JAWABAN
1. Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu Keynes dan
Pigou mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut Keynes, apabila terjadi
perubahan harga, maka jumlah yang beredar riil (Ms/P) akan berubah, akibatnya
terjadi perubahan pada tingkat bunga (i). Selanjutnya perubahan tingkat bunga
tersebut akan mempengaruhi investasi (I) yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pendapata nasional.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Pigou. Menurutnya, apabila terjadi perubahan
harga dalam perekonomian, masyarakat akan merasa saldo kas rill (real cash
balance) mereke berubah, yang selanjutnya akan mempengaruhi konsumsi
masyarakat tersebut. Perubahan konsumsi akan mengakibatkan perubahan pada
pendapatan nasional. Jadi pada intinya, perbedaan pendapat kedua ekonomi tersebut
terletak pada perubahan variable-variabel ekonomi akibat adanya perubahan harga.
Keynes menitikberatkan pada perubahan tingkat bunga, sendangkan Pigou
menitikberatkan perubahan konsumsi ketika terjadi perubahan harga. Dari kedua
pendapat di atas, yaitu Keynes dan Pigou, dapat diturunka kurva permintaan
agregatnya. Keynes menjelaskan bahwa perubahan harga dapat mempengaruhi
jumlah uang beredar secara riil.
Gambar. Kurva permintaan agregate dan efek Keynes
Keseimbangan awal pada tingkat pendapatan nasional (Y 0), tingkat harga P dan
tingkat bunga i0. Keseimbangan terjadi pada titik A pada kurv permintaan agregat.
Misalnya terjadi kenaikan harga (P1) menyebabkan jumlah uang beredar riil
menurun. Hal ini ditandai dengan pergeseran kurv LM ke kiri (LM 1), sehingga
mengakibatkan tingkat bunga naik menjadi i 1 dan pendapatan nasional turun menjadi
Y1. Keseimbangan yang baru ini terteta di titik B. Jika titik A dan titik B
digabungkan pada satu garis, maka akan diperoleh kurva permintaan agregat (AD).
Pigou menjelaskan bahwa tingkat harga dapat mempengaruhi saldo kas riil (real
cash balance).
Gambar. Kurva permintaan agregat dan efek Pigou
3. Dalam teori ekonomi, kurva penawaran agregat dapat dibedakan atas dua yaitu kurva
penawaran agregat Klasik dan kurva penawaran agregat Keynes.Perbedaan eseensial
asumsi kurva penawaran agregat klasik dan Keynes adalah bahwa dalam penawaran
klasik kepercayaan mereka terhadap pasar tenaga kerja bekerja secara lancar
(smoothly) selalu menjaga keseimbangan penuh, sehingga yang berubah hanyalah
tingkat upah saja. Sedangkan kurva penawaran agregat Keynesian berdasarkan
asumsi tingkat upah tidak berubah banyak, karena terdapat sebagian pengangguran.
Kurva penawaran agregat dari klasik berbentuk vertikal karena pernyataan dari teori
klasikal bahwa harga-harga akan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga hasil
keluaran akan ada pada pemanfaatan penuh sumber daya manusia. Pada rangkaian
ini, membesarkan permintaan agregat akan menyebabkan inflasi, mengecilkan
permintaan agregat akan mengurangi inflasi. Kurva penawaran agregat dari
keynesian berbentuk horisontal yang menunjukkan bahwa perusahaan akan
menawarkan tingkat harga tertentu tidak memperhatikan berapa jumlah barang
diminta. Pendapat ini bersumber dari kenyataan bahwa kurva penawaran agregat dari
Keynesian disebabkan terdapatnya pengangguran, dimana perusahaan dapat
memperbanyak tenaga kerja yang dipakai pada tingkat upah yang berlaku. Jadi, biaya
produksi rata – rata diasumsikan tidak berubah pada saat outputnya berubah.