. 51
D. 52

Jawab:

S7 = a + (n – 1)b

= 10 + (7 – 1)7

= 10 + 42

= 52

ESSAY

1. Jika Bapak Joni mendepositokan uangnya di bank sebesar Rp. 5.000.000dengan


tingkat bunga 12% pertahun, berapakah nilai total deposito Bapak Joni pada
akhir tahun ke-enam ?

Dik :

P = 5.000.000

n=6

i = 12 % = 0,12

Dit :

F6 = ?

16
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Jawab :

Fn = P

F6 = 5.000.000 (1 + 0,12)6

F6 = 5.000.000 (1,973)

F6 = Rp. 9.865.000

Analisis : Jadi, jumlah uang yang diterima Bapak Joni adalah Rp. 9.865.000

2. Susi membeli sebuah laptop dengan merek Toh Iba. Secara kredit selama 36
bulan seharga RP 4.800.000 dengan bunga sebesar 5 % per tahun. Susi
melakukan pembayaran bunga per triwulan. Berapakah jumlah yang harus
dibayarkan Susi ?

Dik :

P = 4.800.000

n = 36 / 12 = 3

m = 12 / 3 = 4

i = 5 % = 0,05

Dit :

F3 = ?

Jawab :

F3 = P

F3 = 4.800.000

F3 = 4.800.000

F3 = Rp. 5.571.621

3. Gatot menginginkan agar uangnya menjadi Rp 65.750.000 pada 5 tahun yang


akan datang, berapakah jumlah uang yang harus ditabung Gatot saat ini
seandainya diberikan bunga sebesar 25 % per tahun ?

Dik :

17
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

F5 = 65.750.000

i = 25 % = 0,25

n=5

Dit : P ?

Jawab :

P = Fn / ( 1 + i )n

P = 65.750.000 / ( 1 + 0,25 )5

P = 65.750.000 / 3,018

P = 21.785.950,96 = 21.785.951 (dibulatkan)

Analisis : Jadi, jumlah uang yang harus ditabung Gatot saat ini adalah Rp 21.785.951

4. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi alat tulis berupa


pulpen. Pada bulan Januari perusahaan menghasilkan 10.000 buah pulpen. Karena
permintaan terus menerus meningkat diiringi dengan penambahan tenaga kerja dan
modal kerja, setiap bulannya perusahaan mampu menambah jumlah produksi
sebanyak 500 buah. Jika pertambahan jumlah produksi tersebut setiap bulannya
adalah tetap, berapakah jumlah produksi pada bulan ke-7 di tahun yang sama? Dan
berapa banyak pulpen yang telah dihasilkan dari bulan pertama (Januari) sampai
bulan ke-8?
Jawab:

a = 10.000

b = 500

ditanya = U7 dan S8

U7 = a + 6b

U7 = 10.000 + 6(500)

U7 = 10.000 + 3000

U7 = 13.000

18
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Jadi, produksi pada bulan ke tujuh adalah sebanyak 13.000 buah

Sn = n/2 (a + Un)

S8 = 8/2 (10.000 + U8)

S8 = 4 (10.000 + 10.000 + 7b)

S8 = 4 (20.000 + 7 (500))

S8 = 4 (20.000 + 3.500)

S8 = 4 (23.500)

S8 = 94.000

Berarti, jumlah produksi yang telah dihasilkan dari bulan januari sampai dengan
bulan agustus (bulan ke-8) adalah sebanyak 94.000 buah

5. Jika Bapak Joni mendepositokan uangnya di bank sebesar Rp. 5.000.000dengan


tingkat bunga 12% pertahun, berapakah nilai total deposito Bapak Joni pada
akhir tahun ke-enam ?

Dik :

      P = 5.000.000

n=6

i = 12 % = 0,12

Dit :

F6 = ?

Jawab :

Fn = P

F6 = 5.000.000 (1 + 0,12)6

F6 = 5.000.000 (1,973)

F6 = Rp. 9.865.000

19
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

Analisis : Jadi, jumlah uang yang diterima Bapak Joni adalah Rp. 9.865.000

20
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

21
IMELDA ANI YOLANDA MARBUN (4191111002)

DAFTAR PUSTAKA
Buku Matematika Ekonomi dan Bisnis, Josep Bintang Kalangi, Salemba Empat, 2006

Buku Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Dumairy, BPFE Yogyakarta,
1999

https://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/modul-aljabar-kelas-xii-semester-2-
standar-komp-4.pdf (diakses 14 oktober 2018)
https://elearningwidyabuana.files.wordpress.com/2014/01/soal-matekbis-i-2014.pdf
(diakses 14 oktober 2018)
Modul Matematika Ekonomi 1, Laboratorium Manajemen Dasar, 2014

22

Anda mungkin juga menyukai