Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATEMATIKA Hitung keuangan

MAKALAH MATEMATIKA
Hitung keuangan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matematika yang
diberikan oleh guru.
Disusun oleh :

                         17. Jaenal Arifin                              22. Linda Ayu s


                         18. Jhovan Andi Arista                  23. Miftahul Janah
                         19.KartiniTriningsih                      24. M. Purwadi
                         20. Khaeroyani                               25. M. Sukron
                         21.Lilis Lestari

SMA 1 BRINGIN
Jalan wibosono gang II no.3 kabupaten Semarang
2007 / 2008

KATA PENGANTAR
Alhadullilah penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan
inayah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah matematika ini, makalah matematika ini
ditulis untuk memenuhi tugas dan materi yang telah diberikan oleh guru, sebagai nilai
tambahan.
Adapun materi yang ditulis adalah materi hitung keuangan tentang bunga tunggal,
bunga majemuk dan anuitas.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis  berusaha menyampaikan dan menyajikan
dengan bahasa yang cukup sederhana disertai beberapa contoh, dengan harapan agar mudah
dimengeri atau dipahami oleh para siswa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis dan karena
itu, segala saran dan kritik insyaallah akan penulis terima dengan senang hati, demi
kesempurnaan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kepada sahabat terdekat dan guru matematika yang telah memberi dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Akhirul kata, penulis ucapkan selamat memakai makalah ini dan semoga
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Bringin, januari 2008

                                                                                         Penulis.

BAB I
HITUNG KEUANGAN

1.1  BUNGA TUNGGAL


Pengertian ;
 - jika M suatu modal di pinjamkan ( diperbungakan ) dengan dasar P%                        
setahun, maka pada akhir tahun timbul bunga sebesar (P%) × M .
 - dan bunga yang akan timbul pada setiap jangka waktu tidak mempengaruhi besarnya modal
yang di pinjam. Maka dikatakan bahwa modal itu diperbungakan atas dasar perhitungan
bunga tunggal
I=
MPn
 
Bunga tunggal adalah bunga yang di hitung pada modal awal untuk jangka waktu penggunan
modal tersebut. Bunga tunggal / atas modal awal M untuk n tahun dinyatakan oleh :

Dan jumlah uang ( modal + bunga ) setelah n tahun Mn dinyatakan oleh :


 
Mn = M( 1 + Pn)
 

Tahun eksak = 365 hari


Tahun biasa = 360 hari

           Bunga =  P % . M        P% = suku bunga

           Mn = P % . M + N       M = modal / pinjaman


                                                N =  jumlah uang jatuh tempo pada akhir tahun
             

Contoh 1
Modal sebesar 10.500,00 di bungakan secara tunggal dengan besar bunga 5% setahun selama
73 hari ( 1 tahun = 365 hari ) maka besar bunga adalah?
Jawab:
Modal = 10.500,00
5     
Bunga tunggal setahun =        ×  10500 =  Rp  525,00
                                             100

Bunga 73 hari  =     73     ×   Rp 525,00       = Rp 105,00


                                365
                      
contoh 2                                         
apabila modal Rp 10.000,00 di pijamkan dalam satu tahun dengan perjanjian bunga
1
 
tunggal   % per bulan, maka pada akhir tahun akan diterima modal berserta bunganya
                4
berjumlah ?
               
jawab =

1
modal Rp 10000 dipinjamkan dalam satu tahun dengan perjanjian bunga tunggal  %
                                                                                                                                   4
Sebulan, maka bunga 1 tahun
    1
                              %   × 20 × Rp 10.000  = Rp 600,00

                                                  4
Pada akhir tahun akan diterima modal beserta jumlahnya :

                                                 Rp 10000 + Rp 600 = Rp 10600

1. 2  BUNGA MAJEMUK

Pengertian  :    jika M suatu modal di perbungakan pada akhir suatu jangka waktu maka modal
menghasilkan suatu bunga. Jika bunga tidak diambil, maka bunga itu tidak dapat
ditambahkan,sebagai modal. sehigga bunga itu sendiri nanti pada akhir jangka waktu
berikutnya menghasilkan secara demikian dikatakan modal diperbungakan atas dasar bunga
majemuk atau bunga ganda .
Perkembangan modal atas dasar bunga majemuk dapat dilukiskan sebagai barisan
geometri :       

 M , M(1,+  P%),M(1 + P%)3........

Demikian sehingga setelah n tahun modal itu menjadi :

 Mn = M(1 + P ) n

I = p % disebut prosentase bunga .

Mn            
  NT =     NT = nilai tunai

               
 ( 1 + P ) n

Bunga majemuk adalah suatu jumlah yang menyebabkan modal bertambah dalam
sejumlah waktu yang diberikan.. jumlah bunga majemuk dan modal disebut jumlah uang
majemuk. Interval waktu yang sama yang berturut turut di sebut periode konversi atau
periode bunga dan biasanya dalam waktu tiga bulan (kuartalan ), enam bulan atau satu tahun.
Tingkat bunga ( suku bunga ) yang di tutup sebagai suku bunga tahunan disebut
tingkat nominal.

Rente

Rente adalah suatu rentetan modal yang sama besarnya, dan sama jangka waktu

antara hari- hari pembayarannya

Jika pembayaran- pembayaran  itu dilakukan pada awal tiap jangka waktu maka rente

itu disebut rente prenumerando, tapi jika pebayaran itu dilakukan pada akhir  tiap angka

waktu, maka rente itu disebut rente postprenumerando


Secara umum, jika akhir suatu rente dinyatakan

dengan A, besar pembayaran dinyatakan dengan M, dan pembayaran itu dilakukan P kali,

maka untuk rente prenumerando diperoleh :

                        p
      A = m × ∑ ( 1 + i ) n                  … rumus nilai akhir rente prenumerando
                    n=1           

                          n-1
      A = M + M ∑   ( 1 + P )n     …..rumus nilai akhir post numerando
                         n=1

                                                                                                     
n-1
1
NT prenumerando =                    M + M    ∑       
                                                                                                     n=1    
( 1 + P)n

                                                          n
NT post numerando =                  M ∑         1
                                                          n=1     ( 1 + P )n

M              
    NT =  M +    ……NT prenumerando kekal
                                P
                       M       
NT =     ……… NT post numerando
                                        P

Contoh 1
Hitunglah nilai akhir sebuah modal sebesar Rp 160000 diperbungakan dengan bunga

majemuk selama 14 tahun dengan bunga 9 % setahun.

Jawab :

Mn = M . ( 1+ P )n

Mn = 75000 . ( 1 + 0, 09 )14 

      = 75000 .  ( 1,09 )14


      
 = 75000 .  3, 3417269 ( LIHAT TABEL )

      = 250.624

Contoh 2
Carilah nilai tunai dari Rp 3000000 yang harus di bayar 12 tahun kemudian. Bunga 3½ %
setahun adalah… ?
Jawab :
MN
NT =      
          ( 1 + P )n

      =     3000000


          ( 1 + 0, 035 )12

      =     3000000


             ( 1, 035 )12

3000000
      =    
            1,51106866

      =   1, 985349,89

Contoh 3

Hitunglah nilai akhir rente prenunerando, jika besar tiap pembayaran  Rp 800000 sedangkan

rente berjalan 4 tahun dengan bunga 4% setahun..


Jawab :

                  n
 Mn =  M ∑   ( 1 + P )n
                 n=1
                                     
 4
       =   800000 ∑  ( 1+ 0,04 )n
             n=1

       =   800000      ( 1, 04 )1 + ( 1, 04 )2 + (1, 04 )3 + ( 1, 04 )4 


 

       =   800000       1,


04 + 1, 0816 + 1, 124864 + 1, 1698586

       =   800000 . 4, 4163226

       =   Rp 3533058

Contoh 4
Hitunglah nilai akhir rente post numerando jika besar tiap pembayaran Rp 100000 sedangkan

rente berjalan 5 tahun dengan bunga 5½ % setahun.

Jawab :

                      n-1
 A = M + M  ∑   ( 1 + P )n
                      n=1
                                                      
 4
 A = 100000 + 100000 ∑   ( 1 + 0, 055 )4
                                      n=1
     = 100000 + 100000 . 4, 51809103 ( lihat tabel )

     = 100000 + 458109,103

     =  558109,103

                                   

1. 3 ANUITAS
Anuitas adalah pembayaran dengan jumlah tetap yang harus dilakukan secara periodik.

Anuitas terdiri dari 2 bagian, yaitu :

-          angsuran pelunasan pinjaman


-          pembayaran bunga

rencana pelunasan pembayaran disebut rencana angsuran.

RUMUS =      angsuran + bunga

     Angsuran  : an ( 1 + i )n – 1 ; a1 = angsuran pertama, i = dasar bunga

     Anuitas      : M . i  ( 1 + i ) n   ; M = hutang awal, i=  dasar bunga

Contoh :

Sebuah pinjaman sebesar Rp 1000000 akan dilunasi dengan anuitas sebesar Rp 200000 tiap

akhir tahun. Tentukan rencana pelunasan jika bunga 5%.

Jawab :

Anuitas  Rp 200000 dari angsuran dan bunga.


-          Bunga pada angsuran akhir tahun pertama  =     5        × Rp 1000000  = Rp 50000
                                                                                       100
-          Angsuran pertama Rp 200000 -  Rp 50000 = Rp 150000
-          Hutang pada tahun kedua Rp 1000000 – Rp 150000 = Rp 800000 , dan seterusnya

 Jika menggunakan tabel dapat di nyatakan sebagai berikut :

anuitas Rp 200000 hutang


Tahun hutang awal akhir            
bunga 5% angsuran ( sisa )
1 Rp 1000000 Rp 50000 Rp 150000 Rp 850000
2 RP 850000 Rp 42500 Rp 157500 Rp 692500
3 Rp 692500 Rp 34625 Rp 165376 Rp 527125
4 Rp 527125 Rp 26356,25 Rp 173643,75 Rp 353481,25
5 Rp 35348,25 Rp 17674,06 Rp 182325,94 Rp 171155,31
6 Rp 171155,31 Rp 855,77 Rp 171155,31 0

PENUTUP

           Alhadulilah, kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik meskipun masih
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya. Segenap kami ucapkan kepada
seluruh pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusun makalah ini. Kami juga
minta  maaf jika pembaca kurang memahami isi dari laporan makalah kami. Semoga laporan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Terima
kasih.

Bringin, januari 2008

                                                                                         Penulis.

                                                              

KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis menyusun makalah  laporan ini agar para pembaca lebih mudah dalam
memahami materi yang penulis susun mengenai materi hitung keuangan tentang bunga
tunggal, bunga majemuk dan anuitas. Penulis mengambil dari berbagai sumber agar teruji
kebenarannya. Untuk itu penulis berharap pembaca dapat dengan mudah belajar
menggunakan laporan makalh ini. Belajarlah dengan membaca adalah salah satu sarana
memperoleh ilmu, karena ilmu adalah jalan memperoleh kekayaan.
Bringin, januari 2008

                                                                                         Penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Daiman, E, 1994. matematika untuk SMA kelas 1. Bandung, Geneca Exact Bandung.
Nasution, Andi Hakim, dkk.1996. Matematika 1 untuk SMA. Jakarta, departemen pendidikan
dan kebudayaan.
Noor Mandiri, BK & Sucipto Endas ; Matematika SMU Penerbit Erlangga 2003.

Anda mungkin juga menyukai