Anda di halaman 1dari 12

BAB 9

Aset Tak Berwujud


AKUNTANSI KEUANGAN
MENENGAH I
A. DEFINISI ASET TAK BERWUJUD

Suatu aset dikatakan memenuhi


kriteria dapat diidentifikasi jika:
a. Dapat dipisahkan atau
dibedakan dari entitas dan
dijual
b. Timbul dari kontrak atau hak PSAK 19(Revisi 2010)mendefinisikan aset takberwujud sebagai aset nonmoneter yang
legal lainnya. dapat didefinisikan tanpa wujud fisik.

Beberapa katrakteristik utama dari suatu aset takberwujud ,yaitu sebagai berikut:
1. Dapat diidentifikasikan (identifiability)
2. Kendali (control)
3. Tidak mempunyai wujud fisik. 1

Etentitas mengendalikan
suatu aset jika etentitas Dalam beberapa kondisi aset tak berwujud
memiliki kemampuan untuk mempunyai elemen fisik sehingga perlu
memperoleh manfaat pertimbangan untuk menentukan apakah aset
ekonomis dari aset tersebut tersebut merupakan aset berwujud atau tidak.
B.PENGAKUAN AWAL ASET TAKBERWUJUD Kriteria pengakuan aset takberwujud sebagai aset
jika:
Syarat 1. Memenuhi definisi
2. Memenuhi kriteria pengakuan 1

a. Kemungkinan besar entitas akan


memperoleh manfaat ekonomimasa
depan dari aset tersebut.
b. Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal 1. Perolehan Terpisah
Untuk aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah
Terdapat beberapa kemungkinan cara
maka pengukuran biaya perolehannya terdiri atas:
memperoleh aset takberwujud:
1. Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak
1. Perolehan terpisah
yang tidak dapat dikembalikan,dikurangi diskon dan
2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi bisnis
rabat.
3. Akuisisi dengan hibah pemerintah
2. Biaya yang secara langsung dapat distribusikan yang
4. Pertukaran aset
terjadi dalam menyiapkan aset tersebut sehingga siap
5. Aset tak bewujud yang dihasilkan secara
untuk digunakan sesuai tujuan penggunaanya.
internal
2. Akuisisi Sebagai Bagian Dari Kombinasi
Biaya perolehan aset takberwujud yang diakuisisi sebagai bagian dari
kombinasi bisnis (PSAK ugai a 22) adalah nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi . Jika aset takberwujud diperdagangkan secara bebas di pasar
aktif, maka harga pasar adalah dasar pengukuran terbaik. Dan Aset
takberwujud yang timbul dari kombinasi bisnis harus diakui terpisah
dari goodwill.

3. Akuisisi Dengan Hibah Pemerintah

4. Pertukaran Aset Entitas yang memperoleh aset takberwujud dengan hibah


pemerintah mempunyai pilihan untuk pengakuan aset
Aset takberwujud yang diperoleh dari pertukaran takberwujud tersebut, yaitu:
adalah diukur pada nilai wajar,kecuali: 1. Mengakui sebesar nilai wajar
1. Transaksi pertukaran tersebut kurang memiliki 2. Mengaakui aset tak berwujud dan hibah dengan nilai nominal
substansi komersial
2. Nilai wajar aset baik yang diterima atau
dilepaskan tidak dapat diukur dengan andal.
5. Aset Tak Berwujud Yang Dihasilkan Secara Internal

Untuk menentukan apakah aset takberwujud yang dihasilkan secara internal (selain goodwill)
dapat diakui sebagai aset takberwujud, maka perlu dibedakan antara tahap penelitian dan
tahap pengembangan.

1. Tahap Penelitian
Penelitian adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.

2. Tahap Pengembanagan
Pengembangan adalah penerapan temuan penelitian atau pengetahuan lainnya pada

suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau
jasa yang sifatnya baru
C. PENGUKURAN SETELAH PEROLEHAN
Setelah pengakuan awal, entitas harus memilih salah satu dari 2 (dua) dasar
pengukuran aset takberwujud, yaitu :
(1) Model biaya perolehan
(2) Model revaluasi.

Jika entitas memilih menggunakan model revaluasi maka semua aset dalam
kelas yang sama harus diperlakukan sama, kecuali apabila tidak ada pasar
aktif untuk aset tersebut
Penjelasan

1. Model Biaya Perolehan

Jika entitas memilih menggunakan model biaya maka setelah pengukuran


awal aset takberwujud dinilai berdasarkan biaya perolehannya dikurangi
dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.
2. Model Revaluasi
Bagian Revaluasi

 Amortisasi Apabila model revaluasi dipilih oleh entitas, maka nilai aset setelah
Setelah pengakuan awal,maka pengukuran awal dinilai berdasarkan nilai wajar dikurangi dengan akumulasi
entitas harus menentukan amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penerapan model revaluasi
masa manfaat aset tak seperti yang telah dijelaskan pada bab mengenai aset tetap.
berwujud. Masa manfaat aset
takberwujud dibedakan men  Masa Manfaat Tidak Terbatas
jadi masa manfaat terbatas
dan tak terbatas. Suatu aset disebut memiliki masa manfaat tidak
terbatas apabila tidak dapat ditentukan masa manfaat
dengan periode waktu.
 Masa Manfaat Terbatas
Aset takberwujud dengan masa manfaat  Penurunan Nilai Aset Takberwujud
terbatas harus diamortisasi. Konsep
amortisasi un tuk untuk aset tak berwujud Apabila terdapat indikasi penurunan n ilai,maka entitas
sama dengan konsep penyusutan yang membandingkan antara jumlah tercatat aset takberwujud
berlaku untuk aset tetap. dengan nilai terpulihkan,begitu juga sebaliknya.
D. PENGHENTIAN PENGAKUAN

Suatu aset takberwujud harus dihentikan pengakuannya bila:


1. Dalam(proses)pelepasan,
2. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasn.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian


pengakuan aset takberwujud dihitung sebagai perbedaan antara
nilai tercatat aset takberwujud dan nilai dari imbalan yang
diterima.

Imbalan yang diterima pada saat penghapusan suatu aset


takberwujud diakui pada awalnya sesuai dengan nilai
wajarnya
E. PENYAJIAN ASET TAKBERWUJUD DAN AKUN TERKAIT

Dalam laporan Laba Rugi Komprehensif, penyajian b eban amortisasi dan kerugian dari
penurunan nilai sebagai bagian dari laba operasi berkelanjutan.

Berikut adaalaah contoh penyajian di Lapaoran Posisi Keuangan Konsolidasian PT Unilever


Indonesia Tbk dan anaka perusahaan 31 Desember 2014, 31 Desember 2013, 1 Januari 2013
F. PENGUNGKAPAN ASET TAKBERWUJUD DAN AKUN TERKAIT

Suatu entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap kelas aset takberwujud,
dipisahkan antara aset takberwujud yang dihasilkan secara internal dan aset takberwujud
lainnya, antara lain :
1. Apakah masa manfaat tidak terbatas atau terbatas
2. Metode amortisasi yang digunakan aset takberwujud
3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
4. Unsur-unsur dalam laporan pendapatan komprehensif
5. Pengakuan atas jumlah tercatat pada awal atau akhir periode menunjukan:

b. Aset digolongkan sebgai aset c. Peningkatan atau penurunan


a. Penambahan
yang dimiliki untuk dijual selama suatu periode tersebut

f. Setiap amortisasi yang e. Kerugian penurunan nilai yang d. Kerugian nilai yang diakui
diakui selama periode dibalik dalam laaporan laba rugi dalam lapaoran laba rugi

h. Perubahan lainnya pada jumlah tercatat aset


g. Selisish kurs neto yang timbul
selama periode
“Jangan pernah menjauh dari kegagalan. Sebaliknya, pelajari dengan
cermat
dan imajinatif untuk aset tersembunyinya ”.
Michael Korda
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai