Deret
Matematika
XI MIPA 2
Firda Aulia, Muhamad Haikal,
Raisa Raghda, Zahra Rahmawati
Notasi S i g m a
Notasi Sigma adalah penjumlahan semua
bilangan yang dihasilkan oleh fungsi dari indeks i
= 1 sampai dengan indeks i = n.
Fungsi dari
sebuah peubah
indeks: Xi = c
Fungsi konstan: Xi
(Xi+Yi) Xi +
Fungsi dari = Yi
indeks notasi
sigma: (Xi-Yi) Xi -
= Yi
Pola Bilangan
a.Pola Bilangan Ganjil: Barisan yang terdiri atas kumpulan bilangan ganjil. Dimulai dari angka
1 sampai tak hingga, dengan rumus suku ke-n Un = 2n - 1 dan jumlah n pada suku
pertamanya Sn = n^2.
b.Pola Bilangan Genap: Barisan bilangan yang merupakan kumpulan bilangan genap.
Dimulai dari 2 sampai tak hingga, dengan rumus suku ke-n Un = 2n dan jumlah n pada
suku pertamanya S n = n^2 + n atau S n = n(n + 1).
c.Pola Bilangan Segitiga: Susunan pola menyerupai bangun segitiga. Contoh pola
bilangannya, yaitu 3, 6, 10, 15, 21, dan seterusnya. Rumus suku ke-n, yaitu Un = 1/2 n(n + 1)
dan jumlah n pada suku pertamanya, yaitu S n = 1/ 6 n(n + 1)(n + 2).
d.Pola Bilangan Persegi: Memiliki pola yang sam dengan bilangan pangkat 2. Contohnya yaitu,
1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100. Rumus suku ke-n, yaitu Un = n^2 dan jumlah n pada suku
pertama yaitu Sn = 1/6 n(n + 1)(2n + 2).
e.Pola Bilangan Persegi Panjang: bilangan-bilangan yang terbentuk dari hasil kali antara
2 bilangan asli yang berurutan. Contohnya, yaitu 2, 6, 12, 20, dan seterusnya. Rumus suku
ke-n adalah Un = n(n + 1) dan jumlah n pada suku pertama, yaitu Sn = 1/3 n(n + 1)(n
+ 2).
f.Pola Bilangan Segitiga Pascal: Jumlah bilangan-bilangan dari setiap baris pada segitiga
pascal. Pola pascal digunakan untuk menentukan koefisien susku-suku binomial (x + y)^n.
Rumus dari jumlah bilangan pada setiap barisnya adalah 2^n-1. (n = bilangan asli).
g.Pola Bilangan Fibonacci: Pola yang berasal dari jumlah bilangan setelahnya, yaitu hasil
dua bilangan sebelumnya yang dijumlahkan. Rumus suku ke-n nya, yaitu Un = Un-1 + Un-2
Barisan d a n Deret
Barisan bilangan adalah himpunan bilangan yang diurutkan menurut
aturan tertentu
contoh :
3,5,7,9,11,13,…(15) ditambah 2
bilangan
34,31,28,25,22,19,…(16)
aritmatika
ditambah -3
2,4,8,16,32,64,…(128) dikali 2
bilangan
81,27,3,1,…(1/3) dikali geometri
1/3
menentukan rumus suku ke-n suatu barisan bilangan :
Deret geometri :
jumlah suku dari barisan geometri :
adalah jumlah suku-suku dari barisan
geometri misalnya, U1 + U2 + U3 + …. U4
• rumus jumlah suku n pertama
Sn = a + ar + ar ²+ ar³ + … + ar ^n-1
r. Sn = ar + ar ² + ar³ + …. + ar ^ n-1 + ar
^n
Sn - r . Sn
(1-r) Sn == (1
a - ar
r ^n^n)
. Sn = a (1 - r :r ≠
^n ). 1
1-r
karena r ≠ 1 rumus tersebut dibagi dengan -1 , sehingga
diperoleh
Sn = a(r^n ; -1 jadi, rumus jumlah n suku pertama dari deret
) geometri sebagai berikut :
r-1
; jika r < 1 dan r
≠ 1
catatan: suku pertama (a), beda (b), suku ke-n (n), suku ke-n lainnya (k), jumlah suku ke-n (Sn).
Rumus-rumus
lainnya:
Jumlah n suku pertama: Sn = n/2 {2a + (n -1)b} atau Sn = n/2 {a +
Un} Hubung an antara suku ke-n deng an jumlah suku ke-n: Un =
Sn - Sn-1 Sisipan: U - a
k+1
S uku teng ah: U½(n+1) = a + Un
2
catatan: suku terakhir (Un)
Bunga, Penyusutan,
Pertumbuhan, d a n Peluruhan
Bung a
Bunga adalah jasa dari Contoh :
pinjaman atau simpanan yang Modal sebesar Rp.
dibayarkan pada akhir jangka 6.000.000,00 disimpan di
waktu yang telah disepakati bannk dengan bunga 15% ,
bersama. maka setelah setahun modal
Jika besarnya
pinjaman atau bunga suatu tersebut setahun bunga modal
simpanan tersebut :
dinyatakan dengan % (persentase). = 15% x
Rumus : = Rp.
Rp.6.000.000,00 900.000,00
I = p x M0
I : bunga
p : bunga dalam bentuk
persen M0 : jumblah
tabungan awal
B u n g a Tunggal B. Presentase S uku
Bunga yang diberikan hanya untuk Bung a b = B0 x 100
sejumblah uang yang ditabungkan M0
B0 = besar bunga diawal
atau dipinjamkan dan bunganya tidak periode
berbunga lagi (besar bunganya tetap
dari waktu ke waktu.) C. Modal Akhir
A. Besar Bunga M n = M 0 (1 + n .
Tunggal Bn = n . b . M 0 b)
Bn = besar bunga setelah periode
Mn = modal akhir setelah
ke-n n = lamanya pinjaman bunga
periode ke - n
b = presentase suku
bunga M0 = modal awal
Contoh Contoh :
: 1. Modal sebesar Rp. 2. Pak Tani meminjam uang di
Koperasi "Mari Cipta" sebesar Rp
800.000,00 disimpan di
3.000.000,00 dengan bunga tunggal
bank dengan suku bunga
4 % per tahun. Hitunglah besarnya
tunggal 15% bunga dan uang yang akan
setahun.Hitunglah besarnya dikembalikan Pak Tani selama 5
bunga setelah 5 tahun tahun? Jawab :
Jawab : Bn = n . b . M 0
Bn = n . b . M 0 B5 = 5 . 0,04 . 3.000.000,00
= 120.000,00 . 5
B5 = 5 . 0,15 . 800.000,00
= Rp. 600.000,00
= 0,75 . 800.000,00
Besar uang yang dikembalikan selama 5
= Rp. 600.000,00 tahun :
M 5 = M 0 + B5
M5 = 3.000.000,00 + 600.000,00
B u n g a Majemuk
Bunga majemuk merupakan bunga yang dibungakan kembali.
Menentukan modal akhir / nilai akhir
M n = M o(1 + b)^n
n -1
Contoh : Jawab :
1. Sebuah mesin penggiling M9 = 3.000.000,00 ( 1 - 9.
padi dibeli dengan harga 3% )
3.000.000,00. Hitunglah = 3.000.000,00 ( 1 - 9.
nilai pada akhir tahun ke-9 0,03 )
= 3.000.000,00 ( 1 -
jika diperkirakan
0,27 )
penyusutanya adalah 3% = 3.000.000,00 ( 0,73 )
per tahun dari harga = Rp. 2.190.000,00
belinya.
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan merupakan cara menghitung naiknya suatu
nilai berdasarkan tingkat peningkatannya serta nilai
awalnya.
Contoh : Jawab :
Jumblah penduduk di akhir periode 2005 - jumblah penduduk di awal periode
1. Jumblah penduduk pada 2000 Jumblah penduduk diawal periode 2000
= 3.151.162 - 2.895.649
Sumatra Selatan pada 2.895.649
Tentukan nilai
pertumbuhan dan tingkat
pertumbuhan penduduk
Bali dari tahun 2000 ke
tahun 2005.
Pertumbuhan Penduduk
tingkat pertumbuhan
= 150.000( 1,02 )
penduduk
= 153.000 Jiwa
Pertumbuhan Penduduk
n
3,125% = 100% ( 21
)
( 12 ) = 3,125% =321
n=
2 )
n
100 5 5
=( 1
n= T%1 = t = 700 = 140
t T hari
2
n 5
B u n g a Majemuk
Bunga yang dihitung dengan membungakan pinjaman pokok
ditambah bunga dari periode sebelumnya.
n
Mn = M (1 +i) M = Mn
n
(1 + i)
Mn = modal
akhir M = Mn = modal
modal awal i = akhir M =
suku bunga modal awal i =
n = jangka suku bunga
waktu
n = jangka
B u n g a Majemuk
Contoh Dik : M =
1. Faza menabung uang di bank 5.000.000 i = 6%
sebesar Rp5.000.000. Bank = 0,06
tersebut memberi bunga n=1
tahun
majemuk 6% per tahun yang
Dit : Mn ?
Jawab
dibayar tiap bulan. Setelah , Mn = M (1 +i)
setahun, Faza mengambil n
Mn = 5.000.000 (1 +
uangnya. Berapa jumlah 0,06)1
uangnya sekarang...
= 5.000.000 (1,06)1
= 5.300.000
Anuitas
A. M eng hitung B. M eng hitung C. Menghitung Besar
Anuitas Ang suran Bunga
i
A=M - n -1
a n = a 1 (1 + i) bn= M x
1 - (1 + n
x i
i) bn = bunga
an = angsuran ke n
A = an + b n pada angsuran
a 1 = angsuran
ke n
A = anuitas pertama n = jangka
waktu angsuran M = modal
M = modal
awal i = suku
awal i = suku
bunga
bunga
n = jangka
waktu
an= angsuran pada
n bn= besar
Contoh
Pak Arif akan membeli rumah seharga Rp250.000.000 dengan uang muka
Rp100.000.00. Sisanya kan dilunasi dengan sistem anuitas tahunan selama 1o
tahun dengan suku bunga 18% per tahun. Tentukan nilai anuitas ...