PENDAHULUAN
penambahan bunga dalam jangka waktu tertentu disebut Nilai Akhir Modal.
Modal yang telah dikeluarkan bunganya disebut Nilai Tunai. Sedangkan modal
yang tidak berubah besarnya dan dibayarkan/diterima rutin di setiap jangka
waktu tertentu disebut Angsuran.
Untuk memudahkan dalam memahami bunga majemuk kita dapat
membandingkannya dengan bunga tunggal. Jika pada bunga tunggal adalah
bunga yang dihasilkan di setiap akhir jangka waktu tidak berubah, maka pada
bunga majemuk, bunga yang dihasilkan di setiap akhir jangka waktu berikutnya
semakin bertambah karena bunga itu sendiri ikut berbunga dengan cara ikut
menjadi modal.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
Suku bunga tetap adalah suku bunga yang tidak berubah selama jangka waktu
yang diperjanjikan tidak akan berubah.
2. Suku bunga mengambang
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang dapat berubah sesuai
dengan tingkat suku bunga yang ditetapkan.
3.
= Mo + p%Mo
M1 = Mo(1 + p%)
c. Pada akhir masa bunga ke-2
Besar bunga : b2 = p%M1 = p%Mo(1 + p%)
Modal akhir : M2 = M1 + b1
= Mo(1 + p%) + p%M1
M2 = Mo (1 + p%) + p%Mo(1 + p%)
M2 = Mo (1 + p%)2
d. Pada akhir masa bunga ke-3
Besar bunga : b3 = p%M2 = Mo(1 + p%)2
Modal akhir : M3 = M2 + b3
= Mo(1 + p%)2 + p%Mo(1 + p%)2
M3 = Mo(1 + p%)3
Mn = Mo(1 + p%)n
M12 = 20.000.000 (1 + 0,025)12
= 20.000.000 (1.025)12
= 20.000.000 (1,34488882425)
= Rp. 26.897.776,485
Mn = Mo (1+ p%)n
M10= 1.000.000 (1+0,05)10,5
= 1.000.000 (1,05)10,5
= 1.000.000 (1,66912030435)
= Rp.1.669.120,30435
Sehingga nilai tunainya dari modal akhir Mn selama n masa bunga, dengan
suku bunga p% tiap masa bunga adalah :
NT = Mo =
Mn
(1+ p )n
Nilai akhir dari suku bunga majemuk dengan n pecahan > 1 masa bunga
Nilai akhir suku bunga majemuk dengan n masa bunga adalah Mn = Mo (1
+ p%)n, sehingga jika Mn di bungakan dengan suku bunga p% tiap masa
bunga selama w/v masa bunga naka besar bunga:
b( w/v masa bunga) = p% w/v.Mn = p%.w/v.Mo(1 +p%)n
jika Mo dibungakan selama nw/v masa bunga, dengan suku bunga p% tiap
masa bunga maka modal akhirnya:
M(nw/v masa bunga) = Mn + b(nw/v masa bunga)
= Mo (1 + p%)n + p%w/vMo(1 + p%)n
M (nw/v masa bunga) = Mo (1 + p%)n (1+w/vp%)
Sehingga nilai tunai dari suku bunga majemuk dengan n pecahan > 1 masa
bunga adalah :
nw
masa bunga)
v
w
( 1+ p )n (1+ . P )
v
M(
NT = Mo =
Contoh :
M(
NT = Mo =
1
M (11 Bulan)
2
11
1
1 1
1+2
(1+ . 2 )
2
2 2
8.500.000
( 1+0,025 )11 (1+0,0125)
8.500.000
( 1,3120866578 ) .(1,0125)
8.500 .000
1,32848774102
= Rp. 6.398.252,49232
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Bunga majemuk adalah tingkat bunga atas sebuah pinjaman, investasi, atau
transaksi financial lainnya yang dihitung lebih dari satu kali dalam setahun.
Bunga majemuk biasanya menghasilkan tingkat pembayaran bunga yang lebih
tinggi.
3.2 Macam Macam Bunga Majemuk
Bunga majemuk dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Suku bunga tetap
2. Suku bunga mengambang
3.3
10
DAFTAR PUSTAKA
http://pitto4492.blogspot.co.id/2013/11/makalah-bunga-majemuk.html
http://mochimamazazi.blogspot.co.id/2013/11/bunga-majemuk.html
http://id.wikihow.com/Menghitung-Bunga-Majemuk
https://fitriayurochmah.wordpress.com/2014/04/27/matematika-akuntansi-bungamajemuk/
11
12