Anda di halaman 1dari 20

BUNGA TUNGGAL

Bunga Majemuk
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bunga majemuk adalah biaya atas penggunaan uang yang
diperhitungkan atas jumlah modal pokok beserta bunga yang berhak atau bunga yang
diperhitungkan atas bunga yang belum dibayar. Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa dalam
perhitungan bunga majemuk selalu memeperhitungkan bunga yang telah didapatkan sebelumnya
untuk menghitung besar bunga selanjutnya. Perhitungan bunga majemuk dilakukan pada interval
tertentu, misalnya setiap bulan, setiap triwulan, setiap enam bulan, ataupun setiap tahun.

Selanjutnya, akan dicari cara menentukan hasil yang diperoleh dalam perhitungan bunga
majemuk. Misalkan terdapat modal awal sebesar P0 dengan bunga majemuk i, maka jumlah
penerimaan pada periode pertama adalah modal awal ditambah besar bunga, dimana besar bunga
sama dengan modal awak dikali persentase bunga atau:

P1 = P0 + P0i = P0 ( 1 + i )

Pada periode kedua, P1 dianggap sebagai modal awal, sehingga:

P2 = P1 ( 1 + i )

Begitupun untuk periode ketiga, P2 dianggap sebagai modal awal, sehingga:

P3 = P2 ( 1 + i )
.
.
.
dst sampai untuk periode ke-n diperoleh:

Pn = Pn-1 ( 1 + i )

Jika nilai P1 disubtitusikan ke P2, diperoleh:

P2 = P0 ( 1 + i )2

Kemudian nilai P2 di atas disubtitusikan lagi ke P3, diperoleh:


P3 = P0 ( 1 + i )3
.
.
.
dst sampai periode ke-n, sehingga diperoleh rumus perhitungan jumlah penerimaan bunga
majemuk:

Pn = P0 ( 1 + i )n

Dimana, Pn = Jumlah penerimaan

P0 = Modal awal (Tabungan pokok)

i = Tingkat bunga

n = Periode waktu

Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang sebesar Rp1.000.000,00 dengan tingkat bunga
majemuk 10%. Berapakah uang yang akan diterima orang tersebut jika dimajemukkan setiap
enam bulan selama dua tahun?

Dari keterangan di atas, diketahui P0 = 1.000.000, i = 10% = 0,1, dan n = 4 periode. Jadi, jumlah
penerimaan pada periode ke-4:

P4 = 1.000.000 ( 1 + 0,1 )4

P4 = 1.464.100

Jumlah penerimaan adalah Rp1.464.100,00

Fungsi Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif yang dimaksud dapat berupa
pembesaran atau penambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit
menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya. Jadi, fungsi pertumbuhan adalah
fungsi yang menyatakan perubahan kuantitatif sesuatu yang dinyatakan dalam jangka waktu
tertentu.

Misalnya dalam ilmu biologi, fungsi pertumbuhan biasanya digunakan untuk memprediksi
ukuran kuantitatif suatu organism. Sebagai contoh, suatu jenis bakteri membelah diri menjadi
dua dalam waktu satu detik. Ditanyakan berapa jumlah bakteri satu menit kemudian.

Untuk menghitungnya, cukup menggunakan fungsi eksponen biasa, yaitu:

B1 = B0 it

Dimana, B1 = Jumlah bakteri akhir

B0 = Jumlah bakteri awal

i = Rasio pertumbuhan

t = waktu

maka, B1 = 1 260 = 1,15292 x 1018

Tidak semua pertumbuhan suatu objek dapat dihitung dengan menggunakan fungsi eksponen.
Ada juga yang menggunakan persamaan monomolekuler, persamaan logistik, dan persamaan
Gompertz.

Teori pertumbuhan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor
penentu kenaikan pendapatan perkapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai interaksi
faktor-faktor tersebut sehingga terjadi proses pertumbuhan (Boediono, 1999). Ada banyak teori
yang menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi, misalanya teori pertumbuhan Adam Smith,
David Richard, Arthur Lewis, makro Keynes Neo Klasik, dan sebagainya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan produk nasional
bruto (Gross National Product) dalam suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi karena jika penduduk bertambah maka kebutuhan ekonomi juga terus bertambah. Oleh
karena itu dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini hanya bisa dilihat melalui
peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) setiap tahun. Jadi, dalam pengertian ekonomi makro,
pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PNB atau pendapatan nasional (Tambunan, 2001).

Fungsi pertumbuhan ekonomi adalah fungsi yang menunjukkan kenaikan PNB suatu Negara
dalam satu tahun. Pertumbuhan ekonomi dalam nilai absolute dinyatakan dalam rupiah, misalnya
PNB tahun 2011 tumbuh RP5 trilliun dibandingkan PNB tahun 2010. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi dalam persentase dapat dihitung dengan:

∆PNBt = ([PNBt – PNBt-1]/PNBt-1) x 100%

Perhitungan bunga majemuk

Seorang pembaca bertanya,

"Jika anda pada awal tahun 2007 menabung 2.000.000 di bank dengan bunga majemuk 2%
pertahun, berapa uang anda pada akhir tahun 2011?
Sebaliknya, jika saudara menginginkan uang di bank berjumlah 20.000.000 di akhir tahun 2011,
berapa yang harus anda tabung diawal tahun 2007?
Bagaimana nih rumus tuk menghitungnya?
Terima kasih sebelumnya."

Jawab.

Caranya gampang, gunakan rumus F = N x ( 1 + B ) ^ T

F = Jumlah uang nanti


N = Jumlah uang sekarang
B = Suku bunga
T = Jangka waktu / Tenor
^ = pangkat

Sistem bunga majemuk yang oleh fisikawan dunia Albert Enstein dianggap sebagai salah satu
keajaiban dunia bekerja dengan cara memperbesar uang awal dengan bunga ber bunga tiap
tanggal perhitungan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu tertentu.

Hitungan sederhananya,
Awal tahun 2007 menabung 2.000.000 bunga 2%/tahun
Awal tahun 2008 uang menjadi 2.000.000 + bunga 2% x 2.000.000 = 2.000.000 + 40.000 =
2.040.000
Awal tahun 2009 uang menjadi 2.040.000 + bunga 2% x 2.040.000 = 2.040.000 + 40.800 =
2.080.800
Pertanyaan pertama, jangka waktu dari awal 2007 sampai akhir 2011.

Catatan: Ini gak tau pertanyaan jebakan atau memang dari sananya begitu karena logikanya
begini, jika kita mendepositokan uang 10 juta di awal 2007 dengan mengambil jangka waktu 1
tahun bunga 5%, maka di akhir tahun 2007 jumlah uangnya masih tetap 10 juta karena waktunya
belum genap 1 tahun untuk mendapatkan bunga 5%, kalau di awal 2008 baru dapat bunganya.

Cara menghitungnya.

Anggap aja dari sananya begitu, jadi dianggap 2007 sampai 2011 adalah 4 tahun. Menggunakan
rumus di atas memberikan jumlah uang 2.164.864.

Kalau soal no 2 tinggal rumus di putar aja menjadi N = F / ( ( 1 + B ) ^ T )

Akhir tahun 2011 uang yang diinginkan 20 juta dengan bunga 2% pertahun maka awal 2007
harus ditabung 18.476.909.

Lagi-lagi ada catatan: Karena kamu menyebutkan "menabung di bank", biasanya bank
menghitung bunga tabungan per bulan meskipun di sebutkan bunganya pertahun. Jadi cara yang
lebih akurat versi bank adalah membagi bunga pertahun dengan 12 untuk mendapat bunga
perbulan dan mengalikan jangka waktu dengan 12 untuk mendapatkan jangka waktu berapa
bulan. Contoh dengan bunga 2% per tahun dibagi 12 mendapat bunga 0,167 per bulan, jangka
waktu 4 tahun dikali 12 menjadi 48 bulan. Versi bank-nya, dengan menggunakan rumus di atas,
uang 2.000.000 awal tahun 2007 nanti di akhir 2011 akan menjadi

2.000.000 x ( 1 + 0,167 ) ^ 48 = 2.166.776 lebih besar sedikit dibanding jawaban paling atas
yaitu 2.164.864

BUNGA MAJEMUK

Dalam urusan bisnis dan keuangan tidak akan lepas juga dari perhitungan matematika. Seorang
pengusaha yang dalam kehidupannya harus berurusan dengan bank ataupun pemilik modal
dalam menjalankan bisnisnya perlu menghitung berapa keuntungan atau kerugian yang mungkin
dihadapinya. Untuk itu perlu matematika keuangan yang sangat bermanfaat bagi pengusaha
dalam menjalankan bisnisnya.
Dalam keseharian, sering ditemui bahwa seseorang membeli mobil secara angsuran dengan
bunga 10 % pertahun atau seseorang meminjam uang di bank dengan bunga 2 % per bulan. Jadi
kata bunga bukanlah kata asing di telinga masyarakat Indonesia.

Pengertian Bunga
Secara umum “bunga” dapat diartikan sebagai jasa yang berbentuk uang yang diberikan oleh
seorang peminjam kepada orang yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama.
Jika seseorang meminjam uang ke bank sebesar M rupiah dengan perjanjian bahwa setelah satu
bulan dari waktu peminjaman, harus mengembalikan pinjaman tersebut sebesar (M + B) rupiah,
maka orang tersebut telah memberikan jasa terhadap banksebesar B rupiah selama satu bulan.
Jasa sebesar B rupiah disebut dengan bunga, sedangkan M rupiah merupakan besarnya pinjaman
yang disebut dengan modal.
Jila pinjaman tersebut dihitung prosentase bunga terhadap besarnya modal, diperoleh :
disebut suku bunga. Besar suku bunga berlaku pada lama waktu perjanjian antara peminjam
dengan yang diberi pinjaman. Secara umum, pengertian suku bunga dapat dituliskan sebagai
berikut :
Jika besar modal pinjaman adalah M0 dan besar bunga adalah B, maka besar suku bunga
persatuan waktu dituliskan dengan b, didefinisikan sebagai

Jika pembayaran dilakukan sesuai dengan waktu perjanjian, maka bunga yang berkaitan disebut
bunga tunggal.

Hubungan antara besar modal, besar suku bunga, dan besar pengembalian dinyatakan dengan :
dengan: M menyatakan besarnya pengembalian
0 M menyatakan besar pinjaman (modal) dan
p menyatakan besar suku bunga dalam %
Contoh 1:
Diketahui suatu modal sebesar Rp 3.000.000,- dengan suku bunga 15% pertahun. Tentukan
besarnya bunga tunggal tersebut.

a. untuk jangka waktu 8 bulan


b. untuk jangka waktu 20 bulan
Penyelesaian:
Karena besarnya suku bunga pertahun adalah 15%, maka besarnya bunga tunggal pertahun
adalah :

B = 15/100 x Rp 3.000.000,- = Rp 450.000,-


Sehingga diperoleh:
a. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan adalah 8/12 x Rp 450.000,- =
Rp.300.000,-
b. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 20 bulan adalah 20/12 x Rp 450.000,- = Rp.
750.000,-
Contoh 2:
Pak Didik meminjam modal di bank sebesar Rp 1.600.000,- yang harus dilunasi dalam jangka
waktu satu tahun dengan besar pengembalian 5/4 dari besarnya pinjaman. Tentukan besarnya
bunga pertiga bulan.
Penyelesaian:
Besar pinjaman M0 = Rp 1,600.000,-

Besarnya pengembalian
M = (5 / 4) x Rp1.600.000,- = Rp.2.000.000,-

Besarnya bunga dalam satu tahun adalah

B = M – M0 = Rp 2.000.000,- – Rp 1.600.000,- = 400.000,-

Besarnya suku bunga pertahun adalah

Jadi besarnya suku bunga pertigabulan adalah


Contoh 3:
Jika suatu modal sebesar Rp 15.000.000,- dibungakan dengan bunga tunggal dengan suku bunga
sebesar 1,2% perbulan. Dalam waktu berapa bulan, agar modal tersebut menjadi dua kali dari
modal semula?
Penyelesaian:
Besar bunga untuk satu bulan adalah

B1 = 1,2/100 x Rp. 15.000.000,- Rp. 180.000,-


Besar bunga selama n bulan adalah

Bn = n x Rp180.000,
Besar modal setelah n bulan adalah

Mn = Rp15.000.000,- + Bn

= Rp15.000.000,- + [n x Rp180.000,-]
Setelah n bulan, modal menjadi dua kali modal semula.

Jadi Mn = 2 x Rp15.000.000,- = Rp30.000.000,-

Akibatnya

Rp30.000.000,- = Rp15.000.000,- + [n x Rp180.000,-]

Atau

Rp15.000.000,- = [n x Rp180.000,-]

Sehingga
Jadi waktu yang diperlukan agar modal menjadi dua kali modal semula adalah 88,33 bulan.
Didalam bungan tunggal ini dikenal dua jenis bunga tunggal, yaitu:
1. bunga tunggal eksak
2. bunga tunggal biasa.
Bunga tunggal eksak adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan jumlah hari dalam satu
tahun secara tepat (satu tahun ada 365 hari), sedangkan untuk tahun kabisat, yaitu suatu tahun
yang habis dibagi empat, satu tahun ada 366 hari.
Bunga tunggal biasa adalah bunga tunggal yang dihitung untuk setiap bulannya terdapat 30 hari
(satu tahun ada 360 hari).

Contoh 4:
Suatu modal sebesar Rp 72.000.000,- dengan suku bunga 10% pertahun, jika akan dipinjamkan
selama 50 hari. Tentukan besarnya bunga tunggal eksak dan bunga tunggal biasa, jika
peminjaman dilakukan:
a. Pada tahun 2004
b. Pada tahun 2007.
Penyelesaian:

a. Peminjaman dilakukan pada tahun 2004


Besarnya bunga tunggal biasa adalah :

Besarnya bunga tunggal eksak adalah :

(Karena 2004 habis dibagi empat, maka banyaknya hari dalam tahun 2004 adalah 366)
b. Peminjaman dilakukan pada tahun 2007
Besarnya bunga tunggal biasa adalah :

Besarnya bunga tunggal eksak adalah :


Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa besar bunga tunggal biasa tidak tergantung pada tahun
waktu peminjaman dilakukan (setiap tahun ada 360 hari). Sedang besar bunga tunggal eksak
samgat tergantung pada tahun, dimana waktu peminjaman dilakukan (tahun kabisat atau bukan
kabisat).
Untuk menentukan banyaknya hari dalam peminjaman, dikenal dua metode perhitungan, yaitu
waktu rata-rata dan waktu eksak yang didefinisikan sebagai berikut :
Waktu rata-rata adalah waktu yang dihitung berdasarkan banyaknya hari dalam satu bulan
terdapat 30 hari. Sedangkan Waktu eksak adalah waktu yang dihitung berdasarkan banyaknya
hari dalam satu bulan yang dijalani secara tepat.
Menentukan waktu rata-rata

Cara menentukan waktu rata -rata adalah:


1. Menghitung banyaknya hari pada saat bulan peminjaman, yaitu 30 dikurangi tanggal
peminjaman
2. Menghitung banyaknya hari pada bulan-bulan berikutnya dengan menggunakan ketentuan
bahwa satu bulan ada 30 hari.
3. Menghitung banyaknya hari pada bulan terakhir dari batas tanggal peminjaman.
4. Banyaknya hari peminjaman adalah jumlahan dari ketiga langkah di atas.
Contoh 5:
Hitung waktu rata-rata dari tanggal 7 Maret 2004 sampai 22 Pebruari 2007.
Penyelesaian:
Banyaknya hari pada saat peminjaman adalah 30-7 = 23
Banyaknya hari pada bulan berikutnya pada tahun yang sama saat peminjaman adalah 9 x 30 =
270
Banyaknya hari pada tahun berikutnya setelah tahun peminjaman adalah 2 x 360 = 720
Banyaknya hari pada tahun akhir peminjaman adalah 30 + 22 = 52
Jadi waktu rata-rata = 23 + 270 + 720 + 52 = 1065
Jadi waktu rata-rata dari tanggal 7 Maret 2004 sampai tanggal 22 Pebruari 2007 adalah 1065 hari.
Contoh 6:
Hitung waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai 2 Desember 2007.
Penyelesaian:
Waktu rata-rata = (30 – 17) + 3(30) + 2
= 13 + 90 + 2 = 123
Jadi waktu rata-rata dari tanggal 17 Agustus 2007 sampai tanggal 2 Desember 2007 adalah 123
hari.

Menentukan waktu eksak

Ada dua cara menentukan waktu eksak, yaitu:


1. Dengan menggunakan tabel.
2. Dengan menghitung banyaknya hari yang dijalani.
Dalam buku ini hanya dibahas cara kedua, yaitu menghitung hari pada bulan yang dijalani secara
tepat.

Contoh 7:

Hitung waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007 sampai 25 April 2007.
Penyelesaian:
Waktu eksak = (31 – 5) + (28 + 31) + 25
= 26 + 59 + 25 = 110
Jadi waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007 sampai tanggal 25 April 2007 adalah 110 hari
Contoh Kasus Untuk Cicilan

Pak Hermawan membeli sebuah notebook seharga Rp. 2.285.000,

karena uangnya tidak cukup maka Pak Hermawan mencicilnya setiap

bulan. Cicilan Pak Hermawan per bulan sebesar Rp.297.000 selama 10

bln. Hitung berapa persenkah bunga cicilan Pak Hermawan!

Jawaban

Diketahui:

M = Rp. 2.285.000

Cicilan = Rp.297.000/bulan

waktu = 10 bulan

Ditanyakan: % bunga cicilan?

Penyelesaian:

Cara 1:

Cari terlebih dahulu cicilan pak Hermawan selama 10 bulan dengan cara:
Cicilan 10 bulan = cicilan perbulan x waktu

Cicilan 10 bulan = Rp.297.000/bulan x 10 bulan

Cicilan 10 bulan = Rp.2.970.000

Sekarang tentukan besarnya bunga selama 10 bulan dengan cara:

Bunga 10 bulan = Cicilan 10 bulan - M

Bunga 10 bulan = Rp.2.970.000 - Rp. 2.285.000

Bunga 10 bulan = Rp.685.000

% bunga cicilan = (Cicilan 10 bulan/M) x 100%

% bunga cicilan = (Rp.685.000/ Rp. 2.285.000) x 100%

% bunga cicilan = 30%

Cara 2:

Membagi modal dengan 10 bulan maka diperoleh:

Modal = Rp. 2.285.000/10 bulan

Modal = Rp.228.5000/bulan

kemudian cari besarnya bunga perbulan dengan cara:


Bunga = Rp.297.000 - Rp.228.500

Bunga = Rp. 68.500

besarnya % bunga cicilan perbulan adalah:

% cicilan =(Rp. 68.500/ Rp.228.500) x 100%

% cicilan = 30 %

Contoh Kasus Untuk Tabungan

Vega menyimpan uang di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan suku

bunga 18% setahun dengan bunga tunggal. Tentukan:

a) besarnya bunga pada akhir bulan pertama;

b) besarnya bunga pada akhir bulan keenam; dan

c) besarnya uang setelah 2 tahun.

Penyelesaian:

Diketahui:

Modal = Rp2.000.000,00;

Bunga = 18% setahun.


a) Bunga akhir bulan pertama (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk

bulan pertama = 1/12 dan 18% artinya 18/100)

Bunga = (1 /12)(18/100)xRp2.000.000,00

Bunga = Rp30.000,00

b) Bunga akhir bulan keenam (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk

bulan keenam = 6/12)

Bunga = (6/12) × (18/100) ×Rp2.000.000,00

Bunga =Rp180.000,00

c) Karena bunga pertahun maka untuk menghitung bunga dalam 2 tahun

adalah sebagai berikut.

Bunga n tahun = n x a% x M

Bunga 2 tahun = 2× (18/100) × Rp2.000.000,00

Bunga 2 tahun = Rp720.000,00

Jumlah uang seluruhnya tabungan mega selama 2 tahun adalah:


Total Tabungan = Modal + Bunga

Total Tabungan = Rp2.000.000,00 + Rp720.000,00

Total Tabungan = Rp2.720.000,00

Jadi, jumlah uang setelah 2 tahun adalah Rp2.720.000,00.

Contoh Soal 1

Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000. Koperasi memberi jasa

simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan awal Susi di koperasi

Penyelesaian:

Missal:

Tabungan awal = M

Persentase = p

Tahun = a

Karena bunganya pertahun maka:

9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi:

a = ¾ tahun

Ingat rumusnya:

Bunga = a . p . M

Bunga = ¾ . 12% . M

Bunga = 9M%
Bunga = 9M/100

Tabungan akhir = bunga + M

3.815.000 = (9M/100) + M

3.815.000 = (9M/100) + (100M/100)

3.815.000 = 109M/100

M = 3.815.000 . 100/109

M = 3.500.000

Contoh Soal 2

Ali menabung di bank sebesar Rp.2.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 6% pertahun. Pada

saat diambil uang Ali menjadi Rp.2.080.000,00. Lama Ali menabung adalah ….

A. 6 bulan

B. 7 bulan

C. 8 bulan

D. 9 bulan

Penyelesaian:

Hal pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh ali selama menabung.

Bunga = tabungan akhir – tabungan awal

Bunga = 2.080.000 – 2.000.000

Bunga = 80.000
Bunga = a . p . M

80.000 = a . 6% . 2.000.000

80.000 = a . (6/100) . 2.000.000

8 = 12a

a = 8/12 tahun = 8 bulan

Contoh Soal 3

Pak Alan meminjam uang dikoperasi sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 2% perbulan. Jika

lama meminjam 5 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah ….

Penyelesaian:

Bunga = p . M

Bunga = 2% . 2.000.000

Bunga = (2/100) . 2.000.000

Bunga = 40.000

Angsuran Modal = M/b

Angsuran Modal = 2.000.000/5

Angsuran Modal = 400.000

Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga

Angsuran perbulan = 400.000 + 40.000

Angsuran perbulan = 440.000


Contoh Soal 4

Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp. 6.000.000,00 dengan bunga 1,5% perbulan.

Jika lama meminjam 12 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah ….

Penyelesaian:

Bunga = p . M

Bunga = 1,5% . 6.000.000

Bunga = (1,5/100) . 6.000.000

Bunga = 90.000

Angsuran Modal = M/b

Angsuran Modal = 6.000.000/12

Angsuran Modal = 500.000

Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga

Angsuran perbulan = 500.000 + 90.000

Angsuran perbulan = 590.000

Contoh Soal 5

Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2½ tahun, tabungan Budi di bank

tersebut Rp. 3.000.000. Tabungan awal Budi adalah . . .


Penyelesaian:

Missal:

Tabungan awal = M

Persentase = p

Tahun = a

Ingat rumusnya:

Bunga = a . p . M

Bunga = 2½ . 8% . M

Bunga = (5/2) . 8% . M

Bunga = 20M%

Bunga = 20M/100

Bunga = M/5

Tabungan akhir = bunga + M

3.000.000 = (M/5) + M

3.000.000 = (M/5) + (5M/5)

3.000.000 = 6M/5

M = 3.000.000 . 5/6

M = 2.500.000

Contoh Soal 6

Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp. 400.000,00 dengan bunga 18% pertahun. Jika

lama meminjam 5 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah ….
Penyelesaian:

Ingat 1 tahun = 12 bulan, jika a merupakan waktu meminjam maka, a = (5/12).

Bunga = a . p . M

Bunga = (5/12) . 18% . 400000

Bunga = (5/12)(18/100) . 400000

Bunga = 30.000

Angsuran Modal = M/b

Angsuran Modal = 400000/5

Angsuran Modal = 80000

Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga

Angsuran perbulan = 80000 + 30000

Angsuran perbulan = 110000

Jadi, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah Rp. 110.000

Contoh Soal 7

Ayah menabung di bank sebesar Rp 2.100.000,00 dengan suku bunga tunggal 8% setahun. Saat

diambil. Tabungan ayah menjadi Rp 2.282.000,00. Lama ayah menabung adalah ....

A. 13 bulan

B. 14 bulan

C. 15 bulan

D. 16 bulan
Penyelesaian:

Hal pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh ali selama menabung.

Bunga = tabungan akhir – tabungan awal

Bunga = 2.282.000 – 2.100.000

Bunga = 182.000

Bunga = a . p . M

182.000 = a . 8% . 2.100.000

182.000 = a . (8/100) . 2.100.000

182 = 168a

a = (182/168) tahun = (13/12) tahun

a = (13/12) 12 bulan

a = 13 bulan

Anda mungkin juga menyukai